Muncullah seorang pria tampan yang taka sing lagi untuk beberapa pelayang yang
bekerja di sini. Yah, pria itu pelanggan setia caf milik Nara dan setiap ia ke sini pas
membeli Lemon Tea entah itu hangat atau dingin sampai-sampai pelayan itu hafal menu
favorit pria itu.
*******************
Hari ini Nara berangkat sekolah dengan Sepedah ke sayangannya itu, Sepedahnya
ini pemberia almarhum Ayahnya. sedang asik-asiknya bersepedah ia melihat ibu-ibu tua
yang sepertinya sedang mencari bantuan namun tak ada yang mau menolongnya. Karena
ada perasaan yang iba, Nara pun berhenti dan menolong ibu tua itu.
Trimakasih Nak ucap ibu tua itu Iya bu sama-sama balasnya, baru saja Nara
melangkahkan kakinya untuk pergi ibu tua itu menahan tangannya Nak, ibu cuman punya
kalung dan mahkota ini saja tolong di terima seru ibu tua itu Tidak usah bu, saya ikhlas
jawab Nara Sudah ambil saja akhirnya Nara pun menerima pemberian dari ibu-ibu itu.
baru saja ia ingin mengucapkan terima kasih namun ibu itu sudah menghilang, ahh ya
sudah mungkin ibu-ibu itu sudah pergi.
Aneh sekali ibu-ibu tadi menaga ia memberikan kalung dan mahkota yang mungkin
barang-barang ini banyak yang di jual di pasar? Ini mainan waktu ia kecil, mahkota. Tapi ya
sudah ini pemberian orang jadi kita harus menghargai, lagi pula barang yang di kasih ibu
tadi tidak buruk-buruk amat
Kalung dan mahkota itu tidak aneh dan langka tiba-tiba seseorang menyahut
mungkin lebih tepatnya memprotes perkataan mereka berdua. Menyadari ada suara yang
asing Nara dan Valinda menengok kea rah sumber suara tepat di belakang Nara. Wajah
Asing, yah mungkin dia anak baru Siapa dia? bisik Nara Mungkin dia anak baru jawab
Valinda diantara kalian siapa tadi yang memiliki kalung dan mahkota tadi? tanya Pria itu
sambil membaca buku yang ia baca, Valinda menunjuk kearah Nara Jadi kau, mahkota dan
kalung itu suci bagaimana bisa ada di tanganmu? Kau jangan membuangnya itu sangat
berharga tanya pria itu lagi Bukan urusanmu anak baru, ini kalung dan mahkotaku balas
Nara jutek Tapi Aku. Belum sempat menyahut bel masuk kelas pun berbunyi
TEEEETTTTT.TTEEEEEETTTTT
Bel pulang sekolah pun berbunyi, anak-anak berhamburan keluar kelas begitu juga
Nara dan Valinda. Nara aku pulang ya, bye pamit Valinda, setelah Valinda pulang Nara
pun pulang. Tapi sepertinya ada yang mengikutinya dari belakang, sekilas Nara menengok
ke belakang namun tidak ada siapa-siap lalu ia pun semakin mempercepat sepedahnya.
Filing Nara mengatakan menengok kebelakang namun tetap saja tak ada siapa-siapa,
akhirnya Nara memutuskan untuk turun dari sepedahnya.
AAA. Tiba-tiba dari belakang ada yang membekap mulutnya dan ia di duduki di
anatar tongsampah-tongsapah itu
Jangan macam-macam dengan ku! akhirnya tangan orang tadi yang menutupi
mulut Nara terbuka lalu ia menengok kepemilik tangan itu dan ternyata itu teman barunya
di kelas, bukan lebih tepatnya anak baru di kelasnya
Kau? Sedang apa di sini? Tanya nara Sssttt. Ada orang mabuk jangan berisik
bisa-bisa kita ketauan ucap murid baru itu pelan-pelan Jadi kau yang mengikutiku tadi?
tanya Nara Bukan, orang itu. namun aku ingin menolongmu ucapnya Sudah aman
ucapnya sabil meliat keadaan Terima kasih ucap Nara iya. Hey, kita belum kenalan?
Siapa kamu? tanyanya Nara aku Kai.
Sejak saat itu Kai dan Nara menjadi teman dekat. Entah cuman kebetulan atau
bagaimana setiap Nara butuh bantuan Kai selalu ada, Kai bukanlah orang yang nyebelin,
sombong, dan cuek tapi dia anak yang baik, pintar, cuman dia aneh terkadang dia
menghilang entah kemana tapi dia muncul tiba-tiba seperti hantu dan hobinya Minum
lemon tea. Lebih anehnya lagi, setia Nara bertanya di mana rumah Kai pasti kai tak pernah
menjawabnya. Dia itu super Aneh
******************