2021/2022
REKAM MEDIK, RUJUKAN, DAN KONSULTASI
LO:
Kegunaan:
a. Administrative value: Menyangkut masalah kebijakan dan tindakan penguasa
(administrator, staf medis/paramedis) berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
selama memegang jabatan dalam mencapai tujuan organisasi pelayanan kesehatan
b. Legal value: Menyangkut masalah jaminan adanya kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha penegakan hukum (law enforcement) dan
pengembangan hukum baru yang lebih baik serta penyediaan bahan alat bukti untuk
menegakkan keadilan
c. Financial or fiscal value: Menyangkut masalah urutan kegiatan pelayanan medis.
Tanpa adanya pendokumentasian tersebut maka pembayaran terhadap pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Di sisi lain, pendokumentasian urutan kegiatan pelayanan medis tersebut juga dipakai
sebagai sumber perencanaan anggaran rumah sakit pada masa yang akan datang
d. Research value: Mengandung bahan/data/ informasi yang dapat dipergunakan sebagai
obyek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
e. Education value: Menyangkut masalah bahan/data/informasi tentang perkembangan
kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, baik
sewaktu ia berada di unit rawat jalan maupun rawat tinggal/ inap.
Isi tersebut dapat digunakan referensi atau bahan pengajaran di bidang profesi
pemakai
f. Documentary value: Semua pengamatan dikumpulkan, diatur, disimpan dan
disediakan untuk dipakai lagi. Menjadi sumber ingatan dan informasi serta yang
terpenting sebagai bahan pertanggungjawaban
g. Sebagai dasar atau petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta
dapat sebagai perencanaan pengobatan yang diberikan kepada pasien.
h. Peningkatan Kualitas Pelayanan: meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi
tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
i. kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan,
khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk
menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.
j. Digunakan sebagai alat komunkasi antara dokter dan tenaga kesehatan lain yang ikut
ambil bagian dalam pelayanan dan pengobatan kepada pasien.
k. Merencanakan pengobatan, perawatan, serta bukti tertulis atas segala tindakan
pelayanan yang diberikan.
l. Dasar dalam perhitungan biaya medis pasien.
Sistem dokumentasi
a. Dapat dibaca: tulisan dokter dapat terbaca jelas untuk ditafsirkan
b. Dapat dipercaya: dapat dipercaya, aman dan memberikan hasil yang sama jika
dilakukan pemeriksaan ulang
c. Tepat: terperinci sehingga RM akurat
d. Lengkap: termasuk dalam ketepatan autentifikasi dokter, termasuk tanggal dan tanda
tangan
e. Pengisian rekam medis tidak bertentangan dengan RM yang lain
f. Jelas: tidak dwiarti/ambigu, mudah dimengerti dan tidak diragukan
g. Tepat waktu: penting untuk pengobatan yang terbaik untuk pasien
Permenkes nomor 749A tahun 1989 tentang RM, berkas RM harus disimpan
dewngan tata cara tertentu dan sesuai dengan UU nomor 7 tahun 1971 tentang
ketentuan pokok kearsifan, maka berkas RM juga harus sehingga aman dan terjaga
kerahasiaannya. Perlindungan meliputi tempat dan alat yang digunakan untuk
menaruh dan menyimpan arsip. Setiap lembar RM harus dilindung dengan cara
dimasukkan ke dalam amplop atau folder.
Kerahasiaan RM
a. RM merupakan rekam permanen dan legal yang. Informasi berkas rekam medis diatur
dalam:
1) Peraturan pemerintahan nomor 10 tahun 1996 tentang wajib simpan rahasia
kedokteran.
2) Pasal 322 KUH perdata ayat 1 yang berisi barang siapa dengna sengaja membuka
rahasia yang wajib disimpan karena jabatan atau pencariannya baik yang sekarang
maupun dahulu diancam pidana
3) Pasal 1365 KUH perdata yang berisi setaip perbuatan melanggar hukum yang
memberi kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang bersalah wajib
mengganti kerugian itu
4) Pasal 1367 dalam KUH perdata, seorang .. untuk kerugian disebabkan perbuatan
sendiri. Tetapi juga oleh
5) Informasi di dalam RM bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hub yang
khusus antara pasien dan dr yang wajib dilindung dari pembocoran sesuai dengan
kode etik fokter, kedokteran, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Permenkes …, ayat 1: informasi tentang identitas diagnosis, Riwayat penyakit,
Riwayat pemeriksaan, dan Riwayat pengobatan pasien, harus dijaga
kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, dan nakes tertentu, petugas pengelola,
dan pemimpin sarana pelayanan kesehatan
7) Ayat 2: informasi tentang identitas, diagnosis, Riwayat penyakit, Riwayat
pemeriksaan, dan Riwayat pengobatan pasien dapat dibuka dalam hal:
a) Untuk kepentingan kesehatan pasien
b) Memenuhi permintaan apparatur penegak hukum
c) Permintaan dan persetujuan pasien sendiri
d) Permintaan institusi atau Lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
e) Kepentingan penelitian, Pendidikan, dan audit medis sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
Akan ada konfirmasi ulang berupa ctt hasil pembicaraan pada kertas. Kemudian,
pelapor bisa menyebutkan pada pihak yang dilapor.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep SOAP pada assesment pasien ditinjau dari
masing-masing profesi.
a. KG
S (ubjektif) anamnesa: Riwayat penyakit
O (objektif) pemeriksaan fisik (palpasi, inspeksi), pemeriksaan intraoral (sondasi,
perkusi, tes kevitalan gigi) dan penunjang jika diperlukan
A (assessment) kesimpulan dalam bentuk suatu diagnosis, diagnosis diferensial,
atau penilaian keadaan pasien
P (Plan) menuliskan rencana diagnostic, rencana terapi, mentoring, dan edukasi
b. Kedokteran
S anamnesa untuk mendapatkan keluhan pasien, berpedoman pada RPS, RPD,
Riwayat kesehatan keluarga, riwaya sosek, lokasi keluhan, onset dan kronologis,
kuantitas keluhan, kualitas keluhan, faktor yang memperberat dan memperingan,
analisis system yang menyertai keluhan utama
O hasil pemeriksaan, dimulai dari tanda vital, hasil dari lab atau penunjang
diagnosis lain
A hasil evaluasi informasi dari anamnesis, dibuat dalam bentuk diagnosis
(diagnosis kerja, diagnosis banding, dan penilaian keadaan berdasarkan S)
P rencana diagnosis, terapi, mentoring dan edukasi
c. Keperawatan
S perawat menulis keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan
tindakan keperawatan
O data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi perawatan secara
langsung, dan yang dirasakan klien setelah tindakan keperawatan
A masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi setelah tindakan
keperawatan
P rencana keperawatan yang akan dilanjutkan, atau dihentikan atau dimodifikasi
d. Farmasi
S gejala dan keluhan, sumber data berupa identitas pasien, keluhan, riwayat
penyakit sekarang, terdahulu, sosial, keluarga
O pengukuran dan observasi tenaga kesehatan, dari pemeriksaan fisik, uji lab, atau
uji diagnostik
A penilaian apoteker thd masalah yang dihadapi pasien terkait penggunaan obat
P rencana terapi, dapat mempertimbangkan status klinik pasien, pemilihan terapi
yang mungkin diberikan untuk pasien spt ubah obat, ubah dosis, ubah rute pmeberian,
waktu, dan penghentian pengobatan, dan edukasi ke pasien
b. Keperawatan
1) Sebagai pelaksana kesehatan: perawat dapat bekerja sama dengan tim kesehatan
lainnya seperti memberi rasa aman dan nyaman, pelindung, dan pembela,
komunikator, mediator, dan rehabilitator
2) Sebagai pendidik: perawat memberi Pendidikan dan pemahaman kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk menanamkan perilaku sehat seperti
yagn diharapkan mencapai tingkat kesehatan yang optimal
3) Peran sebagai konseling: sebagai tempat bertanya untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan
4) Sebagai peneliti: melakukan identifikasi thd fenomena yang terjadi di masyarakat
yang dapat berpengaruh terhadap penurunan kesehatan bahkan mengancam
kesehatan untuk menemukan faktor yang menajdi pencetus dan penyebab
c. Farmasi
1) Asuhan kefarmasian: suatu tanggung jawab dari profesi farmasi dalam hal
farmakoterapi, penggunaaan obat, efektif rasional dan efisien dalam tujuan
meningkatkan atau menjaga kualitas hidup pasien. Asuhan kefarmasian adalah
program kolaboratif dalam merancang dan implementasi terapi obat pasien aagr
terdapat luaran terapi obat yang optimal
2) identifikasi permasalahan yang timbul, menanganinya secara tepat dan cepat serta
mengupayakan pencegahan timbulnya permasalahan yang terkait dengan terapi
obat.
- Untuk perasalahan anak, farmasi menentukan bentuk sediaaan yang sesuai bagi
pasien anak.
- Permasalahan interaksi obat, farmasi menyampaikan adanya interaksi obat kpd
dokter atau nakes lain. Memberikan penyuluhan kepada pasien atau keluarga
pasien mengenai waktu minum obat yang tepat serta menghindari konsumsi
makanan yang mungkin berinteraksi dengan obat.
- Untuk mengatasi rotd. ROTD adalah sebuah respon (tubuh) terhadap obat yang
(memberikan efek) merugikan dan tidak diinginkan, terjadi pada (penggunaan)
dosis normal yang digunakan manusia untuk profilaksis, diagnosis, terapi
penyakit, atau modifikasi fungsi fisiologis. Farmasi dapat menyarankan
dilakukannya pemantauan lab, fungsi organ hati dan ginjal secara berkala
sehingga apabila hasil pemeriksaan abnormal, dapat diatasi segera.
d. Kedokteran
Konsep 7 stars doctor oleh WHO
1. Care Provider
Sebagai seorang penyedia layanan kesehatan, seorang dokter wajib
mengusahakan yang terbaik untuk pasiennya, baik dari proses terapi,
kenyamanan, kepedulian, dan empati yang membuat pasien merasa percaya dan
bersugesti positif sehingga mempercepat kesembuhannya. Seorang dokter
seyogyanya siap menolong pasien dalam situasi apapun, kapanpun, tanpa
membedakan pasien itu dari ras, agama, suku, dan tingkat ekonomi sosialnya.
2. Decision-maker
Masyarakat mengharuskan profesi sebagai seorang dokter adalah juga sebagai
pengambil keputusan yang tepat dan cepat, terutama dalam mengantisipasi
keadaan gawat darurat, demi kebaikan dan kesembuhan pasien. Dokter harus
dapat menegakkan diagnosa dari berbagai macam diagnosa banding yang ada,
yang didapat dari anamnesa (wawancara), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi atau rekam
jantung, yang dilakukan sebelumnya.
3. Communicator
Seorang dokter harus pintar berkomunikasi dengan pasien untuk mendapatkan
anamnesa yang benar, dan pada akhirnya akan mendukung proses penegakan
diagnosa. Saat akan melakukan pemeriksaan penunjang dan melakukan tindakan
pun, komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya sangat penting,
dengan cara menjelaskan bagaimana proses penyakitnya, dan apa yang
dibutuhkan untuk penegakan diagnosanya, dengan cara inform consent, selalu
meminta persetujuan dari pasien dan keluarganya Dengan proses ini, maka
masalah hukum apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan , dapat dihindari.
dian yang tidak diinginkan, dapat dihindari. Komunikasi yang baik juga
dibutuhkan oleh seorang dokter ketika berinteraksi dengan paramedis, penunjang
medis dan konsultan. Seorang tenaga kesehatan memang tidak dapat bekerja
sendiri. Dibutuhkan kerja sama dengan tim kesehatan lain, sehingga proses
pengobatan pasiennya lebih efektif
4. Community Leader
Seorang dokter harus dapat memimpin sebuah institusi kesehatan, dan menggiring
masyarakat ke arah hidup yang lebih sehat. Peran dokter yang aktif dalam suatu
komunitas atau dalam masyarakat membuat masyarakat lebih percaya dan
menjadikan dokter tersebut sebagai panutan yang baik di masyarakat. Dokter pun
harus dapat berperan aktif di masyarakat, karena pastinya dokter adalah manusia
biasa yang tidak bisa hidup sendiri, tetap butuh bantuan orang lain. Dokter tetap
membutuhkan bantuan manusia lain. Komunikasi yang baik dengan teman
sejawatpun tidak boleh dilupakan, mengingat ilmu kedokteran yang berkembang
pesat, membutuhkan transfer dan tukar ilmu dengan sejawat lain ataupun dengan
konsultan bidang tertentu dalam proses rujukan.
5. Manager
Seorang dokter selain harus dapat mengatur dan mengelola institusi yang
dipimpinnya, juga harus dapat mengatur dirinya sendiri dengan baik. Misalnya
mengelola waktunya, kapan untuk praktek, kapan untuk istirahat, waktu untuk
keluarga, dan waktu untuk beribadah kepada Allah swt. Manajemen waktu yang
baik itu akan membuat dokter memiliki prioritas, dan memilih sesuai urutan
prioritasnya, misalnya memilah urusan mana yang penting, tidak penting, mana
yang wajib, mana yang mendesak dan tidak mendesak. Dokter pun harus mampu
merencanakan dan mengevaluasi, baik dari segi terapi, maupun dari segi
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien, sehingga ada proses perbaikan
apabila dirasa masih kurang, juga adanya proses berkelanjutan untuk
meningkatkan mutu pelayanannya.
6. Researcher
Ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan yang terus berkembang , menuntut
peran dokter harus sebagai peneliti. Dokter dituntut harus terus update ilmu
supaya tidak ketinggalan jaman. Ilmu yang dimaksud tentunya yang berkaitan
dengan pelayanan dan pengobatan yang baik serta efektif kepada masyarakat.
Bagi seorang dokter, belajar itu sepanjang hayat. Baik belajar formal melalui
Pendidikan Spesialisasi, Magister Doktor, maupun non formal, seperti simposium,
seminar, dan pendidikan kedokteran berkelanjutan
7. Faithful Piety
Seorang dokter, terutama dokter muslim, harus memiliki iman dan takwa yang
teguh di dalam dirinya. Walaupun pasien sembuh sesudah ditangani oleh dokter,
tetap dalam dirinya harus ada keyakinan bahwa yang menyembuhkan itu adalah
Allah SWT, sedangkan dokter hanya perantara yang menolong dengan penuh rasa
ikhlas dan ikhtiar penuh bersama pasien, untuk mencapainya. Apabila keyakinan
ini terdapat dalam diri seorang dokter maka dia tidak akan asal bekerja karena
yakin bahwa setiap yang dia lakukan akan diminta pertanggungjawabannya di
hadapan Allah swt. Dia pun tidak akan merasa sombong dan ujub karena merasa
memiliki kelebihan dibanding orang lain dan tidak akan merasa bahwa
kesembuhan itu dari dokter, melainkan dari Sang Pencipta.