Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MIKROBIOLOGI PANGAN

MIKROBIOLOGI PENYEBAB KERACUNAN

(Giardia Lamblia)

OLEH:

KELOMPOK 7

PUTU SUPARTINI 1810511046

JACINTA ZAREKA IZREL 1810511047

MADE DESYANI BUANA 1810511048

DELVI SEMBIRING 1810511050

PUTU PRIYANKA SARASWATI PARTA 1810511051

WANDA APRISSA ERINA PUTRI 1810511052

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

A. Mikroba penyebab keracunan


1. Ciri-ciri mikroba (ciri morfologis, ciri fisiologis, gambar/foto)
a. Klasifikasi /Nomen Klatur Giardia Lamblia
Domain : Eukaryota
Kingdom : Protista
Subkingdom : Protozoa
Phylum : Sarcomastigophora
Subphylum : Mastigophora
Class : Zoomastigophora
Ordo : Diplomonadida
Family : Hexamitidae
Genus : Giardia
Species : G.lamblia

Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran
pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek
tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia
intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran pencernaan
manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung,
sapi, berang-berang, rusa dan domba.

b. Morfologi dan Fisiologi Giardia lamblia

Giardia lamblia memiliki 2 stadium, yaitu stadium trofozoit dan stadium


kista. 

Gambar 1. Bentuk dan bagian-bagian Giardia lamblia


Tropozoit Giardia lamblia berbentuk bilateral simetris seperti buah jambu monyet,
bagian anterior tampak membulat dan bagian posterior meruncing.Ukuran
panjangnya 10-20 mikron dengan diameter 7-10 mikron.Di bagian anterior
terdapat sepasang inti berbentuk oval. Di bagian ventral anterior terdapat dua
batang batil isap (parabasal) berbentuk seperti cakram cekung yang berfungsi
untuk perlekatan di permukaan sel epithel usus.Tropozoit mempunyai 8 flagel,
sehingga bersifat motil. Giardia lamblia tidak mempunyai mitokondria,
peroxisome, hydrogenisomes, atau organel subseluler lain untuk metabolisme
energi.

Gambar 2. Tropozoit Giardia lamblia


Kista Giardia lamblia berbentuk oval berukuran 8-12 mikron dan
mempunyai dinding yang tipis dan kuat dengan sitoplasma berbutir halus.Kista
yang baru terbentuk mempunyai dua inti sedangkan kista matang mempunyai
empat inti dan terletak di satu kutub.

Gambar 3. Kista Giardia lamblia


c. Reproduksi Giardia lamblia
Trofozoit mulai berkembang biak setelah mereka melekat pada usus.
Reproduksi terjadi melalui pembelahan biner, jenis reproduksi aseksual melalui
pembelahan sel.
d. Habitat Giardia lamblia
G.lamblia ditemukan di tanah, air makanan,atau permukaan yang telah
terkontaminasi tinja dari manusia yang terinfeksi atau hewan. G.lamblia bisa
berasal dari air yang terkontaminasi yang meliputi air yang tidak direbus, disaring,
atau didesinfeksi dengan bahan kimia.

2. Mekanisme Kerja Toksin

Giardia lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu di duodenum dan bagian
proksimal jejunum, dan kadang terdapat di empedu. Infeksi dapat terjadi bila kista
matang tertelan oleh hospes, maka akan menyebabkan ekskistasi di duodenum.
Kemudian sitoplasma membelah dan flagel tumbuh dari aksonema sehingga
terbentuk 2 trofozoit yang mengalami pergerakan dari satu tempat ke tempat lain
dan menempel pada mukosa usus. Trofozoit yang tidak melekat pada mukosa usus
akan bergerak ke usus besar dan didalam usus besar trofosoit mengalami enkistasi
atau pembentukan stadium kista yang kemudian keluar bersama tinja. Dalam tinja
cair biasanya dapat ditemukan trofozoit, dan kista pada tinja yang padat.

Dengan batil isap yang cekung, stadium trofozoit melekat pada permukaan
epitel usus, sehingga menimbulkan gangguan fungsi usus dalam
penyerapan sari makanan terutama dalam penyerapan lemak, karoten folat dan
vitamin B12. Kelainan fungsi usus kecil menimbulkan gejala kembung,
abdomen membesar, tegang, mual, anoreksia, feses banyak dan berbau busuk,
dan penurunan berat badan.

Ditemukan kosmopolit, prevalensinya 2–25 % atau lebih.Transmisi terjadi


dengan tertelannya kista matang. Makanan/ minuman yang terkontaminasi tinja,
lalat dan penjaja makanan merupakan sumber infeksi atau melalu orang
yang terinfeksi ke orang yang tidak terinfeksi. Giardia lamblia juga dianggap
sebagai parasit yang ditularkan melalui seks dan banyak ditemukan pada
penderita AIDS.
3. Gejala-Gejala Intoksikasi

Pada umumnya, gejala dari Glardia lamblia muncul 1-3 minggu setelah
terinfeksi. Gejala dapat berlangsung selama 2-6 minggu, atau bahkan lebih lama.
Gejala klinik pada anak serupa dengan pada orang dewasa. Konsekuensi yang
paling sering dilaporkan dan berpotensi menjadi serius adalah insufisiensi nutrisi
pada bayi dan anak. Insufisiensi nutrisi dapat memiliki efek buruk pada
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak.

Gejala giardiasis diantaranya ;


 Diare
 Rasa tidak nyaman di perut
 Buang gas yang berlebihan (berbau busuk)
 Bersendawa dengan bau seperti belerang yang menyebabkan seseorang
ingin mual dan muntah
 Steatorrhoea (feses berwarna pucat,berbau busuk dan licin)
 Nyeri pada daerah epigastic (antara dada dan perut)
 Perut sering kembung
 Kurang nafsu makan
 Mungkin (jarang) muntah-muntah yang banyak
 Kehilangan berat badan
 Pus, lendir dan darah yang tidak biasa pada feses
Di dalam tubuh yang sehat, biasanya tubuh dapat membatasi infeksi secara
alami. Sedangkan pada pasien yang immunocompromised  (kekurangan kekebalan
tubuh), infeksi dapat berlangsung lama. Orang yamg mengalami giardiasis
berulang umumnya memiliki kekurangan IgA, dan dapat berkembang menjadi
penyakit kronis. Kekurangan lactase juga dapat mengembangkan suatu infeksi
giardia, namun ini biasanya tidak berlangsung lebih dari beberapa minggu dan
pemulihan penuh akan terjadi kemudian.
4. Pencegahan Kontaminasi

Penyebab paling umum keracunan makanan yang disebabkan oleh parasit


Giardia lamblia adalah meminum air yang mengandung parasit tersebut,
kurangnya kebersihan saat memasak makanan atau membilas makanan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kontaminasi Giardia


lamblia, diantaranya adalah :

 Merebus air yang akan dikonsumsi hingga matang, khususnya jika sumber
air berasal dari sumur, sungai, atau sumber air lainnya. Bila perlu, Anda
bisa mengonsumsi air kemasan
 Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
 Mencuci sayur dan buah-buahan sebelum di konsumsi
 Menghindari konsumsi makanan yang tidak matang

5. Produk Makanan atau Media

Giardia lamblia biasanya terdapat pada air sumur, sumber air tergenang
bahkan sumber air yang terlihat bersih dan jernih. Selain itu juga terdapat pada
makanan seperti salad, kerang mentah, daging kurang matang.

B. Mekanisme intoksinasi

Dalam mekanismenya, Glardia llamblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium


trofozoit yang dapat hidup bebas di dalam usus halus manusia dan kista stadium
infektif yang keluar ke lingkungan melalui feses manusia. Tertelannya kista dari
air minum dan makanan yang terkontaminasi atau dapat juga melalui kontak
individu merupakan awal dari infeksi. Setelah melewati gaster, kista menuju usus
halus. Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu multiplikasi terjadi melalui
pembelahan biner dengan interval kurang lebih 8 jam. Trofozoit menempel pada
mukosa duodenum dengan menggunakan sucking disc yang dimilikinya. Enkistasi
terjadi saat trofozoit masuk ke usus besar, kista melewati usus besar inang dan
ditumpahkan dalam feses. Stadium trofozoit dan kista dapat ditemukan pada feses
penderita giardiasis. Kedua hal tersebut dapat dijadikan alat untuk mendiagnosis
penyakit giardiasis. Di luar tubuh manusia, Glardia Duodenalis lebih tahan dalam
bentuk kista dan dalam lingkungan lembab dapat bertahan sampai 3 bulan. 

Anda mungkin juga menyukai