Anda di halaman 1dari 37

TUGAS KEPERAWATAN KUMUNITAS

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M.Kep

OLEH :

M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENISFAKULTAS KEPERAWATAN DAN


ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
masyarakat dan ekosistem. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling
berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa
yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007).

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan


khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempumaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari
praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat.
Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan
tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu,
berkelanjutan dan melibatkan masyarakat. Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam
ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu
ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok siswa di sekolah. Dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas
pelajar intervensi dibuat untuk seluruh pelajar dan lingkungan sekolah sehingga
diharapkan suatu hasil yang berarti untuk civitas akademika sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
lansia?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok ibu
hamil bayi dan balita ?
3. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
remaja yang beresiko ?
4. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok lansia
2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok ibu hamil bayi dan balita
3. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok remaja yang beresiko
4. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus

D. Manfaat
1. Bagi penulis
Dengan dibuatnya makalah ini penulis dapat mengerti dan menulis makalah
dengan baik dan benar.
2. Bagi pembaca
Makalah ini diharapkan bagi pembaca dapat memahami dan lebih mengerti
tentang masalah keperawatan komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok


Lansia

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M.Kep

OLEH :

M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENISFAKULTAS KEPERAWATAN DAN


ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

2019/2020
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Lansia
Pertimbangan Khusus pada pengkajian penurunan seluruh fungsi tubuh
(penglihatan, pendengaran, kondisi ekstremitas atas dan bawah, fungsi sistem
perkemihan,dan status nutrisi klien serta psikososial dan lingkungannya).
Fokus asuhan keperawatan yang dilakukan adalah peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta mengoptimalkan fungsi fisik dan mental lansia. Selain
itu asuhan keperawatan dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang
umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif.
Masalah atau gangguan umum yang terjadi pada lansia antara lain:
a. Gangguan Muskuloskletal yaitu rematik, osteoporosis
b. Gangguan Kardiovaskuler yaitu hipertensi, stroke, gagal jantung
c. Gangguan Respirasi yaitu penyempitan saluran nafas kronis, asma, dll.

Asuhan keperawatan yang dilakukan ditujukan pada aspek biologis,


psikologis, sosialis dan spiritual dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan (intervensi keperawatan),
pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi, dengan melibatkan peran serta aktif
keluarga.

1. Pengkajian
Untuk mengetahui kemampuan dan kekuatan lansia baik secara fisik,
psikologis, social dan spiritual, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap
secara menyeluruh menyangkut aspek tersebut.
a. Fisik / Biologis
Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat
kesehatan lansia dikaji dengan menanyakan tentang :
 Pandangan lansia tentang kesehatannya
 Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
 Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran
 Kebiasaan lansia merawat diri sendiri
 Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil
 Kebiasaan gerak badan / olahraga
 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
 Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum
obat
 Masalah-masalah seksual yang dirasakan
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara periksa pandang, perabaan, ketok
dan dengar untuk mengetahui perubahan system tubuh, antara lain : system
integument, muskuloskletal, respirasi, kardiovaskuler, perkemihan,
persyarafan, dan fungsi sensoris misalnya : penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan penciuman.
3. Psikologis
Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk
melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu
dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam
penyelesaian masalahnya.
Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya ingat yang menurun. Proses
fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta merasa kurang diperhatikan.
Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :
 Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
 Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan
 Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
 Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak
 Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami
 Apakah mudah untuk menyesuaikan diri
 Apakah lansia sering mengalami kegagalan
 Apa harapan sekarang dan yang akan datang
4. Sosial – ekonomi
Penilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan
teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan
lansia dalam organisasi social. Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu
dari penghasilan yang mereka peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya
dengan social ekonomi, hal inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang
mempunyai penghasilan tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu
menghasilkan sesuatu untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :
 Apa saja kesibukan lansia
 Dari mana saja sumber keuangannya
 Dengan siapa ia tinggal
 Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia
 Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar
rumah
 Siapa saja yang biasa mengunjunginya
5. Spiritual
Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan
sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik,
keyakinan tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan
lebih mudah menyesuaikan diri terhadap proses penuaan.
Yang perlu dikaji pada lansia :
 Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya
 Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan, misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-
lain
 Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa
jika menghadapi masalah
Dari hasil pengkajian atau data-data yang diperoleh dari pertanyaan
diatas dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa
keperawatan yang mungkin timbul pada lansia.
6. Diagnosa (masalah keperawatana)
Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / biologi
 Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan pemasukan makanan yang tidak adekuat
 Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran /
penglihatan
 Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat
dalam merawat diri
 Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap
penurunan fungsi tubuh tidak adekuat
 Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang
tidak efektif
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri
 Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas
atau adanya sekret pada jalan napas
 Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-
lain
b. Psikologis - social
 Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak
mampu
 Depresi berhubungan dengan isolasi social
 Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
 Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan
mengungkapkan perasaan secara tepat
c. Spiritual
 Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal
pasangan
 Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan
ketidaksiapan menghadapi kematian
 Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami
 Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan
melakukan ibadah secara tepat.

7. Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan
tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang
melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia,
sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan
kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain :
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Meningkatnya keamanan dan keselamatan
 Memelihara kebersihan diri
 Memelihara keseimbangan istirahat / tidur
 Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Bayi dan Balita

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M.Kep

OLEH :

M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENISFAKULTAS KEPERAWATAN DAN


ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

2019/2020
B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok
Bayi dan Balita

Asuhan Keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk memecahkan


masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan rasional yang
didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat. Model community as
partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan
proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas (the
community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems), dan (3)
persepsi (perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan
masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan
masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya.
1. Pengkajian
a. Data inti
1) Demografi
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah bayi, dan anak baik laki-
laki maupun perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau
kelurahan berupa laporan tahunan atau rekapitulasi jumlah
kunjungan pasien yang berobat.
2) Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan
dan angka kematian bayi, dan anak . Angka kesakitan dan kematian
tersebut diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari
Puskesmas atau Kelurahan.
3) Karakteristik penduduk
Variabel karakteristik penduduk meliputi :
 Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait anaknya.
Perawat mengobservasi ketika ada program posyandu.
 Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua
yaitu berupa kesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa
bermain dengan anak-anak sebaya lainnya dan pertumbuhan
anak pun akan terhambat atau sulit untuk berkembang.
 Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih
acuh dan tidak memberikan tanggapan berupa bantuan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, namun orang tua membawa
anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.
 Perilaku :  seperti pola makan yang kurang baik mungkin
mempengaruhi penyebab anak mengalami gizi kurang, diare dan
penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua yang kurang mampu
dalam hal ekonomi.
b. Sub system
1) Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk
terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena
penyakit, selain faktor untuk menjamin mendapatkan makanan yang
sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan terhadap vektor
penyakit menjadi salah satu tingginya risiko peningkatan kejadian
sakit diwilayah tersebut.
2) Sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1
km, desa tersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan aktif
melaksanakan program kerja yang dilaksanakan 1 bulan sekali,
namun untuk ketersedian posbindu belum ada.

3) Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan
lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
4) Keamanan dan transportasi
Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi
bantuan untuk dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal
memfasilitasi masyarakat untuk mempermudah akses mendapatkan
layanan kesehatan.
Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang
ada, tingkat kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan tipe
gangguan keamanan yang ada.
5) Kebijakan dan pemerintahan
Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi
kesehatan yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan, serta adanya partisipasi
masyarakat dalam
6) Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan
penduduk, khususnya komunikasi formal dan informal yang
digunakan dalam keluarga. Jenis bahasa yang digunakan terutama
dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, daya dukung keluarga
terhadap balita yang sakit.
7) Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan
penduduk tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi,
bahaya dan dampaknya, cara mengatasi, bagaimana cara perawatan
,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk berpendidikan rendah
yaitu SD bahkan tidak sekolah.
8) Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada,
tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta
jaminan keamanan dari sarana rekreasi yang ada.

9) Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita
masih acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatan mengenai
suatu penyakit
c. Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data melalui
kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisa data dilakukan
dengan memilih data-data yang ada sehingga dapat dirumuskan menjadi
suatu diagnosa keperawatan. Analisa data adalah kemampuan untuk
mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif
yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh balita. Tujuan analisa data:
 Menetapkan kebutuhan bayi, dan anak
 Menetapkan kekuatan.
 Mengidentifikasi pola respon bayi, dan anak
 Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
Perumusan masalah berdasarkan analisa data yang dapat menemukan
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh kelompok
khusus bayi, dan anak. Masalah yang sudah ditemukan tersebut perawat
dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat
diteruskan dengan intervensi. Masalah yang ditemukan terkadang tidak
dapat di selesaikan sekaligus sehingga diperlukan prioritas masalah.
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki Maslow yaitu:
 Keadaan yang mengancam kehidupan
 Keadaaan yang mengancam kesehatan
 Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2. Penerapan kasus
Di  kelurahan simomulyo posyandu pelangi III terdapat 66 bayi dan balita
yang terdiri diri dari : 0-12 bulan = 21, 13- 36 bulan = 15, 37- 60 bulan = 30.
Berdasarkan informasi dari kader posyandu Bayi dan Balita yang gizi buruk 3
orang, Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang,
Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan
balita
yang berada digaris kuning  dan digaris merah ) 5 orang. Sebagian besar
ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya sebagian
bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan.
Antar rumah saling berdekatan sehingga jika terjadi kebaran sangat sulit buat
petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api, pembangunan gorong-
gorong di sungai, sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancar, selokan
di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor,
banyak kardus basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan,
mayoritas warga beragama islam. Di wilayah ini memiliki 1 masjid, 1 gereja,
1 paud , 1 TK, 1 Atap SDN simomulyo, untuk beraktivitas warga
menggunakan sepeda  motor untuk alat transportasi. Biasanya  ibu- ibu sering
mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang diputarkan lagu- lagu anak
untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.1000 untuk 1x putaran,
serta setiap minggu pagi, ibu yang memilki balita, sering membawa balitanya
jalan-jalan di pasar pagi dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol
surabaya – malang dekat kampung warga.
 Pengkajian
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III
 Data inti
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi terdapat 66 balita
 Umur : 0-12 bulan = 21
13- 36 bulan = 15
37- 60 bulan = 30
 Pekerjaan : sebagian besar ibu yang memiliki bayi dan anak
bekerja sebagai ibu rumah tangga sedangkan kepala keluarganya
sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi
di pemerintahan.
 Agama          : mayoritas islam
 Data statistic : Berdasarkan informasi dari kader setempat
Bayi dan Balita yang gizi buruk 3 orang,
Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang.
Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur
(Berat badan balita yang berada digaris kuning  dan digaris
merah ) 5 orang
 Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah
permanen, pembangunan gorong- gorong di sungai sehingga air di
bendung dan tidak mengalir lancar, selokan di depan rumah warga
banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak kardus
basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan
b. Lingkungan terbuka : mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang
luas
c. Kebiasaan : balita yang berumur 36 – 60 bulan sering mengkonsumsi
makanan ringan  (snack) yang biasa di beli di warung- warung terdekat.
Serta sering mengkonsumsi mie instant
d. Transportasi : ibu mengantarkan bayi dan balita ke posyandu dengan jalan
kaki sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor
e. Pusat pelayanan:  terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas
f. Tempat belanja: dipasar tradisional dan mini market
g. Tempat ibadah: 1 masjid dan 1 gereja
h. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas.
i. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala keluarga
perbulan Rp. 900.000- 1.500.000.
j. Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk
masuk di pemukiman warga karena jarak antar rumah berdekatan dan
gangnya sangat sempit. Mayoritas warga menggunakan alat
transportasi sepeda motor untuk pergi beraktivitas.
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


.

1. - Data dari kader terdapat Sanitasi Risiko terjadinya


6 balita yang diare akibat lingkungan peningkatan
pemberian susu formula. yang kurang penyakit akibat
baik lingkungan yang
- Pembangunan  gorong- kurang bersih
gorong di sungi, (Diare) di
sehingga air di bendung kelurahan
dan tidak mengalir Simomulyo.
lancar, selokan di depan
rumah warga banyak
yang ttersumbat, jalan di
depan rumah kotor,
banyak kardus basah sisa
sampah banjir yang di
buang sembarangan.

k. Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang
bersih (Diare) di Kelurahan Simomulyo berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan terhadap sanitasi lingkungan yang kurang
baik.
Diagnosa Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian Total
keperawatan penyelesaia untuk untuk score
komunitas n masalah penyelesaian peningkatan
di komunitas kualitas hidup
1. Rendah
2. Sedang 1. Tidak ada 1. Tidak ada

3. Tinggi 2. Rendah 2. Rendah


3. Sedang 3. Sedang
4. Tinggi 4. Tinggi
Risiko terjadinya 2 2 2 6
peningkatan penyakit
akibat lingkungan
yang kurang bersih
(Diare) di Kelurahan
Simomulyo
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan terhadap
sanitasi lingkungan
yang kurang baik.
I.Intervensi

Intervensi Rasional

1. Kaji kesiapan keluarga klien 1. Efektivitas pembelajaran


mengikuti pembelajaran, dipengaruhi oleh kesiapan fisik
termasuk pengetahuan tentang dan mental serta latar belakang
penyakit dan perawatan pengetahuan sebelumnya.
anaknya.
2. Jelaskan tentang proses 2. Pemahaman tentang masalah ini
penyakit anaknya, penyebab penting untuk meningkatkan
dan akibatnya terhadap partisipasi keluarga klien dan
gangguan pemenuhan keluarga dalam proses
kebutuhan sehari-hari aktivitas perawatan klien
sehari-hari.
3. Jelaskan tentang tujuan 3. Meningkatkan pemahaman dan
pemberian obat, dosis, partisipasi keluarga klien dalam
frekuensi dan cara pemberian pengobatan.
serta efek samping yang
mungkin timbul
4. Jelaskan dan tunjukkan cara 4. Meningkatkan kemandirian dan
perawatan perineal setelah kontrol keluarga klien terhadap
defekasi kebutuhan perawatan diri
anaknya
5. Anjurkan pada ibu-ibu untuk 5. Untuk menghindari terjadinya
melakukan pemilihan penyebaran kuman/bakteri pada
makanan dari segi kesehatan makanan yang tidak sehat
6. Berikan penyuluhan pada 6. Supaya lingkungan bersih dan
warga untuk melakukan kerja sanitasi lingkungan menjadi
bakti pada lingkungan rumah lebih baik
dan desa
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok
Ibu Hamil

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M. Kep

OLEH :

M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENISFAKULTAS KEPERAWATAN DAN


ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

2019/2020
C.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Ibu
Hamil
1. Pengkajian
a. Data Inti
 Sejarah
Apa yang didapat dari pengamatan sementara di wilayah tersebut ?
Tanyakan mengenai sejarah wilayah tersebut kepada tetua atau tokoh
masyarakat
 Demografi
Tipe orang apa yang dijumpai pada kelompok ibu hamil ? termasuk
data mengenai usia, jenis kelamin dan piramida penduduk.
b. Data Subsistem
 Fisik dan lingkungan
Keadaan lingkungan atau geografis, batas wilayah, peta wilayah,
iklim dan kondisi perumahan.
 Pendidikan
Identifikasi berbagai jenis institusi pendidikan yang ada serta
ketersediaan program KB
 Komunikasi
Identifikasi berbagai jenis komunikasi yang digunakan oleh ibu hamil
termasuk komunikasi melalui media cetak dan elektronik.
 Kesehatan dan pelayanan social
Unit pelayanan kesehatan yang tersedia baik modern maupun
tradisional, tenaga kesehatan, home care, tempat pelayanan sosial,
serta kesehatan jiwa komunitas
 Keamanan dan transportasi
Bagaimana ibu hamil berpergian ? Apa jenis transportasi umum dan
pribadi yang digunakan oleh para ibu hamil ?Apa jenis pelayanan
perlindungan yang tersedia untuk ibu hamil? Apakah kualitas udara
termonitor ? Apa jenis kejahatan pada umumnya ? Apakah ibu hamil
merasa aman ?
 Ekonomi
Status ekonomi ibu hamil, industri yang ada, kegiatan yang
menunjang roda perekonomian
 Politik dan Pemerintahan
Apakah ada tnda aktivitas dari partai politik? (Poster,pertemuan) Apa
partai yang mendominasi? Apa hak komunitas dalam pemerintahan?
Apa para ibu hamil terlibat dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan setempat?
 Rekreasi
Apa bentuk umum dari rekreasi? Siapa yang berperan serta? Apa
fasilitas rekreasi yang ditemukan.
2. Diagnosa dan rencana tindakan
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
frekuensi mual dan muntah berlebihan
 Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
yang berlebihan
 Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi
kehamilan
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi 
 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan 

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Metode


Keperawatan tindakan
Ketidakefektifan 1. Jangka 1.Lakukan Tokoh Komunikasi
proses melahirkan Panjang : pendekatan masyarakat dan
Tidak ada lagi informal informasi
ibu hamil yang tokoh
mengalami masyarakat,
keterlambatan bidan desa,
dalam proses dan kader
persalinan pokja
2. jangka KIA/KB.
pendek: 2. Diskusikan bidan desa Diskusi
Ibu hamil dan rencana dan kader
keluraga penyuluhan pokja
mengetahui dengan KIA/KB
fasilitas yang bidan desa
dapat dituju dan kader
pokja
KIA/KB
berdasarkan
data yang
diperoleh.
3. Lakukan Puskesmas Kerja sama
kemitraan
dengan
Puskesmas
untuk
menempatka
n sdm yang
dapat selalu
ada saat
dibutuhkan
oleh ibu
hamil.
4. Beri Ibu hamil Komunikasi,
pendidikan informasi,
kesehatan edukasi
pada ibu
hamil
tentang
persiapan
dan proses
persalinan
dengan
melibatkan
kader pokja
KIA/KB.
5. Beri Ibu hamil Diskusi
penguatan
pada
kemampuan
ibu hamil
memahami
persiapan
dan proses
persalinan.
6. Lakukan pokja monitoring
kerja sama KIA/KB
dengan
pokja
KIA/KB
untuk
mengevaluas
i keefektifan
fungsi
fasilitas
kesehatan
terhadap ibu
hamil

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Metode


Keperawatan tindakan
Resiko kelemahan 1. Jangka 1.Lakukan Ibu hamil Komunikasi
dalam Panjang : pendekatan dan dan informasi
menjalankan Tidak ada ibu informal pada keluarga
proses persalinan hamil yang ibu hamil dan
mengalami keluarga
kelemahan tentang status
karena telah nutrisi.
mendapatkan 2. Lakukan
cukup nutrisi kerjasama Puskesmas Kerja sama
2. jangka dengan dan kader
pendek: Puskesmas pokja
Ibu hamil untuk KIA/KB
mengetahui memberikan
persiapan- penyuluhan
persiapan 3. Beri
menjelang pendidikan Ibu hamil Komunikasi,
proses kesehatan informasi,
persalinan pada ibu edukasi
terutama yg hamil tentang
terkait denga persiapan dan
n nutrisi proses
persalinan
dengan
melibatkan
kader pokja
KIA/KB
4. Beri Ibu hamil Diskusi
penguatan
pada
kemampuan
ibu hamil
memahami
persiapan dan
proses
persalinan.
5. Lakukan kerja pokja monitoring
sama dengan KIA/KB
pokja
KIA/KB
untuk
mengevaluasi
pendidikan
kesehatan
yang telah
diberikan

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada


Kelompok Remaja

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M. Kep


OLEH :

M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019/2020

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Remaja


1. Pengkajian
a) Data Inti
 Sejarah
Sejarah yang dimaksud adalah sejarah dari wilayah yang ditempati
oleh para remaja yang banyak melakukan penyimpangan. Misalnya
wilayah tersebut merupakan wilayah yang dari dulu merupakan area
yang sudah dijadikan sebagai kampung para PSK. Para masyarakat
tinggal di wilayah tersebut sudah lama dan memang pekerjaan
sebagai PSK sudah dilakukan oleh nenek moyangnya. Contoh
berikutnya adalah wilayah tersebut memang dikenal sebagai
kampung “adu jago” dimana perjudian yang dilakukan diikuti dari
berbagai warga kampung lainnya.
 Demografi
Data perbandingan antara jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan. Termasuk juga piramida penduduk berdasarkan usia
tersebut. Apakah di wilayah tersebut banyak ditemukan masyarakat
pada kelompok remaja atau tidak?
 Kelompok Etnis
Suku atau etnis yang dijumpai pada wilayah tersebut apa saja.
Misalkan banyak ditemui suku yang terkenal dengan sifat kerasnya
dan lebih menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah
 Nilai dan Keyakinan
Mengkaji tentang nilai dan keyakinan yang masyarakat anut. Jamaah
di tempat peribadahan wilayah tersebut paling banyak dari kelompok
lansia dan dewasa akhir dan sangat sedikit remaja yang beribadah di
tempat peribadahan
 Kebiasaan
Kebiasaan remaja di suatu wilayah kurang baik, kebanyakan remaja
nongkrong tanpa ada aktivitas positif, kemudian beberapa remaja
laki-laki terlihat merokok dan minum-minuman sambil main kartu
remi, kebanyakan remaja mabuk saat ada hajatan di daerah tersebut.
b) Subsistem
 Lingkungan Fisik
Keadaan lingkungan atau geografis, batas wilayah, peta wilayah,
iklim dan kondisi perumahan. Lingkungan fisik yang ada disekitar
kehidupan remaja, (adanya banyak gang yang digunakan remaja
sebagai tempat pertemuan dengan teman sebanyanya, banyaknya
pohon rindang sebagai tempat favorit remaja untuk berinteraksi
antara satu dengan yang lain dll). Belum terdapatnya lokasi untuk
wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna.
 Batas Wilayah
Batas wilayah yang dijadikan sebagai tempat pengkajian atau
pengumpulan data terkait masalah remaja
 Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Identifikasi tentang unit pelayanan kesehatan yang ada di daerah
tersebut, tenaga kesehatannya termasuk jumlah tenaga kesehatan,
pelayanan home care, identifikasi pula tempat pelayanan sosialnya,
lembaga pelayanan sosial, serta kondisi kesehatan jiwa komunitas
khususnya remaja di wilyah tersebut.
 Ekonomi
Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka
dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada
kegiatan atau penganguran, dan ada sebagian kecil yang bekerja
serabutan di pagi hari.
 Keamanan dan Transportasi
Sarana bepergian yang ada untuk warga setempat khususnya yang
digunakan oleh remaja, pelayanan perlindungannya (pos polisi, pos
jaga, pos satpam). Kualitas udara di daerah tersebut, jenis kejahatan
yang sering dalami oleh masyarakat khususnya remaja dan respon
masyarakat setempat (masyarakat sudah merasa aman atau belum).
Biasanya wilayah yang banyak ditemukan kasus pada remaja tidak
memiliki sarana keamanan desa (pos kamling) ataupun sudah ada tapi
belum maksimal untuk pengaplikasiaannya.
 Pemerintahan dan Politik
Remaja banyak yang tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam
kelompok organisasi di komunitas mereka. Ataupun di wilayah
tersebut tidak ada wadah perkumpulan seperti karang taruna ataupun
remaja masjid
 Komunikasi
Jenis komunikasi yang digunakan remaja dan media komunikasi yang
tersedia dan digunakan oleh remaja di daerah tersebut
 Pendidikan
Sebagian besar remaja tidak meneruskan ke SMA. Sebagian besar hal
ini dikarenakan masalah ekonomi dan kepercayaan warga akan tidak
perlunya pendidikan yang tinggi untuk dapat bekerja. Banyak dari
warga yang berpendapat bahwa anak dengan memperoleh gelar
sarjana banyak yang pengangguran.
 Tempat rekreasi
Tidak terdapat tempat rekreasi sehingga hiburan bagi remaja di
wilayah tersebut yaitu nongkrong pada waktu malam hari di gazebo
dan apabila terdapat pasar malam, akan secara bergerombongan
nongkrong di tempat pasar malam tersebut.
 Pemeriksaan Fisik Remaja
Banyak remaja yang terserang kasus batuk ataupun asma karena
banyaknya remaja yang merokok. Banyaknya remaja yang
mempunyai penyakit menular seksual karena hubungan seksual yang
tidak aman.

c) Analisa data
ANALISA DATA MASALAH DIAGNOSA
KESEHATAN KEPERAWATAN

Hasil Quisioner : Resiko Resiko rentannya


rentannya perilaku kesehatan
Kebiasaan remaja; merokok, minum
perilaku (00188)
beralkohol, narkoba dan perilaku seksual
kesehatan berhubungan dengan
menyimpang.
kurangnya progam
Hasil Wawancara: dukungan sosial dan
kurangnya
1. Beberapa remaja mengatakan bahwa
pengetahuan remaja
mereka jarang melakukan olahraga
tentang efek bahaya
2. Beberapa remaja mengatakan bahwa
merokok, alkohol
sering pacaran ditempat gelap dan
dan narkoba
melakukan ciuman, pelukan, bahkan
hubungan seksual secara singkat

Hasil Observasi:

1. Tidak adanya kegiatan olahraga dan


tidak terdapat sarana olahraga di
wilayah tersebut.
2. Tidak adanya pos keamanan dan
kebijakan tentang peraturan jam
malam untuk bertamu

Dagnosis NOC NIC


Domain 1 Prevensi Primer Prevensi Primer
Promosi 1. Mencari informasi 1. Berikan pengetahuan
Kesehatan terkini tetang tentang kesehatan dan
penggunaan alcohol perilaku gaya hidup
(190318) sehat dalam individu,
Class 2 2. Mengidentifikasi factor keluarga dan masyarakat
resiko dari 2. Memberikan informasi
Manajement
penyalahgunaan alcohol factual yang diperlukan
Kesehatan
(190318) dan tepat.
3. Mencari informasi 3. Membantu pasien untuk
terkini tentang penyakit mengidentifikasi
Code
menular seksual masalah/situasi yang
00188 (190519) menyebabkan distress.
4. Mengidentifikasi faktor 4. Menetapkan hubungan
resiko dari penyakit konseling yang
menular seksual berkelanjutan.
(190520) 5. Mengidentifikasi factor
5. Mengidentifikasi internal atau eksternal
manfaat dari berhenti yang dapat
merokok (160503) meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk perilaku sehat.
Prevensi Skunder
6. Tempat promosi
1. Mengenali tanda dan kesehatan harus yang
gejala penyakit menular menarik untuk
seksual (190511) menangkap perhatian
2. Berpartisipasi dalam audiens target.
skrining untuk penyakit
menular seksual
Prevensi Skunder
(190512)
3. Berpartisipasi dalam 1. Identifikasi
skrining masalah penyimpangan terkait
kesehatan (162510) perilaku kesehatan
4. Mengakui resiko pribadi remaja seperti
dalam penyalahgunan penyalahgunaan
alakohol (190301) narkoba, seks bebas, dan
5. Mengakui kemampuan perilaku kekerasan
untuk mengubah tingkah 2. Mendorong substitusi
laku (190320) kebiasaan yang tidak
6. Monitor pola pengunaan diinginkan dengan yang
alcohol pribadi (190304) diinginkan.
3. Gunakan alat penilaian
(missal : kertas dan
Prevensi Tersier
pensil tindakan) untuk
1. Melakukan negosiasi membantu
praktik seksual yang meningkatkan kesadaran
aman dengan pasangan diri pasien dan
(190523) pengetahuan sesuai
2. Menggunakan SDM situasi.
untuk mengurangi resiko 4. Gunakan diskusi
penyakit menular seksual kelompok dan role play
(190528) untuk mempengaruhi
3. Mengembangkan strategi keyakinan,
yang efektif untuk sikap,pandagan
menghilangkan kesehatan pada remaja.
penggunaan tembakau 5. Hindari penggunaan
(162505) teknik menakut-nakuti
4. Berkomitmen untuk sebagai strategi untuk
melakukan strategi memotivasi orang agar
penghapusan tembakau merubah prilaku
(162525) kesehatan atau gaya
5. Berpartisipasi dalam hidup.
konseling (162529) 6. Libatkan individu,
6. Monitor Lingkungan keluarga dan kelompok
untuk factor pendorong dalam perencanaan dan
penyalahgunaan alcohol rencana implementasi
(190303) untuk gaya hidup atau
modifikasi perilaku
kesehatan.

Prevensi Tersier
1. Persuasi kebijakan yang
menjamin kesehatan
remaja
2. Memanfaatkan
dukungan social dan
dukungan keluarga
untuk meningakatkan
efektifitas perilaku dari
gaya hidup atau perilaku
modifikasi kesehatan.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada
Kelompok Khusus

DOSEN PENGAMPU :

Yustan Azidin, Ns. M. Kep

OLEH :
M. Aulia Rahman

1914201210098

S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019/2020

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus


1. Pengkajian
Pengumpulan data yg meliputi:
- Identitas kelompok yg mencakup: nama
- kelompok, pendidikan, tingkat sosek & agama.
- Jarak & pemanfaatan fasilitas kesehatan
- Keadaan biologis kelompok : kebersihan diri, pola tidur, makan, penyakit
yang banyak diderita, peny. Kronis/menular
- Kegiatan sosial kelompok
- Kultural & spiritual kelompok
- Keadaan lingkungan kelompok & pemanfaatan halaman
2. Analisa data
Perumusan dan prioritas masalah dengan menggunakan pertimbangan:
- Sifat dan beratnya masalah
- Tingkat bahaya yg mengancam kelompok
- Kemungkianan masalah dpt diatasi
- Tersedianya sumber dalam kelompok
3. Penetapan diagnosa berdasarkan pada : Masalah kesehatan yang dijumpai
dikelompok ( faktor resiko atau potensial terhadap penyakit/ masalah
kesehatan
a) Diagnosa Nanda :
- Ineffective Community Coping (Koping Komunitas tdk efektif)
- Readiness For Enhanced Community Coping (Kesiapan Peningkatan
Koping Komunitas)
- Ineffective Community Therapeutic Regimen Management (Manajemen
Regimen Terapeutik Komunitas Tdk Efektif)
4. Pelaksanaan
Hal2 yg perlu diperhatikan:
a. Tindakan keperawatan hrs dpt dilaksanakan
b. Dilakukan dlm rangka alih tehnologi & keterampilan dasar keperawatan
c. Harus terselenggaranya rujukan
d. Adanya keterpaduan dgn yankes lain
e. Implementasi meliputi: observasi, terapi keperawatan, HE, & tindakan
kolaborasi
f. Didokumentasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasiona (BNN). (2012). Data Tindak Pidana Narkoba Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2007-2011. http://103.3.70.3/portal/index.php/k
onten/detail/deputipemberantasan/data-kasusnarkoba/10247/data-tindak-
pidananarkoba-provinsi-jawa-tengahtahun-2007-2011 . Diakses 5 Oktober
2016
BKKBN. 2006. Informasi Kesahatan Reproduksi Remaja. Medan.
http://hqweb01.bkkbn.go.id
Bracht, N. (Ed.). 1990. Health promotion at the community level. Newbury Park,
CA: Sag
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi,
Informasi,
Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi Untuk Petugas Kesehatan di Tingkat
Pelayanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Glasier dan Gebbie. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: EGC
Anonim, 1999, Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia. Jakarta : Depkes RI
Nugroho.W. ,2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : Gramedia
www.iinaza.wordpress.com : All About Posyandu
www.library.usu.ac.id : Posyandu dan Kader Kesehatan
www.gizi.ned : Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu
www.puskesmas-oke.blogspot.com : Pengelolaan Posyandu Lansia
www.damandiri.or.id. /file/ratnasuhartini

Anda mungkin juga menyukai