Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK 4

“ ANTROPOLOGI KESEHATAN “
DOSEN PENGAMPUH :

Dr.ISAK J.H TUKAYO.S.kep.,MSc

NAMA KELOMPOK :
1. BETTY MEHUE
2. RAIHAND .A. MUSTARI
3. SALSA
4. MELISA MARIA ONDOAFO
5. YESIK NEPSAN
6. ELVIN WALLE

1
A. Buatlah pertanyaan dan jawaban dari materi yang sudah
dibagikan

MATERI 1

1. Apa hubungan kebudayaan dan kesehatan ?

Jawaban :

Hubungannya adalah kebudayaan yang mempengaruhi cara pandang masyarakat, tentang


kesehatan , cara pandang masyarakat yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan tentang
kesehatan, dapat berdampak negative maupun positif.

Contoh dampak Negatif :

Masyarakat sunda memiliki tradisi social khas bernama Ngabotram , yaitu makan bersama
yang dimana makanan di akan di atur diatas daun pisang dan akan dimakan bersama-sama.

Keterangan :

Hal yang dilakukan oleh masyarakat sunda ini bisa menjadi hal yang baik karena dapat
memupuk tali silahturami, namun dapat berdampak negative bagi kesehatan karena dengan
cara makan bersama ini dapat menularkan berbagai penyakit , yaitu TBC.

2. Bagaimana penelitian dalam antropologi kesehatan ?

Jawaban :

Metode penelitian antropologi dibagi menjadi 2 yaitu, Kualitatit dan Kuantitatif. Metode
kualitatif dilakukan dengan cara pengumpulan data , penelitian , wawancara dan observasi.
Sedangkan metode kuantitatif yaitu dengan Kuisioner.

2
MATERI 2

1. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dalam Antropologi Kesehatan

Jawaban:

Kajian dan ruang lingkup antropologi kesehatan meliputi , konsep sakit dan konsep sembuh
dalam masyarakat, etnomedisin, etnopsikiatri, system-sisten medis non barat.

keterangan:

Konsep sakit didefinisikan menjadi 2 yakni, medis dan kultural. Konsep sakit medis diartikan
sebagai adanya gangguan patologis , gangguan metabolisme tubuh, serangan virus atau
bakteri. Sedangkan konsep sakit seacara budaya didefinisikan sebagai adanya gangguan fisik
dan psikis.

Etnomedisine merupakan cabang ilmu antropologi kesehatan yang membahas tentang asal
mula penyakit, sebab, dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Menurut
kerangka Etdomeisine terdapat 2 macam system medis , yakni:

1. Sistem medis Personalistik : system dimana penyakit disebabkan oleh gen aktif, seperti
makhluk supranatural (makhluk gaib, atau dewa), makhlukk bukan manusia (hantu atau roh),
maupun makhluk manusia ( dukun , tukang sihir ).

2. System medis Naturalistik : system naturalistic ini mengakui adanya suatu model
keseimbangan dalam tubuh seperti, panas , dingin, dan cairan tubuh yang apabila
keseimbangan ini terganggu , maka penyakit akan timbul setelahnya.

2. Peran Antropologi terhadap sumbangan ilmu kesehatan ?

Jawaban :

Memberikan suatu cara untuk memandang masyarkat secara keseluruhan termasuk


individunya. . Dmana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi
yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraann suatu masyarakat dengan tetap bertumpu
pada akar kepribadian yang membangun.

Contoh :

Membangun pola pikermasyarakat dalam membantu menyelesaikan masalah kesehatan dan


mengembangkan situasi kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.

3
MATERI 3

1. Apakah Interaksi sosial sangat penting bagi seorang perawat ?

Jawaban :

Interaksi sosial yang terjadi antara seorang perawat dengan pasien (penerima layanan
keperawatan) sangat penting , karena sebagai bentuk transaksi atas adanya kebutuhan
diantara keduanya.

2. Pengaruh Asimilasi terhadap kehidupan Masyarakat !

Jawaban :

Asimilasi adalah sebagai bentuk penyatuan antara dua kebudayaan yang diikuti dengan
tergerusnya suatu ciri khsusuh dari kebudayaan asli yang ada , pada akhirnya akan
membentuk sebuah kebudayaan baru.

Contoh Pengaruh Asimilasi Pada Masyarakat :

1. Pernikahan Antar Etnis

2. Cara Komunikasi

3. Tradisi

MATERI 4

1. Jelaskan 2 Faktor Pembentukan Sosial yaitu , Kedekatan dan Kesamaan !

Jawaban :

 Faktor Kesamaan : Sudah menjadi kebiasaan ketika orang lain senang berhubungan
dengan individu lain yang mempunyai kesamaan dengan dirinya , entah itu dalam hal
minat , kepercayaan , nilai , usia, sampai tingkat personal lainnya.

 2. Faktor Kwdekatan : yakni kedekatan daerah asal atau tempat tinggal . Semakin
dekat jara geografis dua orang, maka besar oula kemungkinan mereka saling
bertemu , berbicara, serta bersosialisasi.

4
2. Dampak Perubahan sosial dalam Era Modern saat ini !

