KEJANG DEMAM
HIPERTERMI
Merangsang perpindah ion K+ dan ion N+ secara cepat dari luar sel menuju ke dalam sel
KEJANG
Spasme Bronkus
Penurunan kesadaran
Resiko cidera
Pola nafas tidak efektif
Data subyektif
1 Biodata/Identitas
Lama serangan
Pola serangan
Perlu diusahakan agar diperoleh gambaran lengkap mengenai
pola serangan apakah bersifat umum, fokal, tonik, klonik?
Frekuensi serangan
Apakah ada riwayat trauma kepala, radang selaput otak, KP, OMA
dan lain-lain.
5 Riwayat Imunisasi
6 Riwayat Perkembangan
8 Riwayat sosial
Pola nutrisi
Pola Eliminasi
Berapa jam sehari tidur? Berangkat tidur jam berapa? Bangun tidur
jam berapa? Kebiasaan sebelum tidur, bagaimana dengan tidur
siang?
2 Pemeriksaan fisik
Data Obyektif
2 Pemeriksaan fisik
Kepala
Rambut
Muka/ Wajah.
Paralisis fasialis menyebabkan asimetri wajah; sisi yang paresis
tertinggal bila anak menangis atau tertawa, sehingga wajah tertarik
ke sisi sehat. Adakah tanda rhisus sardonicus, opistotonus, trimus ?
Apakah ada gangguan nervus cranial ?
Mata
Saat serangan kejang terjadi dilatasi pupil, untuk itu periksa pupil
dan ketajaman penglihatan. Apakah keadaan sklera, konjungtiva ?
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorokan
Leher
Adakah tanda-tanda kaku kuduk, pembesaran kelenjar tiroid?
Adakah pembesaran vena jugularis?
Thorax
Jantung
Abdomen
Kulit
Ekstremitas
Genetalia
1 Darah
Elektrolit : K, Na
Takikardi
Tachipnea
2.2.3 Faktor yang berhubungan
Dehidrasi
Penyakit atau trauma
Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk berkeringat
Pakaian yang tidak tepat
Peningkatan laju metabolism
Obat atau anastesia
Terpajan pada lingkungan yang panas
Aktivitas yang berlebihan
Proses penyakit
Diagnosa 2: Ketidakefektifan Pola Nafas (00032)
2.2.4 Definisi: Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
yang adekuat
2.2.5 Batasan karakteristik
Subjektif
Dispnea
Napas pendek
Objektif
Perubahan ekskursi dada
Bradipnea
Napas dalam
Ortopnea
Kecepatan respirasi
Rasio waktu
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
2
Diagnosa 2 : Ketidakefektifan Pola Nafas berhubungan dengankelelahan
otot-otot pernapasan.
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1) Jelaskan pada keluarga 1 Penjelasan yang baik
keperawatan selama 1 x akibat-akibat yang terjadi dan tepat sangat
24jam pasien menunjukkan sat kejang berulang (lidah penting untuk
penurunan resiko cedera. tergigit). meningkatkan
Kriteria hasil :
pengetahuan dalam
Lidah tidak tergigit dan
mengatasi kejang
jatuh ke belakang.
2) Sediakan spatel lidah
(lidah tergigit)
yang telah dibungkur 2 Spatel lidah digunakan
gaas verban untuk menahan lidah
3) Beri posisi miring
jika tergigi
kiri/kanan 3 Mencegah aspirasi pada
4) Kolaborasi dengan dokter
lambung
dalam pemberian obat 4 Obat anti konvulsan
anti konvulsan sebagai pengatur
gerakan motorik dalam
hal ini anti konvulsan
menghentikan gerakan
motorik yang
berlebihan.
III DAFTAR PUSTAKA
Http://Askepkita.Com
() (...)