Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

‘’PATWAY KEJANG DEMAM’’

Dosen Pengajar : MUHSININ, NS.,M.KEP.SP.KEP.AN

DISUSUN OLEH

ULFA SOFYA 1914201210122

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2020
PATWAY KEJANG DEMAM

Infeksi bakteri Rangsang mekanik dan biokimia.


Virus dan parasit gangguan keseimbangan cairan&elektrolit

perubahan konsentrasi ion


Reaksi inflamasi di ruang ekstraseluler

Resiko Infeksi
Proses demam

Hipertermi Ketidak seimbangan kelainan neurologis


a

potensial membran perinatal/prenatal

ATP ASE

Resiko kejang berulang


difusi Na+ dan K+

Pengobatan perawatan
Kondisi, prognosis, lanjut kejang resiko cedera

Dan diit

Defisit pengetahuan
Defisit pengetahuan keluarga
keluarga kurang dari lebih dari 15 menit
15 menit
perubahan suplay
Tidak menimbulkan Darah ke otak
gejala sisa
resiko kerusakan sel Neuron otak
INTERVENSI KEJANG DEMAM Gangguam perfusi jaringan
cerebral
No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Hipertermi Setelah dilakukan asuhan 1. Kolaborasi dengan dokter dalam
berhubungan keperawatan diharapkan pemberian obat penurun panas
dengan proses tidak terjadi hipertermi
infeksi atau peningkatan suhu
tubuh dengan kriteria
hasil:
a. Suhu tubuh dalam
rentan normal (36,5-
37oC)

ALASAN :

Alasan saya mengambil intervensi ini untuk diagnosa utama HIPERTERMI dilakukan

implementasi dengan langsung Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat. karena

dampak kejang demam bila tidak ditangani akan terjadi kerusakan sel-sel otak akibat kekurangan

oksigen dalam otak, pengeluaran secret lebih dan resiko kegawadaruratan untuk aspirasi jalan

napas. Jika tidak ditangani dengan baik maka berisiko kematian (Lumbantobing,2003). Kejang

demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan segera, pertolongan yang

tepat sangat diperlukan untuk menghindari cacat yang lebih parah (candra, 2009).

Penanganan perawat pada saat kejang demam berlangsung adalah memberikan obat anti

kejang dan anti piretik sesuai dengan intruksi dokter kemudian baru dilakukan tindakan

keperawatan non-farmakologis seperti melonggarkan pakaian ketat klien, memberikan kopres

hangar,dan lain-lain. Maka dari itu menurut saya Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

obat adalah intervensi yang utama.


Dibuktikan dengan jurnal yang saya ambil berjudul:

Dari bukti inilah menurut saya intervensi utama pada kejang demam yang dapat dilakukan

dengan cara Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.


DAFTAR PUSTAKA

Candra, 2009, Kejang Demam. Available: http://scrib.com/doc/15689407,29 Desember 2011

https://www.academia.edu/36726471/LAPORAN_PENDAHULUAN_KEJANG_DEMAM

https://id.scribd.com/document/414467758/LAPORAN-PENDAHULUAN-KEJANG-DEMAM-

ANAK-2019-docx

Anda mungkin juga menyukai