Anda di halaman 1dari 6

Skenario 5

Nyeri Perut Bagian Bawah

Seorang perempuan 48 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah disertai lemas dan pusing sejak 2 minggu yang lalu. Pasien sempat mengalami
perdarahan dari jalan lahir sejak 1 tahun terakhir. Darah keluar terus-menerus
berwarna merah segar, kadang disertai lendir tidak berbau. Pasien menikah sejak
umur 15 tahun dan mempunyai 7 orang anak. Pasien sudah tidak menstruasi sejak 3
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan composmentis, tampak sakit
sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,7 C, pernapasan 20
x/menit, konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan inspekulo :
porsio endofilik, rapuh dan mudah berdarah; vaginal toucher : porsio berdungkul
sampai ke adneksa kanan dan kiri. Dokter kemudian menyarankan histopatologi dan
tumor marker.

STEP 1

1. Ginekologi : cabang ilmu kedokteran yang khusu mempelajari penyakit sister


reproduksi wanita

2. porsio endofilik : lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progresif meluas ke foniks,
posterior dan anterior ke korpus uteri dan parameterium

3. Tumor marker: senyawa apapun pada darah, sumsum tulang, senyawa lainnya yang
menjadi penanda adanya proses keganasan pada seseorang

4. Adneksa : bagian Rahim yang mengikuti ovarium, saluran tuba dan ligament yang
mengelilinginya

5. Vaginal toucher : pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukan jari ke liang


vagina untuk memastikan apakah dalam keadaan in partu

STEP 2
1. mengapa pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah di sertai lemas dan
pusing ?

2. mengapa pasien mengalami perdarahan merah segar pada jalan lahir disertai lendir
yang tidak berbau,

3.apakah usia pasien dan riwayat menikah dan keturunan dapat menjadi penyebab
timbul keluhan dan apasajakah faktor resiko dan penyebab yang berhubungan dengan
kondisi pasien?

4. mengapa pada pemeriksaan ginekologi di dapatkan porsio endofilik rapuh dan


mudah berdarah serta berdungkul

5. bagaimana penegakan diagnosis pada pasien tsb?

6. tatalaksana pada pasien tsb ?

STEP 3

1. mengapa pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah di sertai lemas dan
pusing ?

Terjadi karena paparan infeksi terus menerus secara berulang sehingga menyebabkan
uterus berkontraksi.

Karena adanya proses neoplastic yang menginfiltasi jaringan di tractus genital atau
serviks

Menikah muda dapat menyebabkan metaplasia dan mengandung lebih dari 3 rentan
terkena hpv dan dapat menyebabkan keluar darah sehingga dapat lemas dan pusing.

Lemah dan pusing karena mengalami perdrahan pada pasien di bagian rectum dan
vagina.

Karena paparan inflamsi virus hpv

Karena adanya blockade gen p53 akibat infeksi virus


2. mengapa pasien mengalami perdarahan merah segar pada jalan lahir disertai lendir
yang tidak berbau ?

Penyebab structural dan non structural

Karena faktor resiko berhubungan seksual dan persalinan berulang.

Karena infeksi HPV maka sel akan mengalami mitosis yang berlebih

Terjadi kelainan pada seviks sehingga perdarahan pada saat berhubungan seksual

3.apakah usia pasien dan riwayat menikah dan keturunan dapat menjadi penyebab
timbul keluhan dan apasajakah faktor resiko dan penyebab yang berhubungan dengan
kondisi pasien?

Faktor resiko : aktivitas seksual usia muda, bergonta ganti pasangan, mempunyai
anak banyak, penyakit menular, infeksi HPVdan HIV, merokok.

Riwayat menikah usia muda, dan memiliki anak yang banyak menyebabkan kelainan
pada uterus dan rapuh sehingga terjadi perdarahan.

Usia 15 adl usia yang rentan karena pada saat puber sehingga mengganggu pada
proses metaplasia bisa adanya virus atau faktor yang lain.

Pada saat remaja terjadi kelainan hormone.

4. mengapa pada pemeriksaan ginekologi di dapatkan porsio endofilik rapuh dan


mudah berdarah serta berdungkul

Karena adanya metaplasia sel di daerah serviks, dan kelainan genetic

Karena adanya proliferasi abnormal, sehingga mudah rapuh dan berdarah, diameter
membesar

Karena ada pertumbuhan sel yang terkendali sehingga merusak jaringan sekitar

5. bagaimana penegakan diagnosis pada pasien tsb?


Anamnesis: ditanyakan faktor resiko

Pf :

Tanda : awal tidak ada tanda, tanda tidak spesifik, gejala lanjutan

Pp : biopsy servik atau USG, sitoskopi dan retoskopi, skrining CA cerviks dengan
papsmear dan IVA, VILI, tes DNA HPV

6. tindakan bedah, radiotherapy, dan kemoteraphy.

Preventif: vaksinasi dan hubungan sex menggunakan kondom, dukungan nutrisi.

STEP 4

1. faktor resiko > infeksi hpv> ke sel basal > intergritas HPV > mengganggu TSG
yaitu p53 dan PLG dan menyebabkan peningkatan proliferasi sel dan menyebabkan
kanker.

Pada kehamilan usia dini dapat terjadi perubahan hormonal dan dapat menyebabkan
sel neoplasik. Dan terjadi gangguan pada TSG.

Perdarahan yang berlangsung lama dapat menyebabkan penurunan hb dan


menyebabkan lemas dan pusing.

Pada HPV menginfeksi sel basal setelah beberapa minggu maka akn menyebabkan
CA.

HPV menginfasi zona transformasi ke epitel squamous dan kolumner. Untuk epiter
squamous menjadi karsinoma squamous dan apabila komuner menyebabkan
adenokarsinoma.

2. pada saat menikah usia dan hamil muda, dan mempunyai keturunan yang banyak
maka untuk terkena CA lebih tinggi.

Merokok dapat merusak epitel squmousa dan merusak struktur DNA.

Pengaruh budaya meningkatkan CA serviks.


Pada penderita HIV sistem imun rendah sehingga tidak dapat melawan HPV

3. adanya kelainan structural dan non structural.

4. konsistensi kenyal dan mukoid, diameter dapat bertambah membesar.

Pada pasien Stage 3A menyebar ke uterus, dan bagian vagina, dan menyebar ke
pelvik.

5. DD: adenokarsinoma,

Mind Map

neoplasma

faktor resiko manifestasi penegakan


etiologi patogenesis tatalaksana preventif
klinis diagnosis

adanya blokade
menggunakan
infeksi Hpv -HIV tumor supressor
kondom
gen p53
deteksi dini
menggunakan
-Nikah muda papsmear, IVA, vaksinasi
VILI, Test DNA
HPV

infeksi HPV makan makanan


resiko tinggi bergizi

Hubungan seks
dengan multipel
orang

merokok
STEP 5

1. Mekaisme terjadinya neoplasma (jinak dan ganas ) serta hubungannya dengan


agen karsinogenik
2. Hubungan staging dan grading dihubungkan manifestasi klinik pada
neoplasma
a. Ca payudara
b. Ca colon
c. Ca hepar
d. Ca pancreas
3. Pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis (hispatologi, tumor
marker, molekuler) pada neoplasia
4. Pencegahan dan deteksi dini pada keganasan
5. Penatalaksaan neoplasma

STEP 6

Belajar Mandiri

STEP 7

Anda mungkin juga menyukai