Anda di halaman 1dari 4

GIARDIA LAMBLIA

Giardiasis adalah infeksi yang sering terjadi di usus kecil dan disebabkan oleh parasit
Giardia lamblia Berdasarkan taksonominya cacing ini mempunyai klsifikasi sebagai berikut.
Phylum : Sarcomastigophora
Subfilum : Mastigophora
Ordo : Diplomonadorida
Genus : Giardia
Species : Giardia lamblia

Gambar 1 : Giardia lamblia

(Sumber: Tovar et al., 2003)

2.1 Siklus Hidup

Giardiasis mempunyai 2 bentuk, yaitu kista dan trofozoit. Infeksi yang


diakibatkan oleh kista yang tertelan dan diekskresikan pada feses. Sekitar 10-25 kista
dapat menginfeksi manusia. Trofozoit dapat ditemukan di dalam tinja, namun tidak dapat
hidup diluar tubuh inangnya. Trofozoit berukuran 9-21µm dan kista memiliki panjang 8-
12 µm dan lebar 7-10 µm. infeksi banyak terjadi pada anak-anak dibandingkan pada
orang dewasa.
Bentuk trofozoid bilateral simetris seperti buah jambu monyet yang bagian
anteriornya membulat dan bagian posteriornya meruncing. Permukaan dorsal cembung
(konveks) dan pipih disebelah ventral dan terdapat batil isap berbentuk seperti cakram
yang cekung dan menempati setengah bagian anterior badan parasit. Mempunyai
sepasang inti yang letaknya dibagian anterior, bentuknya oval dengan kariosom di tengah
atau butir-butir kromatin yang tersebar di plasma inti. Trofozoid mempunyai empat
pasang flagela yang berasal dari 4 pasang blefaroplas. Sepasang flagel anterior keluar
dari 2 blefaroplas anterior. Sepasang flagel lateral berasal dari 2 blefaroplas lateral di
antara 2 inti dan kedua aksonema berjalan ke anterior, lalu saling menyilang di garis
tengah dan melalui garis lengkung di pinggir batil isap, kemudian masing-masing keluar
dari sisi lateral kanan dan kiri. Sepasang aksonema yang agak tebal (disebut aksostil)
berasal dari 2 blefaroplas media, berjalan ke posterior dan keduanya keluar dari ujung
posterior. Dari sepasang blefaroplas yang letaknya dekat tengah-tengah dua batil isap,
keluar sepasang aksonema pendek sebagai flagel sentral. Dua batang yang agak
melengkung dianggap sebagai benda parabasal, letaknya melintang di posterior dari batil
isap.
Kista yang bentuknya oval, mempunyai dinding yang tipis dan kuat. Sitoplasma
berbutir halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista. Kista yang baru terbentuk
mempunyai 2 inti yang matang mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. Waktu kista
dibentuk, trofozoid menarik kembali flagel-flagel ke dalam aksonomi, sehingga tampak
sebagai 4 pasang benda sabit yaitu sisa dari flagel.
G. lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu duodenum dan bagian proksimal
yeyenum dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu. Dengan pergerakan flagel
yang cepat trofozoid bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dengan batil isap
melekatkan diri pada epitel usus. Trofozoid berkambang biak dengan cara belah pasang
logitudinal. Dalam tinja cair biasanya hanya ditemukan trofozoid. Enkistasi terjadi dalam
perjalanan ke kolon, bila tinja mulai menjadi padat. Bila kista matang tertelan oleh
hospes, maka terjadi ekskistasi di duodenum, kemudian sitopllasmanya membelah dan
flagel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuklah 2 trofozoid.

2.2 Patofisiologi
Adanya G. Lamblia pada hospes yang dengan batil isapnya melekat pada mukosa
duodenum dan yeyenum tidak selalu menimbulkan gejala. Bila timbul kelainan, hanya
berupa iritasi disebabkan oleh melekatnya parasit pada mukosa dengan batil isapnya. Lesi
berupa vilus menjadi lebih pendek dan peradangan pada kripta dan lamina propria,
seperti tampak pada sindrom malabsorbsi. Tidak diketahuai apakah kelainan mukosa oleh
Giardia disebabkan faktor mekanik, toksik atau faktor lain. Infeksi giardia dapat
menyebabkan diare, disertai steatore karena gangguan absorbsi lemak. Selain daripada itu
juga ada gangguan absorbsi karoten, folat dan vitamin B12. Produksi enzim mukosa juga
berkurang. Penyerapan bilirubin oleh giardia menghambat aktivitas lipase pankreas.
Kelainan fungsi usus kecil ini disebut sindrome malabsorbsi, yang menimbulkan gejala
kembung., abdomen membesar dan tegang, mual, anoreksia, feses banyak dan berbau
busuk dan mungkin penurunan berat badan. Setelah pengobatan kelainan usus kecil
reversibel.

Anda mungkin juga menyukai