Anda di halaman 1dari 25

STUDI KASUS

(DIARE)
FA2
KELOMPOK 2

T I F FA N Y L A R A S WAT I 201FF05053
Y O PA N U R L A E L A A E P I TA 201FF05058
A D I L A A U L I A H TA Z Q I Y YA H 201FF05060
DWI APRILLIANTHI 201FF05069
I K A WA H Y U N I 201FF05072
J A N N A H U M M A H AT U L J A U Z I YA H 2 0 1 F F 0 5 0 7 4
K E Z I A S A B AT H I A N A C H R I S T Y 2 0 1 F F 0 5 0 7 6
L A I N U R A R I VA 201FF05078
MARDY REZHA 201FF05083
NURFITRIA SAIFUL 201FF05086
PA J A R S I D I K 2 0 1 F F 0 5 0 8 8
R I A F I T R I WA H Y U N I 201FF05090
R I Z Q A FA U Z I YA H FA D H I L A H 201FF05092
Y O G I P R A W I R A P R ATA M A 2 0 1 F F 0 5 0 9 7
THIARA RESTU ANUGERAH 201FF05096
R U R I AY U D YA H A P S A R I 201FF05093
Z A M Z A M A L FA U Z A N 201FF05098
DIARE
• Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

Definisi berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat),


dengan kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 gram atau 200 ml/24jam.

• Fase prodromal (sindroma pra-diare)

Gejala • Fase diare


• Fase pemulihan

• Etiologi diare akut dibagi atas empat penyebab yaitu

Etiologi bakteri, virus, parasit dan non-infeksi


• Penyebab lainnya dapat karena keracunan makanan,
malabsorbsi, alergi , dan imunodefisiensi
DIAGNOSA

1 3
Pemeriksaan Pemeriksaan
Feses
Laboratorium
2

Pemeriksaan
Penunjang
TATALAKSANA

Terapi A

Terapi B

Terapi C

Pemberian
Makanan

Obat-oabatan
TATALAKSANA

Prinsip pengobatan diare ialah menghentikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau
tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain
(gula air tajin, tepung beras dan sebagainya). Pengobatan diare berdasarkan derajat
dehidrasinya.
1. Tanpa dehidrasi (dengan terapi A )
Pada keadaan ini, buang air besar terjadi 3-4 kali. Pada kondisi ini masih dapat bermain, makan serta
minum seperti biasa. Pengobatan dapat dilakukan dirumah oleh ibu atau anggota keluarga lainnya
dengan memberikan pengobatan dengan air kelapa atau larutan gula garam.
Terdapat 3 cara pemberian cairan yang dapat dilakukan dirumah :
• Memberikan anak lebih banyak cairan.

• Memberikan makanan secara terus-menerus.

• Membawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam tiga hari.
TATALAKSANA

2. Dehidrasi ringan atau sedang (dengan terapi B)


Diare dengan dehidrasi ringan ditandai dengan hilangnya cairan sampai 5% dari berat
badan, sedangkan pada diare sedang terjadi kehilangan cairan 6-10% dari berat badan.
Untuk mengobati penyakit diare pada derajat dehidrasi ringan atau sedang digunakan
terapi B, yaitu sebagai berikut :
Pada tiga jam pertama jumlah oralit yang digunakan:
Terapi B pertama
4tahu
Umur <1 tahun >5 tahun
n
Jumlah 300 mL 600 mL 1200 mL
oralit
Terapi B kedua
4tahu
Umur <1 tahun >5 tahun
n
Jumlah 100 mL 200 mL 400 mL
oralit
TATALAKSANA
 
3. Dehidrasi berat, dengan terapi C
Bila anak dapat minum, cairan rehidrasi oral dapat diberikan sampai cairan parenteral
dapat diberikan. Cairan parenteral yang diberikan adalah RL (ringer laktat) sebanyak
100ml/kg/BB dengan tahap sebagai berikut :

Terapi C

Selanjutnya
Pertama beri
Usia beri 70ml/kg
30ml/kg dalam
dalam

Bayi
1 jam 5 jam
(<1 tahun)

Anak
½ jam 2½ jam
(1 tahun)
TATALAKSANA

4. Teruskan Pemberian Makanan


Pemberian makanan seperti semula diberikan sedini mungkin dan disesuaikan dengan
kebutuhan. Makanan tambahan diperlukan pada masa penyembuhan.  

5. Obat-obatan
 Obat anti sekresi
• Asetosal : 25mg/tahun dengan dosis minimum 30mg.
• Klorpromazin : 0,5 – 1 mg/kgBB/hari
 Obat anti spasmolitik
Pada umumnya obat anti spasmolitik seperti papaverine, ekstrak beladona, opium,
loperamid, dan sebagainya tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut
 Antibiotika
Pada umumnya antibiotika tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut, kecuali bila
penyebabnya jelas.
POINT-POINT YANG HARUS DITANYAKAN

Poin-poin yang ditanyakan apoteker kepada pasien :


• Siapa nama pasien?
• Umur berapa pasien?
• Berapa berat badan pasien sebelum mengalami sakit dan saat mengalami sakit?
• Keluhan apa saja yang di rasakan pada pasien ?
• Sudah berapa lama pasien mengalami diare, pilek dan batuk?
• Makanan dan minuman apa saja yang di konsumsi pasien?
• Apakah pasien memiliki alergi pada makanan tertentu?
• Apakah diare yang di rasakan di sertai muntah?
• Apakah nafsu makan pasien menurun?
• Berapa kali sehari pasien mengalami diare?
• Apakah feses pasien cair dan berbusa?
KASUS 2B DIARE

Heryawan, anak umur 5 bulan, keluhan ibu walau

Heryawan tetap bermain seperti biasa, minum seperti biasa

tetapi Heryawan sudah mengalami diare selama 5 hari

dengan batuk dan pilek dan Heryawan terlihat kurus. Sejak

1 bulan yang lalu, ibu memberi bubur encer 1x sehari dan

susu sapi segar 2 kali setengah botol sehari.


Analisis & Interpretasi Data

Pasien berusia 5 bulan

Kondisi pasien : dapat beraktivitas seperti biasa,


tidak mengalami dehidrasi berat

Diare sudah dialami pasien selama 5 hari

Penyebab terjadinya diare diduga karena intoleransi


laktosa atau keracunan akibat pemberian susu sapi
segar 2 kali ½ botol dalam sehari selama 1 bulan

(Marrie, 2017)
Penetapan Masalah

 Klasifikasi diare :

 Diare akut : < 14 hari

 Diare kronis : > 14 hari

 Diare persisten : 15-30 hari

 Berdasarkan klasifikasi diatas dan data kasus yang ada, pasien diduga

mengalami diare akut, hal ini dikarenakan pasien telah mengalami diare

selama 5 hari yaitu < 14 hari.

 Diare yang dialami pasien, diduga disebabkan oleh pemberian susu segar oleh

ibu pasien kepada pasien. Sehingga pasien mengalami intoleransi laktosa yang

diakibatkan pemberian makanan yang mengandung “dairy product”.


(Marrie, 2017)
Penetapan Penyelesaian Masalah

Penggunaan
cairan elektrolit

Asupan air
TERAPI NON
bersama
FARMAKOLOGI
makanan
PENYELESAIN
MASALAH
TERAPI Modifikasi
FARMAKOLOGI makanan
Terapi Farmakologi

Berdasarkan kasus diatas terapi yang dianjurkan untuk pasien anak 5 bulan tersebut adalah
pemberian cairan elektrolit, zink sebagai nutrisi tambahan, serta modifikasi makanan.
Berikan saran kepada ibu pasien untuk menghentikan pemberian susu sapi segar kepada
pasien.
Tata Cara Penggunaan Obat

Cara memberikan Zinc

Diteteskan langsung pada


bayi sebanyak 1 ml
Zinc tetap diberikan meski diare sudah
berhenti. INGAT, 10 hari berturut-
turut agar anak benar-benar sembuh
Monitoring
Pengganti
Modifikas Terapi
Cairan &
i Makanan Obat
Elektrolit
Evaluasi
 Pantau pasien dengan diare dari titik kontak pertama sampai gejala hilang, ingatlah

bahwa sebagian besar episode sembuh sendiri.

 Menanyakan pasien untuk menentukan apakah resolusi gejala terjadi dalam waktu

48 hingga 72 jam pada diare akut.

 Pantau pemeliharaan hidrasi, terutama bila gejala berlanjut selama lebih dari 48 jam.

 Tanyakan tentang peningkatan rasa haus, penurunan buang air kecil, urin berwarna

gelap, selaput lendir kering, dan detak jantung cepat, yang menunjukkan dehidrasi

terutama bila ada mual dan muntah.

 Pantau pengendalian gejala pada pasien dengan diare kronis.

 Saat antibiotik digunakan, pantau untuk menyelesaikan jalannya terapi.


Praktek Konseling
Informasi
Terapi Tambahan lain
Tata cara Tips
Informasi farmakologi yang terkait 5
penggunaa pencegahan
penyakit dan non 0 Germas
n obat Cerdas penyakit
farmakologi
gunakan obat
Pustaka Rujukan

 Adyanastri, F. (2012). ETIOLOGI DAN GAMBARAN KLINIS DIARE AKUT Di RSUP Dr

KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL. Karya Tulis Ilmiah.

 DiPiro, J. T., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., & DiPiro, C. V. (2009). Diarrhea. In

Pharmacotherapy Handbook (Seventh Ed, pp. 621–624). The McGraw-Hill.

 Mims, B. C., & Jr, C. E. C. (2016). Diarrhea. In Pharmacotherapy : Principles & Practice

(Fourth Edi, pp. 339–340). The McGraw-Hill.

 Sina, I. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Kejadian Diare

Pada Anak 1-4 Tahun Di Wilayah Puskesmas Pekan Bahorok.


TERIMAKASIH
Percakapan Swamedikasi Pasien Diare

Apoteker: Selamat sore, Ibu. Selamat datang di Apotek


kami. Sebelumnya perkenalkan, saya .... , apoteker yang
bertugas hari ini. Ada yang bisa saya bantu bu?
Ibu pasien: Saya mau membeli obat diare mas
Apoteker: baik, obatnya untuk ibu? atau keluarga ibu?
Ibu pasien: Anak saya mas, laki-laki umur lima bulan
Apoteker: baik, untuk anak ibu ya. Bisa dijelaskan
gejalanya seperti apa bu??
Ibu pasien: Anaknya sudah diare sejak lima hari yang lalu
disertai batuk pilek dan dia kelihatan kurus sekali mbak
Apoteker: BAB nya ada mengelurkan darah atau tidak bu?
Ibu pasien: Tidak mas.
Apoteker: Demam atau mual ada tidak bu?
Ibu pasien: Tidak mas, anaknya juga tidak kelihatan lemas
Apoteker: Baik bu. Boleh saya tahu, selama gejala berlangsung ibu sudah
memberikan obat atau ada makanan khusus yang ibu diberikan??
Ibu pasien: Saya tidak memberikan obat apapun tetapi sejak satu bulan yang lalu
saya memberikan bubur encer 1x sehari dan susu sapi segar 2x ½ botol sehari
Apoteker: Apakah anak ibu sedang mengkonsumsi obat lain ? Atau ada alergi
dengan obat tertentu bu?
Ibu pasien : Tidak mas..
Apoteker: Baiklah. Tunggu sebentar ya bu, saya siapkan obatnya terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian Apoteker datang dengan membawa obat yang
diminta bapak tersebut
Apoteker: baik ibu ini obat nya. Boleh saya meminta waktunya sebentar
untuk memberikan informasi tentang obat ini ?
Ibu pasien: Iya boleh mas
Apoteker:
Jadi anak ibu sedang mengalami diare tanpa dehidrasi. Oleh karena itu saya
berikan oralit dan zinc drop sebagai pengganti nutrisi. Untuk oralit
dilarutkan ke dalam gelas dan diminum ¼ gelas setiap kali anak mengalami
diare. Kemudian untuk zinc drop diminum sehari sekali 1ml dan diberikan
selama 10 hari berturut-turut walaupun diarenya sudah berhenti. Diare ini
disebabkan karena anak ibu terlalu banyak mengkonsumsi susu sapi segar,
jadi ibu harus menghentikan pemberian susu sapi segar kepada anak ibu.
Kalau saat pemberian obat ini anak ibu mengalami mual dan muntah segera
dihentikan ya bu pemakaiannya, dan langsung konsultasikan ke dokter.
 Ibu pasien: Ohh begitu baiklah mas.
 Apoteker: Oh iya bu, obatnya di simpan di kotak obat atau diruangan
dengan suhu kamar. Jangan disimpan di tempat yang lembap dan
terkena paparan sinar matahari langsung dan  jauhkan dari jangkauan
anak-anak. Apakah ibu sudah mengerti mengenai pemakaian dan
penyimpanannya?
 Ibu pasien: Iya mbak, saya sudah mengerti.
 Apoteker: Ada pertanyaan lagi bu?
 Ibu pasien: Tidak ada mbak
 Apoteker: Jangan lupa si adek harus istirahat yang cukup ya bu. Anaknya
juga bisa dimandikan air hangat bu agar batuk pileknya berkurang..
 Ibu pasien: Iya mbak
 Apoteker: Bisa diulang kembali bu bagaimana cara pemakaian obatnya?
 Ibu pasien: yang oralit dilarutkan dan diminum ¼ gelas setiap kali diare
saja dan yang zinc diteteskan 1 ml untuk 1 hari. Diminum 10 hari
berturut-turut walaupun diare sudah sembuh
 Apoteker: Baiklah ibu sudah paham. Ada yang bisa dibantu lagi bu?
 Ibu pasien: Tidak mas. Sudah cukup.
 Apoteker: Baiklah bu. Pembayarannya bisa dilakukan dikasir sebelah.
Semoga lekas sembuh ya bu anaknya
 Ibu pasien: Terimakasih banyak mbak
 Apoteker: Sama-sama ibu.

Anda mungkin juga menyukai