Anda di halaman 1dari 8

Giardia lamblia

Nama : Sindhi Safutri


Kelas : XI-A
No.absen : 26
Karakteristik
Sinonim : Giardia Intestinalis / Gardia Duodenalis.
Parasit, Protozoa usus, Flagellata, Pathogen
Habitat Usus Halus : duodenum & jejenum.
Penyebab diare terutama pada anak anak.

Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Filum : Metamonada
Ordo : Diplomonadida
Famili : Hexamitidae
Genus : Giardia
Spesies : Giardia lamblia

Distribusi
- Kosmopolik
- Iklim tropik dan subtropik
- Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan, Meksiko, Amerika Serikat
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Filum : Metamonada
Ordo : Diplomonadida
Famili : Hexamitidae
Genus : Giardia
Spesies : Giardia lamblia

Distribusi
- Kosmopolik
- Iklim tropik dan subtropik
- Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan, Meksiko, Amerika Serikat

Morfologi
Trofofozoit Kista
- 12-15 mikron - 9 to 12 mikron
- Bentuk separoh buah peer - Bentuk oval
- 4 pasang flagella & 2 axostill - Dinding tipis
- Bilateral simetris -
- 2 diskus penghisap di bag anterior 4 inti
- 2 inti & 2 benda parabasal
Siklus Hidup
- Habitat : usus halus
- Sista : bentuk Infektif, resisten lingkungan luar, sehingga penularan mudah
terjadi.
- Sista & trofozoit trdapat didalam tinja (diagnostic stages)
- Sista tahan bberapa bulan didalam air dingin.
- Cara infeksi : “fecal/oral route”
- Eksistasi didalam usus halus.
- Setiap sista menghasilkan 2 trofozoit.
- Pembelahan binair, diusus halus proksimal.
- Trof menempel pada mukosa usus dengan diskus penghisap.
- Ensistasi terjadi dikolon
- Sista sering ditemukan pada tinja normal.
- Sista Infektif dalam tinja, setiap menular ke individu lain.
- Dosis Infektif kurang lebih 10 sista

Patofisiologi
Timbulnya didiare pada glardiasis belum jelas, diduga :
1. Epitel usus tertutup trofozoit, jumlah besar, epitel pendek, luas mukosa
sempit, penyerapan berkurang, sehingga terjadi melabsorbsi nutrisi
2. Ada kompetiisi penyerapan nutrisi mukosa usus & parasit yang jumlahnya
besar
Akibat sel epitel rusak, sehingga ada perubahan status imunitas untuk
absorbsi, kaerna kekurangan lactase, maka secresi mukus & motilitas usus
Berlebihan.
Gejala klinis
- Asymptomatic
- Symptomatic : diare & malabsorpsi,
- Gejala awal : sakit perut, tinja, bau bacin, sering diare cair
- Tinja mengandung lemak berlebihan (steatorrhoe), tapi sangat jarang ada
darah dan jaringan rusak.
- Gladiasis akut, terjadi setelah periode inkubasi : 1-14 hr, rata-rata setelah
7 hr diare selalu berakhir 1-3 minggu
- Keadaan kronis, berkaitan dengan kekurangan/malabsorbsi : vitamin B12,
vitamin A, protein, disaccharidase & lactose intolerance.
- Gejala akut bisa bertahan 7-21 hari dan bisa jadi kronis
- Jika kronis pasien bisa kehilangan berat badan
- Mual, muntah, kurang nafsu makan, pusing kepala dan demam
- Gejala kronis bisa pula meliputi perut kembung. Konstipasi sulit buang air
dan keram perut.
Banyak orang tanpa sadar jadi caries / pembawa bakteri itu dan menyebarka
kepada orang lain.

Diagnosa

- Mikroskopis : sista & trofozoit dalam tinja, - Cara lain, deteksi Ag parasit :
perlu pemeriksaan sampel ulang - Enzyme immunoassays
- Trofozoit dapat ditemukan : - Immunoflourescence
- Cairan duodenum (enterotestzz0
- Duodenal biopay
Terapi
- Metronidazole & Tinidazole.
- Nitazoxanide untuk giardiasis pada anak-anak.

Pencegahan Primer
- Membudayakan PHBS :
- Mencuci tangan sebelum maka.
- Memanaskan air minum sampai 100 derajat celcius selama 10 menit, bila
dimungkinkan air yang diminum diberi hipoklorit dan iodine
- Melindungi instalasi air minum dari kemungkinan kontaminasi tinja manusia
dan hewan
- Membiasakan diri untuk buang air besar pada jamban saniter
- Bila perlu gunakan alat penyaringan air minum yang dapat menyaring
parasit Giardia lamblia
Pencegahan Sekunder
- Melaporkan ke instansi kesehatan yang berwenang jika mengetahui adanya kasus
- Melakukan isolasi
- Melakukan disenfeksi secara serentak terutama pada alat-alat dan tanah yang tercemar tinja
karantina : tidak ada
- Melakukan Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi dengan pemeriks-aan mikroskopis terhadap
tinja setiap anggota keluarga dan tersangka
kontak lain khususnya yang tidak menunjukkan gejala
Pengobatan
- Kuinakrin peroral secara oral, sangat efektif untuk giadiasis. Tetapi obat ini
terkadang bisa menimbulkan gangguan saluran pencernaan
- Metronidozol juga efektif dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit,
tetapi belum disyahkan sebagai pengobatan untuk giardisis oleh FDA
- Fuzurazolidon sebetulnya tidak seeftif kuiakrin atau metronidozol, tetapi
karena tersedia dalam bentuk sirup, mudah diberikan untuk ank-anak.
Thank you
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai