Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lata
Latarr Bela
Belaka
kang
ng
Postpartum
Postpartum atau
atau masa nifas
nifas adalah masa 2 jam setelah
setelah lahirnya
lahirnya
 placenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka
 pengaeasan Postpartum adalah 2-6 jam, 2jam-6hari, 2jam-6minggu (atau
 boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu ). Kehamilan merupakan
episod
episodee dramat
dramatis
is terhada
terhadap
p kondis
kondisii biolog
biologis,
is, peruba
perubahan
han psiko
psikolog
logis
is dan
adaptasi
adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya.
mengalaminya. Sebagian besar 
kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang
harus
harus dilalu
dilaluii tetapi
tetapi sebagia
sebagian
n wanita
wanita mengga
menggangg
nggap
ap sebagai
sebagai peristi
peristiwa
wa
khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Peru
Peruba
baha
han
n fisi
fisik
k dan
dan emis
emisio
iona
nall yang
yang komp
komple
leks
ks,, meme
memerl
rluk
ukan
an
adaptasi
adaptasi terhadap
terhadap penyesuaian
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang
terj
terjad
adi.
i. Konfl
onflik
ik anta
antara
ra keing
eingin
inan
an prok
prokre
reas
asi,
i, keban
ebang
ggaan
gaan yan
yang
ditumb
ditumbuhk
uhkan
an dari
dari norma-n
norma-norm
ormaa sosial
sosial cultur
cultural
al dan persoa
persoalan
lan dalam
dalam
keha
kehami
mila
lan
n itu
itu send
sendir
irii dapa
dapatt meru
merupa
paka
kan
n penc
pencet
etus
us berb
berbag
agai
ai reak
reaksi
si
 psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan
r ingan hingga ke tingkat gangguan
 jiwa yang berat.
Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah
melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua
hari
hari hingga
hingga dua minggu
minggu sejak
sejak kelahi
kelahiran
ran bayi.
bayi. Beberap
Beberapaa penyes
penyesuai
uaian
an
dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya
sebag
sebagai
ai ibu
ibu pada
pada ming
minggu
gu-m
-min
ingg
ggu
u atau
atau bulan
bulan-bu
-bula
lan
n pert
pertam
amaa setel
setelah
ah
melahirkan,
melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis.
psikologis. Sebagian
Sebagian wanita
 berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak 
 berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan
 psikologis, salah satunya yang disebut Postpartum Blues.
Blues.
B. Rumu
Rumusa
san
n masal
masalah
ah
1. Apa itu postpartum blues.
2. Bagaimana etilogi dari postpartum bules.
3. Bagaimana gejala dari postpartum blues.
4. Bagaimana masalah dari postpartum blues.
5. Bagaimana cara penanganan postpartum blues.
6. Bagaimana pencegahan dari postpartum blues.
7. Bagaimana penatalaksanaan dari postpartum blues.
8. Bagaimana asuhan keperawatan dari postpartum blues.

C. Tujuan
1. Tujuan um
umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk 
menduk
mendukung
ung kegiat
kegiatan
an pembel
pembelajar
ajaran,
an, khusus
khususnya
nya pada
pada mata
mata kuliah
kuliah
Kepe
Keperaw
rawata
atan
n Jiwa
Jiwa II tent
tentan
ang
g asuh
asuhan
an kepe
kepera
rawa
wan
n jiwa
jiwa pada
pada kasu
kasuss
 postpartum blues.
2.Tujuan Khusus
a) Untuk
Untuk meng
mengeta
etahui
hui post
postpar
partum
tum blue
bluess
 b) Untuk mengetahui etilogi dari postpartum bules.
c) Untuk
Untuk menget
mengetahu
ahuii gejala
gejala dari postpa
postpartu
rtum
m blues.
blues.
d) Untuk
Untuk mengetahu
mengetahuii masalah
masalah dari
dari postpar
postpartum
tum blues.
blues.
e) Untuk
Untuk mengeta
mengetahui
hui cara
cara penanganan
penanganan postpartum
postpartum blues.
f) Untuk
Untuk menget
mengetahu
ahuii pencegah
pencegahan
an dari postp
postpartu
artum
m blues.
blues.
g) Untuk
Untuk mengetahu
mengetahuii penatalaksan
penatalaksanaan
aan dari
dari postpartu
postpartum
m blues.
blues.
h) Untuk
Untuk mengetahu
mengetahuii asuhan keperawatan
keperawatan dari
dari postpartu
postpartum
m blues.
blues.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah
melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua
hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. Beberapa penyesuaian
dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya
sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah
melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita
 berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak 
 berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan
 psikologis, salah satunya yang disebut Postpartum Blues.

Post partum syndrome atau distress post partum adalah suatu


kondisi di mana seseorang ibu seringkali merasa uring-uringan, muram
atau bentu-bentuk rasa tak bahagia lainnya. Fase ini dalam jangka waktu
dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Syndrome ini masih
tergolong normal dan sifatnya sementara.

Macam-macam post partum syndrome


a. Baby blues
Merupakan bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya
 beberapa hari saja. Gejala berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali
uring-uringan dan khawatir tanpa alasan yang jelas. Tahapan baby
 blues ini hanya berlangsung dalam waktu beberapa hari saja. Pelan-
 pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa menyesuaikan diri
dengan kehidupan barunya.
 b. Depresi post partum
Bentuk yang satu ini lumayan agak berat tingkat
keparahannya yang membedakan ibu tidak bisa tidur atau sulit untuk 
tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun setelah melahirkan
c. Psychosis post partum
Jenis ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami
halusinasi, memiliki keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu
yang nantinya jadi tergantung secara keseluruhan

B. Etiologi
1. Perubahan Hormon
Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen,
 progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah
melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum
karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine
oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi
noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan
kejadian depresi.
2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
4. Latar belakang psikososial ibu, seperti; tingkat pendidikan, status
 perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan
kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan
sosial dari lingkungannya (suami, keluarga dan teman). Apakah suami
menginginkan juga kehamilan ini, apakah suami, keluarga, dan teman
memberi dukungan moril (misalnya dengan membantu pekerjaan
rumah tangga, atau berperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh-
kesah) selama ibu menjalani masa kehamilannya atau timbul
 permasalahan, misalnya suami yang tidak membantu, tidak mau
mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya dengan suami,
 problem dengan orang tua dan mertua, problem dengan si sulung.
5. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.
wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika
mereka terisolasi secara sosial dan emosional serta baru saja
mengalami peristiwa kehidupan yang menakan. Ibu mengalami
ketakutan pada bayinya tentang adanya ketidaksempurnaan pada
 bayinya.
C. Gejala/Tanda-tanda
1. Perasaan sedih yang menyeluruh
2. Ketidakmampuan berhenti menangis
3. Peningkatan kecemasan (mengenai kesehatan diri sendiri dan bayinya)
4. Rasa tidak aman
5. Kelelahan yang berlebihan
6. Sulit tidur bahkan setelah bayi lahir 
7. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayinya
8. Sedikit perhatian terhadap penampilan diri

D. Masalah pada postpartum blues


Beberapa masalah yang dapat timbul pada klien yang mengalami
Postpartum Blues diantaranya :
1.Menangis dan ditambah ketakutan tidak bisa memberi asi
2.Frustasi karena anak tidak mau tidur 
3.Ibu merasa lelah, migraine dan cenderung sensitive
4.Merasa sebal terhadap suam
5.Masalah dalam menghadapi omongan ibu mertua
6.Menangis dan takut apabila bayinya meninggal
7.Menahan rasa rindu dan merasa jauh dari suami
8.Menghabiskan waktu bersama bayi yang terus menerus menangis
sehingga membuat ibu frustasi
9.Perilaku anak semakin nakal sehingga ibu menjadi stress
10. Adanya persoalan dengan suami
11. Stress bila bayinya kuning
12. Adanya masalah dengan ibu
13. Terganggunya tidur ibu pada malam hari karena bayinya menangis
14. Jika ibu mengalami luka operasi, yang rasa sakitnya menambah
masalah bagi ibu.
15. Setiap kegiatan ibu menjadi terbatas karena hadirnya seorang bayi
16. Takut melakukan hubungan suami isteri karena takut mengganggu
 bayi
17. Kebanyakan para ibu baru ingin pulang ke rumah orangtuanya dan
 berada didekat ibunya.
Persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan.
h. Senam Hamil
Kelas senam hamil akan sangat membantu Anda dalam
mengetahui berbagai informasi yang diperlukan, sehingga nantinya
Anda tak akan terkejut setelah keluar dari kamar bersalin. Jika Anda
tahu apa yang diinginkan, pengalaman traumatis saat melahirkan akan
dapat dihindari.
i. Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikitnya dapat membantu Anda
melupakan golakan perasaan yang terjadi selama periode postpartum.
Kondisi Anda yang belum stabil, bisa Anda curahkan dengan
memasak atau membersihkan rumah. Mintalah dukungan dari
keluarga dan lingkungan Anda, meski pembantu rumah tangga Anda
telah melakukan segalanya.
 j. Dukungan emosional
Dukungan emosi dari lingkungan dan juga keluarga, akan
membantu Anda dalam mengatasi rasa frustasi yang menjalar.
Ceritakan kepada mereka bagaimana perasaan serta perubahan
kehidupan Anda, hingga Anda merasa lebih baik setelahnya.
k. Dukungan kelompok Postpartum Blues
Dukungan terbaik datang dari orang-orang yang ikut
mengalami dan merasakan hal yang sama dengan Anda. Carilah
informasi mengenai adanya kelompok Postpartum Blues yang bisa
Anda ikuti, sehingga Anda tidak merasa sendirian menghadapi
 persoalan ini.
G. ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM BLUES

I. PENGKAJIAN
Pengenalan gejala mood merupakan hal yang penting untuk 
dilakukan oleh perawat perinatal. Rencana keperawatan harus
merefleksikan respons perilaku yang diharapkan dari gangguan
tertentu. Rencan individu didasarkan pada karakteristik wanita dan
keadaannya yang spesifik. Suami atau pasangan wanita tersebut juga
dapat mengalami gangguan emosional akibat perilaku wanita tersebut.
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak 
( 2004 ) dapat dilakukan pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang
tua baru. Pengkajiannya meliputi ;
a. Identitas klien.
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan,
 pendidikan, alamat, medical record dan lain-lain
 b. Keluhan Utama
Mudah marah, cemas, melukai diri
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada Ibu dengan depresi postpartum biasanya terjadi kurang
nafsu makan, sedih – murung, mudah marah, kelelahan,
insomnia, anorexia, merasa terganggu dengan perubahan fisik,
sulit konsentrasi, melukai diri
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Berhubungan dengan kejadian pada persalinan masa lalu serta
kesehatan pasien
3) Riwayat kesehatan keluarga
Berhubungan dengan dukungan keluarga terhadap keadaan
 pasien
d. Riwayat Persalinan
Banyak ibu memperlihatkan suatu kebutuhan untuk 
memeriksa proses kelahiran itu sendiri dan melihat kembali
 perilaku mereka hamil dalam retrospeksi diri (Konrad,
1987). Selama hamil, ibu dan pasangannya mungkin telah
membuat suatu rencana tertentu tentang kelahiran anak mereka,
hal-hal yang mencakup kelahiran pervagina dan beberapa
intervensi medis. Apabila pengalaman mereka dalam persalinan
sangat berbeda dari yang diharapkan (misalnya ; induksi, anestesi
epidural, kelahiran sesar), orang tua bisa merasa kecewa karena
tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya.
Apa yang dirasakan orang tua tentang pengalaman melahirkan
sudah pasti akan mempengaruhi adaptasi mereka untuk menjadi
orang tua.
e. Citra Diri Ibu
Suatu pengkajian penting mengenai konsep diri, citra
tubuh, dan seksualitas ibu. Bagaimana perasaan ibu baru tentang
diri dan tubuhnya selama masa nifas dapat mempengaruhi perilaku
dan adaptasinya dalam menjadi orang tua. Konsep diri dan citra
tubuh ibu juga dapat mempengaruhi seksualitasnya. Perasaan-
 perasaan yang berkaitan dengan penyesuaian perilaku seksual
setelah melahirkan seringkali menimbulkan kekhawatiran pada
orang tua baru. Ibu yang baru melahirkan bisa merasa enggan
untuk memulai hubungan seksual karena takut merasa nyeri atau
takut bahwa hubungan seksual akan mengganggu penyembuhan
 jaringan perineum.
f. Interaksi Orang Tua-Bayi
Suatu pengkajian pada masa nifas yang menyeluruh
meliputi evaluasi interaksi orang tua dengan bayi baru. Respon
orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adaptif dan
 perilaku maladatif. Baik ibu maupun ayah menunjukkan kedua
 jenis perilaku maupun saat ini kebanyakan riset hanya berfokus
 pada ibu. Banyak orang tua baru mengalami kesulitan untuk 
menjadi orang tua sampai akhirnya keterampilan mereka membaik.
Kualitas keibuan atau kebapaan pada perilaku orang tua membantu
 perawatan dan perlindungan anak. Tanda-tanda yang menunjukkan
ada atau tidaknya kualitas ini, terlihat segera setelah ibu
diri sendiri, gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. Gejala-gejala ini
mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam
waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. Namun pada beberapa
minggu atau bulan kemudian, bahkan dapat berkembang menjadi keadaan
yang lebih berat.

B. Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang
yang membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu
mata kuliah “Keperawatan Jiwa II”. Selain itu diperlukan lebih banyak 
referensi dalam penyusunan makalah ini agar lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. 1999.  Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman


Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawaatan Pasien . EGC:
Jakarta

http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/askep-nifas-pada-gangguan-
 psikososial.html

http://askep-askeb.cz.cc/2010/07/depresi-postpartum.html
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar: Keperawatan Maternitas
edisi-4. Jakarta: EGC.

Diposting oleh Agus Sutiono dalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Konsep
Dasar dan Askep Postpartum Blues.
http://agussutionopathy.blogspot.com/2008/05/bab-i-tinjauan-pustaka-
konsep-dasar.html. diakses tanggal 09 januari 2011.

Diposting Oleh zietraelmart dalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Ilmu Jiwa
Kebidanan.http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/8/POST_PARTU
M_BLUES. diakses tanggal 09 januari 2011.

Marilyn E. Doenges. 1999.  Rencana Asuhan Keperawatan. Penerjemah


Kariasa I Made, Jakarta : EGC.

Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa (edisi revisi). Bandung : Refika


ADITAMA

Anda mungkin juga menyukai