Anda di halaman 1dari 6

Giardiasis merupakan salah satu penyakit gastrointestinal yang banyak menyerang di negara

berkembang yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia. Giardia merupakan protozoa yangdapat
menyebabkan diare non-spesifik pada manusia dan mamalia lainnya(CSFH 2012). Giardia zoonotik
yang banyak menginfeksi hewan dan manusia adalah Giardia duodenalis atau Giardia lamblia.
Giardiabergerak menggunakan flagella dan memiliki dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu fase kista
dan fase tropozoit. Habitat dari protozoa ini adalah pada usus halus dan saluran empedu. Selain
pada manusia dan primata, pro-tozoa ini juga dapat menyerang hewan lainnya seperti anjing,
kucing, sapi, domba, dan rodensia. Penyakit akibat protozoa ini disebut dengan Giardiasis (CSFH
2012). Manusia atau kucing dapat menderita Giardiasis karena memakan kista infektif yang
mengkontaminasi makanan dan air minum (Pozio 2008). Giardiasis pada kucing tidak mempunyai
gejala yang patognomonis, namun sering kali infeksi parasit ini menyebabkan diare non-spesifik
yang berlangsung lama. Teknik untuk mendiagnosa penyakit karena parasit ini adalah dengan
menggunakan fecal flota-tion. Teknik diagnosa ini sangat praktis dan efisien untuk diagnosa
penyakit endoparasitsaluran pencernaan.

Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak diminati untuk dipelihara oleh
masyarakat. Masyarakat banyak memelihara kucing, tetapi banyak juga yang kurang memperhatikan
kesejahteraannya, sehingga banyak menjadi hidup liar. Kucing liar adalah kucing yang tidak ada pemilik,
sehingga hidup berkeliaran. Pasar merupakan tempat yang banyak menyediakan kebutuhan makanan
bagi kucing, khususnya di tempat pembuangan sampah. Tempat sampah tidak memiliki sanitasi yang
baik, sehingga menjadi lembab dan kotor. Lingkungan yang lembab dan kotor merupakan tempat
perkembangan beberapa agent penyakit, salah satunya adalah protozoa. Cara penularan dari protozoa
adalah tercemarnya makanan dan minuman kucing oleh stadium infektif (tropozoit, kista, atau ookista).
khususnya kucing yang cara hidupnya liar, karena lingkungan tempat mencari makan adalah tempat
yang kotor. Al-Malki, E. S. (2021). Toxoplasmosis: stages of the protozoan life cycle and risk assessment
in humans and animals for an enhanced awareness and an improved socio-economic status. Saudi
Journal of Biological Sciences, 28(1), 962-969.

Giardiasis merupakan salah satu penyakit gastrointestinal yang banyak menyerang di negara
berkembang yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia.

Giardiasis adalah suatu penyakit gastrointestinal yang ditandai dengan diare akut atau kronik dan
disebabkan oleh parasit protozoa genus Giardia. Giardia lamblia (G. Lamblia) juga dikenal dengan nama
Giardia intestinalis atau Giardia duodenalis merupakan spesies yang Giardia yang paling banyak
ditemukan pada mamalia dan merupakan satu-satunya yang diketahui menyebabkan penyakit pada
manusia. Giardia lamblia adalah protozoa yang memiliki flagella dan berinti dua yang ditemukan oleh
Van Leeuwenhock pada tahun 1681 tidak lama setelah mikroskop ditemukan, Spesies Giardia yang
dibedakan berdasarkan morfologi trofozoitnya antara lain G. lamblia, G. agilis, G. muris, G. ardeae dan
G. psittaci. Giardia agilis, G. muris, G. ardeae dan G. psittaci umumnya menginfeksi hewan dan tidak
menyebabkan penyakit signifikan pada manusia. Terdapat beberapa strain G. lamblia yang berbeda
dalam hal antigen, tetapi pengaruh variabilitas antigen ini terhadap penyakit manusia belum diketahui.
Giardia lamblia dapat menyebabkan penyakit sporadik ataupun epidemik, walaupun mayoritas infeksi
pada manusia bersifat asimptomatik (Harun dkk., 2019).

Menurut Akbari (2018) Giardia zoonotik yang banyak menginfeksi hewan dan manusia adalah
Giardia duodenalis atau Giardia lamblia. Giardiabergerak menggunakan flagella dan memiliki dua fase
dalam siklus hidupnya, yaitu fase kista dan fase tropozoit. Habitat dari protozoa ini adalah pada
usus halus dan saluran empedu. Manusia atau kucing dapat menderita Giardiasis karena memakan
kista infektif yang mengkontaminasi makanan dan air minum (Pozio 2008). Giardiasis pada kucing
tidak mempunyai gejala yang patognomonis, namun sering kali infeksi parasit ini menyebabkan
diare non-spesifik yang berlangsung lama.
Harun, Haerani, Nurhayana Sennang, and Benny Rusli. "Giardiasis." Healthy Tadulako Journal (Jurnal
Kesehatan Tadulako) 5.3 (2019): 4-12.

Akbari, Rizal Arifin, et al. "Terapi giardiasis penyebab diare non-spesifik pada kucing." ARSHI Veterinary
Letters 2.1 (2018): 7-8.

TAKSONOMI DAN MORFOLOGI


 Kingdom : Protista
 Subkingdom : Protozoa
 Filum : Sarcomastigophora
 Subfilum : Mastigophora
 Kelas : Zoomastigophora
 Ordo : Diplomonadida
 Famili : Haxamitidae
 Genus : Giardia
 Spesies : lamblia
a. Trofozoit Bentuk trofozoit G. lamblia seperti buah pir dan konveks pada bagian dorsal dengan
organel spiral, batil isap pada bagian ventral yang digunakan untuk menempel pada permukaan
mukosa. Panjang tropozoit G. Lamblia sekitar 10 – 21 µm dan lebar 5 -15 µm dengan dua
nukleus simetris dan empat pasang flagella.
b. Kista Kista G. lamblia berbentuk oval dengan panjang 8 – 12 µm dan lebar 5 – 10 µm,
mengandung empat nukleus dan sisa-sisa organel. Kista G. lamblia dapat hidup 2 – 3 bulan di air
dingin dan umumnya resisten terhadap iodin dan klorin. Kista G. lamblia dapat dimatikan
dengan pemanasan 50°C dan pengeringan.

MATERI DAN METODE


Signalement
Kucing persia bernama Jelly dengan jenis kelamin betina, berusia 1 bulan, dengan berat badan
0,28 kg, warna rambut putih abu-abu.
GAMBAR KUCING
Gambar 1. Kucing Jelly
ANAMNESA
Kucing Jelly datang ke KandP klinik dengan keluhan kondisi kucing yang lemas, sering
diare dan muntah serta perut yang Nampak membesar.
PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tampak kucing Jelly dengan kondisi lemas,
mukosa pucat, perut Nampak membesar, suhu tubuh 30C, dehidrasi sedang,warna urin normal,
tidak ada batuk dan leleran.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada penegakan diagnosa juga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menunjang dan
penentuan langkah terapi, pada kasus ini pemeriksaan penunjang menggunakan alat rapid tes
Giardia.
GAMBAR
Gambar 2. Hasil pemeriksaan rapid tes Giardia

BAHAS

Penanganan
Kucing jelly di rawat inap di klinik KandP terhitung mulai tanggal 32 mei 2023. Penanganan
awal yang dilakukan yakni pemberian terapi cairan NS (Normal salin) 0,9% Sodium Chloride,
pemeriksaan menggunakan Rapid Tes, selanjutnya diberikan terapi berupa Advocate immuns,
Biomc4, channa, Clavamox, serta anti diare (Imodium loperamide).

PERHITUNGAN DOSIS
 Clavamox :
 Channa :
 Biomc4 :
 Imodium (loperamide):
 Advocate immuns :

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada awal dating ke KandP klinik keluhan Kucing Jelly yakni sering muntah dan dalam
sehari kucing jelly ini muntah sampai 3x, maka dilakukan tindakan medis dengan cara terapi
cairan. Terapi cairan merupakan tindakan pengobatan esensial untuk pasien dalam kondisi
kritis atau memerlukan perawatan intensif. Terapi cairan harus menjadi pilihan dan
mendapat perhatian yang serius terutama pada pasien anjing dan kucing yang telah lama
tidak mau makan dan minum (Lynn dan lym 2021). Tindakan infus melalui intravena
menggunakan NS 0.9% Sodium Chloride dengan kandungan natrium chloride yang dapat
mengganti cairan plasma isotonic dalam tubuh serta merestorasi cairan tubuh yang hilang.
Penanganan selanjutnya yakni pemberian BioMC4 merupakan probiotik yang memiliki
fungsi membantu menjaga daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, melawan bakteri jahat
yang ada di dalam usus dan mencegah terjadinya peradangan pada bagian usus. BioMC4
merupakan produk komersil mengandung bakteri selulolitik yang mampu meningkatkan nilai
nutrisi sehingga memperbaiki kecernaan terhadap bahan pakan berserat tinggi. Kandungan
bakteri BioMC4 yaitu Bacillus sp., Enterobacter sp., Cellulomonas sp. dan Actinomyces sp.
Bakteri selulolitik sebagian besar berbentuk coccus yang memperlihatkan tipe struktur dinding
sel grampositif dan terdapat beberapa berbentuk bacill yang memperlihatkan tipe struktur
dinding sel gramnegatif. Bakteri selulolitik digolongkan menjadi dua berdasarkan akan
kebutuhan oksigen, yaitu kelompok bakteri aerob dan anaerob. Bakteri selulolitik kelompok
aerob meliputi bakteri Pseudomonas, Cellvibrio, Cellulomonas, Bacillus, Actinommycetes
(Streptomyces, Microbispora, Thermomonospora) dan Acidothermus, sedangkan bakteri
selulolitik kelompok anaerob meliputi Ruminococcus, Clostridium, Caldocellum, Bacteroides
dan Acetivibrio (Mujnisa 2019).
Channa blister merupakan extrak dari ikan gabus Salah satu kandungan yang ada di ikan
gabus adalah albumin, yang merupakan protein globular yang sering diaplikasikan secara klinis
untuk perbaikan gizi dan penyembuhan luka paska operasi. Albumin berfungsi mengatur tekanan
osmotik di dalam darah, menjaga keberadaan air dalam plasma darah sehingga dapat
mempertahankan volume darah dalam tubuh dan sebagai sarana pengangkut dan transportasi.
Albumin juga bermanfaat dalam pembentukan jaringan tubuh (Alauddin 2016).

Clavamox merupakan formulasi obat antibiotik spektrum luas amoxicillin obat dari golongan
beta lactamase. Beta-laktamase adalah suatu enzim yang diproduksi oleh beberapa bakteri
dimana menghasilkan resistansi terhadap antibiotika beta-lactam. Cincin beta-lactam pada
antibiotika mempunyai peranan penting dalam menghambat sintesis dinding sel. Cincin beta-
lactam yang terikat pada penisilin binding protein akan menghentikan proses sintesis dinding sel.
Proses sintesis dinding sel yang terhenti akan menyebabkan kematian sel. Hal ini terjadi karena
ketidak seimbangan osmotik yang disebabkan dari kegagalan sintesis (Biutifasari 2018). Obat ini
bekerja sebagai antibakterial dengan cara menghambat pembentukan dinding sel dari bakteri
yang bersangkutan. Asam clavulanate meningkatkan cakupan spektrum antibakterial dari
amoxicillin. Beberapa contoh bakteri yang dapat diatasi dengan obat ini adalah Staphylococcus
aureus, Corynebacterium pyogenes, Proteus mirabilis, Eschericia coli dan Proteus sp.

Sesuai dengan gejala kucing Jelly dimana terdapat diare maka perlu dilakukan tindakan dengan
pemberian anti diare. Imodium Loparamid adalah adalah opoid yang sangat tepat untuk
gangguan pada usus,karena tidak memiliki efek yang menuju langsung ke otak dan tidak
memiliki ketergantungan. Opioid adalah salah satu jenis golongan obat anti nyeri yang dapat
berikatan secara spesifik dengan reseptor opioid di tubuh manusia. Mekanisme kerja obat ini
sendiri adalah menghambat mortalitas saluran pencernaan dan mempengaruhi otot sirkulasi dan
longitudinal usus. Obat ini sangat efektif untuk pengobatan diare kronik (Alkel 2018).
Advocate tube merupakan obat  pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi Endoparasit yang
memiliki kandungan selenium, zin, omega-3, EPA 5,85 mg, Beta glucam 150 mg, Calcidiol
(vitamin B3) 10mg. Selenium merupakan salah satu trace element yang memiliki kemampuan
antioksidan di dalam tubuh. Di dalam tubuh selenium berikatan dengan protein dan disebut
dengan selenoprotein dan berperan sebagai komponen enzim gluthione peroxidase (GPx) dan
berkaitan dengan fungsi vitamin E dan daya tahan tubuh (Siregar 2022). Zn memegang peranan
penting terutama dalam proses fisiologis dan metabolisme ternak. Zn juga berfungsi di dalam
sintesis beberapa hormon seperti insulin dan glukagon, serta berperan dalam metabolisme
karbohidrat, keseimbangan asam basa dan metabolisme vitamin A. Zn juga menentukan
perkembangan normal sel imun dan berperan penting dalam menjaga aktivitas sel imun,
termasuk neutrofil, monosit, makrofag, sel natural killer (NK), serta sel T dan sel B (Widhyari
2012).

Siregar, M. H., & Riyadi, H. (2022). Pengaruh Asupan Selenium terhadap Kejadian
Obesitas. Gorontalo Journal Of Nutrition And Dietetic, 2(1), 1-9.

Zn memegang peranan penting terutama dalam proses fisiologis dan metabolisme ternak. Zn juga
berfungsi di dalam sintesis beberapa hormon seperti insulin dan glukagon, serta berperan dalam
metabolisme karbohidrat, keseimbangan asam basa dan metabolisme vitamin A. Zn juga menentukan
perkembangan normal sel imun dan berperan penting dalam menjaga aktivitas sel imun, termasuk
neutrofil, monosit, makrofag, sel natural killer (NK), serta sel T dan sel B ( Widhyari 2012).
Widhyari, S. D. (2012). Peran dan dampak defisiensi zinc (Zn) terhadap sistem tanggap
kebal. Wartazoa, 22(3), 141-148.

Akel, T., & Bekheit, S. (2018). Loperamide cardiotoxicity:“a brief review”. Annals of


Noninvasive Electrocardiology, 23(2), e12505.
Mujnisa, A. (2019). KANDUNGAN NUTRISI TEPUNG LIMBAH BIJI KAKAO YANG
DIFERMENTASI MENGGUNAKAN BAKTERI SELULOLITIK DENGAN METODE
PENGERINGAN YANG BERBEDA. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, 13(2).
Biutifasari, V. (2018). Extended spectrum beta-lactamase (ESBL). Oceana Biomedicina
Journal, 1(1), 3-3.
Alauddin, A. (2016). Uji Efek Ekstrak Ikan Gabus (Channa Striata) Pada Luka Sayat Dengan
Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diberikan Secara Oral. Jurnal Mahasiswa
Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 3(1).
Harun, Haerani, Nurhayana Sennang, and Benny Rusli. "Giardiasis." Healthy Tadulako Journal
(Jurnal Kesehatan Tadulako) 5.3 (2019): 4-12.
Akbari, Rizal Arifin, et al. "Terapi giardiasis penyebab diare non-spesifik pada kucing." ARSHI
Veterinary Letters 2.1 (2018): 7-8.
Al-Malki, E. S. (2021). Toxoplasmosis: stages of the protozoan life cycle and risk assessment in
humans and animals for an enhanced awareness and an improved socio-economic status. Saudi
Journal of Biological Sciences, 28(1), 962-969.

Anda mungkin juga menyukai