DISUSUN OLEH :
DINA MADANI 181000041
SYAFRENI ANNISA AYU PUTRI 181000052
FATHUL JANNAH HAFIZ 181000063
ATHIYAH SAFIRA MOHD AKHYAR 181000083
FITRI RAHMADANI PANJAITAN 181000230
MATA KULIAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriringan salam
penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam beserta sahabat
dan keluarga beliau yang telah menegakkan dan memperjuangkan islam sebagai agama
keselamatan bagi seluruh umat manusia.
Bersamaan dengan kata pengantar ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis telah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin dalam membuat tulisan ini,
namun Penulis sadar pasti banyak yang perlu diperbaiki lagi. Untuk itu Penulis mohon kepada
semua pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun agar tulisan berikutnya
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga apa yang Penulis lakukan dan apa yang ada pada tulisan ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Sungai.............................................................................................................................6
2.2 Karakteristik Air Sungai Asahan........................................................................................................7
2.3. Sungai Asahan...................................................................................................................................7
2.4. Pencemaran dan Kualitas Air Sungai Asahan....................................................................................8
2.5. Sumber Pencemaran Air Sungai Asahan...........................................................................................9
2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Air Sungai Asahan................................................9
2.7. Dampak dari Pencemaran Air Sungai Asahan.................................................................................11
2.8. Solusi..............................................................................................................................................12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................13
3.2 SARAN..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Asahan khususnya ikan. Kehidupan organisme sangat tergantung pada faktor lingkungan baik
lingkungan biotik dan abiotik.
Menurut Anwar (2008) Kondisi perairan sangat menentukan kelimpahan dan penyebaran
organisme di dalamnya, akan tetapi setiap organisme memiliki kebutuhan dan preferensi
lingkungan yang berbeda untuk hidup yang terkait dengan karakteristik lingkungannya. Dalam
studi ekologi pengukuran faktor lingkungan abiotik secara garis besarnya dapat dibagi atas faktor
iklim, fisik dan kimia. Faktor fisik seperti oksigen terlarut, pH, alkalinitas, kesadahan, BOD,
sedangkan faktor lingkungan biotik bagi organisme adalah organisme lain yang juga terdapat di
habitatnya serta predatornya (Suin, 2002).
Menurut Simanjuntak (2012), penelitian yang dilakukan di bagian hulu sungai Asahan
keragaman ikan di Sungai Asahan termasuk tinggi. Namun, informasi yang diperoleh dari
masyarakat setempat menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan di sungai Asahan telah banyak
mengalami penurunan, baik dalam jumlah hasil tangkapan maupun variasi jenis hasil tangkapan.
Penurunan hasil tangkapan ikan di sungai Asahan diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain: (1) terjadinya pencemaran air, (2) adanya penangkapan ikan secara berlebihan (over
fishing), (3) terjadinya kerusakan habitat, dan (4) belum adanya upaya pengelolaan dan
konservasi sumberdaya perikanan secara terpadu di sungai Asahan.
Perubahan lingkungan di Sungai Asahan yang disebabkan oleh berbagai aktivitas
mempengaruhi sifat fisik-kimia air dan keanekaragaman ikan di sungai Asahan Desa Puloraja
tersebut. Oleh sebab itu, peneliti ingin membuat penelitian tentang “Survei Pencemaran Air
Sungai Asahan”.
5
1. Untuk mengetahui kualitas air di Sungai Asahan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran air di Sungai Asahan
3. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran air di Sungai Asahan
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Karakteristik Air Sungai Asahan
Komponen sungai yang kompleks, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012
tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), sungai adalah alur atau wadah air alami dan/
atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai
muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Daerah Aliran Sungai tersebut
merupakan satu kesatuan ekosistem yang tersusun atas sumber daya alam dan manusia sebagai
pemanfaatnya (Asdak, 2010). Daerah aliran sungai dipandang sebagai sumber daya alam dengan
ragam pemilikan baik (private, common, state property) dan berfungsi sebagai penghasil barang
dan jasa bagi masyarakat sehingga menyebabkan interdependensi antar pihak, individu, dan
kelompok (Wulandari, 2007). Komponen sungai yang komplek misal bentuk alur dan
percabangan sungai, formasi dasar sungai, morfologi sungai, dan ekosistem sungai.
Masingmasing komponen tersebut rumit untuk dijelaskan karena dipengaruhi oleh beragam
faktor pembawa sifat sungai tersebut. Faktor pembawa sifat sungai menjadi suatu kesatuan yang
disebut karakter sungai (Maryono, 2008)
7
Sungai Asahan
Gambar 2.1 Letak Sungai Asahan, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
Sungai Asahan merupakan sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitarnya
dalam berbagai keperluan. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di Sungai Asahan
seperti mandi, cuci, kegiatan penambangan pasir, dan pembuangan limbah pabrik kelapa sawit
PTPN IV. Adanya berbagai aktivitas tersebut menyebabkan terjadi perubahan sifat fisik-kimia
air dan keberadaan ikan di sungai tersebut
8
mengakibatkan terjadinya perubahan faktor fisika, kimia, dan biologi di dalam perairan.
Perubahan ini dapat menghabiskan bahan-bahan yang essensial dalam perairan sehingga dapat
mengganggu lingkungan perairan. Odum (1993) menjelaskan bahwa komponen biotik dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi fisika, kimia, dan biologi dari suatu perairan. Sumber-
sumber pencemaran air Sungai Code antara lain berasal dari limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian. Pada DAS Code sumber pencemaran yang utama berasal dari limbah
domestik rumah tangga dan limbah pertanian. Masuknya bahan organik ke dalam perairan
mempunyai akibat yang sangat kompleks. Penambahan bahan organik maupun anorganik berupa
limbah ke dalam perairan selain akan mengubah susunan kimia air, juga akan memengaruhi
sifat-sifat biologi dari perairan tersebut.
9
air saja, namun juga sampah- sampah yang dibuang ke tanah, bertumpuk sehingga air
dari sampah tersebut akan meresap ke tanah kemudian mencemari sumber air tanah atau
sumber air di daerah tersebut.
2. Limbah Industri
Pencemaran air tingkat besar disebabkan oleh limbah perindustrian. Perusahaan
yang mengolah atau memproduksi suatu produk biasanya juga menghasilkan limbah.
limbah cair yang diabuang ke laut atau sungai secara langsung tanpa mengolahnya
terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran air sungai atau laut sehingga
menyebabkan se;luruh sumber air masyarakat menjadi tercemar. Akibatnya masyarakat
akan menuai dampak dari pencemaran tersebut. Solusi untuk hal ini adalah pengolahan
limbah cair atau pengolahan limbah industri terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber
air.
3. Pertambangan
Pertambangan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran
air. Bagaimanapun pengolahan berbagai barang tambang akan berdampak bagi kualitas
air baik secara langsung (ke air) meupun secara tidak langsung (melalui udara yang
kemudian akan turu ke tanah dan juga ke perairan). Salah satu tambang yang demikian
adalah pertambangan batubara.
4. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Penggunaan bahan peledak atau pukat harimau untuk menangkap ikan tidak
hanya akan membuat ekosostem terumbu karang atau ekosistem laut menjadi rusak porak
poranda, namun juga akan menyumbangkan pencemaran bagi air laut. Tidak hanya ikan
besar saja yang mati, namun ikan- ikan kecil juga akan ikut mati. Akibatnya tidak akan
banyak ikan yang meneruskan perjalanan rantai makanan di laut karena banyak ikan yang
sudah mati.
5. Peternakan dan perikanan
Peternakan dan perikanan juga turut menyumbangkan bahan pencemar bagi air.
Mengapa? Karena limbah yang dihasilkan dari peternakan seperti kotoran ternak dan sisa
makanan ternak apabila langsung dibuang ke air maka air tersebut akan tercemar
(khususnya air sungai). Maka dari itulah dibutuhkan sistem pengolahan khusus untuk hal
semacam ini.
10
6. Limbah pertanian
Limbah pertanian juga bisa menyebabkan pencemaran di air. Macam – macam
limbah pertanian ni bisa berupa potongan- potongan tanaman hasil pertanian maupun
penggunaan pestisida yang berlebihan. Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi
masyarakat apabila tidak mengetahui.
7. Tumpahan minyak di laut
Tumpahnya minyak di laut menjadi pencemar yang sangat buruk di laut. Seperti
yang kita tahu bahwa kilang minyak kebanyakan berada di laut. Dan ketika minyak
tersebut tumpah atau bocor maka yang akan terjadi adalah tercemarnya air laut. Dan hal
ini akan menyebabkan banyak ikan menjadi mati.
8. Detergen
Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air
akan menyebabkan banyak sekali permasalahan tanah, seperti matinya ikan- ikan dan
organisme air lainnya.
9. Batubara
Pengolahan batubara akan menyebabkan pencemaran air. Asap yang tercemar
akan turun ke air dan menyebabkan air ikut tercemar.
10. Perusakan Hutan
Perusakan hutan dan pembuangan katu serta ranting- ranting dan dedaunan akan
menyebabkan sumber air menjadi tercemar.
11
2.8. Solusi
Berbagai upaya penanggulangan pencemaran air sangat penting untuk dilakukan demi
menjaga ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup berbagai pihak. Berikut
beberapa diantaranya.
4. Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan memanfaatkan musuh alami dan
parasitoid
Sebenarnya, produk kimia pemberantas hama seperti insektisida dan sejenisnya bisa
diganti dengan menggunakan cara alternatif lainnya. Misalnya menggunakan musuh
alami dan parasitoid. Dengan salah satu upaya penanggulangan pencemaran air ini,
lingkungan menjadi lebih aman dan tidak meninggalkan dampak buruk bagi kesehatan.
12
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah pencemaran
air adalah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan salah
satu produk yang memiliki kandungan nitrat dan fosfat tinggi. Jika digunakan secara
berlebihan, zat tersebut bisa memicu pencemaran air.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Sungai menjadi salah satu sumber kehidupan berupa air bagi tumbuhan, manusia, hewan
dan makhluk hidup lainnya untuk mampu mempertahankan hidupnya. Sungai Asahan
merupakan sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitarnya dalam berbagai
keperluan. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di Sungai Asahan seperti mandi,
cuci, kegiatan penambangan pasir, dan pembuangan limbah pabrik kelapa sawit PTPN IV.
Adanya berbagai aktivitas tersebut menyebabkan terjadi perubahan sifat fisik-kimia air dan
keberadaan ikan di sungai tersebut. Sumber pencemaran air Sungai berasal dari limbah domestik,
limbah industri, dan limbah pertanian. Pada DAS Code sumber pencemaran yang utama berasal
dari limbah domestik rumah tangga (sampah sisa makanan, penggunaan detergen, sabun mandi
dan lainnya) dan limbah pertanian (potongan- potongan tanaman hasil pertanian maupun
penggunaan pestisida yang berlebihan). Selain mengganggu keseimbangan ekosistem sungai ,
jika terus dibiarkan dampak yang paling serius yang ditimbulkan dari pencemaran sungai adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih. Krisis air bersih sudah mulai diperbincangkan diseluruh
penjuru dunia dan sudah menjadi perhatian dan keresahan bagi banyak Negara termasuk di
Indonesia.
13
3.2 SARAN
1. Dilakukannya upaya penanggulangan pencemaran air sungai
2. Masyarakat setempat juga saling bekerja sama untuk terus memelihara kebersihan sungai
Asahan
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Anisah. 2017. Penulusuran Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan. Buletin
Utama Teknik : (13) 1.
Lumbantoruan, Ria, dkk. 2013. Hubungan Antara Kualitas Air dengan Kebiasaan Makanan Ikan Batak
(Tor douronesis) di Perairan Sungai Asahan Sumatera Utara. Jurnal Biosains Unimed : (1) 2.
Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli. 2013.Bencana Mengepung Selamatkan DAS Asahan.
14