Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2:

Giardia Lamblia Adnan Muntashir Eka Septiarianty


Delfi Anisa Ertika Rosa
Dista Mandasari Fani Ajeng
Dwi Cahyani
Giardia Lamblia
Giardia Lamblia adalah salah satu protozoa berflagel yang
menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan manusia.
Nama lain dari Giardia Lambia adalah Lambia intestinalis
atau Giardia doudenalis.
Protozoa ini ditemukan oleh Antonie van Leuwenhoek
(1681) pada fesesnya sendiri. Dan dinamai Giardia lambia
untuk menghormati Prof. A. Giard dan F. Lambl dari Paris.
Hospes dan Nama Penyakit
Manusia adalah hospes alamiah giardia lamblia. Selain itu flagellata ini
juga dapat menyerang kucing, anjing, burung dll.
Giardiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit yang
disebut Giardia intestinalis.
Patogen ini hidup berkoloni di lumen usus halus manusia dan lebih
sering menyerang anak usia balita dan sekolah dibandingkan orang
dewasa
Giardiasis biasanya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan
dan dapat dengan mudah diobati.
Klasifikasi
Sub Kingdom : Protozoa
Filum : Sarcomastigophora
Sub Filum : Mastigophora
Kelas : Zoomastigophorasida
Ordo : Diplomonadorida
Famili : Hexamitidae
Genus : Giardia
Spesies : Giardia lamblia
Distribusi Geografis
Parasit ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis daripada di
daerah dingin. Terutama di Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan,
Meksiko, dan Afrika.
Di Indonesia juga ditemukan di daerah tropis seperti Sumatra Barat
dan kalimantan Tengah.
Morfologi
Giardia lamblia mempunyai 2 bentuk, yaitu: tropozoit dan
kista.
Tropozit Giardia lambia

Berbentuk bilateral simestris seperti buah jambu monyet dengan


anterior tampak membulat dan bagian posterior meruncing.
Ukuran panjangnya 10-20 m.
Mempunyai 8 flagel.
Di bagian anterior terdapat sepasang inti berbentuk oval.
Di bagian ventral anteior terdapat dua batang batil isap (para basal)
berbentuk seperti cakram cekung yang berfungsi untuk perlekatan di
permukaan sel epitel usus.
Kista Giardia lamblia

Berbentuk oval berukuran 8-12 m.


Mempunyai dinding yang tipis dan kuat dengan sitoplasma berbutir
halus.
Kista yang baru terbentuk mempunyai 2 inti
Kista yang sudah matang mempunyai 4 inti dan terletak di satu kutub.
Tropozoit Giardia lambia Kista Giardia lambia
Siklus Hidup
Giardia lamblia hidup dalam usus halus dan melekat pada permukaan
epitel usus. Protozoa dapat berenang dengan flagellanya.
Dalam usus halus protozoa dimana isi usus parasit ditemukan dalam
bentuk tropozoit, namun setelah masuk ke dalam colon parasit ini
akan membentuk kista.
Pertama-tama flagella memendek, sitoplasma mengental dan dinding
menebal, kemudian kista keluar melalui feses. Pada awal terbentuknya
kista terdapat 2 nukleofil lalu sejam kemudian menjadi 4 nukleofil.
Pada seseorang penderita berat ditemukan 14 milyar pada fesesnya,
sedangkan pada penderita sedang terdapat 300 juta kista.
Bila kista tertelan hospes maka kista akan langsung masuk ke
duodenum dan tumbuh kembali membentuk tropozoit.
Cara Penularan
Dalam silkus hidupnya, G. Lamblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium
trofozoit yang dapat hidup bebas di dalam usus halus manusia dan
kista stadium infektif yang keluar ke lingkungan melalui feses manusia.

Tertelannya kista dari air minum dan makanan yang terkontaminasi


atau dapat juga melalui kontak individu merupakan awal dari infeksi.
Setelah melewati gaster, kista menuju usus halus.

Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu multiplikasi terjadi melalui


pembelahan biner dengan interval kurang lebih 8 jam.
Gejala Klinis
Tanda-tanda dan gejala giardiasis biasanya terjadi dalam waktu 7
sampai 14 hari dari paparan parasit, meskipun gejala dapat muncul
pada awal 3 hari atau akhir 25 hari.
Mereka sering termasuk diare, pucat tinja berminyak, kram perut, gas,
mual , muntah, kembung, penurunan berat badan, dan kelemahan.
Beberapa orang mungkin mengalami ledakan, berbau busuk
diare. Demam, ruam, dan nyeri sendi kurang umum. Gejala biasanya
berlangsung selama 1 sampai 2 minggu, namun dapat berlangsung
selama 6 minggu.
Individu yang memiliki penyakit lain mungkin mengalami gejala tahan
lama mengakibatkan komplikasi seperti diare berkepanjangan
menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan lebih lanjut, dan
malnutrisi. Komplikasi lainnya termasuk arthritis dan kerusakan pada
sel-sel yang melapisi usus.

Pada penderita yang asimtomatik, secara histologi tidak ditemukan


kelainan mukosa duodenum dan yeyunum. Pada penderita simtomatik,
dapat ditemukan atrofi vili, hiperplasia kripta, kerusakan sel epitel,
dan infiltrasi sel plasma, limfosit dan leukosit PMN pada lamina
propris yang ekstensif.

Walaupun demikian penderita simtomatik giardiasis dapat juga


memperlihatkan gambaran histologi yeyunum yang normal tanpa
inflamasi.
Diagnosis
Diagnosis giardiasis tidak semuanya dapat ditetapkan berdasarkan
pemeriksaan tinja. Dianjurkan pemeriksaan tinja selama 3 hari
berturut-turut atau setiap 2 hari sekali dalam kurun waktu 10 hari.
Karena stadium kista dan trofoziot G. lamblia dikeluarkan dalam tinja
secara periodic, maka hasil yang negative tidak dapat dipakai sebagai
pegangan bahwa G. lambria bukan penyebab penyakit.
Untuk menemukan trofozoit yang masih bergerak diperlukan tinja
yang segar. Pada pemeriksaan dapat ditemukan trofozoit dalam tinja
encer dan cairan duodenum serta kista dalam tinja padat.
Deteksi antigen G. lamblia dalam tinja dapat dilakukan baik pada tinja
segar maupun tinja dengan formalin.
Pemeriksaan ini dilaporkan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai
baku emas. Hasilnya mendekati pemeriksaan mikroskopik bila jumlah
kista yang ditemukan dalam tinja sukup tinggi dan sebaliknya.
Pencegahan
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Meminum air yang sudah dididihkan atau disaring terlebih
dahulu.
Menjaga sanitasi diri sendiri dan lingkungan.
Pengobatan
Infeksi pada manusia secara konvensional diobati dengan
metronidazole, tinidazole atau nitazoxanide.

Salah satu pengobatan altenatif yang paling umum adalah berberine


sulfate (ditemukan pada akar anggur oregon, goldenseal, dll), namun
pada dosis tinggi dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension.

Anda mungkin juga menyukai