Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

KEJANG DEMAM
A. Definisi atau Deskripsi Penyakit
B. Pathway (etiologi, tanda dan gejala, kemungkinan komplikasi, diagnosa keperawatan, NIC & NOC)

Definisi:
Kejang demam atau convulsion adalah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikkan suhu tubuh (
suhu rectal lebih diatas 380 C ) yang disebabkan
oleh proses ekstrakranium

Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi


atau anak, biasanya terjadi pada umur 3 bulan
sampai 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi
tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial
atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang Komplikasi:
Kejang berulang
tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4
Epilepsi
minggu tidak termasuk.
Hemiparese
Gangguan mental dan belajar
Resiko keterlambatan
Etiologi: perkembangan
Penyebab Febrile Convulsion hingga kini belum
diketahui dengan Pasti, demam sering disebabkan
oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, Resiko cidera
pneumonia, gastroenteritis dan infeksi saluran
kemih. Kejang tidak selalu tinbul pada suhu yang Kesadaran menurun
tinggi. Kejang dapat terjadi pada setiap orang yang
mengalami hipoksemia (penurunan oksigen dalam Reflem menelan
darah) berat, hipoglikemia, asodemia, alkalemia, menurun
dehidrasi, intoksikasi air, atau demam tinggi. Kontraksi otot meningkat
Resiko Aspirasi
Kejang yang disebabkan oleh gangguan metabolik
bersifat reversibel apabila stimulus pencetusnya Metabolisme meningkat
dihilangkan.
Kebutuhan O2 meningkat
Manifestasi Klinis: Resiko Asfiksia
1. Kejang demam sederhana.
Ciri dari kejang ini adalah: Umur anak ketika Suhu tubuh makin meningkat Ketidakefektifan perfusi
kejang antara 6 bulan sampai 4 tahun, kejang jaringan otak
demam yang berlangsung singkat, Kejang Ketidakefektifan
berlangsung kurang dari 10 menit, sifat Termoregulasi
bangkitan dapat berbentuk tonik, klonik, tonik
dan klonik, umumnya akan berhenti sendiri,
tanpa gerakan fokal atau tidak berulang dalam
waktu 24 jam.
2. Kejang demam kompleks
Ciri dari kejang ini adalah: Kejang lama lebih
dari 15 menit, Kejang fokal atau parsial satu sisi
atau kejang umum didahulai kejang parsial,
berulang atau lebih dari 1 kali dari 24 jam,
Kejang berulang adalah kejang 2 kali / lebih
dalam 1 hari, diantara 2 bangkitan kejang anak
sadar.
C. Diagnosa dan Intervensi D. Pmeriksaan Penunjang
Hipertermi Jenis Pemeriksaan Manfaat
NIC : perawatan demam, pengaturan suhu, pencegahan Pemeriksaan Glukosa darah: hipoglikemia
hipertermia malignan Laboratorium merupakan predisposisi
NOC : termoregulasi, status neurologi, ttv
kejang (N<200mq/dl),
Risk Asfiksia BUN: peningkatan BUN
NIC : menejemen jalan nafas, monitor pernafasan NOC : mempunyai potensi kejang dan
merupakan indikasi nepro toksik
Risk Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak NIC : menejemen akibat dari pemberian obat.
edema serebral, monitor TIK Elektrolit: Kalium, natrium.
NOC :perfusi jaringan, status neurologi, status sirkulasi, kontrol Ketidakseimbngan elektrolit
resiko
merupakan predisposisi kejang
Risk Cidera
Lumbal pungsi Menegakkan / menyingkirkan
NIC : menejemenlingkungan keselamatan, pencegahan jatuh,
kemungkinan meningitis
identifikasi resiko
EEG menekan aktivitas listrik otak
NOC : kejadian jatuh, kontrol resiko, kontrol kejang sendiri, kadar
melalui tengkorak yang utuh untuk
glukosa
mengetahui fokus aktivitas
Risk Aspirasi
kejang,hasil biasanya normal
NIC : menejemen jalan nafas, pencegahan aspirasi
Ct Scan mengidentifikasi lesi cerebral
NOC : status pernafasan, kepatenan jalan nafas, pertukaran gas,
infark hematoma,cerebral
ventilasi
oedema,trauma,abses,tumor
Ketidakefektifan Termoregulasi NIC : pengaturan suhu
dengan atau tanpa kontras.
NOC : termoregulasi, status neurologi, perfusi jaringan, ttv

Risk Keterlambatan Perkembangan NIC : peningkatan


perkembanagn
NOC :keparahan infeksi, kontrol kejang sendiri, kontrol resiko,
manajemen pe nyakit kronik,

D. Penatalaksanaan
Dalam penanggulangan kejang demam ada 4 faktor yang perlu dikerjakan yaitu : Pemberantasan
kejang secepat mungkin, apabila seorang anak datang dalam keadaan kejang, maka :
1. Segera diberikan diazepam dan pengobatan penunjang
2. Pengobatan penunjang saat serangan kejang adalah semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala
sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung, usahakan agar jalan napas bebas untuk
menjamin kebutuhan oksigen, pengisapan lendir harus dilakukan secara teratur dan diberikan
oksigen.
3. Pengobatan rumat. Fenobarbital dosis maintenance : 8-10 mg/kg BB dibagi 2 dosis per hari
pertama, kedua diteruskan 4-5 mg/kg BB dibagi 2 dosis pada hari berikutnya.
4. Mencari dan mengobati penyebab. Penyebab kejang demam adalah infeksi respiratorius bagian
atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotik yang adekuat untuk mengobati penyakit tersebut.
Pada pasien yang diketahui kejang lama pemeriksaan lebih intensif seperti fungsi lumbal, kalium,
magnesium, kalsium, natrium dan faal hati. Bila perlu rontgen foto tengkorak, ensefalografi.

Daftar Pustaka

Morhead sue et al, NIC & NOC, ed.5

Nurarif Hunda, 2013, aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis


NANDA NIC NOC, jilid 2, yogyakarta: media action

Heather T.H, 2015, Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi, ed.10, Jakarta:
EGC
Banjarmasin, Desember 2017

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Evy Noorhasanah, S.Kep.,Ns, M.Imun) (Handoko, S.Kep.Ns)

Anda mungkin juga menyukai