Anda di halaman 1dari 7

Skrining Resep, meliputi :

Skrining Administratif
Skrining Farmasetik
Skrining Kesesuaian Klinis
Skrining Kesesuaian Adinistratif

No. Komponen Administratif Keterangan


1. Nama dokter
2. Tanggal penulisan resep
3. Paraf/tanda tangan dokter
4. Nama pasien
5. Umur pasien
6. Berat badan pasien -
7. Alamat pasien -
8. Nomor telepon pasien -
Keterangan:
() Berarti ada/ lengkap
(-) Berarti tidak ada

Skrining Kesesuaian Farmasetis

No. Komponen Farmasetis Keterangan


1. Bentuk sediaan Sesuai
2. Dosis sediaan Sesuai
3. Potensi obat Sesuai
4. Stabilitas Sesuai
5. Cara dan lama pemberian Sesuai
6. Waktu pemberian Sesuai

Skrining kesesuaian klinis


1. Prednison 5 mg tablet
Komposisi : Mengandung Prednison 5 mg.
Indikasi Obat : Gangguan endokrin, insufiensi adrenokortikal primer
atau sekunder (hidrokortison atau kortison merupakan
pilihan pertama, namun analog sintetisnya juga dapat
digunakan). Hiperplasia adrenal congenital/bawaan.
Hiperkalsernia terkait kanker. Tiroiditis nonsuppuratif,
penyakit rheumatoid, penyakit kolagen, penyakit alergi,
penyakit mata, penyakit saluran pernafasan, penyakit
hematologis, penyakit neoplastik, penyakit sitem
pncernaan
Kontra Indikasi : Infeksi jamur sistemik dan hipersensitivitas terhadap
prednison atau komponen-komponen obat lainnya.
Efek Samping : Mual, anoreksia (kehilangan nafsu makan), nyeri otot,
gelisah, edema, hipertremia, hipokalemia dan iritasi
lambung.
Interaksi : Probenesid, memblok eksresi pyrazinamide.
Peringatan : Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau
sedang menyusui, tanyakan pada dokter sebelum
mengonsumsi obat ini.
Hindari berada di sekitar orang yang sakit atau
terinfeksi oleh bakteri atau virus (misalnya cacar,
campak, flu, herpes, TB) selama Anda
mengonsumsi obat ini. Prednison bisa melemahkan
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko
Anda terinfeksi penyakit. Segera temui dokter jika
Anda berinteraksi dengan seseorang yang sedang
mengalami infeksi campak atau cacar air.
Harap berhati-hati bagi penderita osteoporosis,
tukak lambung, epilepsi, penggumpalan darah,
myasthenia gravis (kelainan otot), gangguan ginjal,
tekanan darah tinggi, penyakit mata (katarak dan
glaukoma) dan penyakit jantung.
Konsumsi obat ini dengan makanan atau setelah
makan.
Prednison cair mungkin mengandung gula dan/atau
alkohol. Harap berhati-hati bagi penderita diabetes,
penyakit hati, atau kondisi lain yang mengharuskan
Anda membatasi atau menghindari unsur di atas.
Obat ini bisa menyebabkan pendarahan perut.
Minum minuman keras selagi mengonsumsi obat
ini bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan
pada dinding saluran pencernaan.
Pada anak-anak, obat ini bisa menyebabkan
penipisan tulang. Segera temui dokter jika Anda
merasa pertumbuhan anak terganggu karena
mengonsumsi obat ini.
Jangan melakukan vaksinasi apa pun tanpa
persetujuan dokter ketika Anda mengonsumsi obat
ini.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera
temui dokter.

Dosis : Dosis dan jangka waktu penggunaan prednison akan


ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi yang
ingin ditangani, tingkat keparahannya dan kondisi
kesehatan pasien. Dosis juga mungkin akan direvisi
oleh dokter dan disesuaikan menurut respons tubuh
terhadap obat ini. Dosis umum pemakaian prednison
tablet adalah 5mg-60mg per hari. Jangan menambah
atau mengurangi dosis yang dianjurkan oleh dokter
Anda. Dosis untuk anak-anak akan ditentukan oleh
dokter.
2. Ranitidin

Komposisi : Tiap tablet salut selaput mengandung:


Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa
150 mg
Indikasi Obat : Tukak lambung dan usus 12 jari - Hipersekresi
patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-
Ellison
Kontra Indikasi : Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa
150 mg
Efek Samping : Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot,
pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea,
konstipasi, penurunan jumlah sel darah putih dan
platelet (pada beberapa penderita), sedikit peningkatan
kadar serum kreatinin (pada beberapa penderita),
beberapa kasus (jarang) reaksi hipersensitivitas
(bronkospasme, demam, ruam, urtikaria, eosinofilia.
Interaksi : Hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan
ranitidin menunjukkan perbedaan dengan simetidine,
ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada
mikrosom hepar.terhadap 5 penderita normal yang
diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik,
dengan penambahan dosis ranitidine menjadi 200mg, 2
kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan adanya
perubahan pada waktu protrombin atau pada
konsentrasi warfarin plasma.
Peringatan : Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan
gangguan fungsi ginjal
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan
gangguan fungsi hati.
Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum
diketahui dengan pasti.
Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya
ulkus tetapi tidak mengubah jalannya penyakit
sekalipun pengobatan dihentikan.
Keamanan pada gangguan jangka panjang belum
sepenuhnya mapan, maka harus dihentikan untuk
secara berkala mengamati penderita yang mendapat
pengobatan jangka panjang.
Dosis : Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali
sehari. Dosis penunjang dapat diberikan 150mg
pada malam hari.
Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali
sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.
Dosis pada gangguan fungsi ginjal: Bila bersihan
kreatinin (50ml/menit) : 150mg tiap 24 jam, bila
perlu tiap 12 jam.
Karena Ranitidine ikut terdialisis, maka waktu
pemberian harus disesuaikan sehingga bertepatan
dengan akhir hemodialisis.

3. Neurobion 1000 mg

Komposisi : Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 200 mg, Vitamin B12


1000 mcg.
Indikasi Obat : Dengan memperhatikan kandungannya, maka obat
Neurobion dapat digunakan untuk mengatasi beberapa
keadaan berikut : Gangguan pada sistem saraf tepi yang
ditandai dengan kebas dan kesemuatan pada anggota
gerak. Penderita pegal pegal otot. Pengobatan
berbagai kelainan akibat kekurangan vitamin B seperti
penyakit beri-beri, gangguan saraf otak, sariawan,
infeksi mata, hingga penurunan kesadaran.
Suplementasi pada pasien anemia atau kekurangan
darah merah akibat defisisensi vitamin B, dengan
keluhan lemas, pucat, pusing, dan lain-lain.
Kontra Indikasi : Meskipun ini suplemen vitamin, namun tidak semua
orang boleh menggunakannya. Neurobion tidak boleh
digunakan oleh penderita yang diketahui memiliki
riwayat hipersensitif atau alergi terhadap vitamin B
kompleks atau komponen vitamin B1, vitamin B6, atau
vitamin B12 dan komponen lain dari obat. Tidak
diperkenankan juga pada orang dengan gangguan
pembekuan darah.
Efek Samping : Sebagai vitamin atau suplemen makanan, obat
Neurobion pada umumnya relatif aman dan tidak
menimbulkan efek samping. Sejumlah efek samping
yang pernah dilaporkan terkait dengan penggunaannya
yang berlebihan antara lain: Reaksi alergi Gatal kulit,
bentol-bentol Bengkak kulit Sensasi rasa hangat
Berkeringat berlebih Kebiruan Rasa lelah Mual,
muntah Kulit mati rasa Urine berwarna oranye.
Interaksi : Karena kerjanya tersebut vitamin B kompleks memiliki
manfaat yang sangat besar dalam proses pembentukan
sel sel tubuh, proses pembentukan sel darah merah,
dan sebagai nutrisi bagi sel saraf. Selain sebagai nutrisi
bagi sel saraf, vitamin B juga membantu dalam
produksi neuro transmiter, yaitu zat yang menjadi
perantara antar sel sel saraf.
Peringatan : Sebelum dan selama menggunakan obat neurobion,
perhatikan informasi keamanan berikut ini. Tidak
digunakan untuk anak-anak, karena mengandung
vitamin B dosis tinggi. Sebaiknya tidak digunakan pada
pasien yang sedang menerima terapi levodopa.
Waspadai penggunaan vitamin B6 dosis besar dalam
jangka waktu yang lama karena dapat menyebabkan
terjadinya sindroma neuropati. Perlu pengawasan dari
dokter. Jangan meningkatkan dosis tanpa berkonsultasi
dengan dokter.
Dosis : Obat ini memang dijual bebas tanpa perlu resep dokter,
namun demikian harus tetap mengikuti aturan pakai
yang tertera dalam paket. Obat Neurobion diminum
dengan dosis satu tablet per hari. Neurobion putih
untuk memperbaiki sel saraf tepi penyebab kebas dan
kesemutan. Neurobion dapat dikonsumsi kapan saja
baik pada saat sakit, setelah penyembuhan penyakit,
atau pada saat kondisi sehat.
4. Lotion Urea 10 %

Komposisi : Mengandung zat aktif urea 10% dalam zat dasar kream
dengan NaPCA (Natrium Pidolat), Natrium Laktat dan
minyak nabati untuk melembabkan kulit sehingga efek
obat akan optimal.
Indikasi Obat : Ikhtiosis dan keadaan kulit kering lainnya.
Hiperkeratosis atau kulit bersisik seperti pada Psoriasis,
Atopik dermatitis.
Kontra Indikasi : Sejauh ini belum pernah diketemukan, karena sifat urea
yang non toksis dan non alergik. Penderita yang
hipersensitif terhadap Carmed.
Efek Samping : Iritasi pada kulit ("stinging" dan "burning")
Peringatan : Hindarkan dari jangkauan anak-anak . Hindarkan
kontak dengan mata serta kulit yang terluka dan
meradang, kulit muda, membran mukosa dan fisura.
Rasa pedih sementara dapat terjadi. Hentikan
penggunaan apabila terjadi iritasi.
Dosis : Gunakan sehari 2x sesudah mandi.

Anda mungkin juga menyukai