Anda di halaman 1dari 11

Sinar matahari fajar mulai terlihat ketika ada seorang perempuan berparas cantik yang

membuka tirai jendela sambil memandang kearah luar jendela dan tak lupa dengan seragam
sekolah yang telah ia gunakan. ia sedang berharap akan datangnya hal – hal yang baik hari
ini.

Keysarah Almeta Atmaja, Wanita berparas cantik dengan rambut digerai serta tak lupa
dengan bandoanya yang berwarna orange, Ia sering dipanggil Sarah. Sarah merupakan
Wanita berparas indah, dan ramah. Disekolah, Sarah termasuk Bintang Kelas, selain
mempunyai paras cantik ia juga mempunyai otak yang cerdas.

Setelah diam sejenak, ia langsung mengambil tas ransel serta kunci mobilnya dan segera
menuju kebawah untuk sarapan. Ia sedikit bigung dengan suasana pagi dirumahnya sepi dan
damai tidak seperti biasanya.

“ Nih non Nasi Goreng sama jus nya. ” ucap Bi Inun yang dibalas dengan senyuman
Sarah

Sarah melahap sarapannya dengan tenang dan di akhiri dengan meminum jus yang telah
dibuat oleh Bi Inun tadi.

“ Binun mama sama papa kemana yah, Tumben kok gak ada? ” tanya Sarah kepada
Binun.

“ Anu non malam tadi nyonya sama tuann pergi keluar kota karna ada urusan kerja
mendadak. ” Sarah diam sejenak dan menanggapi dengan santai, karena ia sudah terbiasa
melihat orang tuanya pergi pagi pulang pagi hanya karna pekerjaan. Bisa dikatakan orang tua
Sarah adalah orang yang gila kerja demi mempertahankan perusahaan yang telah dirintisnya
dari kakek neneknya terdahulu.

Lalu Sarah melihat kearah jam yang telah menunjukkan pukul 06.30 yang mengharuskannya
untuk segera berangkat menuju sekolah.

“ Aduhh bentar lagi telat nih! Binun, aku pergi kesekolah dulu yahh soalnya mau
telat nihh.”

“ iya non, hati -hati yah! ” ucap Binun sedikit berteriak karena melihat Sarah yang
berlari meninggalkan meja makan.

Sarah berjalan menuju garasi untuk segera mengemudikan mobinya agar tidak
terlambat ke sekolah. Untung saja jalan menuju ke sekolahnya tidak terlalu padat sehingga ia
bisa lebih cepat datang kesekolah. Ia segera memasuki gerbang yang bertuliskan SELAMAT
DATANG DI SMA CENDRAWASI dan langsung memakirkan mobilnya diparkiran.

“ Akhirnya gak telat. “

Sarah langsung keluar dari mobil dan menuju kelas tetapi langkahnya terhenti saat melihat
wanita sedang bertengkar dengan seorang lelaki yang merupakan teman sekolahnya juga.
Sarah hanya berniat untuk mengabaikannya tapi saat ia ingin melanjutkan langkahnya tiba –
tiba datang mobil yang ingin menabraknya tapi sarah sigap menghindar.

Sarah sedikit terkejut kenapa mobil itu hampir saja menabraknya dan tetap melaju
tanpa meminta maaf.

“ 1208 AM. ” Sarah sedikit penasaran dengan orang yang berada dibalik kemudi
mobil hitam itu.

“ Sar lo gak apa – apakan? “ ucap Serra sambil membantu Sarah berdiri.

“iya gue gak apa – apa kok. “

“ gila tu mobil yah udah mau nyelakain orang gak berhenti buat minta maaf lagi
emang dasar anak setan pagi – pagi buat orang emosi!! “ ucap Serra yang kesal.

“ Udah – udah gue gak apa apa juga. Udah Ser gak usah diladenin orang iseng kali. “

“ Gak bisa dibiarin tu mobil- “

“ Udah gak usah banyak omong bentar lagi apel mulaiii yokk! “ ucap Sarah sambil
menarik Serra.

~~~

Lama kelamaan sinar matahari semakin terang mengiringi apel pagi SMA Cendrawasi. Para
siswa mulai kelelahan mendengarkan amanat yang sangat panjang. Para siswa sibuk
mengkode pembina apel yang saat ini sedang asik memberikan nasihat kepada para siswa.
Ada yang bergoyang – goyang dalam barisan, ada yang batuk – batuk, dan ada juga yg pura –
pura pingsan.

“ gila nih bu Ambar udah 30 menit lebih amanat. “ ucap reza teman sekelas Sarah.
Sarah yang mendengarkan itu seperti angin lalu saja karna ia sendiri sepertinya masih kuat
sampai saat ini mendengarkan amanat dari bu Ambar walau agak membosankan, sedangkan
Serra sudah memasang muka masam karena sangat kelelahan berdiri.

“ lo gak capek apa kayak anteng banget selama apel sar? “ ucap Sera.

“ gak. “

“ gila lu bukan manusia nih keknya. “ candaan itu dibalas dengan kekehan oleh Sarah.

Sera sangat kesal karena bu Ambar yang sudah kelwatan memberikan amanat di tambah lagi
dengn tingkah laku Sarah yang menertawainya.

“ baiklah sekian dari saya. “ ucap bu Ambar tanda – tanda mengakhiri amanatnya.

“ alhamdulillah……” ucap Sebagian siswa.

“ kenapa kepanjangan yah amanat ibu nanti lain kali ibu pendekkin lagi. “ ucap bu
Ambar yang baru sadar bahwa amanatnya sangat lama

“ gila sih bu Ambar baru sadar pas udah mau selesai, kaki gue rasanya mau patah nih.
“ ucap Sera.

“ jomponya keluar yah Ser. “ ucap Dino menjahili Sera.

“ apaaan sih lo! “ ucap Sera dengan kesal, moodnya sudah hancur karna amanat dari
bu Ambar yang sangat melelahkan timanbah lagi Dino yang setiap hari mengganggunya
setiap hari sudah meluncurkan aksinya dipagi hari ini.

Setelah apel selesai, siswa diperintahkan untuk segera memasuki kelas dan meninggalkan
lapangan apel.

~~~

Tiba dikelas Sera bigung mengapa teman kelasnya sangat sibuk membuka buku dan menyalin
semuanya yg berada dalam buku.

“ Sarah!!....” teriak Tita diujung kelas yang baru saja melihat Sarah masuk.

“ Sar pinjem buku Matematika lo dong.”

“ emang kita ada pr? “ ucap Sera yang kebingungan.


“ ada bego udah gue kirimin malam tadi jangan – jangan lo read aja chat gue gak lo
baca. “

Ucap Sarah sambil mengambil buku dan langsung ia berikan kepad Tita.

“ Makasih Sar. “

“ Ohhhh yang itu, udah gue salin lupa doang kalo udah ngerjain. “ ucap Sera
cengegesan.

Pelajaran Matematika pun dimulai karna jam pertama, para siswi kela 12 IPA 1 ini tidak
berhasil menyalin tugas yang sudah mereka salin sesudah apel tadi. Alhasil Sebagian kelas
pun kosong karna banyak yang di jemur di lapangan karna tidak mengerjaankan tugas dari bu
Wera. Bu Wera memberikan materi pelajaran seperti biasa sampai jam istirahat pertama
selesai.

“ baiklah anak – anak ibu cukupkan materi hari ini jangan lupa untuk belajar karna
minggu depan ibu akan mengadakan ulangan harian. “ ucap bu Wera.

“ izin bertanya bu, bukannya materi kita ada satu lagi yang belum dibahas bu? “ tanya
miska.

“ oh iya ibu lupa, untung materi itu kalian belajar dirumah karna waktunya tidak
cukup. “

Semua siswa sangat terbebani ketika mendengar ulangan harian karna menurut siswa tidak
ada gunanya ulangan harian kalau masih ada yang melihat buku atau menyiapkan kertas kecil
untuk contekan.

