Anda di halaman 1dari 42

PENYAKIT BAWAAN MAKANAN

PUSKESMAS CIPTOMULYO 2019


PENYAKIT BAWAAN MAKANAN (PBM), APA ITU?
• Sakit yang ditimbulkan karena mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi

• Gejala: khas saluran cerna, yaitu


– Mual, muntah, sakit perut, diare, konstipasi,
deam, sakit kepala, mata berkunang-kunang,
pingsan.
KENAPA PENTING DIBAHAS TENTANG PENYAKIT
BAWAAN MAKANAN?
• Dapat menyebabkan KEMATIAN
– Contoh: demam tifoid dapat menyebabkan
perforasi usus, infeksi tubuh  sepsis 
meninggal
• Dapat menurunkan PRODUKTIFITAS
– Contoh: orang dewasa kerja  terkena PBM 
tidak bekerja  upah menurun
SIAPA YANG BERISIKO TERKENA PBM?
• Kerentanan manusia terhadap penyakit dapat
dipengaruhi :
– Faktor umur, semakin muda dan semakin tua
berisiko.
– Pola hidup, hubungannya dengan bagaimana
kebersihan nya?
– Kondisi kesehatan, adakah penyakit penyerta?
PENYEBAB
Dapat digolongkan dalam 5 kel besar:
1. Virus
2. Bakteri
3. Amuba/protozoa KUMAN
4. Parasit
5. Bukan kuman
HEPATITIS A
• Gejala penyakit :
Panas tidak begitu tinggi
Gejala penyakit pencernaan
Selaput putih mata, telapak tangan, dan kulit
terlihat kekuning-kuningan (jaundice)
Urine berwarna gelap, seperti teh
Pada beberapa keadaan (15 % penderita
Hepatitis A) bisa kambuh lagi
HEPATITIS A

• Onset 4 minggu (15 – 45 hari)


• Penularan pada daerah dapat penduduk dan
sanitasi yang jelek
• Epedemi cuaca pada suhu yang dingin
• Banyak pada dewasa
• Virus bisa ditemukan di hati, empedu, berak,
dan darah
• Sembuh sendiri, tidak perlu pengobatan
kecuali terjadi dehidrasi
• Bedrest total
HEPATITIS A

Pencegahan: kebersihan lingkungan


(pembuangan tinja), pendidikan kebersihan
perorangan (penjamah makanan),
penanganan makanan secara tepat.
GASTROENTERITIS PADA VIRUS
 Gejala : diare, muntah, sakit perut, mual, dan
demam, serta dehidrasi jika berat.
 Penyebab : Rotavirus, coronavirus, adenovirus
biasanya berhubungan dengan seafood dan terjadi
pada kapal pesiar
 Masa inkubasi sekitar 1-3 hari.
PBM yang disebabkan Bakteri

Dibedakan menjadi 2 :
A. Penyakit karena Bakteri (menular secara
langsung).
B. Penyakit karena toksin yang dikeluarkan oleh
bakteri dan mencemari makanan
Penyakit yang disebabkan Bakteri
• Demam tifoid
• Disentri Basiler
• Kolera
Demam Tifus & Paratifus
◦ Penyakit infeksi pada usus halus
◦ Kuman ada di darah, kencing, feses

◦ Gejala : demam tinggi (38,8-40,5 ºc),


sakit kepala, mual, tidak nafsu makan,
pusing, opstipasi/diare, nyeri tenggorkan,
anoreksia

◦ Penyebab : Salmonella Typhi & Paratyphi

◦ Sumber Penularan : Manusia


Demam Tifus & Paratifus
◦ Penularan : makanan, air yg tercemar tinja
atau air seni penderita/ karier, jari tangan
penjamah yg tdk besih, serangga spt lalat
yg kontak dgn tinja penderita.

◦ Masa tunas : 3 s/d 21 hari


◦ Komplikasi :
◦ Perforasi usus
◦ Pneumoni, bronkitis, myocarditis

◦ Pencegahan : Pelihara kebersihan tempat,


alat pengolah & penghidang makan,
kebersihan perorangan penjamah makan,
penderita dilarang terlibat, penyediaan air
minum yang memenuhi syarat kesehatan
lingkungan yang memadai
Disentri Basiler
 Terutama terjadi pada negara
berkembang
 Gejala : Diare dan demam mendadak,
mules, BAB lendir disertai darah.
 Penyebab : Shigella Dysentriae
 Sumber Penularan : Penderita/ karier
 Penularan : sanitasi yang jelek bisa
kontak melalui makanan atau alat
makan yang tercemar oleh bakteri
 Masa Tunas : 2-4 hari
Kolera
 Gejala : Diare mendadak yg sangat berat,
tinja spt air cucian beras, muntah sehingga
banyak elektrolit yang keluar menyebabkan
kram perut, turgon kulit menurun, &
dehidrasi dan bisa menyebabkan kematian.
 Penyebab pandemi pada abad 20
 Penyebab : Vibrio Cholera
 Sumber penularan : Manusia, sering
ditemukan pada lingkungan air payau dan
muara sungai
 Penularan : air yang tercemar tinja dan
penjamah makanan yang terinfeksi atau
air limbah untuk irigasi sayuran dan buah,
 Sifat bakteri : tahan pada suhu rendah,
sensitif pada suhu panas.
Penyakit yang disebabkan Racun yang dihasilkan
Bakteri
• Staphilococcus Aureus
• Clostridium botulinum
• Clostridium Perfringens
• Vibrio Parahaemolyticus/ gastroenteritis/
bloodydiare
• Bacillus Cereus,Gastroenteritis
Staphilococcus Aureus
◦ Gejala :
◦ Muntah
◦ Sakit perut yg sangat,
◦ Kadang-kadang diare timbul bbrp jam stlh m’konsumsi
makanan yg mengadung toksinnya.

