1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.M
Jenis Kelamin :P
Umur : 25 th
Alamat : palangkaraya
Pendidikan : sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status Perkawinan : menikah
Agama : islam
Suku/Bangsa : banjar
Tanggal Masuk RS : 3-12-2016
Tanggal Pengkajian : 19-12-2016
Diagnosa Medis : SLE
No. RM : 233814
Genogram Keluarga :
Keterangan :
- : perempuan : klien
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Ttv klien td : 160/100, N : 69, R: 29, T : 36,5, klien berbaring ditempat
tidur, keaadaan umum klien lemah, kesadaran klien composmentis gcs E:4
respon spontan, V:5 berorientasi baik, M:6 mengikuti perintah, tinggi
badan :156 cm dan berat badan 60 kg, klien memakai alat bantu pernafasan
kanul nasal 4 liter, terlihat otot bantu pernafasan, klien mengeluh nyeri,
nyeri terjadi jika klien terlalu banyak bergerak, menurut klien nyeri seperti
disayat-sayat bahkan sampai muncul sensasi terbakar, nyeri terasa
diseluruh anggota badan klien dengan skala nyeri 9 dan nyeri terjadi
sepanjang waktu, pada kulit tangan klien terlihat ruam-ruam sampai pada
pergelangan tangan, klien terpasang infuse Nacl 20 tpm
2. Kulit
Warna kulit sawo matang, kulit cukup bersih, terdapat ruam pada
permukaan kulit klien, khususnya dibagian tangan klien, klien mengatakan
kulit berasa nyeri
3. Kepala dan leher
Tidak ada lesi dan tidak ada pembesaran kelenjar limfe, bentuk kepala
simetris, tidak terdapat benjolan dikepala, warna rambut hitam, arteri
karotis teraba dengan baik
4. Penglihatan dan Mata
Tidak ada katarak pada mata klien, bentuk mata klien simetris, mata klien
tidak anemis, tidak ikterik mata klien, pergerakan bola mata klien masih
normal, fungsi penglihatan klien masih baik, mata klien terlihat sembab
5. Penciuman dan hidung
Fungsi penciuman masih baik, keadaan umum hidung tampak bersih, tidak
ada secret dihidung klien, namun nafas klien masih sesak, cuping hidung
(-), bentuk hidung klien simetris, kebersihan hidung terjaga, tidak ada
peradangan pada lubang hidung, penciuman klien masih berfungsi dengan
baik, klien memakai 02 kanul nasal 4 liter
6. Pendengaran dan telinga
System pendengaran klien masih baik , klien tidak menggunakan alat bantu
dengar, keadaan umum telinga tidak terdapat lesi, bentuk telinga kanan dan
telinga kiri klien simteris, kebersihan telinga klien terjaga, tidak ada cairan,
tidak ada peradangan dan perdarahan.
7. Mulut dan gigi
Terdapat stomatitis, tidak ada gangguan menelan, tidak terdapat
peradangan pada mukosa klien, mukosa bibir kering, fungsi menelan klien
baik dan fungsi berbicara normal
8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi
Inspeksi : dada masih terlihat simetris, klien terlihat memakai otot bantu
pernafasan karena sesak
Palpasi : taktil premitus lobus atas dekstra & sinistra positif, lobus tengah
dekstra dan sinistra positif, lobus bawah positif pada dekstra & sinistra
Perkusi paru: suara redup
auskultasi pernafasan paru : terdengar suara ronchi
sirkulasi : perfusi darah ke perifer masih baik, Warna ujung-ujung jari
merah, Cavillary refill time kurang dari dua detik
9. Abdomen
Hasil inspeksi : klien menggunakan otot bantu pernafasan, terlihat varises
pada abdomen klien
Palpasi : tidak ada masa pada abdomen, ttidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi timpani
Auskultasi : peristaltik usus 11x per menit
10. Genetalia dan reproduksi
Klien nmenggunakan kateter, tidak ada kesulitan dalam proses eliminasi.
Bak 2-3 kali sehari
11. Ekstrimitas atas dan bawah
Akral hangat, ekstremitas atas dan bawah lemah, tidak ada kelainan pada
sendi, gerakan normal, namun pada ekstremitas bawah klien mengalami
odem
Data objektif :
Klien terlihat memakai otot bantu pernafasan dengan pernafasan cepat 29x/m,
pada hidung klien terpasang O2 kanul nasal, klien terlihat meringis kesakitan
jika terlalu banyak bergerak
P : nyeri terjadi karena klien bergerak
Q : nyeri terjadi seperti disayat-sayat
R : nyeri terjadi diseluruh badan klien
S : skala nyeri 6
T : nyeri terjadi sepanjang waktu
Di tangan klien terdapat ruam-ruam merah yang menimbulkan rasa tidak
nyaman,
Ttv : td : 160/100, N : 69, R: 32, T : 36,5°C
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Acetylcysteine digunakan
untuk mengobati penyakit-
penyakit pada saluran
pernafasan dimana terjadi
banyak lendir atau dahak,
seperti : emfisema, radang
paru kronis, bronkiektasis,
eksaserbasi bronkitis kronis
N-acetyl-L- N-acetyl-L- dan akut, bronkitis asmatik,
cysteine cysteine 200 Obat resep asma bronkial yang disertai 3x200mg oral
(NAC) mg kesukaran pengeluaran dahak,
serta penyakit radang
rinofaringeal.
Intervensi
dilanjutkan :
perawat
mengkaji
Keluhan Nyeri
: Pencetus,
Senin Klien
catat lokasi,
19/12/16 mengatakan
karakteristik,
16.10 setelah diberikan Keadaan umum
dan intensitas
Dx2 intervensi dan klien sedang,
Masalah (skala nyeri 1-
Nyeri b.d diajarkan teknik wajah masih
2 belum 10).
Proses distraksi dan terlihat
teratasi - Perawat
inflamasi relaksasi nyeri meringis
membantu
dan yang dirasakan kesakitan
klien
kerusakan klien mulai
memperrtahan
jaring berkurang
kan suhu
lingkungan
nyaman,
dengan
memberikan
lampu
penghangat/
penutup tubuh
hangat.
-Dorong
ekspresi
perasaan
tentang nyeri.
-Dorong
penggunaan
teknik
manajemen
stress, contoh
relaksasi
progresif,
napas dalam,
bimbingan
imajinasi dan
visualisasi.
Kolaborasi :
-perawat
berkolaborasi
dengan dokter
untuk
membantu
mengurangi
nyeri.
Intervensi
dilanjutkan :
perawat
mengkaji kulit
setiap hari.
Catat warna,
turgor,sirkulasi
dan sensasi.
-perawat
membantu
Senin mempertahank
19/12/16 an/menginstru
16.20 ksikan dalam
Klien Keadaan umum
Dx 3 hygiene kulit,
mengatakan klien sedang,
Kerusakan Masalah misalnya
setelah mendapat ruam-ruam
3 integritas belum membasuh
intervensi kulit pada kulit
kulit b/d teratasi kemudian
klien terasa sedikit
proses mengeringkan
nyaman berkurang
penyakit nya dengan
berhati-hati
dan melakukan
masase dengan
menggunakan
lotion atau
krim.
-perawat
menganjurkan
klien Gunting
kuku secara
teratur
Kolaborasi :
-perawat
berkolaborasi
dengan dokter
untuk
membantu
mengurangi
nyeri.
Intervensi
dihentikan :
-perawat
mengkaji kulit
setiap hari.
Catat warna,
turgor,sirkulasi
dan sensasi.
-perawat
membantu
mempertahank
Selasa
an/menginstru
20/12/16
ksikan dalam
20.30
hygiene kulit,
dx 3 Klien setelah Keadaan umum
misalnya
Kerusakan mendapat klien sedang, Masalah
membasuh
6 integritas intervensi kulit ruam-ruam teratasi
kemudian
kulit b/d klien terasa pada kulit sebagian
mengeringkan
proses nyaman berkurang
nya dengan
penyakit
berhati-hati
dan melakukan
masase dengan
menggunakan
lotion atau
krim.
-perawat
menganjurkan
klien Gunting
kuku secara
teratur.
Intervensi
dilanjutkan :
Perawat
Kamis memposisikan
22/12/16 pasien untuk
Dx 1 memaksimalka
Ketidakef Klien n ventilasi
Keadaan umum
ektifan mengatakan - perawat
klien sedang, rr Masalah
pola nafas selama mendapat mengajarkan
7 28x/m, Ttv : td : teratasi
b.d terapi o2 sesak kepada klien
150/100, N : 67, sebagian
ekpansi masih terasa tapi untuk
R: 28, T : 36°C
paru hanya sedikit melakukan
menurun nafas efektif
09.00 -Auskultasi
suara nafas,
catat adanya
suara
tambahan
-Atur intake
untuk cairan
mengoptimalk
an
keseimbangan.
-Monitor
respirasi dan
status O2
-Monitor TD,
nadi, suhu, dan
RR
kamis
22/12/16
Klien
Dx 2
mengatakan
09.15 Ku klien
selama diberikan
Nyeri b.d sedang, tak Intervensi
intervensi nyeri Masalah
8 Proses menunjukkan dihentikan
hanya datang teratasi
inflamasi wajah meringis
sesekali saja jika
dan kesakitan
klien terlalu
kerusakan
banyak bergerak
jaring
Intervensi
dihentikan :
-perawat
mengkaji kulit
setiap hari.
Catat warna,
turgor,sirkulasi
dan sensasi.
-perawat
membantu
mempertahank
Kamis
an/menginstru
22/12/16
ksikan dalam
Dx 3
Klien hygiene kulit,
09..40 Keadaan umum
mengatakan misalnya
Kerusakan klien sedang, Masalah
setelah mendapat membasuh
9 integritas ruam-ruam teratasi
intervensi kulit kemudian
kulit b/d pada kulit sebagian
klien terasa mengeringkan
proses berkurang
semakin nyaman nya dengan
penyakit
berhati-hati
dan melakukan
masase dengan
menggunakan
lotion atau
krim.
-perawat
menganjurkan
klien Gunting
kuku secara
teratur.
Banjarmasin, Desember .2016
(.....................................................) (.....................................................)