DISUSUN OLEH :
KEPERAWATAN 2021 G
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Giardia Lamblia
Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan
manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya
sendiri. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis.
Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang
kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia dinamakan giardiasis. Penyakit ini
terdapat di negara berkembang yang beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-
anak dibanding dewasa. Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun
pertama kehidupannya. Infeksi oleh parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang sering
sehingga sebagian orang melihat Giardia lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal
di negara berkembang.
2.2 Taksonomi
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class : Zoomastigophora
Order : Diplomonadida
Family : Hexamitidae
Genus : Giardia
Species : Lamblia
2.3 Morfologi
Dalam morfologi atau bentuk dari protozoa parasit Giardia Lamblia ini mempunyai 2
stadium yaitu:
2.3.1 Stadium trofozoit
Berbentuk oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai dinding yang tipis dan kuat.
Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista. Kista
yang baru terbentuk mempunyai 2 inti; yang matang mempunyai 4 inti, letaknya
pada satu kutub.
Kista berukuran lebih kecil daripada trofozoit yaitu panjang 8-18 μm dan lebar 7-
10 μm.
Letak kariosom lebih eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit. Pada kista
yang telah matur terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula
ditemukan longitudinal fibers.
2.4 Habitat
Giardia lamblia ditemukan di tanah, air, atau makanan yang telah terkontaminasi tinja
dari manusia yang terinfeksi atau protozoa G.lamblia bisa berasal dari air yang terkontaminasi
yang meliputi air yang tidak direbus, disaring, atau didesinfeksi dengan bahan kimia.
Jika protozoa ini dalam usus manusia,protozoa tersebut dapat hidup di rongga usus
kecil, yaitu duodenum dan bagian proksimal jejenum dan kadang-kadang di saluran dan kandung
empedu. Bila kista matang tertelan oleh hospes, maka akan terjadi ekskistasi di duodenum,
kemudian sitoplasma membelah dan flagel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuk 2 trofozoit.
Dengan pergerakan flagel yang cepat trofozoit yang berada di antara villi usus bergerak dari satu
tempat ke tempat lain. Bila berada pada villi, trofozoit dengan batill isap akan melekatkan diri
pada epitel usus. Trofozoit kemudian berkembangbiak dengan cara belah pasang longitudinal.
Bila jumlahnya banyak sekali maka trofozoit yang melekat pada mukosa dapat menutupi
permukaan mukosa usus halus (Wolfe, 1992; Farthing, 1999; Hawrelak, 2003). Trofozoit yang
tidak melekat pada mukosa usus, akan mengikuti pergerakan peristaltik menuju ke usus bagian
distal yaitu usus besar. Enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon, bila tinja mulai menjadi
padat, sehingga stadium kista dapat ditemukan dalam tinja yang padat. Cara infeksi dengan
menelan kista matang yang dapat terjadi secara tidak langsung melalui air dan makanan yang
terkontaminasi, atau secara langsung melalui fecal-oral.Giardia lamblia mempunyai bentuk
tropozoit dan kista, dan hidup di duodenum dan di proksimal jejenum. Makan di ambil dari isi
usus, meskipun parasite ini mungkin mendapat makanan dengan mempergunkan batil isapnya
dari sel-sel epitel. Sedangkan cara berkembang biaknya dengan cara pembelahan mitosis selama
terbentuk kista
Orang yang berpotensi mengalami adalah mereka yang sering melakukan kontak
dengan tempat keluarnya feses, seperti saat mengganti popok bayit atau memberishkan tinjanya
(cebok). Jika tidak pandai pandai menjaga kebersihannya, maka dari sinilah mikro organisme
yang bernama Intestinalis Giardia dapat ditransfer. Selain itu orang yang juga dapat berpotensi
memiliki penyakit Giardiasis adalah mereka yang sering menkonsumsi air di bawah standar
bersih.
Parasit ini ditularkan dari orang ke orang melalui kista dalam tinja.
Penularan langsung terjadi diantara anak-anak atau mitra seksual, atau secara tidak langsung
melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Giardiasis terjadi di seluruh dunia dan terutama pada anak-anak dan di daerah yang
tingkat kebersihannya buruk.Lebih sering ditemukan pada laki-laki homoseksual dan pada
orang-orang yang mengadakan perjalanan ke negara-negara berkembang.
Penyakit ini juga lebih sering menyerang:
orang-orang yang memiliki kadar asam lambung yang rendah
orang yang lambungnya sudah diangkat melalui pembedahan
penderita pankreatitis kronis
penderita gangguan sistem kekebalan.
Giardia menyebar dengan “fecal-oral” artinya sebagian organismenya keluar dari
kotoran lantas menyebar lewat udara dan masuk ke orang lewat udara yang dihisap. Sekali
bakterinya masuk ke sungai atau danau. Bakteri akan bisa bertahan berbulan-bulan, terutama di
air dingin. Bakteri ini misalnya terdapat di mata air pegunungan. Dari sisi teknis, sekali air
tercurah dari langit lantas mengena tanah maka kemungkinan hadirnya giardia besar sekali.
2.8 Pencegahan Penyakit
Adapun cara yan dapat kita lakukan untuk meminimalizir atau mencegah menular atau
tersebarnya protozoa parasit Giardia Lamblia ini dengan melakukan berbagai cara, seperti:
Mengkonsumsi air minum yang sudah melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan sangat
diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.
Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).
Meningkatkan hygiene perorangan,misalnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penyediaan makanan yang bersih dan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Giardia Lamblia adalah protozoa parasit penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia
Giardia Lamblia dapat hidup di tanah, air, makanan dan apabila masuk ke dalam tubuh
feces.
Giardiasis adalah penyakit karena hidupnya protozoa parasit intestianalis dalam tubuh.
Gejala-gejala yang ditimbulkan penderita Giardiasis kebanyakan terjadinya diare yang
kronis,
Penyakit Giardiasis dapat dicegah dengan memperhatikan hygine perorangan.
3.2 Saran
Setelah mengetahui habitat G.Lamblia kita di tuntut untuk mencegah masuknya parasite
G. Lamblia dalam tubuh dengan cara menjaga sanitasi lingkungan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jawetz, E. dkk. 2004. “Mikrobiologi Kedokteran”. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Soejoto dan Soebari,parasitologi medik jilid 1 protozologi dan helmintologi,solo
Cheng, Thomas C. 1973. General Parasitology. Florida: Academic Press, Inc.
Safar, Rosdiana. 2009. Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Entomologi dan Helmintologi.
Bandung: Yrama Widya.