• Stadium kista
Berbentuk oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai dinding yang tipis dan kuat.
Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista. Kista yang baru
terbentuk mempunyai 2 inti; yang matang mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. Kista
berukuran lebih kecil daripada trofozoit yaitu panjang 8-18 μm dan lebar 7-10 μm. Letak
kariosom lebih eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit. Pada kista yang telah matur
terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula ditemukan longitudinal fibers.
Epidemiologi
Giardiasis dianggap sebagai protozoa penyebab infeksi paling
banyak pada manusia. Penyakit ini terjadi di negara industri
dan berkembang. Insiden Giardiasis di dunia adalah 20-60%
dimana di negara industri insidennya 2% - 7%. Di negara
berkembang hampir 100% anak - anak mendapatkan infeksi G.
lamblia selama dua tahun pertama kehidupannya. Penelitian
Simadibrata pada tahaun 2004 menunjukkan bahwa prevalensi
Giardiasis di Indonesia sebesar 3.26%, sedangkan dari anak -
anak yang menderita diare di Malang 1.2% diantaranya
disebabkan oleh Giardiasis.
Etiologi
Intestinalis Giardia dapat melakukan penyebaran ketika orang yang
terinfeksi melakukan buang air besar, mikro organsime ini bisa ikut keluar
bersamaan dengan feses atau tinja, dan dapat bertahan hidup selama
beberapa dalam beberapa minggu dan dapat menyebar pada air minum yang
dikonsumsi. Protozoa ini ditularkan dari orang ke orang melalui kista dalam
tinja. Penularan langsung terjadi diantara anak-anak atau mitra seksual, atau
secara tidak langsung melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan mulut dan kulit bisa jadi diperlukan untuk melihat
kemungkinan terjadi dehidrasi pada pengidap
• Diagnosis definitif terhadap G.lamblia melalui pemeriksaan Mikroskop :