SKENARIO 3
BLOK 5.2
NPM : 118170167
KELOMPOK : 3A
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2020
Skenario 3
1. Rekam medis : berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain disarana pelayanan kesehatan.
2. Responden :
- Penjawab atas pertanyaan untuk penelitian.
- Pihak yang dijadikan sebagai sample dari sebuah penelitian.
1. Apa yang dimaksud dari rekam medis dan apa saja isinya ?
2. Apa saja fungsi dan manfaat dari rekam medis tersebut ?
3. Apa saja syarat untuk membuat rekam medis ?
4. Apa saja dasar hukum yang mengatur tentang rekam medis dan bagaimana dasar
hukum responden terhadap pelaporan rumah sakit ?
5. Mengapa pasien merasa tidak dilindungi haknya dan apa saja hak dan kewajiban
pasien atas rekam medis ?
6. Siapa saja yang berwenang membuka rekam medis dan bagaimana pembukaan
kerahasiaan rekam medis yang benar ?
7. Apakah diperbolehkan rekam medis untuk menjadi data sekunder untuk penelitian ?
1. Apa yang dimaksud dari rekam medis dan apa saja isinya ?
Menurut konsil kedokteran indonesia pada pasal 46 ayat 1 UU praktik kedokteran
yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien oleh sarana kesehatan, dan isi rekam medisnya berisi
ringkasan dari rekam medis itu sendiri.
Komponen identifikasi : nama lengkap, TTL, jenis kelamin, status perkawinan,
pekerjaan dan tanda pengenal. Komponen finansial : identitas wali, nama peursahaan
tempat pasien bekerja, nama perusahaan pasien ikuti, dan cara pembayarannya.
Rekam medis : rawat jalan, rawat inap, dan IGD
Isi rekam medis : identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan tindakan dan
pelyanan yang diberikan oleh dokter. Isi rekam medis berupa dokumen : foto rontgen
dan hasil lab.
2. Apa saja fungsi dan manfaat dari rekam medis tersebut ?
Sebagai alat komunikasi dokter dan tenaga ahli lainnya yg ikut handil dalam
memberikan perawatan kepada pasien, dan juga sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan dan tindakan.
Untuk bkti tertulis untuk segala tindakan pelayanan dan pengobatan selama pasien
dirawat, melindungi kepentingan hukum, bagi pasien, tenaga kesehatan dan rumah
sakit, Menyediakan data untuk penelitian dan pendidikan.
Bermanfaat untuk pengobatan pasien sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan
dan menganalisis penyakit dan pengobatan. Untuk menigkatkan kualitas oelayanan,
rekam medis untuk praktik kedokteran akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi tenaga medis, dan untuk pendidikan, dan bermanfaat untuk bahan
informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian. Untuk pembuktian masalah
hukum dan etik.
Pasal 14 permenkes no 749 A
3. Apa saja syarat untuk membuat rekam medis ?
Faktual, akurat, komplit, tepat waktu, tersusun.
4. Apa saja dasar hukum yang mengatur tentang rekam medis dan bagaimana dasar
hukum responden terhadap pelaporan rumah sakit ?
Diatur dalam UU nomor 29 tahun 2004 pasal 48 tentang praktik kedokteran.
Sanksi bagi yg membocorkan rahasia medis ada pada pasal 322 KUHP dan pasal 112
KUHP.
Sanksi pada KODEKI
Permenkes nomor 269 tahun 2008 pasal 10 informasi, identitas serta pengobatan
harus dirahasiakan oleh dokter.
Terdapat pada pasal 11 permenkes dan pada pasal 67 (permenkes)
5. Mengapa pasien merasa tidak dilindungi haknya dan apa saja hak dan kewajiban
pasien atas rekam medis ?
Karena pasien dan dokter memiliki hak dan kewajiban, dan kewajiba dokter menjaga
rahasia kedokteran dan hak pasien atas rekam medis, hak melepaskan isi rekam
medis, dan menentukan kepada siapa RM diserahkan.
Hak pasien sebagai milik pasien memiliki konsekuensi yuridis, sifat kerahasiaanya
terdapat pada pasal 10 permenkes.
Hak dan kewajiban pasien : hak privasi, mengakses atau melihat informais kesehatan
prinadi, hak untuk tidak mencantumkan identitas, hak untuk mengabarkan riwayat
kehidupan medis. Kewajiban : memberikan keterangan yang benar dan lengkap.
Hak dan perlindungan pasien : 1. Hak atas informais medis 2. Hak memberikan
persetujuan tindakan medis 3. Hak atas rahasia medis. 4, hak untuk mneolak
pengobatan atau perawatan serta tindak medis 5. Second opinion 6. Hak untuk
mengetahui isi RM.
Permenkes nomor 69 tahun 2014 tentang kewajiban rumah sakit dan pasien pada
pasal 24
6. Siapa saja yang berwenang membuka rekam medis dan bagaimana pembukaan
kerahasiaan rekam medis yang benar ?
Rahasia kedokteran yg ada pada RM dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien
untuk memenuhi permintaan aparat penegak hukum seperti hak majelis, dari
permintaan pasien, berdasarkan ketentuan undang-undang yg berlaku, berdasarkan
kitab UU hukum, pidana, rhasia kedokteran, atau isi RM, dapat dibuka bila diminta
oleh hakim majelis di hadapan sidang.
Permenkes no 269 tahun 2008 pasal 12 : pelayanan kesehatan, hakim mejalis oleh
dokter, aparat hukum, primer, pihak ke2, pihak ke3 (sosial dengan keterangan saksi
dan medis).
7. Apakah diperbolehkan rekam medis untuk menjadi data sekunder untuk penelitian ?
Primer, pihak ke2, ke3 penanggung jawab biaya, sosial (surveilans, pendidik, media
masa). Pemanfaatan penelitian ada syarat : data dan informasi.
1. Apa yang dimaksud dari rekam medis dan apa saja isinya ?
Pasal 46 ayat 1 : berkas yg berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien
pemeriksaan, pengobatan tindakan, dan pelayanan lain yg diberikan kepada pasien
oleh sarana kesehatan.
Isi RM : rawat jalan, inap gawat darurat. Pada rawat jalan (identitas pasien,
tanggal dan waktu, hasil anamnseis sekurang2nya mencakup keluhan dan riwayat
penyakt dan pemeriksaan fisik, penunjang, diagnosis, rencana penatalaksanaan,
pengoatan atau tindakan, pelayanan lain yg diberikan kepada pasien. Pasien rawat
inap ( identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis, pemerinsaan fisik, da
penunjang, diagnosis, rencana penatalaksanaan, pengobatan atau tindakan
persetujuan tindakan bila diperlukan, catata observasi klinis dan hasil pengobatan,
ringkasan pulangm, nama dan ttd dokter atau tenaga kesehatan yg memberikan
pelayanan kesehatan.
Isi rekam medis gawat darurat : identitas, kondisi saat pasien tiba sarana
kesehatan, identitas pengantar pasien, tanggal dan waktu, hasil anamnesis,
keluhan riwayat penyakit,hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis,
pengobatan dan tindakan ringkasan kondisi paisen sbelum meninggalkan layanan
unit gawat darurat, rencana tindak lanjut, nama ttd dokter, dokter gigi atua tenaga
kesehatan tertentu yg memberikan layanan, sarana transportasi bagi pasien yg
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain dan pelayanan lain yg diberikan
oleh pelayanan kesehatan tertentu.
Isi RM bencana : 1. Catat jenis bencana dimana pasien ditemukan 2. Kategori
kegawatan 3. Identitas yg menemukan pasien.
Setiap catatan harus diberi nama oleh petugas, apabila menggunakan alat
elektronik nama bisa siberikan oleh nip, apabila terjadi kesalahan tidak boleh
dihilangkan atau dihapus, perubahan pada rekam medis dapat dicoret dan diberi
paraf petugas.
2. Apa saja fungsi dan manfaat dari rekam medis tersebut ?
Pasal 14 permenkes : dasar pemeliharaan, pembuktian perkara hukum , keperluan
penelitia, pembiyaan, statistik, pengobatan, disiplin dan etik
Manfaat : pengobatan pasien sebagai dasar dan petunjuk utk merencanakan
pengobatan, peningkatan kualitas pelayanan, pendidikan dan penelitian,
pembiayaan untuk menetapkan pembiayaan, statistik kesehatan, pembuktian
masalah hukum, disiplin dan etik.
Permenkes no 269 th 2008 : dapat dipakai sebgaai pemeliharaan , penegakan etik
kedokteran, penelitian, dasar pembayaran, data statistik kesehatan. (2) harus
mendapatkan persetujuan dan dijaga kerahasiaanya (3) pendidikan dan penelitian
tidak diperlukan persetujuan pasien.
Fungsi rekam medis di Indonesia bisa dilihat dalam Pasal 14 Permenkes Nomor
749a/Menkes/Per/XII/1989, yaitu dapat dipakai untuk :
1. dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;
2. bahan pembuktian dalam perkara hukum;
3. bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;
4. dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan
5. bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
Rekam medis yang diisi oleh para pihak dalam transaksi terapeut
3. Apa saja syarat untuk membuat rekam medis ?
Faktual : rm harus deskriptif dan objektif
Akurat : ukuran tepat
Konkrit : kondisi komprehensif
Tepat waktu dan tersusun sehingga mudah dipahami
Permenkes : RM tertulis lengkap dan jelas 1. Formulir isinya sesuai yg berlaku 2.
RM secara elektronik (membubuhi dengan nomor identitas pribadi) 3. Dalam
setiap catatan harus diberi nama waktu dan TTD petugas yg memberikan
pelayanan atau tindakan.
4. Apa saja dasar hukum yang mengatur tentang rekam medis dan bagaimana dasar
hukum responden terhadap pelaporan rumah sakit ?
Bila ada petugas yg membocorkan : dihukum dengan hukuman selamanya 9 tahun
dan denda.
Sanksi pidana : pasal 322 KUHP 9 tahun penjara.
Pasal 1365
Pasla 47 ayat 2 UU kedokteran : harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya.
Pasal 48 uu keodkteran : wajib menyimpan rahasia kedokteran dan hanya dibuka
atas permintaan pasien atau aparat hukum.
Pasal 322 KUHP : paling lama 9 bulan.
Pasal 47 ayat (2) UU Praktek Kedokteran menyatakan : Rekam Medis harus
disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan
sarana pelayanan kesehatan. Berhubungan dengan kewajiban untuk menyimpan
rahasia kedokteran ditentukan dalam Pasal 48 UU Praktek Kedokteran. Pasal 48
UU Praktek Kedokteran menyatakan :
• Ayat (1) setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;
• Ayat (2) rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.
Hukum pelaporan
Sanksi hukum : setiap dokter atau dokter gigi yg tidak membuat RM denda 50 juta
Sanksi perdata
Sanksi disiplin dan etik : UU praktik kedokteran, KODEKI
Pasal 322 KUHP "barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib
disimpannya karena jabatan atau pencahariannya baik yang sekarang maupun
yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana denda paling banyak Sembilan ribu rupiah. Jika kejahatan dilakukan
terhadap orang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas penganduan
orang itu." Pasal 112 KUHP "barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-
surat, berita-berita atau keterangan-keterangan yang diketahui harus dirahasiakan
untuk kepentingan negara, atau dengan sengaja memberitahu atau memberikan
kepada negara asing, kepada seorang raja atau suku bangsa, diancam dengan
pidana paling lama tujuh tahun."
5. Mengapa pasien merasa tidak dilindungi haknya dan apa saja hak dan kewajiban
pasien atas rekam medis ?
Hak dan kewajiban pasien :
Saling komunikasi,
Kewajiban dokter : menjaga RM
Hak dokter : mendiagnosis
Hak pasien : Hak atas rahasia seluruh isi Rekam Medis.
- Hak melepaskan sifat kerahasiaan isi Rekam Medis.
- Hak menentukan kepada siapa isi Rekam Medis boleh disampaikan, baik
kepada siapa saja atau kepada orang tertentu (selektif).
- Hak akses Rekam Medis (tentu dgn didampingi dokter).
- Hak koreksi atas isi Rekam Medis yang tidak benar.
- Hak mendapatkan foto-kopi Rekam Medis.
- Hak memanfaatkan isi Rekam Medis secara wajar.
Kewajiban RS : menyimpan RM dengan baik.
Mengandung yuridis, RM berkas yg wajib dijaga kerahasiaannya, isi RM hanya
boleh dilakukan oleh dokter, disimpan dan dijaga oleh sarana kesehatan.
6. Siapa saja yang berwenang membuka rekam medis dan bagaimana pembukaan
kerahasiaan rekam medis yang benar ?
RM milik sarana kesehatan, diatur dalam pasal 12 permenkes, berkas RM medis
milik sarana kesehatan, pasien, ringkasan RM dapat diberikan, dicatat atau dicopy
atas persetujuan pasien.
Setiap dokter wajib merahasiakan, dapat dibuka hanya untuk kepentingan pasien
oleh aparat hukum.
7. Apakah diperbolehkan rekam medis untuk menjadi data sekunder untuk
penelitian?
Sekunder :
Pihak ke 3 sosial ( surveilans, penelitian pendidikan),
Data dan informasi dapat ditarik, jika dengan identitas pasien harus diberi izin.
Kepentingan umum : audit medis, ancaman KLB, penelitian kepentingan negaram
ancaman keselamatan.
MIND MAP
Jenis - jenis
Dasar hukum Syarat
Permasalahan Rekam
Medis Komponen
Rekam medis
Refleksi diri :
Ayat (1) penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien
atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2) pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi
rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin
pasien berdasarkan peraturan perundang - undangan.
Atas dibukanya rahasia jabatan selain diatur dalam hukum pidana, juga
ditentukan dalam KUH Perdata Pasal 1365, yang menyatakan, bahwa tiap
perbuatan melanggar hukum, yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain,
mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut. Pasal 14 Permenkes Rekam Medis menyatakan :
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab atas :
b. Penggunaan oleh orang / badan yang tidak berhak terhadap rekam medis.
Pasal 46
Pasal 79
Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau
dokter gigi yang:
Selain sanksi disiplin, dokter dan dokter gigi yang tidak membuat rekam
medis dapat dikenakan sanksi etik oleh organisasi profesi yaitu Majelis
Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dan Majelis Kehormatan Etik
Kedokteran Gigi (MKEKG).
Pasal 3
SANKSI
a) Berdasarkan urutan secara kronologis dari pelayanan medis yang di berikan kepada penderita.
b) Berdasarkan urutan nomor kode lembaran RM yang telah di tentukan sebelumnya,
misalnya RM-1, RM-2, RM-3 dst.
Yang penting ialah bahwa identifikasi harus selalu menjadi halaman yang paling
depan, barulah di susul lembaran-lembaran yang lainnya. Sesudah lembaran-lembaran
tersebut disusun dengan ketentuan yang berlaku, kemudian di lakukan pengemapan.
c. Koding (coding) dan Indexing
Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka
atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan
serta diagnose yang yang ada dalam rekam medis harus di beri kode dan selanjutnya di index
agar memudahkan pelayanan penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan,
manajemen, dan riset di bidang kesehatan. Setiap pasien setelah selesai mendapat pelayanan
baik di rumah sakit dan rumah sakit maka dokter harus membuat diagnosa akhir.
Kemudian petugas rekam medis mengkoding sesuai dengan koding yang ada di buku ICD-
10.
Kode Diagnosa
Kode Tindakan
Kode Dokter
Indexing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang dibuat dalam index
(menggunakan kartu index).
a) Index penyakit
Kartu catalog yang berisikan kode penyakit pasien yang berobat di rumah sakit.
Cara penyimpanan:
Cara penyimpanan:
Kegunaan:
Untuk menilai pekerjaan dokter
Bukti pengadilan
d) Index kematian
Informasi yang tepat dalam index kematian
Cara penyimpanan :
e) Analising dan Reporting
Bagian ini bertanggung jawab terhadap analisis data dan informasi Rekam Medis yang
sudah terkumpul untuk diolah menjadi laporan yang dibutuhkan oleh managemen rumah
sakit.
f) Tugas Pokok
1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan diseluruh unit yang
terkait di rumah sakit.
2) Membuat laporan, sewaktu, bulanan, tribulan, semester, tahunan SIRS sesuai ketentuan
dari PERMENKES RI No 1171/ MENKES/ PER/ VI/ 2011 ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan.
d. Filing
Bagian ini bertanggung jawab terhadap penyimpanan, retensi dan pemusnahan dan
pengembalian dokumen Rekam Medis.
2) Menulis nama dan nomor rekam medis yang telah diberikan pada rak penyimpanan
menurut nomor, sesuai dengan aturan yang berlaku
3) Menyimpan berkas Rekam Medis yang telah diberikan pada rak penyimpanan menurut
nomor, sesuai dengan aturan yang berlaku
4) Melayani peminjaman berkas rak Rekam Medis untuk kepentingan pasien di poliklinik
maupun untuk pendidikan dan penelitian.
5) Mencatat pada buku peminjaman dan penagihan status pasien yang belum dikembalikan
pada waktunya
6) Menyimpan bon pinjam sebagai bukti atau arsip untuk penyimpanan dan pengembalian.
1. Rekam medis dalam bentuk tercatat/tertulis lengkap dan jelas, dalam bentuk formulir
yang isinya sesuai dengan peraturan yng berlaku.
2. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan.
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda
tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
secara langsung.
Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan
pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan
dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang bersangkutan.
• Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
• Aspek Medis
Suatu rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut dipergunakan
• Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan
• Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung
• Aspek Penelitian
• Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai Pendidikan, karena isinya menyangkut
• Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut
Membuat rekam medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan
lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan
Ayat (1) penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien
atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2) pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi
rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin
pasien berdasarkan peraturan perundang - undangan.
Ayat (1) setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek
kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran;
Ayat (2) rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan
kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
Atas dibukanya rahasia jabatan selain diatur dalam hukum pidana, juga
ditentukan dalam KUH Perdata Pasal 1365, yang menyatakan, bahwa tiap
perbuatan melanggar hukum, yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain,
mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut. Pasal 14 Permenkes Rekam Media menyatakan :
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab atas :
b. Penggunaan oleh orang / badan yang tidak berhak terhadap rekam medis.
Pasal 46
Pasal 79
Dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap dokter atau
dokter gigi yang: