PK
NPM : 118170107
Kelompok : 3.2
Blok/smt : 5.1/ 5
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2020
SOAL
PRAKTIKUM 2
A. SERI LEKOSIT
a. Jelaskan tahapan hematopoiesis seri lekosit?
- pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000 - 30.000 / ul.
- Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000 - 38.0007ul.
- Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan Pada umur 21 tahun jumlah
leukosit berkisar antara 4500 11.000 / ul.
- Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000 -
10.000 / uL.
- Jumlah leukosit dapat meningkat setelah melakukan aktifitas fisik, tetapi jarang lebih
dari 11.000 / ul.
Bila jumlah leukosit lebih tinggi dari nilai rujukan: leukositosis, lebih rendah:
Teukopenia. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik. Leukositosis
fisiologik: kerja fisik yang berat, gangguar emosi (stres, takut, meņangis), kéjang, takhikardi
paroksismal, partus dan haid, mual, muntah, kesakitan, cuaca ekstrim O klinis tidak ada kelainan
Leukositosis patologik selalu diikuti oleh absolut dari salah satu atau lebih jenis leukosit seperti
leukositosis dengan netrofilia Reaksi leukemoid peningkatan leukosit yang cukup tinggi (dapat
mencapai 50.000 / ul) dapat terjadi pada sepsis, batuk rejan, campak) ~ leukemia. Dibedakan dari
leukemia karena sifatnya sementara sedangkan pada leukemia leukositosis menetap dan
měningkat secara progresif.
B. PEMERIKSAAN SUMSUM TULANG
a. Tujuan pemeriksaan
- Diagnosis sitomorfologi/evaluasi produk pematangan stem cell
- Penilaian terhadap simpanan besi
- Pengumpulan Colony Forming Unit (CFU-GM) pada transplantasi sumsum tulang
- Mendapatkan specimen untuk pemeriksaan bakteriovirologis
- Digunakan untuk mendiagnosis sejumlah kondisi, termasuk leukemia, myeloma
multiple, limfoma, anemia dan pansitopenia. Biasanya aspirasi sumsum tulang
dilakukan di bagian belakang tulang pinggul atau tulang krista iliac posterior.
- Digunakan juga untuk penentuan tahap dan monitoring terapi.
b. Indikasi pemeriksaan sumsum tulang
1) Diagnosis, penentuan tahap dan evaluasi pengobatan :
- multiple myeloma
- Objek glass
- Pipet tetes
2. Cara pembuatan
- Sampel diteteskan dengan pipet tetes pada ujung atas permukaan objek glas
- Lalu diambil sedikit bagian aliran tersebut (yang terdapat pragmen) dengan
preparat yang lain
- Preparat tersebut siap untuk di hapuskan untuk pembuatan Spread dan Squash
a. Preparat Spread
b. Preparat Squash
- Membaca atau mengenali adanya fragmen pada perbesaran lensa obyektif 10x
atau peresaran yang terkecil terlebih dahulu
- Kemudian geser pada perbesaran lensa objektif 40x untuk mengamati sel
megakariosit
d. Interpretasi hasil pemeriksaan dikaitkan dengan kelainan atau penyakit
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber: 1. Hoffbrand, A.V, J.E Pettit, P.A.H Moss. 2005.Pembentukan sel darah
(hemopoiesis). Dalam Kapita Selekta Hematologi edisi 4. Jakarta: EGC.
2. 2. Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2006. Sel darah, kekebalan, dan pembekuan
darah. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi Kesebelas. Pennsylvania: Elsevier
Saunders.
3. 3. Theml, Harald, Heinz Diem, dan Torsten Haferlach. 2004. Fisiologi dan Patofisiologi
Sel Darah. Atlas Warna edisi Hematologysecond. Stutgart: Thieme.
4. 4. Lewandowski, Krzysztof dan Andrzej Hellmann. 2006. Atlas Granulopoiesis.
Polandia: Gdansk.
5. 5. Lewandowski, Krzysztof dan Andrzej Hellmann. 2006. Atlas Monopoiesis. Polandia:
Gdansk.
6. 6. Lewandowski, Krzysztof dan Andrzej Hellmann. 2006. Atlas Limfopoiesis. Polandia:
Gdansk.
7. 7. Provan, Drew, Charles R.J. Penyanyi, Trevor Baglin, dan John Lilleyman. 2004.
Kelainan sel darah putih. Oxford Handbook of Clinical Haemotology edisi kedua.
Oxford University press.