◦ Bahan toksis: tahan panas sampai air mendidih.


Stafilokokkus berkembang biak dlm makanan &
menghasilkan toksin. Makin lama dalam suhu
kamar makin banyak toksin yang dihasilkan.
Pada makanan pemanasan yang tidak sempurna/
berada pada suhu kamar yang lama : mayones,
salad, dll

◦ Penularan : dari makanan yang mengadung toksin


, kontaminasi makanan dan penjamah

◦ Masa Tunas : 1-6 jam


Staphilococcus Aureus
Gejala :
◦ Muntah
◦ Sakit perut yg sangat,
◦ Kadang-kadang diare timbul bbrp jam stlh
m’konsumsi makanan yg mengadung
toksinnya.
Masa Tunas : 1-6 jam
Staphilococcus Aureus
◦ Bahan toksis: tahan panas sampai air
mendidih. Stafilokokkus berkembang biak
dlm makanan & menghasilkan toksin.
Makin lama dalam suhu kamar makin
banyak toksin yang dihasilkan.
Pada makanan pemanasan yang tidak
sempurna/ berada pada suhu kamar yang
lama : mayones, salad, dll

◦ Cara Pencegahan : Penjamah makanan


harus dididik untuk mengolah makanan yg
bersih & pelihara kebersihan diri.
Jangan menyimpan makanan pada suhu
kamar dalam waktu lama
Clostridium botulinum
 Gejala : Gangguan sistem syaraf brp
kelumpuhan, kelopak mata tertutup,
penglihatan kabur, mulut kering dan kesulitan
menelan dan bebicara, kematian karena gagal
nafas atau jantung.

 Bahan toksin : toksin yg dihasilkan clostridium


Botulinum. KLB terjadi karena kesalahan dalam
proses pengawetan makanan khususnya
industri pengalengan, fermentasi, pengasapan

 Sumber penularan : tanah, endapan dalam air


laut atau tawar, saluran cerna ikan, hewan,
burung, serangga

 Masa Tunas : 8-24 jam


Clostridium botulinum
Cara Pencegahan : pengawasan ketat dlm
proses pengalengan & pengawetan, mkn
kaleng yang sdh rusak, menggelembung
atau kedaluwarsa jg dikonsumsi.
Clostridium Perfringens
 Gejala : jarang mual & demam, diare
jarang terjadi, kram perut

 Bahan toksin : toksin dari C Perfringens


resisten terhadap pemanasan

 Sumber penularan: tanah, usus


manusia dan usus binatang.
Clostridium Perfringens
 Penularan : daging, ayam, legume, gravies
(saus-sausan) dibiarkan terlalu lama pada
suhu kamar atau pedinginannya kurang
adekuat, memungkinkan spora untuk
bertunas dan bertumbuh menghasilkan sel
vegetatif yang banyak. Sebelum dikosumsi
tidak dipanaskan dengan suhu cukup tinggi
orang akan sakit.

 Cara Pencegahan : hidangkan daging


sewaktu panas, jika disimpan harus di
lemari es Dipanaskan secara merata
Vibrio Parahaemolyticus/
gastroenteritis/ bloodydiare
 Gejala : diare, kram perut, mual,
muntah & demam kadang disertai
darah & lendir, berlangsung s/d 8 hari

 Penyebab : bakteri vibrio


parahaemolyticus

 Penularan : Perairan pantai,


kontaminasi silang dan ikan & kerang yg
mentah atau tdk dimasak sempurna,
sayur mentah, susu mentah, daging
busuk
Vibrio Parahaemolyticus/
gastroenteritis/ bloodydiare
 Masa Tunas : 9 jam – 3 hari

