Anda di halaman 1dari 33

BLOAT / KEMBUNG PERUT

Definisi : Gangguan pada saluran


pencernaan yang ditandai oleh
pembesaran rumen karena tertahannya
gas hasil fermentasi mikroba rumen.
BLOAT / KEMBUNG PERUT
• Banyak faktor yang berpengaruh
• sulit dibuktikan secara eksperimental
• Berdasar hasil pengamatan lapang
(epidemiologi)
• Studi kasus
• Opini di masyarakat
Bloat merupakan ancaman bagi peternakan
sapi :

– menurunkan produktivitas ternak


– menurunkan feed intake
– kerugian ekonomi : 751.000 dolar AS
– Kematian
Faktor – faktor penyebab:
1. Tumbuhan/Pakan : Leguminosa/ konsentrat
tinggi
2. Genetik Hewan: Induk mudah kena anaknya
mudah juga, Brahma lebih mudah dari ras lain
3. Mikroorganisme rumen tak seimbang : produksi
gas
4. Manajemen peternakan
5. Umur: muda lebih peka
6. Produksi saliva menurun
7. Material pakan yang kering tinggi
JENIS-JENIS BLOAT
Berdasar Keadaan gas:
1. Bloat Primer / berbusa / berbuih: Bloat
berbusa atau berbuih yang terjadi akibat
penumpukan gas hasil permentasi yang
berbentuk gelembung kecil terperangkap
secara persisten diantara isi lambung
atau ingesta

2. Bloat skunder/ bebas : tertimbunnya gas


hasil fermentasi diatas permukaan
ingesta
JENIS-JENIS BLOAT
Berdasar Penyebab:
1. Legume pasture (pengembalaan)
2. Legume hay (jerami) kombinasi
dengan pakan biji-bijian
3. High concentrat (Konsentrat
Tinggi)
4. Free gas bloat
Etiologi :
1.Padang pengembalaan yang terdiri dari >
50% legume seperti : alfalfa, red clover,
white clover, kacang-kacangan, bayam,
lobak, kangkung
2.Pemberian rumput atau pucuk muda dan
musim basah.
3.Peningkatan pakan kaya konsentrat
4.Alergi,
5.Toksik : cyanida, H2S, saponin, histamin.
ETIOLOGI LANJUTAN
6. Pemberian pakan dan air tidak seimbang
7. Pakan diberikan ad libitum
8. pH rumen turun.
9. Motilitas usus menurun
10. Rumput dipupuk intensif dengan
nitrogen
11. Tanaman yang memanfaatkan unsur N,
Mg, Cu secara berlebihan.
ETIOLOGI LANJUTAN
12. Lesi organ seperti: esofagitis, lesi N Vagus,
papiloma esopagus, fibroma cardia,
pembesaran LN mediatinal, traumatic reticulo
peritonitis, penyumbatan esofagus.
13. Pakan rendah serat kasar,
14. dedak tinggi.
15. Populasi MO rumen tinggi,
16. produksi saliva rendah,
17. Pakan kaya saponin dan hemiselulosa.
18. Kalsium darah rendah, konstipasi.
Tanda Klinik
1. Kematian secara mendadak: 20 menit; 1 jam
sampai 3 hari.
2. Pembesaran perut daerah flank
3. Sapi terbaring ditanah dengan ekor diangkat
4. Sapi berdiri kaki diregangkan ke arah luar dan
malas bergerak
5. Dari mulut dan hidung keluar leleran warna
hijau dan sisa kunyahan pakan
6. Sulit bernafas, gelisah, konstipasi
Diagnosis
1. Gejala klinis
2. Pengamatan epidemiologi
Pengobatan
1. Rumenotomi
2. Trokarisasi : Trokar (jarum dengan
panjang 10 cm diameter 1 cm) atau
dengan pisau (lebar 1-2 cm) dan bambu
panjang 30 cm.
3. Tube rumen
4. Sintetik surfaktan (anti busa): poloxalene
10-18 g/hari dibagi 2 dosis
5. Alkohol ethoxylate. : 60-120 ml/ekor/hari
6. Minyak tumbuhan (kelapa, sayur, kacang)
: 300-500 ml sekali sehari selama 2-3 hari.
Pengobatan
7. Minyak mineral (parapin): 80-250 ml.
8. Minyak jarak : 200 ml (hanya untuk
sapi dewasa)
9. Antibiotika.
10. Cuka hangat : ½ liter dua kali
sehari.
11. Deterjen : 1 sendok dalam 2 liter air
12. Daun pisang.
13. Coca cola/minuman bersoda
Penangan Bloat
• Sapi dipaksa untuk berdiri (berbaring)
• Kepala dalam posisi lebih tinggi
• Ditaruh batang kayu atau pipa besi di mulut
supaya sapi menggerakan lidah (mengunyah)
• Bagian rumen ditekan dengan kuat
menggunakan tangan (Tinju) dalam waktu yang
agak lama sampai sapi sendawa
• Beri minum air hangat kuku
• Rektal untuk mengeluarkan kotoran
Pencegahan
1. Perbaikan Manajemen Peternakan :
tetapi tidak 100%, karena terjadi juga
pada manajemen yang baik
2. Padang pengembalaan terdiri atas
banyak jenis rumput
3. Digembalakan siang hari dan telah
kering
4. Pakan dengan serat kasar 10-15%,
5. Penambahan garam 4% pada pakan.
SAPI BALI
BALI ZIEKTE
(Gatal, Berung)
• Penyakit ini dilaporkan tahun 1925
• Oleh Lubberink dan Le Coultre
• Pada sapi bali di Bali dan daerah lain

• Disebut juga dermatitis fotosensitisasi


BALI ZIEKTE
(Gatal, Berung)
Penyebab:
• Belum jelas, dugaan Intoksikasi pakan
• Tumbuhan : Medicago, Trifolium, Hypericum
• Lantana camara (Bunga Merah dan Ungu)
• Racun hepatotoksik : lantadene A
• Hasil Riset : Sapi diberikan 1 Kg/hari dalam
kondisi segar
BALI ZIEKTE
(Gatal, Berung)
Penyebab:
• Kemungkinan lain: mikotoksin (Sporodesmin
yg dihasilkan sporodesmium)
• Tanaman beracun yang bersifat hepatotoksik
• Obat (Phenothiasin, carbon tetrachlorida)
• Gangguan hati oleh cacing fasciola
Tanda Klinis

Awal penyakit
• Demam
• Kurus dan anemia
• Konjunctivitis
• Rhinitis mukopurulenta
Tanda Klinis

Lanjut
• Ikterus dan kerusakan mukosa hidung,
ventral lidah dan vagina
• Lesi erosi atau ulkus yang tertutupi
material nekrose
• Anoreksia dan hipersalivasi
Tanda Klinis
• Lesi kulit : ekzem, nekrosa
• Pada daerah sedikit pigmen
• Pada daerah yang banyak kena sinar
matahari
• Gejala menjilat badan jika jaringan
nekrotik akan lepas
• Telinga nekrose dan keriput (sembuh)
• Miasis (kadang-kadang)
Tanda Klinis
Perubahan Pasca Mati
• Ikterus organ dalam
• Gastroenteritis hemoragika
• Edema subkutan
• Perdarahan subepikardial
• Hati dan ginjal membesar
• Kantung empedu bengkak
Perubahan Mikroskopik
• Ringan ; sel-sel hati pada bagian portal
membengkak dan sitoplasna ada vakuol-vakuol
• Sel-sel bagian sentral : normal
• Buluh empedu pada segitiga kiernan :
proliferasi
• Hebat : nekrose sel hati, disorganisasi lobulus
• Proliferasi sal empedu
• Ginjal : nekrose tubuli convulatus proksimal
Diagnosis Banding
• Penyakit ingusan (coryza ganggrenosa
bovum)
• MCF (malignan catarhar fever) : keruh
kornea
• Jembrana : pada awal penyakit
• Demodekosis : tahap penyembuhan

Diagnosis : Tanda-tanda Klinis


Diagnosis Banding
Pengobatan
• Antihistamin
• Antibiotika
• Vitamin D dan A
Pencegahan:
• Hindari ternak dari sinar matahari penuh
• Jangan diberi pakan lantana camara
• Beri minum yang banyak

Anda mungkin juga menyukai