“ baik jadi kita sepakat ulangan harinnya munggu depan karna minggu depannya lagi
kalian akan melakukan camping bersama. “ ucapan bu Wera sangat mengagetkan seluruh
siswa.

“ emang camping itu sudah di Acc bu? “ tanya miska, karna rencana camping ini
sudah direncanakan sejak pertama kali kelas dua belas tetapi kabarnya tenggelam begitu saja,
dan sekarang timbul dengan membawa kejutan.

“ kalian belum diberi tau yah? Tunggu bentar ibu share ke grub yah nanti kalian
bagikan dengan teman – teman yang lain. “ semua orang segera membuka pesan yang dikirim
oleh bu Wera.
Reaksi orang bermacam – macam ada yang berteriak kegirangan karna akhirnya suatu acara
kebersamaan yang direncanakan dari lama terwujud, dan ada juga yang sudah membicarakan
barang apa saja yang akan di bawah untuk camping.

“ baiklah ibu permisi keluar terima kasih telah mengikuti pelajaran dengan baik, dan
Dion nanti panggil teman – teman dilapang dan beri tau minggu depan ulangan harian. “

“ SIAP BU!”

Bu Wera pun keluar dari kelas, dan Dion segera memanggil teman – teman yang ada
dilapangan untuk masuk. Semua siswa dikelas Sebagian besar pergi menuju kantin untuk
mengisi amunisi diperut mereka masing – masing. Sedangkan Serra dan Sarah memilih untuk
tetap dikelas sambil mengeluarkan sari roti didalam tasnya.

“ eh Sar lo ikutkan camping? “ ucap Serra sambil melahap roti.

“ ikutlah inikan jadi acara terakhir kita setelah itu kita lulus. “

“ kali aja lo gak ikut karna mager gue jedotin kepala lo ke batako. “

“ ya elah Ser serem banget nanti Dafi kabur lohhh. “ goda Sarah.

“apaan sih gue gak suka dia. “ ucap Serra sambil memutar bola matanya.

Dafi adalah orang yg selalu melihat Serra secara intens sejak kelas 10 tanpa berkomunikasi
sama sekali dengan Serra, tapi sayangnya mereka berdua sama sekali tidak pernah sekelas
dan Serra pun tidak pernah menanyakan sebab mengapa Dafi selalu melihatnya dengan
tatapan yang tak bisa diartikan siapa pun.

“ lo gak ada niatan apa buat nanya kenapa dia ngeliatin lo terus atau jangan – jangan
lo udah deket nih sama dia? “ ucap Sarah sambil menyenggol bahu Serra.

“ apaan sih lo gue yang diliatin aja gak risih, itukan hak dia, mata – mata dia kenapa
lo yang sewot. Ini nih kalo punya temen yang jomblo akut suka banget jodoh – jodohin
orang. “

Serra sangat sering sekali dijodoh – jodohkan oleh Sarah dan dengan orang yang sama selama
3 tahun yaitu Dafi. Sebenarnya Serra juga tidak tau apa arti tatapan itu, tapi ia tidak ambil
pusing karna selama itu tidak mengganggunya itu tidak masalah.

“ udah ah gue ma uke WC bosen gue dijodohin ama jomblo berkarat kayak lo. “
“ gak sadar diri lo juga keropos Serra. “

Serra pun pergi meninggalkan Sarah yang tengah asik melahap rotinya yang dari tadi tidak
habis – habis.

“ SARAHHH! “ teriak seseorang dari luar kelas menuju kekelas Sarah.

Sarah yang baru saja menghabiskan rotinya pun melihat kearah sumber suara.

“ Sar gawat! Sih Serra Sar! “ ucap Yudia.

“ kenapa Serra? “ ucap Sarah yang merasa ada sesuatu yang tidak baik – baik saja.

“ ikut gue kebelakang Gedung “ setelah mengatakan itu Yudia langsung pergi yang
diikuti Sarah dibelakangnya.

Setelah sampai digedung belakang Sarah langsung mencari keberadaan Serra, tetapi hasilnya
nihil tidak ada siapapun. Saat ia membalikkan badan, Sarah langsung dihadang oleh Regita
teman sekelasnya.

“ akhirnya lo masuk perangkap gue. “ ucap Regita dengan angkuh.

Pasalnya Regita sangat bersaing dengan Sarah dalam hal apapun baik itu akademik mau pun
nonakademik, tetapi pemenangnya tetaplah Sarah.

“ kenapa sih lo gak bosan – bosannya gangguin gue kurang kerjaan yah? “ ucap Sarah
yang sudah sangat bosan dengan drama yang dibuat oleh Regita end gengnya.

“ Lo udah gerebut semuanya dan ditambah lagi gak sadar diri. “ ucap Sania teman
dekatnya Regita.

Sarah tertawa kecil, dan tersenyum melihat tingkah Regita yang seperti anak SD yang
mainannya direbut oleh orang lain.

“ ini buat lo lo pada yah, mau aja sih dijadiin dayang – dayang sama sih Regita.
Emang gak capek disuruh – suruh, temen kok di anggap pembantu pertemanan macam apa.
Dan lo Regita gue gak pernah rebut apapun dari lo, kita bersaing secara sportif dan ketika gue
menang berarti gue lebih baik dari lo ngerti lo! “ ucap Sarah yang sudah sangat jengkel
dengan drama Regita.
Regita sangat kesa mendengar ucapan Sarah, tapi tiba – tiba seseorang yang ingin
menyiramkan air dari belakang. Hal itu sudah ia duga , sayangnya air itu sama sekali tidak
menyentuh tubuh Sarah melainkan Regita.

Dari pertama Yudia memanggilnya, ia sudah curiga dan was was akan lingkungan karna pasti
ada yang terjadi diluar dugaan. Ketika Sarah mendengar Langkah kaki dari belakangnya,
dengan sigap ia menarik tangan Regita yang membuat ending drama mereka berbeda dengan
yang mereka bayangkan.

“ otak busuk lo kebaca! “ ucap Sarah sambil meninggalkan Regitan end the gengnya.

“ awas aja lo! “ bisik Regita.

~~~`

Sarah memilih menuju kantin untuknya menenangkan diri, karna melihat tingkah Regita
sudah membuat ia kelelahan dan berujung lapar. Ia membawa semangkok mie ayam dan es
teh untuk dia lahap. Sarah memilih untuk duduk dipojok kantin sambil memandang Gedung
olaraga yang membuat ia sedikit teringat tentang sebuah kenangan yang Bahagia.

“ SARAHHHH SINIII! “

“ TUNGGU BENTAR. “ ucap Sarah yang membenarkan tali sepatu, setelah selesai
ia langsung berlari kearah Gedung olaraga.

“ ada kak Digo tu yokk cepetann nanti keburu ilang! “ ucap Wanita itu.

“ya elahh susulin dongg ta gak usah nunggu gue. “ goda Sarah kepada Regita.

Dan mereka tertawa gembira sambil memasuki Gedung olaraga.

Sarah hanya bisa tersenyum menggingat hal itu, karna mereka berdua dalam keadaan yang
berbeda sekarang. Sekarang Regita membenci Sarah karna Kematian kak Digo.

Pulang sekolah memanglah waktu yang sangat ditunggu – tunggu para siswa begitu juga
dengan Sarah. Ia menunggu didepan café yang tak jauh dari sekolah untuk menunggu
jemputan karna mobil Sarah dipakai ayahnya untuk urusan pekerjaan.

“ hallo pak?udah dimana saya udah didepan nih. ” ucap sarah ditelepon.

Sarah melihat disebrang jalan, grab yang ia pesan ada di sebrang jalan. Ia berinisiatif untuk
menyebrang, tapi ia tak melihat jalan.
“ SARAHHHHH AWASSSS! “ ucap Regita disebrang jalan.

Sarah yang meras Namanya dipanggil langsung melihat lingkungan, ternyata ada sebuah
mobil yang ingin menabraknya. Tapi ada seseorang yang mendorong Sarah sehingga ia
terselamatkan. Bagaimana orang yang mendorongnya? Orang itu adalah Digo, laki – laki
yang sangat dicintai oleh sahabatnya Regita. Digo segera dilarikan kerumah sakit, dan
setelah menunggu beberapa jam Digo tak tertolong karna benturan yang keras dikepalanya.

Regita menangis sejadi – jadinya mendengar kabar itu.

“ PERGI SARAH GUE GAK MAU LIAT LO LAGI! “ ucap Regita

Sarah tak sadar bahwa ia saat ini sedang menangis

“indah ya ta kalo kita bisa bareng lagi yah “ bisik Sarah.

Sarah lagi – lagi tak sadar kalau Serra baru saja duduk disampingnya.

“ WOUIII ! “ teriak Serra.

“ apaan sih! “ jawab Sarah sambil menghapus air matanya.

“ lo digangguin lagi sama Gita? “ tanya Serra yang sudah tau pasti akarnya disitu.

“ iya. “

“ masih topik yang sama? “tanya Serra lagi.

“ iya. “

“ udah gak usah dipikirin lagi. Kalo lu selalu kayak gini gimana majunya, semua hal
itu bukan karna lo itu udah takdir maha kuasa. “ ucap Serra lembut sambil memeluk hangat
Sarah.

~~~’

Dua minggu kemudian…..

Dihari minggu ini adalah hari yang sangat ditunggu – tunggu oleh anak kelas 12 SMA
Cendrawasi, karna hari ini mereka akan melaksanakan camping Bersama didaerah
Yogyakarta. Siswa -siswi sibuk mengumpulkan barang bawaan mereka untuk dimasukkan di
bagasi bus.

“ Sar barang lo lengkapkan? “ tanya Dion tiba- tiba.


Sarah melihat bawaannya dan merasa tidak ada yang tertinggal sama sekali.

“ lengkap deh kayaknya. “

“ oh oke lo hati – hati yah. “ ucap Dion meninggalkan Sarah yang kebigungan dengan
perkataannya.

“ eh kok lo bengong sih ? “ ucap Serra yang menyadarkannya.

“ itu sih Dion kok hari ini aneh yah, padahal dikelas jarang banget ngomong ama gue
tau – Taunya ngomong hati – hati aneh gak sih? “ tanya Sarah kepada Serra.

“ naksir lo kali.” Ucap Serra sembarangan.

“ apaan sih lo ngaco banget. “ ucap Sarah meninggalkan Serra sendirian menuju bus.

“ eh monyet tungguin gue. “ Serra langsung berlari menyusul Sarah ke bus.

Bus pun berjalan menuju tempat tujuan. Serra mendapat tempat duduk bersebelahan dengan
Sarah, dan Regita mendapat tempat duduk dibelakang Sarah dan hanya dipisahkan oleh 2
bangku saja.

Saat sampai ditempat tujuan, semua siswa berkumpul untuk mendapatkan arahan.

“ baik anak – anak kita disini akan melakukan camping perpisahan kelas 12 tepuk
tangan untuk kita semua! “ ucap pak Sapto yang diiringi tepuk tangan siswa - siswa kelas 12.

“ oke disini sudah daftar nama untuk kelompok kalian yang berguna untuk
membangun tenda Bersama – sama.” Instruksi pak Sapto.

“ semoga kita sekelompok yahh monyet . “ ucap Serra kepada Sarah.

“ gue gak mau sekelompok same bekantan kayak lo.” Candaan Sarah.

“ emang hidung gue mancung tapi jangan disamain kayak bekantan juga kali.” Serra
pun langsung merubah ekspresinya menjadi masam sedangkan Sarah tertawa melihat tingkah
sahabatnya ini.

“ baiklah Anna, Keysarah, Serraya, dan…….. “ ucap pak Sapto gantung.

“ yesss kitaa sekelompokk! “ ucap Serra mengangkat tangan untuk tos dengan Sarah.

“ dan Regita satu kelompok silakan menuju tempat yang sudah disediahkan disana. “
Sarah melihat raut Regita yang kesal langsung melihat wajah Serra. Ia tau Regita sangat
benci dengannya tapi mengapa harus dipersatukan terus menerus. Apakah ini waktunya
untuk memperbaiki semuanya? Entahlah mengikuti takdir lebih baik.

~~~’

Malam pun tiba, api unggun pun mulai dinyalakan. Disinilah siswa – siswi yang membuat
event mereka, karna guru – guru hanya bertugas untuk mengatur dan mengawasi serta
menikmati apa yang dilakukan oleh siswa – siswi.

“ oke kawan – kawan gue Arga sebagai ketua Angkatan ingin menyampaikan sesuatu
sebelum kita menikmati malam ini dengan kesenangan masing – masing! “ ucap Arga agar
teman – temannya memperhatikan.

“ disini ada Dafi mau memberikan sebuah pengakuan kepada kalian semua.”

Dafi mengambil posisi ditengah untuk menyampaikan sesuatu yang sudah lama sekali ia
pendam. Sebelum berbicara ia melirik kearah tempat Sarah duduk lebih tepatnya kearah
Serra.

“ Ser lo sadar gak si Dafi mau ngomong tapi ngeliatin lo teruss? “ goda Sarah sambil
menyenggol bahu Serra, dan Serra hanya menanggapinya seperti angin lalu.

“ baik teman – teman sekarang gue mau mengutarakan perasaan gue yang gue
pendam selama 3 tahun.” Ucap Dafi sambil melirik Serra.

“ teruntuk Serraya Wijaya gue suka sama lo, dari pertama ketemu lo. Sekarang lo mau
gak jadi pacar gue? “

Dafi mendekat dan menarik tangan Serra sampai ke tengah. Sekarang Serra tengah malu –
malu karna perilaku Dafi saat ini.

Semua siswa bersorak melihat keromantisan Dafi dan Serra saat ini, dan akhirnya serra
menerima Dafi. Dan Sarah ikut Bahagia melihat sahabatnya Bahagia.

Ditengah kebahagian ini Sarah melihat Regita yang menjauh dari kerumunan dan memilih
duduk di depan tenda sendirian.

“lo kenapa ? “ ucap Sarah mendekat Regita.

Regita yang melihat Sarah ada disampingnya langsung meninggalkan Sarah sendirian. Sarah
tak tinggal diam, ia langsung menyusul Regita yang menjauh.
“ REGITA ! “

Regita yang mendengar itu sedikit membeku dan terdiam sejenak tanpa melihat arah suara
yang memanggilnya.

“ Gita gue minta maaf atas semua kesalahan gue, gue tau lo dendam banget karna
perihal kematian kak Digo, dan maaf gue saat ini memang gak bisa kembaliin kak Digo ke lo.
Tapi lo harus tau Git, gue sayang banget sama lo. Gue gak peduli seberapa besar lo benci ke
gue.”

Regita menganggkat wajahnya keatas untuk membendung air matanya agar tidak keluar. Ia
tau persis sekarang, yang memperkeruh hubungan mereka bukanlah Sarah tapi ia. Sarah
mendekat dan meraih tangan Regita.

“ Regita Sanjayani, masa lalu memang gak bisa dirubah tapi bukan berarti masa lalu
itu bisa merusak masa depankan.? “ ucap Sarah yang melihat Regita menangis.

Regita pun langsung memeluk Sarah dan mengeluarkan isi hatinya selama ini dan
meninggalkan geng yang memberikannya pengaruh buruk.

~~~~’

“ GITA, SARAH SINIII! “ teriak Serra.

“ foto yok ! “ Serra langsung memotret menggunakan ponselnya.

“ liat dongg.” Ucap Regita.

“ enak yah kita bisa sama – sama lagi. “ ucap Sarah yang sangat bersyukur bisa diberi
kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan sahabat – sahabtnya.

“ semoga kita sama – sama terus yahh “ ucap Regita.

“SELAMANYAAAAA…. “ teriak Serra diiringi gelak tawa gembira ketiganya.

Anda mungkin juga menyukai