 Cara Pencegahan : Masak makanan laut


dengan sempurna waktu dan suhunya
serta dipisah antara yg mentah dan yg
matang. Simpan dalam suhu dingin.
 Pemilihan bahan sayuran, susu, daging
yang bagus
Bacillus Cereus,Gastroenteritis
 Gejala : Mual & muntah mendadak,
sakit perut dan diare
 Penularan : banyak tersebar di
lingkungan(tanah) pemindahan apabila
memakan makanan yg dibiarkan lama
dlm suhu kamar,nasi goreng,susu dan
produk susu,saus dll.
 Masa Tunas : 6-16 jam
 Cara Pencegahan : Simpan makanan
matang dalam refrigerator, jgn biarkan
lama dlm suhu kamar, panaskan
kembali makanan yg telah disimpan
cukup lama.
Penyakit yang disebabkan Racun yang dihasilkan
Protozoa
• Protozoa: Binatang yg terdiri dari satu sel
saja yg sering menimbulkan kesakitan
Amoeba Hystolitica dan Giardia
Lambdia (yang paling sering)
 Gejala : Disentri dengan diare berlendir
dan darah, sakit perut dan mulas, gastritis,
nafsu makan menurun, gejala ini dapat
berlangsung lama

 Penularan : air yg tercemar, tangan


penjamah makanan yg sedang terkena
penyakit ini, sayuran mentah yg tercemar
kotoran, buah.

 Cara Pencegahan : Masak sayuran mentah


dg sempurna atau cuci bersih dg air
mengalir, penjamah harus menjaga
hygiene.
Penyakit yang disebabkan Racun yang dihasilkan
Cacing
Cacing pita
(Taenia saginata & T solium)

 Gejala : gelisah, insomia, anoreksia, berat


badan menurun, kejang epilepsi sampai
kematian.
 Penyebab :
 Hewan akan memakan telur cacing
bersama dengan makanan  Telur akan
tumbuh menjadi sitisercus didalam otot
hewan.
 Manusia bisa tetular karena
mengkomsumsi makanan yang tidak
dimasak sampai matang. larva yg tdpt dlm
daging babi & sapi, akan berkembang di
usus manusia menjadi cacing dewasa.
Cacing pita
(Taenia saginata & T solium)
 Penularan : memakan daging yg tdk
dimasak dg baik
 Pencegahan : Masak daging dg
sempurna, pengolahan daging harus
terpisah, Penyimpanan daging dibwh
titik beku
Cacing giling (Ascaris Lumbricoides)

 Gejala : kram perut, muntah, panas,


gangguan paru, bisa terjadi gangguan
gizi dan penyumbatan pada usus,
empedu dan prakreas.

 Penyebab : telur ikut tertelan makanan,


menetas di usus melalui larva migrasi
keparu, jantung, dan lain-lain.
Cacing giling (Ascaris Lumbricoides)
 Penularan : dari tanah yang tercemar
kotoran manusia, sayuran dan air yang
terkontaminasi

 Pencegahan : melindungi makanan dari


kotoran dan debu, mencuci bahan
makanan yang baik, makanan yang
jatuh dilantai tidak boleh dimakan.
Penyakit yang disebabkan Racun yang dihasilkan
selain Kuman
• Tanaman
• Seafood
• Zat Pewarna
Keracunan Bawaan Makanan karena
Jamur
Berasal dari jamur disebut mikotoksin,
salah satunya aflatoksin. Kadar
yang tinggi terdapat didalam
jangung dan kacang tanah yang
berjamur (kondisi yang lembab),
• Jangka pendek  kadar tinggi
mematikan
• Jangka panjang  karsinogenik
• Cara pencegahan : tidak memakan biji-
bijian yang berjamur yang biasanya
ditunjukan dengan warna kehijauan.
Keracunan Bawaan Makanan karena
Singkong
Dari umbi-umbian al : singkong
mengadung racun linamarin
dan lotaustralin, yang bisa
berubah menjadi senyawa
kimia HCN (hidrogen sianida)
Gejala : penyempitan kerongkongan,
mual, muntah, sakit kepala bahkan
bisa menimbulkan kematian
Pencegahan : singkong dicuci untuk
menghilangkan tanah yang
menempel baru dikupas, kemudian
diredam dalam air bersih
Yang berasal dari makanan laut. Kerang,
kepiting dan ganggang pd musim
tertentu mengandung racun
Zat kimia berbahaya dalam makanan,
seperti : pewarna, penyedap ataupun
pengawet yg bukan peruntukannya.
Zat kimia berbahaya dalam makanan
Zat kimia berbahaya dalam makanan

Kenapa sih, kita harus mewaspadai zat kimia


tersebut?
•Hiperaktif
•Gangguan kognitif
•Dorongan agresif
•Asma
•Penyakit gatal berbintik merah
•Kekurangan zat besi dan seng
•Kurang tidur  mudah marah
•Penyakit autoimune
•Penyakit keganasan pada darah
Zat kimia berbahaya dalam makanan

Kenapa sih, kita harus mewaspadai zat kimia


tersebut?
•HiperaktifKEJADIAN PENYAKIT INI TIDAK
ANGKA
•GangguanSAAT
BANYAK kognitif
INI
•Dorongan agresif
NAMUN,
•Asma JIKA SEKARANG TIDAK ADA
KEWASPADAAN
•Penyakit gatal berbintik merah
•Kekurangan
DI MASA DATANGzat besi dan seng
PENYAKIT TERSEBUT
•Kurang tidur  mudah marah
AKAN MENJADI
•Penyakit autoimune
PANDEMI
•Penyakit keganasan pada darah
ADA PERTANYAAN?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai