Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF

ANGIN

Disusun oleh :
1. AIDA SALSABILA LESMANA
2. ALDY SEPTYAWAN
3. BAYU SURYA PRASETYO
4. M. GHALIB AL FARIZI
5. RASYA DITA RAMADHANI
6. RISKA RATMADANI
7. SAHARA AULIA GAYATRI
8. TIARA RAMADANI

1
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar.................................................................................3
2. Pendahuluan.....................................................................................4
2.1. Latar Belakang........................................................................4
3. Teori Singkat....................................................................................5
4. Desain Alat.......................................................................................6
5. Alat dan Bahan.................................................................................7
6. Pembahasan......................................................................................8
6.1. Cara Kerja Alat.......................................................................8
6.2. Kelebihan................................................................................9
6.3. Kekurangan.......................................................................... 10
7. Kesimpulan......................................................................................11
8. Daftar Pustaka.................................................................................11

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

2
yang berisi tentang “Energi Alternatif” hingga selesai. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami
dalam menyusun makalah ini sehingga masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cilegon, 12 Februari 2023

PENDAHULUAN

3
1. Latar Belakang

Kebutuhan manusia terhadap energi semakin lama semakin meningkat. Energi yang
digunakan saat ini berasal dari minyak bumi. Namun, eksploitasi yang berlebihan
terhadap minyak bumi mengakibatkan persediaannya semakin menipis. Tuhan
menganugrahkan pada manusia akal untuk berfikir. Dengan akal manusia inilah
teknologi-teknologi baru ditemukan. Kemajuan teknologi juga telah sampai pada
penggunaan energi alternatif sebagai pengganti sumber energi utama yang semakin
sedikit jumlahnya . Dengan kemajuan teknologi dan banyaknya temuan baru
mengenai energi alternatif, negara kita Indonesia berupaya untuk menggunakan
energy alternatif tersebut sebagai sumber listrik ataupun bahan bakar.
Selain itu, sumber energi alternatif akan membatasi konsumsi sumber energi tak
terbarukan seperti minyak bumi dan batubara, serta yang paling penting,
mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada sumber daya alam seperti
air, udara, hutan, dan lain-lain.
Peningkatan penggunaan sumber energi alternatif pun akan menciptakan lapangan
kerja baru sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.

TEORI SINGKAT

1. ENERGI ANGIN

4
Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara itu disebabkan
oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya serap panas di
permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan sinarnya ke bumi dandi bumi
terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi perbedaan suhu dan menyebabkan terjadinya
angin.

Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbarui
juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang dihasilkan dari angin masih
relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya teknologi ini hanya diterapkan di daerah
terpencil atau di pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik PLN. Prinsipnya sangat
sederhana, yaitu angin ditangkap oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi
putaran (energi mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Ukuran
generator yang dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan rotornya.
Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat menguntungkan untuk tempat-
tempat yang memang terdapat angin banyak. Memang tidak semua tempat menguntungkan
untuk dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), tapi sumber energi itu tersedia
secara bebas, dan angin akan tetap bertiup sepanjang zaman.

DESAIN ALAT

5
6
ALAT DAN BAHAN

1. Alat
 Lem tembak
 Gunting
 Cutter
 Penggaris

2. Bahan
 Dinamo 12 volt
 Kabel
 Baling baling
 Kardus
 Karton
 Lampu

PEMBAHASAN

1. Cara Kerja Alat


Dinamo adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi kinetik (gerak).

7
Hembusan angin yang merupakan energi kinetik ditangkap oleh baling-baling
dan akan menghasilkan energi mekanik. Kemudian energi mekanik diteruskan
untuk memutar dinamo yang terletak di belakang baling baling .

Hingga akhirnya dinamo mampu mengubah energi gerak menjadi energi listrik
dengan menggunakan prinsip teori medan elektromagnetik.

Energi listrik telah dikonversi itu nanti nya dihantarkan oleh kabel menuju
lampu. Dan lampu nya akan menyala karena telah dihantarkan listrik.

2. Kelebihan
Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan negara,
penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat antara 1999 dan 2005.
Kebanyakan tenaga angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan
mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan menggunakan
generator listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk memutar
peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling “grain” atau
memompa air. Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar
untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk
menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.Tenaga angin banyak jumlahnya,
tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca.

3. Kekurangan

8
 Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk
keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat
mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat
pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.
 Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat
pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan
tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya
cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-
sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat
mengganggu pandangan penduduk setempat.
 Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi
rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih
mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari
sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan
derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang
terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam
nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu
turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik,
mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro
untuk perkomunikasian.
 Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data
turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi
dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan
angin, turbulensi aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah
lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di
bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan
skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah
iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin
dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.
 Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin
adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat

9
terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang
berputar.

KESIMPULAN

Alat ini merupakan suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi angin sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin menjadi energi kinetik (gerak) dengan baling baling.
Lalu energi kinetik ini dikonversikan dengan dinamo dan menghasilkan energi listrik
yang dihantarkan oleh kabel menuju lampu. Semakin besar energi angin maka semakin
besar pula energi listrik yanag dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

10
Asy’ari. H. 2010, Pemanfaatan Potensi Angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Skala Kecil, Simposium RAPI IX, UMS, Surakarta.

Himran, Syukri., 2001, Utilization of Wind Energy, CIRERD 2001, Denpasar Bali

Marsudi, Djiteng 2005, Pembangkitan Energi Listrik, Erlangga, Surabaya.

Setiono Puji, 2006, Pemanfaatan Alternator Mobil Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Angin, Semarang.

Soetadji Nanang Soesetyo, 2009, Pemanfaatan Tenaga Angin Untuk Energi Listrik,
Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai