SKENARIO 1
BLOK 7.3
NPM : 117170007
Kelompok : 3
Blok : 7.3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
1
2021
SKENARIO 1
STATUS KESEHATAN
STEP 1
1. Etnis
Adalah suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan berdasarkan
persamaan asal usul seseorang sehingga dapat dikategorikan dalam status
mana ia dimasukan/
2. Ras
Adalah pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik individu yg
diwariskan secara turun menurun.
3. Budaya
Adalah sesuatu mengenai kebudayaan yg sudah berkembang dan sesuatu
kebiasaan yg sukar diubah.
4. Status Kesehatan
2
Adalah hasil interaksi beberapa faktor dari dalam individu (internal) dan
faktor luar (eksternal). Faktor internal meliputi psikis dan fisik, dan faktor
eksternal meliputi budaya, ekonomi, politik, lingkungan fisik, dll.
STEP 2
STEP 3
3
5. Cavability
6. Clarity
7. Channels of distribusi
Komunikasi efektif Sikap saling menghargai, empati, humble atau rendah
STEP 4
4
1. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan di lingkungan
masyarakat ?
sosial ekonomi
contohnya pada penderita obesitas biasanya terjadi pada masyarakat yang
status ekonominya tinggi sedangkan pada penderita malnutrisi biasanya
terjadi pada masyarakat yang status ekonominya rendah.
Aspek budaya
1. Pengaruh tradisi
Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam
bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat.
2. Sikap fatalistis
Sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh :
beberapa anggota masyarakat di kalangan 4 kelompok tertentu (fanatik)
sakit atau mati adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha
untuk segera mencari pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit.
3. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan.
4. Sikap ethnosentris
5. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya.
Faktor internal
umur akan menimbulkan penyakit berdasarkan umur, balita terkena
infeksi.
jenis kelamin. Wanita lebih banyak menderita kanker payudara. Laki2
kanker prostat.
Faktor eksternal
pekerjaan Buruh yang bekerja di pabrik industry.
Faktor lingkungan fisik dan biologis dari sumberdaya alam dan rekayasa
manusia termasuk sumber air. Daerah kalimantan banyak pabrik yg
5
membuang limbah ke lingkungan berpengaruh terhadap sstatus
kesehatan.
budaya berpengaruh karena kultur tempat tinggal akan mempengaruhi
kebiasaan. 3 kelompok social yang akrab, kelurga dan teman. Orang
bayak kelompok. Orang yg berkuasa.
6
Perilaku individu secara langsung berkaitan dengan masalah
kesehatan
Perilaku masyarakat terhadap lingkungan dan ekosistem
Perilaku individu atau masyarakat terhadap sesamanya, keluarga
dan komunitasnya
Kualitas komunikasi anggota masyarakat
Kepuasaan anggota masyarakat terhadap lingkungan social meliputi
rumah, pekerjan, sekolah, dll.
Kepuasan individu atau masyarakat terhadap seluruh aspek
kehidupan dirinya sendiri
7
Clarity pesannya harus jelas
Contuinity/konsisten berkesinambungan
Capability menerima pesan
Channel of distribution menggunakan media
Komunikasi verbal
dimulai dg mengucapkan salam Dengan memberikan ucapan selamat
pagi. Mencangkup beberapa aspek yaitu, pembendaharaan kata
(kata2 mudah dimengerti), kecepatan, intonasi, singkat dan jelas
tidak berbelit2, waktu yang tepat.
Komunikasi Non verbal
dilihat dari gerak gerik, membangun motivasi pasien tujuannya untuk
memberikn penghargaan diamati dari penampilan fisik, karakter fisik,
pakaian (menggambarkan status social, agama), jarak, gerakan tubuh
bisa dari gerakan tangan, kaki, ekspresi wajah, kontk mata
menggambarkan komunikasi nonverbal. Sentuhan contohnya berjabat
tangan.
Hambatan komunikasi efektif contohnya yaitu hambatan bahasa,
mengenali sasaran komunikasi yaitu perlu memahami komunikan,
media komunikasi, pengajian tujuan pesan. Pesan komunikasi, peran
komunikasi yaitu day tarik sumber dan kreadibilitas sumber.
