Anda di halaman 1dari 15

Bioteknologi

Fermentasi pada pembuatan Tempe


Disusun Oleh :
Rista Oktobriyanti
Rubi Rahman Fauji

Kelas:

XII Farmasi 2
Dasar Teori
Bioteknologi adalah ilmu terapan yang melibatkan disiplin
ilmu mikrobiologi, biokoimia, genetika dan biologi
molekuler. Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya,
misalnya bakteri dan kapang. Boiteknologi tidak terlepas
dari mikroorganisme sebagai subjek (pelaku).

Mikroorganisme yang dimaksud adalah viris, bakteri, jamur,


alga, dan protozoa. Pemanfaatan mikroorganisme untuk
bioteknologi sangat membantu manusia untuk mengatasi
berbagai masalah, salah satunya dibidang makanan.
Istilah bioteknologi mencakup dua pengertian sekaligus
yaitu pengertian bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern. Proses yang dibantu
mikroorganisme ada dua, yaitu fermentasi tradisional
(seperti tempe, tape, kecap, dan sebagainya) dan
fermentasi modern (seperti keju dan yoghurt).

Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional,


yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung
dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
Mikroorganisme dapat membantu proses pembuatan
bahan pangan menjadi bentuk lain. Prosesnya disebut
fermentasi yang termasuk dalam proses bioteknologi
konvensional.
Fermentasi pada Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi
terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang
menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer
(kapang roti), atau Rh. arrhizus.

Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai


"ragi tempe. Kapang yang tumbuh pada kedelai
menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat
besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai
nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi
dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara
umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia
kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga
terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-
komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe
memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu,
tempe terasa agak masam.
Manfaat Tempe
Mengandung serat tinggi.
Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi
sampai usia lanjut.
Mengandung delapan macam asam amino esensial dan
asam lemak tidak jenuh.
Sumber antioksidan yang mengandung isoflavon
aglikon sebagai pencegah kanker.
Sumber antibiotik, zat antibakteri yang memperkecil
peluang infeksi.
Hipokolesterolemik, menurunkan lipid atau lemak
dalam darah.
Sumber vitamin B.
Mengandung vitamin B12. Umumnya terdapat dalam
produk hewani tapi tidak dijumpai pada makanan
nabati, seperti sayuran, buah- buahan, dan biji-bijian.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat tempe
adalah :
Kedelai
Ragi tempe
Tolombong
Air
Ayakan
Kompor
Sendok pengaduk
Plastik dan Cetakan
Penggiling kedelai
Drum kecil
Cara Pembuatan
1. Bersihkan kedelai yang akan dibuat
2. Setelah kedelai bersih dari kotoran, kemudian cuci
kedelai sampai bersih.
3. Rebus kacang kedelai sampai air mendidih dan empuk.
Kemudian diamkan, dan selanjutnya giling agar kulit
dengan bijinya terkelupas diatas drum kecil, tambahkan
air sampai kecangnya terendam
4. Kemudian saring kulit kacang (ampas) dengan ayakan
sampai bersih
5. Pindahkan kedalam tolombong
6. Kemudian taburi kacang kedelai dengan ragi
secukupnya (tahap fementasi). Lalu aduk agar ragi
dan biji kedelai tercampur hingga rata. Kemudian
cetak dengan plastik yang sudah dilubangi dengan
pisau
7. Setelah itu, letakan kantong- kantong tempe di
tampah atau tempat lainnya. Kemudian tutup
tempe tersebut dengan kain bersih.
8. Proses fermentasi ini mencapai 26 jam, kemudian
kain bisa di buka.
9. Tempe siap dikonsumsi
Proses penggilingan kacang
kedelai

10
Proses pencucian kacang
kedelai

11
Proses peragian

12
Proses pencetakan

13
Hasil.. yeeee siap dimasak

14
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai