Anda di halaman 1dari 14

GIARDIASIS

Athiyah Safira Mohd Akhyar 181000083


Dodi Saputra Hutagalung 181000277
Kelompok 7 Farisa Nurhuda 181000211
Malna Izmi Aulia 181000245
Saskia Naomi 181000226
Apa itu Giardiasis?

Giardiasis adalah penyakit yang menyerang saluran


pencernaan berupa infeksi usus halus oleh protozoa Giardia
Lamblia. Penyakit ini biasanya akan hilang dalam beberapa
minggu dan tidak menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.
Meski demikian, penderitanya bisa saja mengalami penurunan
berat badan karena diare dan menurunnya daya serap makanan.
Giardia Lamblia

Giardia lamblia adalah salah satu protozoa


penyebab infeksi pada saluran pencernaan
manusia. Protozoa ini ditemukan pertama
kali oleh Leuwenhoek  tahun 1681 pada
fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia
lamblia adalah Lamblia intestinalis atau
Giardia doudenalis. Selain menyerang
saluran pencernaan manusia, protozoa
flagellata ini dapat pula menyerang kucing,
anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa
dan domba.
Stadium Giardia
• Stadium trofozoit
Ukuran 12-15 mikron; berbentuk simetris bilateral seperti buah
jambu monyet yang bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya meruncing.
Permukaan dorsal cembung (konveks) dan pipih di sebelah ventral dan terdapat batil isap
berbentuk seperti cakram yang cekung dan
menempati setengah bagian anterior badan parasit. Ia mempunyai sepasang inti yang letaknya di
bagian anterior, bentuknya oval dengan kariosom di tengah atau butir-butir kromatin tersebar di
plasma inti. Trofozoit ini mempunyai 4 pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefaroplas. 
Terdapat 2 pasang yang lengkung dianggap sebagai benda parabasal, letaknya melintang di
posterior dari batil isap.

• Stadium kista
Berbentuk oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai dinding yang tipis dan kuat.
Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista. Kista yang baru
terbentuk mempunyai 2 inti; yang matang mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. Kista
berukuran lebih kecil daripada trofozoit yaitu panjang 8-18 μm dan lebar 7-10 μm. Letak
kariosom lebih eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit. Pada kista yang telah matur
terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula ditemukan longitudinal fibers.
Epidemiologi
Giardiasis dianggap sebagai protozoa penyebab infeksi paling
banyak pada manusia. Penyakit ini terjadi di negara industri
dan berkembang. Insiden Giardiasis di dunia adalah 20-60%
dimana di negara industri insidennya 2% - 7%. Di negara
berkembang hampir 100% anak - anak mendapatkan infeksi G.
lamblia selama dua tahun pertama kehidupannya. Penelitian
Simadibrata pada tahaun 2004 menunjukkan bahwa prevalensi
Giardiasis di Indonesia sebesar 3.26%, sedangkan dari anak -
anak yang menderita diare di Malang 1.2% diantaranya
disebabkan oleh Giardiasis.
Etiologi
Intestinalis Giardia dapat melakukan penyebaran ketika orang yang
terinfeksi melakukan buang air besar, mikro organsime ini bisa ikut keluar
bersamaan dengan feses atau tinja, dan dapat bertahan hidup selama
beberapa dalam beberapa minggu dan dapat menyebar pada air minum yang
dikonsumsi. Protozoa ini ditularkan dari orang ke orang melalui kista dalam
tinja. Penularan langsung terjadi diantara anak-anak atau mitra seksual, atau
secara tidak langsung melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Orang yang berpotensi mengalami Giardiasis adalah mereka yang sering


melakukan kontak dengan tempat keluarnya feses, seperti saat mengganti
popok bayit atau memberishkan tinjanya (cebok) dan sering menkonsumsi
air di bawah standar bersih.
Patogenesis
Infeksi G.lamblia terjadi setelah kistanya tertelan baik melalui minuman maupun makanan. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah kista yang tertelan < 10 maka tidak menyebabkan
Giardiasis, tetapi apabila jumlahnya >100 kista maka dapat menyebabkan Giardiasis. Kista tersebut
kemudian mengalami excystation di lambung dan duodenum dan melepaskan trofozoit. Trofozoit
merupakan bentuk vegetatif G. lamblia yang mampu berkembang biak di saluran cerna dan
menyebabkan gejala gastrointestinal. Setelah mengalami excystation, G. lamblia menggunakan
flagellanya untuk berenang ke permukaan duodenum dan jejenum yang dilapisi mikrovili. Setelah
berada pada lingkungan Ph usus yang sesuai dan adanya cairan empedu, trofozoit G. lamblia
kemudian memperbanyak diri dengan pembelahan biner. Giardia lamblia kemudian menempel pada
sel usus dengan menggunakan batil isap yang terdapat pada bagian ventral tubuhnya. Penempelan
tersebut menyebabkan kerusakan pada mikrovili usus yang mengganggu absorbsi nutrisi.
Trofozoit G. lamblia biasanya tidak sampai menginvasi ke epitel, jaringan sekitar atau masuk ke
pembuluh darah, karena itu infeksi G. lamblia hanya terbatas pada lumen usus. Giardia lamblia juga
menghasilkan toksin yang bersama-sama dengan iritasi dan kerusakan usus menyebabkan terjadinya
radang kataral yang ditandai dengan pengeluaran lendir.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis Giardisis pada manusia bersifat individual dan bergantung
pada berbagai faktor antara lain lama infeksi, kondisi fisiologis host dan faktor
parasit. Masa inkubasi Giardiasis berkisar antara 9 – 15 hari. Fase akut
umumnya dimulai dengan gejala gastrointestinal yang diikuti dengan mual
dan muntah. Fase akut biasanya berlangsung 3 – 4 hari dan seperti penyakit
parasit lain diagnosis Giardiasis tidak sempat ditegakkan. Giardiasis akut
dapat sembuh spontan tetapi dapat juga berlanjut ke fase kronik. Fase kronik
Giardiasis ditandai dengan diare intermitten selama dua tahun atau lebih
dengan penurunan berat badan progresif dan dapat ditemukan malabsorbsi.
Gejala Klinis
• Diare berkepanjangan, jika tidak diobati dapat berlangsung hingga berbulan - bulan
• Produksi tinja dapat berupa semisolid dan cair
• Terjadi gangguan absorbs lemak dan gangguan absorbs karoten,folat, dan vitamin
B12
• Berat badan turun
• Kelelahan
• Kembung
• Fases berbau busuk
• Sebagian orang juga ada keluhan ketidaknyamanan epigastrik, anoreksia, dan yeri
Diagnosis
• Anamnesis atau wawancara medis secara mendetail

• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan mulut dan kulit bisa jadi diperlukan untuk melihat
kemungkinan terjadi dehidrasi pada pengidap
• Diagnosis definitif terhadap G.lamblia melalui pemeriksaan Mikroskop :

• Dalam tinja encer dan cairan berbentuk tropozoit

• Dalam tinja padat berbentuk duodenum atau bentuk kista


Pengobatan
• Pada banyak kasus, penderita giardiasis dapat sembuh dengan sendirinya dalam
beberapa minggu. Bila tidak membaik, dokter akan meresepkan obat antiparasit.
Pengobatan farmakologis yang umumnya diberikan untuk Giardiasis antara lain
Metronidazole dan Tinidazole.
• Metronidazole diberikan dengan dosis untuk dewasa 250 mg x 3 perhari selama 5 - 7
hari dan anak-anak 15 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi selama 5 hari.
• Tinidazole untuk dewasa diberikan dalam dosis tunggal 2 gr dan untuk anak-anak 25 –
50 mg/kg BB sebagai dosis tunggal.
• klorokuin dengan dosis 300 mg sekali sehari selama 5 hari,
• Furazolidone dengan dosis 5 – 8 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi selama 7 – 10
hari
• Quinacrine dengan dosis 6 – 7 mg/kgBB perhari dalam dosis terbagi selama 5 hari.
Pencegahan
Mencegah masuknya parasit Giardia intestinalis melalui orang maupun benda
yang sudah terkontaminasi parasit. Tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan antara lain:

• Mengobati penderita dan karier giardiasis


• Mencegah pencemaran makanan dan minuman
• Melakukan prosedur higienis
• Pencegahan di daerah yang berpotensi menyebarkan Giardiasis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai