NIM : 21010173
Di sini kita sebagai perawat harus memotivasi pasien dan mengkaji aspek positif yg
dimiliki oleh pasien..
Kita juga mengingatkan serta memberikan motivasi kepada kluarga utk dapat menerima kondisi
pasien..
Tidak lupa pula kita mengingatkan psien dan kluarga utk selalu bersyukur dengan apapun
kondisi kita .
Kesehatan spritual juga harus kita tingkat kan kepada pasien dengan mengingat kan
bahwa semua yg diberikah Allah sesuai dengan kemampuan hambanya..
Bila dalam kontek spritiual perwat harus mengingatkn jdwal shalat, mengajarkan tayamum..
Seksualitas adalah suatu aspekinti manusia sepanjang kehidupannya dan meliputi seks,
identitas dan peran gender,orientasi seksual, erotisme, kenikmatan, kemesraan dan reproduksi.
Fungsi dari seksualitas itu sendiri yaitu sebagai Kesuburan, Kenikmatan, Mempererat ikatan dan
meningkatkankeintiman pasangan, Menegaskan maskulinitas atau feminitas, Meningkatkan
harga diri,Mencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan, Mengungkapkan
permusuhan,Mengurangi ansietas atau ketegangan, Pengambilan resiko, Keuntungan
materi.Seksualitas dipengaruhi oleh beberapa dimensi yakni dimensi sosiokultural,
dimensiagama dan etik, dimensi psikologis, dan dimensi biologis. Ada banyak
permasalahanseksualitas yang antara lain disebabkan oleh ketidaktahuan mengenai seks,
kelelahan,konflik, dan kebosanan.
Kehilangan dan kematian merpakn bagian dari kehidpan yaitu suatu kondisi yg terputus
atau terpisahatau memulai ssuatu tnpa hal yg berarti sejak kejadian tsb.
Tipe kehilangan:
Perceived loss (psikologis): perasaan individu, ttpi menyangkut hal yg tidak dapat dinyatakan
secara jelas.
Anticipacy loss: perasaan kehilangan sebelum kehilangan itu terjadi.
Kategori kehilangan
Berduka
Respon yg diekspresikan akibat kehilangan yg dpt dimanifesikan adanya perasaan sedih, gelisah,
cemas, sesak nafas, susah tdr, dll.
• penyangkalan
• kemarahan
• penawaran
• depresi
• penerimaan
Rumah sakit yaitu suatu bahagian menyeluruh, ( Integrasi ) dari organisasi dan medis,
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun
rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial
Kegunaan budaya adalah untuk menunjukkan perbedaan dan persamaan dalam berbagai
hal yang terdapat pada berbagai suku bangsa atau bangsa didunia ini. Dalam kehidupan sehari-
hari kita dapat dengan mudah melihat hal-hal yang berbeda. Sedangkan hal-hal yang sama atau
bersamaan sulit atau bahkan tidak dapat diketahui. Budaya merupakan pedoman individual
sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan
emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau tuhan
serta lingkungan alamnya.
Cara memandang penyakit dibagi menjadi dua sistem yaitu sistem personalistik dan
sistem naturalistik.Sistem personalistik memandang penyakit sebagai gangguan makhluk gaib
(hantu atau roh jahat) dan adanya manusia iri yang sengaja berusaha menganggu kehidupan
seseorang. Sistem naturalistik lebih memandang penyakit disebabkan karena ketidak seimbangan
cairan dalam tubuh manusia.
Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-
budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3)
Kelompok 5: Persepsi Sehat Sakit dan Pengaruh Spiritual Thdp Sehat Sakit
Perilaku peran pasien ketika sakit Tingkah laku sakit yakni istilah yang paling umum
didefinisikan sebagai “cara-cara dimana gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi, dan diperankan
oleh seorang individu yang mengalami sakit, kurang nyaman, atau tanda – tanda lain dari fungsi
tubuh yang kurang baik”. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat
dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka
ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis) tergantung dari variabel – variabel
tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien. Perbedaan budaya dalam
tingkah laku sakit barangkali lebih menonjol daripada perbedaan ekonomi
Kelompok 6: Globalisasi dan Prespektif Transkultural dan Disversiti dalam Masyarkt
Wujud-wujud kebudayaan antara lain : Kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma dan
peraturan. Kompleks aktivitas atau tindakan, benda-benda hasil karya manusia.
Konsep suku bangsa Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang
berwujud sebagai komunitas desa, kota, atau sebagai kelompok adat lain, bisa menampilkan
suatu corak yang khas.
Ada tiga cara yang harus di lakukan untuk menghadapi budaya masyarakat yaitu: 1.
Restrukturisasi (tidak makan menjadi makan) 2. Maintenance (tidak makan dan tetap tidak
makan) 3. Negoisasi (tidak makan tetap tidak makan dan di kasih pilihan lain
Kelompok 7: Teori Cultural Care Leininger dan Penerapan Transkultural dalam Praktik
Keperawatan
Dimana ketiga hal ini berfungsi membantu pasien dari keyakinan budaya tertentu dengan praktik
keprawatan yg lbih relevan, kemudian psien dapat beradaptasi dengan praktik keperawtan dan
dapat mengubah pola hidup nya menjadi lebih sehat sesuai dengan praktik keperawtan..
Contoh budaya yg dapat merugikan kesehatan adalah pada ibu hamil saat masa nifas, dilarang
makan ikan dan telur, dimana ikan dan telur tinggi protein sehingga dapat lebih mudah
menyembuhkan luka.
Menurut J.N Giger dan Davidhizar konsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan ada
beberapa, antara lain:
a. Budaya Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta
memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
c. Diversity
d. Etnosentris Prsepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah
yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
f. Cultural shock
g. Diskriminasi
h. Sterotyping 5
i. Assimilation
Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:
a) Cara I : Mempertahankan budaya Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai
dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
b) Cara II : Negosiasi budaya Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan
kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan
yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani lain.
c) Cara III : Restrukturisasi budaya Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang
dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang
biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut