PELAYANAN KESEHATAN
1
TRILOGI RAHASIA MEDIS BIDANG KESEHATAN
2
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
4
MATERI PEMBAHASAN
5
DASAR HUKUM
6
REKAM MEDIS
7
Waters & Murphy:
Rekam Medis : Kompendium yang dibuat secara runtut dan
logik tentang kondisi pasien selama perawatan penyakitnya
atau kondisi selama pemeliharaan kesehatannya.
10
RM dibedakan pada :
1. Rawat jalan.
2. Rawat inap.
3. Gawat darurat.
4. Keadaan bencana.
5. Pelayanan dalam ambunlance atau
pengobatan masal.
6. Praktek mandiri.
7. Dan lain-lain
11
1. Isi RM Pasien Rawat Jalan:
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Hasil Anamnese
- Hasil Pemeriksaan
- Diagnosis
- Rencana Pelaksanaan
- Pengobatan dan/atau tindakan
- Pelayanan lain yg telah diberikan kpd pasien
- kasus gigi dilengkapi dgn Adontogram klinik
12 - Persetujuan tindakan
2. Isi RM Pasien Rawat Inap
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Anamnese
- Hasil Pemeriksaan Fisik & Penj Medik
- Diagnosis
- Rencana Penatalaksanaan
- Pengobatan dan atau tindakan
- Persetujuan tindakan bila diperlukan
- Catatan Obsevasi klinis dan hasil pengobatan
- Ringkasan pulang
- Nama dan ttd dr/drg atau tenaga kes tertentu
- Pelayanan lain
- Odontogram klinik pasien kasus gigi
13
3. Isi RM Pasien Gawat Darurat:
- Identitas
- Tgl dan waktu
- Anamnese
- Hasil Pemeriksaan Fisik & Penj Medik
- Diagnosis
- Rencana Penatalaksanaan
- Pengobatan dan atau tindakan
- Persetujuan tindakan bila diperlukan
- Catatan Obsevasi klinis dan hasil pengobatan
- Ringkasan pulang
- Nama dan ttd dr/drg atau tenaga kes tertentu
- Pelayanan lain
- Odontogram klinik pasien kasus gigi
- Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkanpelayanan UGD &
rencana tindak lanjut
- Sarana transportasi yg digunakan
14
4. Isi Rekam Medis Pasien keadaan bencana :
- Jenis bencana dan lokasi pasien ditemukan
- Kategori Kegawatan & Nomor pasien bencana
masal
- Identitas yang menemukan pasien
5. Isi Rekam Medis untuk Pelayanan Dr/Drg Spesialis dpt
dikembangkan sesuai kebutuhan.
6. Isi Rekam Medis dlm Pelayanan Ambulance,
Pengobatan Masal dicatat dlm RM
15
NILAI REKAM MEDIS
A – Administrasi
L – Legal
F – Finansial
R – Riset
E – Edukasi
D – Dokumen
16
DATA PENTING DARI REKAM MEDIS
17
MANFAAT REKAM MEDIS SEBAGAI :
19
19
TANGGUNG JAWAB PEREKAM MEDIS &
INFOKES
21
TANGGUNG JAWAB PIMPINAN
FASYANKES
1. Membuat dan menyelenggarakan Rekam Medis
2. Menyediakan tempat penyimpanan Rekam Medis
3. Menetapkan pimpinan unit pelayanan Rekam Medis
4. Membina dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan perekam medis
5. Menyimpan berkas rekam medis
6. Melakukan pemusnahan
7. Mencegah kehilangan, pemalsuan, kerusakan dan
penggunaan yang tidak berhak
22
TATA CARA PENYELENGGARAN REKAM MEDIS
24
STANDAR AKREDITASI DI BID. REKAM MEDIS
2. Kepemilikan RM:
- Berkas RM milik fasyankes
- Isi RM milik pasien di buat dalam ringkasan RM
- Ringkasan RM dapat diberikan pada pasien atau kuasa
pasien (persetujuan pasien)
3. Rahasia RM:
- Informasi (Identitas, Diagnosis. Riwayat penyakit)
- Dr/ Drg (izin Pasien)
- Nakes tertentu, Petugas RM
- Pimpinan fasyankes
4. Alat bukti & PN:
- Keterangan ahli (187 KUHP)
- Surat (187 KUHP)
26
26
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS (2)
27
ASPEK PEMANFAATAN RM
Awalnya, dokumen medis dibuat untuk me-
menuhi kepentingan health care provider !!!
Namun dalam perkembangannya, juga dapat
dimanfaatkan oleh:
1. Pihak pasien.
2. Pihak ketiga (baik individu atau lembaga).
3. Pihak penegak hukum.
28
PEMANFAATAN RM OLEH PASIEN
WRITTEN
REQUEST INSURANCE
COMPANY
MEDICAL REPORT
2
HEALTH CARE PROVIDER
MEMINTA
PASIEN ATAU KEL WRITTEN CONSENT
PASIEN YANG MENINGGAL
2 1
WRITTEN CONSENT
4 MEDICAL REPORT
PASIEN ATAU KEL
PASIEN YANG MENINGGAL
HEALTH CARE
PROVIDER 2 MEDICAL REPORT
37
PROSEDUR PEMINJAMAN REKAM MEDIS
38
PEMINJAMAN REKAM MEDIS / PELEPASAN
INFORMASI
39
PROSEDUR PERMINTAAN DATA
REKAM MEDIS / PELEPASAN INFORMASI
Unit kerja / pemohon mengisi form Permintaan Rekam Medis
Mengisi nama, jabatan, unit kerja dengan jelas
Menyebutkan peruntukan peminjaman secara jelas
Peminjaman hanya boleh membuka, membaca rekam medis di
ruangan bagian rekam medis kecuali untuk kepentingan lain atas izin
Pimpinan Rumah Sakit
Memelihara rekam medis dengan baik selama membuka dan membaca
Rekam Medis
Mengembalikan kepada petugas Rekam Medis supaya disimpan
40
PROSEDUR PERMINTAAN DATA / PELEPASAN
INFORMASI UNTUK KEGIATAN BAHAN ILMIAH
Mengajukan permintaan kepada Pimpinan Rumah Sakit
Permintaan pihak yang membutuhkan hanya untuk penelitian,
penulisan makalah / karya ilmiah, dan pembahasan kasus / studi kasus
Mengisi form persyaratan keamanan Informasi
Menyebutkan kebutuhan data dan kriteria
Persyaratan bahwa data dan informasi tidak disebar luaskan
Permintaan ditanda tangani peminta data dan informasi
a) Bila dokter, oleh dokter yang bersangkutan
b) Bila PPDS / Residen, oleh dokter Penanggung Jawab
c) Bila pihak luar melalui manajemen Rumah Sakit
41
DOKUMENTASI
Potter & Perry:
Dokumentasi adalah sesuatu yang ditulis
atau dicetak dalam sebuah catatan klinik
pasien (anything written or printed within a
patient’s record).
UU di Indonesia:
Dokumen adalah kertas atau berkas yang
berisi tulisan yang mengandung arti tentang
keadaan, kenyataan atau perbuatan.
42
TUJUAN DOKUMENTASI RM
1. Menunjang pembuatan keputusan dan
meningkatkan hasil bagi pasien;
2. Meningkatkan pengelolaan dokumentasi
kesehatan;
3. Menjamin keselamatan pasien (to ensure
patient safety);
4. Meningkatkan kinerja pelayanan; terapi &
pelayanan, tatakelola & manajemen;
5. Menunjang proses pelayanan kpd pasien.
43
MUTU DOKUMEN RM
1. Faktual:
diskriptif & objektif dari fakta yang diamati.
2. Akurat:
menggunakan ukuran yang benar dan tepat.
3. Komplit:
menggambarkan kondisi yang komprehensif.
4. Current:
tepat waktu.
5. Organized:
tersusun runtut sehingga mudah difahami.
44
REKAM MEDIS SEBAGAI DOKUMEN
Rekam medis merupakan dokumen sebab ia
berupa kertas atau berkas yang berisi tulisan
yang mengandung arti, yaitu tentang:
a. keadaan pasien selama dirawat;
b. perbuatan yang dilakukan dokter, pera-
wat, bidan dan staf laboratorium; serta
c. kenyataan menyusul tindakan klinik.
Oleh sebab itu tidak salah apabila rekam me-
dis disebut Dokumen Medis/Klinik !!!
REKAM MEDIK ELEKTRONIK
Prinsip Pelaksanaan, kerahasiaan dan kepemilikiannya.
48
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN
49
PENGERTIAN INFORMED CONSENT
50
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (PERMEN
KES : 290/MENKES/PER/III/2008)
51
PERSETUJUAN TINDAKAN
PELAYANAN KESEHATAN
52
GENERAL CONSENT (PERSETUJUAN UMUM)
53
GENERAL CONSENT/PERSETUJUAN UMUM
INFORMASI
54
KEPUTUSAN
SETUJU MENOLAK
(CONSENT) (REFUSAL)
• MENGERTI • MENGERTI
• TIDAK AKIBAT.
MENGERTI • TIDAK
MENGERTI
• TIDAK TAHU
PERSETUJUAN UMUM/ GENERAL CONSENT
Nama Pasien : No. Rekam Medis :
…………………………………………….
telah mendapat informasi yang cukup, telah mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku
di Rumah Sakit, dengan ini saya menyatakan setuju mematuhi :
1. TATA TERTIB, HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI PASIEN : yang berlaku di Rumah Sakit.
4. PRIVASI :
a. Pengambilan dokumentasi (foto, rekaman dan wawancara) diluar kepentingan pelayanan
kesehatan atas ijin pasien/keluarga/wali.
b. Selama pasien dirawat di Rumah Sakit tidak ingin di kunjungi oleh :
………………………………………………………………………………………………..................
...................................................................................................................................................
............ 55
1. BARANG PRIBADI :
a. Dilarang membawa barang berharga, barang berbahaya, dan/atau barang yang dapat
menimbulkan bahaya bagi pasien maupun bagi lingkungan, dan pasien/keluarga/wali
bertanggung jawab atas segala konsekuensi apabila larangan ini dilanggar.
b. Pasien/keluarga/wali wajib menjaga keamanan seluruh barang milik pribadi dan
membebaskan Rumah Sakit (manajemen dan pegawai) dari segala tuntutan atas kehilangan,
kerusakan, pencurian dan atau kejadian tidak diinginkan berkenaan dengan barang milik
pribadi yang dibawa ke Rumah Sakit.
c. Barang berharga pasien dapat dititipkan kepada pihak Rumah Sakit melalui Penanggung
Jawab Ruangan dengan bukti serah terima.
3. RUMAH SAKITSEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN : Rumah Sakit merupakan rumah sakit
pendidikan dan menjadi tempat praktik klinik bagi mahasiswa kedokteran dan profesi lain, oleh
karena itu mahasiswa terlibat dalam proses pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien.
4. PEMBIAYAAN :
a. Bersedia dan sanggup membayar semua biaya pelayanan kesehatan yang telah diberikan
kepada pasien sesuai tarif dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit termasuk membayar
tagihan bertahap.
b. Dalam hal pembiayaan dijamin oleh penjamin biaya :
1) Bersedia menyelesaikan semua persyaratan untuk keperluan jaminan biaya perawatan
dan pengobatan di Rumah Sakit dalam waktu paling lama 1 x 24 jam untuk pasien
jaminan perusahaan/asuransi dan 3 x 24 jam untuk pasien jaminan BPJS.
2) Memberi kuasa kepada Rumah Sakit untuk menyerahkan tagihan dan rincian biaya
kepada perusahaan penjamin biaya/perusahaan asuransi/verifikator asuransi sesuai
ketentuan yang berlaku.
3) Rumah Sakit berhak menagih langsung kepada pasien/keluarga/wali biaya perawatan
dan pengobatan yang dikecualikan/tidak ditanggung oleh asuransi/perusahaan penjamin
dan atau selisih biaya yang dijamin.
4) Pasien/keluarga/wali wajib membayar biaya pelayanan sebagaimana diatur pada butir
3) sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.
c. Kuitansi/Bukti Pembayaran :
1) Kuitansi/bukti pembayaran, baik pasien dengan pembayaran tunai maupun untuk
keperluan klaim asuransi BPJS/asuransi lainnya/jaminan perusahan hanya dikeluarkan 1
(satu) kali oleh Rumah Sakit dalam bentuk kuitansi/bukti pembayaran asli tanpa
salinan/fotokopi.
2) Dalam hal pasien memiliki lebih dari 1 (satu) penjamin biaya yang membutuhkan
kuitansi/bukti pembayaran, maka pasien/keluarga/wali agar menghubungi pihak
penjamin biaya utama untuk mendapatkan salinan fotokopi (Salinan/fotokopi
kuitansi/bukti pembayaran dikeluarkan oleh pihak penjamin biaya utama).
Demikian Surat Persetujuan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab tanpa ada
paksaan dari siapapun dan untuk dapat dipergunakan seperlunya.
57
CONTOH GENERAL CONSENT
PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI
58
INFORMED CONSENT
(harus ada )
(diberikan)
INFORMASI
PERSETUJUAN
59
FUNGSI INFORMED CONSENT
60
PEMBERIAN INFORMASI KEPADA PASIEN
1. Kondisi pasien
2. Usulan pengobatan
3. Nama individu yang memberikan pengobatan
4. Potensi manfaat dan kekurangannya
5. Kemungkinan alternatif
6. Kemungkinan keberhasilan
7. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa
pemulihan
8. Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati.
Bentuk Persetujuan Tindakan Kedokteran
PERSETUJUAN ≠ PERJANJIAN
64
PENTINGNYA SECOND OPINION
• Dokter yg merawat/pemeriksaan/operator
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
persetujuan tersebut diperoleh secara benar dan
layak
Landasan hukum :
Berdasarkan KUHP umur >= 21 th atau telah menikah
dianggap sebagai orang dewasa
Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak > = 18 tahun dianggap sudah bukan anak-anak.
SUATU PERSETUJUAN DIANGGAP SAH:
73
PERSETUJUAN TINDAKAN PELAYANAN :
- Tertulis maupun lisan.
- Ditandatangani yang berhak.
- Persetujuan lisan melalui gerakan tertentu.
- Keadaan gawat darurat, penyelamat jiwa,
pencegahan kecacatan tidak perlu ada
persetujuan.
74
BLANKED CONSENT &
PRO-FORMA CONSENT
75
PENOLAKAN TINDAKAN PELAYANAN
76
RAHASIA MEDIS
77
RAHASIA MEDIS
7
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN
80
RAHASIA KEDOKTERAN MENCAKUP DATA
DAN INFORMASI MENGENAI:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan
dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
Data dan informasi sebagaimana dimaksud di atas dapat
bersumber dari pasien, keluarga pasien, pengantar pasien,
surat keterangan konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya.
81
SIAPA SAJA?
82
RUANG LINGKUP RAHASIA KEDOKTERAN
8
PIHAK YANG WAJIB MENYIMPAN
RAHASIA KEDOKTERAN
8
KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA MEDIS
1. memberikan informasi yg akurat dan lengkap ttg keluhan sakit sekarang, riwayat medis yg lalu,
hospitalisasi, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yg berkaitan dgn kes pasien.
2. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh Dr termasuk instruksi para perawat dan profesional
kes yg lain sesuai perintah Dr
3. Memperlakukan staf RS dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yg
akan mengganggu pekerjaan RS
4. Menghormati privasi orang lain dan barang milik RS
5. Tidak mbawa alkohol, obat2 yg tdk mendpt persetujuan/ senjata ke dlm RS
6. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok
7. Mematuhi jam kunjungan dari RS
8. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yg penting selama
tinggal di RS
9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana kebijakan RS
10. Bertangg-jwb atas tindakan2nya sendiri bila mereka menolak pengobatan atau advis Dr nya
86
TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT TENTANG LNFORMASI
RAHASIA MEDIS
88
ASPEK HUKUM RAHASIA MEDIS (2)
89
ASPEK HUKUM RAHASIA MEDIS (3)
90
PEMBUKAAN INFORMASI YANG TIDAK MEMERLUKAN PERSETUJUAN
PASIEN PADA KEADAAN-KEADAAN:
9
PEMBUKAAN RK UNTUK KEPENTINGAN
KESEHATAN PASIEN
9
PEMBUKAAN RK DALAM RANGKA PENEGAKAN
HUKUM
9
PEMBUKAAN RK DALAM RANGKA PENEGAKAN
HUKUM
9
PEMBUKAAN RK ATAS DASAR PERMINTAAN PASIEN
SENDIRI
9
PEMBUKAAN RK ATAS DASAR KETENTUAN PERATURAN
PER-UU-AN
9
PEMBUKAAN RK ATAS DASAR KETENTUAN PERATURAN
PER-UU-AN
9
PIHAK YANG BERWENANG MEMBUKA RK
9
PELEPASAN HAK RAHASIA KEDOKTERAN
1
PEREKAMAN DI
LINGKUNGAN RS
1
UU NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT PASAL 44 AYAT (1)
1
PERMENKES NO. 69 TAHUN 2014 TENTANG
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN
PASAL 28 HURUF A.
1
RAHASIA MEDIS
Semua informasi kesehatan pasien harus
dirahasiakan dan hanya dibicarakan dengan tenaga
kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien
tersebut
Sintak/PERSI 108
(1) Seorang dokter wajib merahasiakan
apa yang dia ketahui tentang pasien yang
ia peroleh dari diri pasien tersebut dari
suatu hubungan dokter - pasien sesuai
ketentuan perundang-undangan.
(2) Seorang dokter tidak boleh
memberikan pernyataaan tentang
diagnosis dan/atau pengobatan yang
terkait diagnosis pasien kepada pihak
ketiga atau kepada masyarakat luas
tanpa persetujuan pasien.
Sintak/PERSI 109
KODE ETIK RUMAH SAKIT INDONESIA
Pasal 22
Rumah Sakit harus mengupayakan pasien mendapatkan
kebutuhan privasi dan berkewajiban menyimpan rahasia
kedokteran.
Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk
kepentingan kesehatan pasien, untuk pemenuhan
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, atas persetujuan pasien sendiri, atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sintak/PERSI 110
JIKA HENDAK MEMBUKA RAHASIA:
Sintak/PERSI 111
PEREKAMAN (KAMERA) DI RUMAH SAKIT
AMA CODE OF
MEDICAL ETHICS,
2016
Sintak/PERSI 113
KOMUNIKASI DENGAN MEDIA MASSA
AMA CODE OF
MEDICAL ETHICS,
2016
Sintak/PERSI 114
PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN (1)
115
PEMBUKAAN RAHASIA KEDOKTERAN (2)
• Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka penegakan hukum dapat dilakukan
pada proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan.
• Pembukaan rahasia kedokteran dapat melalui pemberian data dan
informasi berupa visum et repertum, keterangan ahli, keterangan saksi,
dan/atau ringkasan medis.
• Permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran harus dilakukan
secara tertulis dari pihak yang berwenang.
• Pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas dasar perintah
pengadilan atau dalam sidang pengadilan, maka rekam medis seluruhnya
dapat diberikan.
• Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan pasien sendiri
dapat dilakukan dengan pemberian data dan informasi kepada pasien
baik secara lisan maupun tertulis.
• Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan informasi
kesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh pasien.
• Pernyataan pasien diberikan pada waktu penerimaan pasien.
116
INFORMASI KEPADA PASIEN TTG PENELITIAN
118
HAK TOLAK UNGKAP (VERSCHONINGSRECHT)
119
Kepentingan pasien untuk mengetahui Rahasia Medis
1.Kepentingan Finansial dalam biaya pelayanan kesehatan
2.Kepentingan Proses Peradilan baik pasien maupun
dokter / Rumah Sakit
3.Kepentingan pengobatan diperlukan untuk meneruskan
pengobatannya pada pemberi pelayanan lain atas dasar
data-data yang ada
4.Kepentingan yang bersangkutan dalam pengamanan yang
menyangkut data-data pribadi (privacy)
HAK TOLAK UNGKAP (VERSCHONINGSRECHT)
125
SANKSI DISIPLIN
126
. KESIMPULAN
1.Tenaga Kesehatan wajib membuat RM
2.Fasyankes wajib melakukan RM dalam
Pelayanan kesehatan
3.Rekam Medis milik sarana kesehatan dan Isinya
milik pasien .
4 Persetujuan Tindakan Pelayanan harus.
ada atas semua pemeriksaan dan tindakan.
5. Informasi medis wajib dirahasiakan semua
Nakes dalam pelayanan kesehatan..
127
128