SBAR banyak digunakan, sama seperti SOAP, Situasi (situasi
pembcara), Backgrround, Assesment, Rekomendasi (tindak lanjut yg
terjadi selanjutnya).
Bahasa merupakan faktor yg paling penting karena nanti
mempengaruhi perilku masyrakat.
media komunikasi, dijembatanioleh bahasa juga, bahasa yang baik
maka akan lebih tersamaikan kesan kita.
3. Bagaimana dokter tersebut merubah pola pikir warga ?
8
mendekati tokoh2 masyarakat, jika tokoh masyarkat mau bergabung
dengan dunia kedokteran maka akan membantu kesehatan masyarakat
tersebut.
Upaya adaptasi dalam proses pengobatan yang dilakukan terhadap
pasien yaitu dalam bentuk upaya menggali beberapa latar belakang
terkait penyakit pasien yang diderita, dokter berusaha menggunakan
bahasa yang lokal dan tidak menggunakan bahasa medis dalam
menyampaikan permasalahan kesehatan, dokter melakukan
pengobatan dengan metode holistik, metode tersebut akan memberikan
rasa dan kesan nyaman terhdap pasien. Selanjutnya dokter
menyampaikan proses pengobatan melalui media gambar tujuannya
yaitu agar mempermudah penyampaian pada pasien.
MINDMAP
STATUS
KESEHATAN
sikap dan
Faktor yang komunikasi pendekatan yang
perilaku
mempengaruhi efektif dilakukan dokter
masyarakat
genetik kepercayaan
pelayanan
kesehatan
gaya hidup
STEP 5
9
1. Status kesehatan ditinjau dari aspek genetik (keturunan) ?
2. Status kesehatan ditinjau dari aspek pelayanan kesehatan ?
3. Status kesehatan ditinjau dari aspek sistem kepercayaan, teknologi dan
pengetahuan ?
4. Status kesehatan ditinjau dari lingkunagn fisik, sosial ekonomi dan budaya?
5. Keberagaman (ras, etnis, budaya) ddalam pelayanan kesehatan ?
Refleksi Diri
Alhamdulillah PBL Skenario 1 pertemuan pertama sudah dilakukan dan
berjalan cukup lancar. Semoga PBL pertemuan kedua saya dapat lebih baik lagi.
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
Nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya, Seperti apa
keturunan generasi muda yang diinginkan? Oleh sebab itu kita harus terus
meningkatkan kualitas generasi muda kita agar mereka mampu berkompetisi dan
memiliki kreatifitas tinggi dalam membangun bangsanya
Dalam hal ini kita harus memperhatikan status gizi balita sebab pada masa
inilah perkembangan otak anak yang menjadi asset kita dimasa mendatang. Namun
masih banyak saja anak Indonesia yang status gizinya kurang bahkan buruk. Padahal
potensi alam Indonesia cukup mendukung. oleh sebab itulah program
penanggulangan kekurangan gizi dan peningkatan status gizi masyarakat masih tetap
diperlukan. Utamanya program Posyandu yang biasanya dilaksanakan di tingkat
10
RT/RW. Dengan berjalannya program ini maka akan terdeteksi secara dini status gizi
masyarakat dan cepat dapat tertangani
11
dan preventif. Upaya pelayanan masyarakat tersebut dilaksanakan pada pusat-
pusat kesehatan masyarakat tertentu seperti puskesmas.
Kegiatan pelayanan kesehatan secara paripurna diatur dalam Pasal 52 ayat (2) UU
Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:
Kepercayaan
12
1) Behavior belief yaitu keyakinan individu akan hasil suatu perilaku dan evaluasi
atas hasil tersebut. Behavior belief akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku
(attitude toward behavior).
2) Normatif belief yaitu keyakinan individu terhadap harapan normatif orang lain
yang menjadi rujukannya seperti keluarga, teman dan lingkungan. Harapan normatif
ini membentuk variabel norma subjektif (subjective norm)
Teknologi
Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang
telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi
itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan,
menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media
(seperti internet), termasuk katakata, bilangan dan gambar. Salah satu kemajuan
teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran.
Media Cetak
13
a). Booklet, adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk
buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
b). Leaflet, adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
gambar, atau kombinasi keduanya.
c). Flyer (selebaran), berbentuk seperti leaflet namun tidak berlipat.
d). Flip chart atau biasa disebut lembar balik merupakan media penyampaian pesan
atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Media ini berbentuk buku
dimana tiap halaman berisi gambar peragaan dan halaman sebaliknya berisi
kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
e). Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah
kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
f). Poster adalah bentuk media cetak yang berisi pesan-pesan informasi kesehatan
yang biasanya ditempelkan ditembok-tembok, tempat umum maupun kendaraan
umum
g). Foto mengungkapkan informasi kesehatan hasil bidikan kamera atau lensa.
Media Elektronik
Televisi
Video
Radio
Internet
Media Papan (Bill Board)
Papan (Bill board) merupakan media yang dipasang di tempat umum seperti dipinggir
jalan ataupun gedung bertingkat dapat digunakan sebagai media pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan pada bill board diisi dengan pesan-pesan kesehatan
14
yang menarik dan dapat pula dituliskan pada lembaran seng kemudian ditempelkan
pada kendaraan umum seperti bus.
Pengetahuan
Tingkat pengeahuan akan membentuk cara berpikir dan kemampuan seseorang untuk
memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan menggunakan
pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatannya. Pendidikan juga secara tidak
langsung akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menjaga kesehatannya.
Biasanya, orang yang berpendidikan (dalam hal ini pendidikan formal) mempunyai
resiko lebih kecil terkena penyakit atau masalah kesehatan lainnya.
a). Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah dan makin banyak seseorang menerima informasi yang dapat
menambah pengetahuannya.
b). Paparan Informasi
Paparan informasi mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Pada
individu yang kurang terpapar informasi maka dia akan mengalami deficit
pengetahuan tentang suatu masalah. Sebaliknya individu yang menerima banyak
informasi akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak mengenai permasalahan.
c). Sosial budaya dan ekonomi
Sosial budaya seperti kebiasaan dapat mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
seseorang tanpa melalui penalaran. Ekonomi juga membuat seseorang dapat
memiliki fasilitas yang menunjang untuk peningkatan pengetahuan sehingga hal
ini juga dapat mempengaruhi pengetahuan.
d). Lingkungan
Lingkungan memengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam individu. Hal
ini karena adanya interaksi timbale balik antara individu dengan lingkungan.
15
e). Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik pepatah tersebut bisa diartikan bahwa
pemngalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat dijadikan sebagai upaya untuk memperoleh
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan
yang diperoleh dalam memecahkan persoalan yang dihadapi pada masa lalu
Pengalaman akan menghasilkan pemahaman yang berbeda bagi tiap individu,
maka pengalaman mempunyai kaitan dengan pengetahuan. seseorang yang
mempunyai pengalaman banyak akan menambah pengetahuan.
f). Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan
masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang belum cukup
tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa, makin tua
umur seseorang maka proses– proses perkembangan mentalnya bertambah baik,
akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak
secepat ketika berusia belasan tahun.
4. Status kesehatan ditinjau dari lingkunagn fisik, sosial ekonomi dan budaya?
Lingkungan
16
Secara umum, lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Lingkungan fisik, yaitu lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Lingkungan
fisik ini meliputi banyak hal, seperti cuaca, musim, keadaan geografis, struktur geologis, dan
lain-lain.
2) Lingkungan non fisik, yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antarmanusia.
Lingkungan non fisik ini meliputi sosial-budaya, norma, nilai, adat istiadat, dan lain-lain.
sosial ekonomi
Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan antara lain adalah
(1). Umur Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan
golongan umur. Misalnya balita lebih rentan terkena penyakit infeksi, sedangkan
golongan usila lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit
jantung koroner, kanker, dan lainlain.
(2). Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula.
Misalnya di kalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara, sedangkan laki-
laki banyak menderita kanker prostat. Karena perempuan dan laki-laki memiliki hormon
yang berbeda dan potensi memiliki suatu penyakit juga berbeda.
(3). Pekerjaan Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya
sebaliknya buruh yang bekerja di industri, semisal dipabrik bahan kimia, maka pekerka
terebut juga lebih rentan terganggu kesehatannya terlebih mengenai organ pernapasan
oleh karena itu disetiap industri memiliki SOP nya masingmasing.
17
(4). Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit. Misalnya
penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus
ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan di kalangan
masyarakat yang status ekonominya rendah. Dari sini dapat kita simpulka bahwa
ekonomi dalam suatu keluarga sangat berdampak pada kesehatan
Budaya
1). Pengaruh tradisi Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam
bentuk kebiasaan, tata kelakuan dan istiadat. Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat
yang dapat berpengaruh negatif juga positif.
a Contoh negatif : tradisi cincin leher. Meskipun berbahaya karena penggunaan cincin
ini bisa membuat tulang leher menjadi lemah dan bisa mengakibatkan kematian jika
cincin dilepas, namun tradisi ini masih dilakukan oleh sebagian perempuan Suku
Kayan. Mereka meyakini bahwa leher jenjang seperti jerapah menciptakan seksual
atau daya tarik seksual yang kuat bagi kaum pria. Selain itu, perempuan dengan
leher jenjang diibaratkan seperti naga yang kuat sekaligus indah.
b Contoh positif: tradisi nyirih yang dapat menyehatkan dan menguatkan gigi.
2). Sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contoh : beberapa anggota
masyarakat di kalangan kelompok tertentu (fanatik) sakit atau mati adalah takdir,
sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari pertolongan pengobatan
bagi anaknya yang sakit.
3). Pengaruh Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan. Contoh masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daripada beras
merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih tinggi pada beras merah
daripada beras putih.
4). Sikap ethnosentris Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. Misal sikap seorang yang menggunakan
vitsin pada makanannya yang menganggap itu lebih benar daripada orang yang tidak
menggunakan vitsin padahal vitsin tidak bagi kesehatan.
18
5). Pengaruh perasaan bangga pada statusnya Contoh : dalam upaya perbaikan gizi, di
suatu daerah pedesaan tertentu menolak untuk makan daun singkong, walaupun
mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat
beraggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing dan mereka
menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing. 6
6). pengaruh norma Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara
dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
7). Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan Apabila seorang
petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka
yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan
perubahan, menganalisis faktorfaktor yang terlibat/berpengaruh pada perubahan dan
berusaha untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan
tersebut.
19
tepat dan rinci. Hal ini pula yang barangkali menyulitkan para ahli untuk
memberikan definisi yang tepat tentang agama. Namun apapun bentuk
kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki ciri
umum yang hampir sama, baik dalam agama primitif maupun agama
monoteisme. Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukan bahwa agama
berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang
tak boleh diabaikan.
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain
adalah:
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial control
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi transformative
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur penting dalam
keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui
di Indonesia.
Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways )
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh
penganut budaya yang di anggap baik atau buruk. Norma –norma budaya adalah
suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya
terkait. Yang perlu di kaji pada factor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang
oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang
dipantang dalam kondisi sakit, perseosi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-
hari dan kebiasaan membersihkan diri.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Mubarak, Wahid Iqbal dan Nurul Chayatin. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori
dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika. 2009.
2. Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009.
3. Depkes. 2013. Dasar Pembentukan BPJS. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Undang-undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pasal 5 ayat (1) dan Pasal
52.
4. Mila Mardotillah, Budhi Gunawan, Rini S. Soemarwoto. Pengaruh Kepercayaan,
Pengetahuan dan Sikap Terhadap Akses Jamban Di Perkotaan. Jurnal Sosial
Humaniora (JSH). , Volume 12, Ed. 2. 2019
5. Hidayat, A.Aziz alimul, S.Kep. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: buku
kedokteran EGC. 2002.
6. Soekidjo Notoadmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta. 2005.
21