Jawaban :

Perubahan sosial adalah Perubahan-Perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup
system sosial , meliputi : Nilai, sikap, dan pola perilaku.

contoh :

1. Model Pakaian

2. Model Rambut

3.Alat komunikasi

4. Bahasa

5. Sikap

MATERI 5

1. Apakah Lapisan Masyarakat Menjadi tolak ukur dalam status sosial?

Jawaban :

Di dalam Masyarakat terdapat lapisan-lapisan sosial, seperti masyarakat lapisan atas ,


menengah dan bawah. Terjadinya pelapisan sosial ini disebut juga Stratifikasi sosila adalah
sebagai hasil penilaian masyarakat terhadap indinvidu-individu dalam masyarakat.

contoh:

 karena keturunan kekuasaan dari oerangtua


 diberikan atau diangkat oleh masyarakat
 karena dicapai seseorang dengan usaha

2. Dampak dalam Stratifikasi Sosial !

Jawaban :

 Dampak Positif : Pemerataan Bangunan disetiap daerah yang meningkat sebagai


upaya untuk menghilangkan adanya kesenjangan sosial.

 Dampak Negatif : Konflik antar kelas sosial dan kelompok sosial karena ukuran-
ukuran seperti kekayaan, kekuasaan dan pendidikan. Keinginann untuk menguasai
kelompok sosial lainnya yang dilakukan dengan pemaksaan yang mengakibatkan
Konflik antar kelompok sosial.

5
B. Pengertian Transkultural

a. Pengertian Transkultural
Transkultural adalah lintas budaya , sedangkan budaya adalah ciri khas suatu kelompok yang
membedakan antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Transkultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan
maupun kesamaan nilai-nilai budaya yang berbeda , ras yang mempengaruhi pada seorang
perawat saat melakukan asuhan keperawatn pada klien/pasien.

b. Pengertian Transkultural Nursing


Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajjar dan
praktik keperawatan yang focus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan, dan tindakan , dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia. (Leininger, 2002).

c. Tujuan Transkultural Nursing


Menurut Leininger, Tujuan penggunaan keperawatan transcultural adalah, dalam
pengembangan sains dan ilmu yang humanis sehingga tercipta praktek keperawatan pada
kebudayaan yang spesifik. Kebudayaan yang spesifik adalah kebudayaan dengan nilai dan
norma yang spesifikk yang tidak dimilikimoleh kelompok lain . Contohnya ; Kebudayaan
dari daerah timur yaitu , menggunakan daun gatal pada saat seseorang merasakan pegal-pegal
pada badan , ataupun merasa sakit pada daerah tubuh tertentu. Sedangkan, dalam kebudayaan
yang universal adalah kebudayaan dengan nilai dan norma yang diyakini dan dilakukan oleh
hampir semua kebudayaan seperti, budaya olahraga untuk mempertahankan kesehatan.

d. Paradigma Transkultural Nursing


Leininger 1985, mengartikan paradigm keperawatan transcultural sebagai cara pandang,
keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep, dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latarbelakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan , yakni : Manusia,
Sehat, Lingkungan, dan Keperawatan.

6
1. Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-norma
yang diyakini dan berguna unutk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan. Manusia
memiliki kecenderungan mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada
(Leininger,1984)

2. Sehat

Sehat adalah keseluruhan aktivitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak
pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan
dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Lingkungan

Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi. Terdapat 3 bentuk lingkungan , yakni :

 Lingkungan Fisik, yakni lingkungan alam atau diciptakan.


 Lingkungan Sosial, didalam lingkungan sosial setiap individu atau kelompok harus
mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
 Lingkungan Simbolik, keseluruhan bentuk dan symbol yang menyebabkan individu
atau kelompok merasa bersatu seperti, Musik, seni, riwayat hidup, bahasa, ataupun
atribut yang digunakan.

4. Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Strategi yang digunakan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah :

 Strategi Perlindungan/Mempertahankan Budaya, Mempertahankan budaya


dilakukan jika budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
 Strategi Mengakomodasikan/Negosiasi Budaya, Intervensi dan Implementasi
keperawatan dalam tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi teradap
budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
 Strategi Mengubah/Mengganti Budaya, Restrukturasi budaya klien dilakukan bila
budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan klien.

7
C. Implikasi Dalam Keperawatan

Ada 6 implikasi dalam keperawatan , yakni :

1. Perawat sebagai Pendidik


Peran perawat dikomunitas sebagai pendidik yaitu, Untuk memberikan informasi berupa
pengajaran mengenai pengetahuan dan ketrampilan dasar.

2. Perawat sebagai Advokat


Yaitu, Tindakan perawat dalam mencapai suatu kepentingan masyarakat atau bertindak
untuk mencegah kesalahan yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan
pengobatan. Peran perawat advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan berusaha
memutuskan tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk perawat dibutuhkan
memberikan informasi lengkap bagi pasien dan melanggar hak-hak pasien.

3. Perawat sebagai Peniliti


Perawat sebagai peniliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset, bertanggung
jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis data, memecahkan
maslah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode penelitian. Penelitian ini bermanfaat
untuk mengembangkan ilmu/pendidikan dan praktik keperawatan sesuai dengan masalah
kesehatan yang ada di daerah tersebut .

4. Perawat sebagai Konsultan


Perawat sebagai konsultan yaitu perawat yang bertugas sebagai tempat konsultasi pasien
dalam pemberian informasi , dukungan , atau memberi ajaran tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan. Dalam mengambil keputusan mengenai pengobatan yang akan
dipilih dan dijalani, klien memerlukan informasi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehtatan.

5. Perawat sebagai pemberi Perawatan


Yaitu, Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada
individu, keluarga, dan kelompok dengan menggunakan energy dan waktu seminimal
mungkin. Perawat ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien, merencanakan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi asuhan keperawatan.

6. Perawat sebagai Pemasaran Kesehatan


Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat ( Social Marketer) yaitu peran
perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup sehat. Kegiatan promosi ini
bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan. Peran ini dapat kita lihat ketika perawat
secara langsung memberikan informasi mengenai fasilitas yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai