Anda di halaman 1dari 3

Perpisahan sekolah

dipagi hari yang cerah di SMPN cakrawala 03 tepatnya di kelas 9b ada 3 gadis remaja yang
berusia 1 tahun yang bernama Amara, Yolan, Fika. Amara yang selalu menjadi penengah bagi
kedua sahbatnya itu, sedangkan Yolan yang selalu ingin memiliki apapun yang dimiliki Fika. Dan
Fika yang akan mengalah kepada Yolan tetapi Fika tidak selalu mengalah. Walaupundemikian
mereka tetap bersahabat dengan baik

ketiganya akan memasuki (SMA) sekolah menengah atas. Sebelum memasuki SMA sekolah
mereka ingin mengikuti acara perpisahan di sekolahnya yakni di SMPN cakrawala 03 di
Bandung.di perpisahan itu wisudawan/wisudawati diwajibkan memakai menggunakan pakaian
adat.

Keesokan pagi yang cerah di sekoah SMPN cakrawala 03 sekarang mereka bertiga sedang
berada dikelas. Mereka sedang membahas tentang perpihasan yang akan datang mereka tidak
sabar untuk lulus SMP. Mereka bercerita bagaimana pertamakali mereka bertemu dan menjadi
sahabat, dan mereka bercerita tentang hari indah dimana kelas 9b mengadakan studi tuor ke
jogja dan saat studi tour banyak sekali kenangan indah yang membuat mereka bahagian dan
tidak akan mereka lupakan.

Dihari rabu sebelum mereka perpisahan, mereka bertiga pergi kebutik untuk mencari baju,
kemudian ketiganya sudah menemukan baju yang akan mereka pakain disaat perpisahan nanti,
mereka mencoba baju tersebut tapi Yolan merasa baju ayng digunakan oleh Fika itu sangat
bagus dan Yolan ingin menggunakan baju seperti Fika juga.

“Fika, aku mau baju yang sama seperti kamu. “ucap Yolan.

Tetapi FIka tidak ingin bajunya disama-samai dengan orang lain, Yolan dan fika pun bertengkar
karena Yolan ingin baju yang digunakan saat perpisahan nanti tidak ingin sama.

“tapi aku lebih suka baju yang Fika pilih. “ucap Yolan

Fika yang kesalpun memberikan bajunya, “ini, ambil aja, akau pilih baju yang lain.” Ia pergi
untuk memilih baju yang lain, dan Amara mengikutinya.

Keesokan harinya saat berada disekolah, Amara mengajak Yolan dan Fika untuk bercerita
tentang kenangan apa aja si yang selalu dikenang selama tiga tahun ini, tetapi Yolan dan Fika
masih marahan. Bel masuk pun berbunyi buguru memasuku kelas mereka pelajaran pun
dimulai seluruh siswa/siswi di kelas 9b memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh ibu
guru. Bel istirahat pun bunyi dan pelajaran selesai. Amara mengajak Fika dan Yolan untuk pergi
kekantin tetapi Fika dan Yolan masih diem-dieman. Amara bingung harus bagaimana
mendamaikan kedua sahabatnya itu. yolan berdiri dari duduknya dan berdiri di ambang pintu
kelas, ia melihat Amara yang sedang membujuk Fika untuk pergi kekantin bersama. “yaudahlah
Amara, kalau dia gamau ikut tinggal aja.”

Fika yang mendengar itupun semakin malas untuk pergi bersama. Amara menatap Yolan
dengan kesal, “Yolan jangan gitu , kita kan sudah berteman lama.”

Yolan yang tidak peduli pergi meninggalkan dari kelas meninggalkan Amara dan Fika yang kesal
karenanya. Semenjak hari itu, Amara dan fika tak pernah lagi menyapa Yolan.

Hari sabtu tiba, di mana perpisahan sekolah telah dimulai. Fika dan Amara merasa perpisahan
ini tak lengkap tanpa adanya Yolan, mesh kipun begitu Fika tetap egois, tetap tak ingin bersama
dengan Yolan karna Yolan membuatnya marah kemarin. Amara yang tak tahan pun menarik
Fika untuk bergabung menuju gerombolan teman-teman baru Yolan. Amara mengajak Yolan
untuk berbicara sebentar,ia ingin masalah ini cepat selesai dan mereka bertiga bermain seperti
dulu. Namun mereka berdua, alias Fika dan Yolan sama sekali tak ingin bermaafan. Di tambah
Yolan yang mengatakan kalau Fika egois karna merusak persahabatan mereka, itu membuat
Fika semakin marah.

‘’ Jangan nyuruh aku buat minta maaf, yang diemin aku kan Fika. ‘’ kata Yolan dengan nada
angkuhnya.

‘’ Aku gak bakal diemin kamukalo kamu gak nyari masalah duluan. ‘’ Fika membantah.

‘’Tapi apa susahnya, kamukan tinggal mengalah? Kamu kan tinggal mengalah?”

“untuk apa aku mengalah sama kamu? Toh, kamu juga sudah punya baju yang akan kamu pilih,
baju itu pun aku yang pilih duluan.’’

‘’sudah! Sudah!’’ Amara menengahi perdebatan itu, ‘’kenapa susah banget sih saling
memaafkan?’’

‘’sudah jelas dia yang salah, kenapa kamu ngga nyuruh yang minta maaf?’’ ucap Fika tak terima

“menurut aku, ngga salah!” kata Yolan sedikit berteriak

Fika menatap tajam Yolan, “susah ngomong sama orang yang ngga tau diri.”

“aduh aku pusing, ngga tau deh aku cape.” Amara pun meninggalkan mereka berdua, dan
akhirnya di ikuti Fika yang malas berdebat dengan Yolan.
Amara semakin lama semakin lelah menghadapi sikap egois teman-temannya, ia pasrah. Tapi
suatu hari Amara dan Fika tak sengaja bertemu dengan Yolan yang duduk sendirian di kursi
taman, mereka menghampiri Yolan yang duduk sendirian di kursi taman, mereka menghampiri
Yolan dan betapa terkejutnya mereka ketika Yolan meminta maaf kepada mereka berdua.

“Fika, Amara, maafin aku ya? Aku salah karna jauhin kalian.”

Amara dan Fika pun tersenyum, akhirnya mereka bermaafan dan bermain bersama lagi. Yolan
tersadar bahwa selama ini Yolan salah, Fika pun tersadar karna selama ini sikapnya juga sedikit
kekanak-kanakan.

Anda mungkin juga menyukai