DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
masyarakat dan ekosistem. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling
berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa
yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang
sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
lansia?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok ibu
hamil bayi dan balita ?
3. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
remaja yang beresiko ?
4. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok lansia
2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok ibu hamil bayi dan balita
3. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok remaja yang beresiko
4. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Dengan dibuatnya makalah ini penulis dapat mengerti dan menulis makalah
dengan baik dan benar.
2. Bagi pembaca
Makalah ini diharapkan bagi pembaca dapat memahami dan lebih mengerti
tentang masalah keperawatan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Lansia
Pertimbangan Khusus pada pengkajian penurunan seluruh fungsi tubuh
(penglihatan, pendengaran, kondisi ekstremitas atas dan bawah, fungsi sistem
perkemihan,dan status nutrisi klien serta psikososial dan lingkungannya).
Fokus asuhan keperawatan yang dilakukan adalah peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta mengoptimalkan fungsi fisik dan mental lansia. Selain
itu asuhan keperawatan dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang
umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif.
Masalah atau gangguan umum yang terjadi pada lansia antara lain:
a. Gangguan Muskuloskletal yaitu rematik, osteoporosis
b. Gangguan Kardiovaskuler yaitu hipertensi, stroke, gagal jantung
c. Gangguan Respirasi yaitu penyempitan saluran nafas kronis, asma, dll.
1. Pengkajian
Untuk mengetahui kemampuan dan kekuatan lansia baik secara fisik,
psikologis, social dan spiritual, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap
secara menyeluruh menyangkut aspek tersebut.
a. Fisik / Biologis
Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Riwayat
kesehatan lansia dikaji dengan menanyakan tentang :
Pandangan lansia tentang kesehatannya
Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
Kekuatan fisik lansia : kekuatan otot, sendi, penglihatan, pendengaran
Kebiasaan lansia merawat diri sendiri
Kebiasaan makan, minum, istirahat / tidur, buang air besar / kecil
Kebiasaan gerak badan / olahraga
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum
obat
Masalah-masalah seksual yang dirasakan
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara periksa pandang, perabaan, ketok
dan dengar untuk mengetahui perubahan system tubuh, antara lain : system
integument, muskuloskletal, respirasi, kardiovaskuler, perkemihan,
persyarafan, dan fungsi sensoris misalnya : penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan penciuman.
3. Psikologis
Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan lansia untuk
melihat fungsi kognitif termasuk daya ingat, proses berfikir, dan juga perlu
dikaji alam perasaan, orientasi terhadap realitas dan kemampuan lansia dalam
penyelesaian masalahnya.
Perubahan yang umum terjadi antara lain : daya ingat yang menurun. Proses
fikir yang lambat dan adanya perasaan sedih serta merasa kurang diperhatikan.
Hal-hal yang perlu dikaji pada lansia meliputi :
Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
Apakah optimis memandang sesuatu dalam kehidupan
Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak
Bagaimana mengatasi masalah atau stress yang dialami
Apakah mudah untuk menyesuaikan diri
Apakah lansia sering mengalami kegagalan
Apa harapan sekarang dan yang akan datang
4. Sosial – ekonomi
Penilaian sosial dilihat dari bagaimana lansia membina keakraban dengan
teman sebaya maupun dengan lingkungannya dan bagaimana keterlibatan
lansia dalam organisasi social. Status ekonomi juga turut mempengaruhi yaitu
dari penghasilan yang mereka peroleh. Perasaan sejahtera dalam kaitannya
dengan social ekonomi, hal inipun terkait dengan harga dirinya. Lansia yang
mempunyai penghasilan tentu merasa dirinya berharga karena masih mampu
menghasilkan sesuatu untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :
Apa saja kesibukan lansia
Dari mana saja sumber keuangannya
Dengan siapa ia tinggal
Kegiatan organisasi social apa yang diikuti lansia
Bagaimana pandangan lansia berhubungan dengan orang lain diluar
rumah
Siapa saja yang biasa mengunjunginya
5. Spiritual
Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan agama yang dimiliki manusia dan
sejauhmana keyakinan tersebut dapat menjalankan ibadahnya dengan baik,
keyakinan tersebut benar-benar diresapi dalam kehidupan sehari-hari ia akan
lebih mudah menyesuaikan diri terhadap proses penuaan.
Yang perlu dikaji pada lansia :
Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan, misalnya penyantunan anak yatim atau fakir miskin dan lain-
lain
Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah, apakah dengan berdoa
jika menghadapi masalah
Dari hasil pengkajian atau data-data yang diperoleh dari pertanyaan
diatas dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau diagnosa
keperawatan yang mungkin timbul pada lansia.
6. Diagnosa (masalah keperawatana)
Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / biologi
Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan pemasukan makanan yang tidak adekuat
Gangguan persepsi berhubungan dengan gangguan pendengaran /
penglihatan
Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan minat
dalam merawat diri
Resiko cedera fisik : jatuh berhubungan dengan penyesuaian terhadap
penurunan fungsi tubuh tidak adekuat
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pola makan yang
tidak efektif
Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri
Gangguan pola napas berhubungan dengan penyempitan jalan napas
atau adanya sekret pada jalan napas
Gangguan mobilisasi berhubungan dengan kekakuan sendi dan lain-
lain
b. Psikologis - social
Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak
mampu
Depresi berhubungan dengan isolasi social
Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak
Koping yang tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan
mengungkapkan perasaan secara tepat
c. Spiritual
Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal
pasangan
Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan
ketidaksiapan menghadapi kematian
Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami
Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan
melakukan ibadah secara tepat.
7. Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan
tujuan agar lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang
melakukan perawatan di rumah maupun dipanti dapat membantu lansia,
sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan
kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung pada orang lain.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain :
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Meningkatnya keamanan dan keselamatan
Memelihara kebersihan diri
Memelihara keseimbangan istirahat / tidur
Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Bayi dan Balita
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok
Bayi dan Balita
3) Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan
lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
4) Keamanan dan transportasi
Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi
bantuan untuk dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal
memfasilitasi masyarakat untuk mempermudah akses mendapatkan
layanan kesehatan.
Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang
ada, tingkat kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan tipe
gangguan keamanan yang ada.
5) Kebijakan dan pemerintahan
Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi
kesehatan yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan, serta adanya partisipasi
masyarakat dalam
6) Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan
penduduk, khususnya komunikasi formal dan informal yang
digunakan dalam keluarga. Jenis bahasa yang digunakan terutama
dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, daya dukung keluarga
terhadap balita yang sakit.
7) Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan
penduduk tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi,
bahaya dan dampaknya, cara mengatasi, bagaimana cara perawatan
,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk berpendidikan rendah
yaitu SD bahkan tidak sekolah.
8) Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada,
tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta
jaminan keamanan dari sarana rekreasi yang ada.
9) Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita
masih acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatan mengenai
suatu penyakit
c. Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data melalui
kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisa data dilakukan
dengan memilih data-data yang ada sehingga dapat dirumuskan menjadi
suatu diagnosa keperawatan. Analisa data adalah kemampuan untuk
mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif
yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh balita. Tujuan analisa data:
Menetapkan kebutuhan bayi, dan anak
Menetapkan kekuatan.
Mengidentifikasi pola respon bayi, dan anak
Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
Perumusan masalah berdasarkan analisa data yang dapat menemukan
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh kelompok
khusus bayi, dan anak. Masalah yang sudah ditemukan tersebut perawat
dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat
diteruskan dengan intervensi. Masalah yang ditemukan terkadang tidak
dapat di selesaikan sekaligus sehingga diperlukan prioritas masalah.
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki Maslow yaitu:
Keadaan yang mengancam kehidupan
Keadaaan yang mengancam kesehatan
Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2. Penerapan kasus
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III terdapat 66 bayi dan balita
yang terdiri diri dari : 0-12 bulan = 21, 13- 36 bulan = 15, 37- 60 bulan = 30.
Berdasarkan informasi dari kader posyandu Bayi dan Balita yang gizi buruk 3
orang, Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang,
Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan
balita
yang berada digaris kuning dan digaris merah ) 5 orang. Sebagian besar
ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya sebagian
bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan.
Antar rumah saling berdekatan sehingga jika terjadi kebaran sangat sulit buat
petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api, pembangunan gorong-
gorong di sungai, sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancar, selokan
di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor,
banyak kardus basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan,
mayoritas warga beragama islam. Di wilayah ini memiliki 1 masjid, 1 gereja,
1 paud , 1 TK, 1 Atap SDN simomulyo, untuk beraktivitas warga
menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi. Biasanya ibu- ibu sering
mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang diputarkan lagu- lagu anak
untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.1000 untuk 1x putaran,
serta setiap minggu pagi, ibu yang memilki balita, sering membawa balitanya
jalan-jalan di pasar pagi dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol
surabaya – malang dekat kampung warga.
Pengkajian
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III
Data inti
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi terdapat 66 balita
Umur : 0-12 bulan = 21
13- 36 bulan = 15
37- 60 bulan = 30
Pekerjaan : sebagian besar ibu yang memiliki bayi dan anak
bekerja sebagai ibu rumah tangga sedangkan kepala keluarganya
sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi
di pemerintahan.
Agama : mayoritas islam
Data statistic : Berdasarkan informasi dari kader setempat
Bayi dan Balita yang gizi buruk 3 orang,
Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang.
Bayi dan Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur
(Berat badan balita yang berada digaris kuning dan digaris
merah ) 5 orang
Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah
permanen, pembangunan gorong- gorong di sungai sehingga air di
bendung dan tidak mengalir lancar, selokan di depan rumah warga
banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak kardus
basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan
b. Lingkungan terbuka : mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang
luas
c. Kebiasaan : balita yang berumur 36 – 60 bulan sering mengkonsumsi
makanan ringan (snack) yang biasa di beli di warung- warung terdekat.
Serta sering mengkonsumsi mie instant
d. Transportasi : ibu mengantarkan bayi dan balita ke posyandu dengan jalan
kaki sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor
e. Pusat pelayanan: terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas
f. Tempat belanja: dipasar tradisional dan mini market
g. Tempat ibadah: 1 masjid dan 1 gereja
h. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas.
i. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala keluarga
perbulan Rp. 900.000- 1.500.000.
j. Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk
masuk di pemukiman warga karena jarak antar rumah berdekatan dan
gangnya sangat sempit. Mayoritas warga menggunakan alat
transportasi sepeda motor untuk pergi beraktivitas.
Analisa Data
k. Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang
bersih (Diare) di Kelurahan Simomulyo berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan terhadap sanitasi lingkungan yang kurang
baik.
Diagnosa Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian Total
keperawatan penyelesaia untuk untuk score
komunitas n masalah penyelesaian peningkatan
di komunitas kualitas hidup
1. Rendah
2. Sedang 1. Tidak ada 1. Tidak ada
Intervensi Rasional
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
C.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Ibu
Hamil
1. Pengkajian
a. Data Inti
Sejarah
Apa yang didapat dari pengamatan sementara di wilayah tersebut ?
Tanyakan mengenai sejarah wilayah tersebut kepada tetua atau tokoh
masyarakat
Demografi
Tipe orang apa yang dijumpai pada kelompok ibu hamil ? termasuk
data mengenai usia, jenis kelamin dan piramida penduduk.
b. Data Subsistem
Fisik dan lingkungan
Keadaan lingkungan atau geografis, batas wilayah, peta wilayah,
iklim dan kondisi perumahan.
Pendidikan
Identifikasi berbagai jenis institusi pendidikan yang ada serta
ketersediaan program KB
Komunikasi
Identifikasi berbagai jenis komunikasi yang digunakan oleh ibu hamil
termasuk komunikasi melalui media cetak dan elektronik.
Kesehatan dan pelayanan social
Unit pelayanan kesehatan yang tersedia baik modern maupun
tradisional, tenaga kesehatan, home care, tempat pelayanan sosial,
serta kesehatan jiwa komunitas
Keamanan dan transportasi
Bagaimana ibu hamil berpergian ? Apa jenis transportasi umum dan
pribadi yang digunakan oleh para ibu hamil ?Apa jenis pelayanan
perlindungan yang tersedia untuk ibu hamil? Apakah kualitas udara
termonitor ? Apa jenis kejahatan pada umumnya ? Apakah ibu hamil
merasa aman ?
Ekonomi
Status ekonomi ibu hamil, industri yang ada, kegiatan yang
menunjang roda perekonomian
Politik dan Pemerintahan
Apakah ada tnda aktivitas dari partai politik? (Poster,pertemuan) Apa
partai yang mendominasi? Apa hak komunitas dalam pemerintahan?
Apa para ibu hamil terlibat dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan setempat?
Rekreasi
Apa bentuk umum dari rekreasi? Siapa yang berperan serta? Apa
fasilitas rekreasi yang ditemukan.
2. Diagnosa dan rencana tindakan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
frekuensi mual dan muntah berlebihan
Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
yang berlebihan
Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi
kehamilan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
DOSEN PENGAMPU :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
c) Analisa data
ANALISA DATA MASALAH DIAGNOSA
KESEHATAN KEPERAWATAN
Hasil Observasi:
Prevensi Tersier
1. Persuasi kebijakan yang
menjamin kesehatan
remaja
2. Memanfaatkan
dukungan social dan
dukungan keluarga
untuk meningakatkan
efektifitas perilaku dari
gaya hidup atau perilaku
modifikasi kesehatan.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas Pada
Kelompok Khusus
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
M. Aulia Rahman
1914201210098
2019/2020
Badan Narkotika Nasiona (BNN). (2012). Data Tindak Pidana Narkoba Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2007-2011. http://103.3.70.3/portal/index.php/k
onten/detail/deputipemberantasan/data-kasusnarkoba/10247/data-tindak-
pidananarkoba-provinsi-jawa-tengahtahun-2007-2011 . Diakses 5 Oktober
2016
BKKBN. 2006. Informasi Kesahatan Reproduksi Remaja. Medan.
http://hqweb01.bkkbn.go.id
Bracht, N. (Ed.). 1990. Health promotion at the community level. Newbury Park,
CA: Sag
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi,
Informasi,
Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi Untuk Petugas Kesehatan di Tingkat
Pelayanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori
dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Glasier dan Gebbie. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Jakarta: EGC
Anonim, 1999, Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia. Jakarta : Depkes RI
Nugroho.W. ,2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : Gramedia
www.iinaza.wordpress.com : All About Posyandu
www.library.usu.ac.id : Posyandu dan Kader Kesehatan
www.gizi.ned : Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu
www.puskesmas-oke.blogspot.com : Pengelolaan Posyandu Lansia
www.damandiri.or.id. /file/ratnasuhartini