MAKANAN
Seksi Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Depok
1. PENDAHULUAN
Makanan selain bermanfaat untuk
pertumbuhan dan perkembangan dan
kesehatan tubuh manusia, makanan juga
dapat menimbulkan bahaya terhadap
kesehatan, bai berupa kesakitan maupun
kematian
Banyak penyakit yang diakibatkan oleh
makanan yang tidak sehat baik berupa infeksi
maupun bahan kimia berbahaya
Penyakit yang diakibatkan oleh makanan
lazim disebut penyakt bawaan makanan (PBM)
2. EFEK PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
TERHADAP PENCERNAAN
Makanan dicerna di dalam sistem pencernaan
untuk dirubah menjadi bahan nutrisi halus yang
bisa diserap oleh usus halus;
Makanan yang dicerna didorong sepanjang saluran
pencernaan melalui gerakan peristaltik usus;
Jika ada bahan bersifat racun, usus akan
melakukan gerakan anti peristaltik, dibantu
gerakan otot perut dan dada, menghasilkan
muntah;
Bila tidak berhasil muntah, racun akan masuk ke
usus halus, menimbulkan kontraksi sakit perut dan
diare.
3. PENGERTIAN
Penyakit bawaan makanan umumnya
menunjukkan gejala gangguan saluran
pencernaan; sakit perut, diare, muntah
Penyakit ini timbul akibat mengkonsumsi
makanan yang mengandung bakteri ganas dlm
jumlah banyak, mengandung racun bakteri, atau
mengandung bahan kimia berbahaya
PBM dapat menyerang perorangan, keluarga
atau kelompok atau massal
Gejalanya bisa ringan, sampai berat,
berlangsung beberapa jam atau berhari-hari
bahkan berbulan-bulan
4. KELMPOK PENYAKIT BAWAAN
MAKANAN
Penyakit bawaan makanan digolongkan 5
kelompok :
1) Kelompok yang disebabkan Virus
2) Kelompok yang disebab bakteri :
- Infeksi makanan
- Keracunan makanan
c. Penyakit bawaan makanan disebabkan
protozoa
d. Penyakit bawaan makanan disebabkan parasit
e. Penyakit bawaan makanan yang penyebabnya
bukan kuman
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
KARENA VIRUS
a. Hepatitis A
Gejala : demam, tidak enak badan, tidak
nafsu makan, perut terasa tidak enak, timbul
kekuningan di mata dan kuku
Penyebab : virus Hepatitis A
Sumber penularan : manusia; terdapat di tinja
penderita lalu mengontaminasi makanan dan
air
Pencegahan : kebersihan lingkungan,
kebersihan perorangan, penanganan makanan
yang tepat
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
KARENA VIRUS
b. Gastroenteritis yang disebabkan virus
Gejala : diare, muntah, sakit perut mual, dan
demam
Penyebab : virus gastroenteritis golongan
calvivirus, dan golongan rotavirus
Sumber penularan : manusia penderita;
menular melalui makanan yang
terkontaminasi
Pencegahan : kebersihan lingkungan,
kebersihan perorangan, kebersihan tempat
dan peralatan makanan
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
KARENA BAKTERI
a. Demam tifus (tifoid) dan para tifus
Gejala : demam yang berkelanjutan, sakit
kepala, rasa tidak enak, tidak nafsu makan,
bercak-bercak kemerahan di tubuh, sedikit
batuk, tidak buang air besar
Penyebab : bakteri Salmonella typhi
Sumber penularan : manusia penderita dan
yang karier; penularan melalui makanan dan
air yang tercemar.
Pencegahan : kebersihan lingkungan,
kebersihan perorangan, penanganan makanan
yang tepat
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
KARENA BAKTERI
b. Kolera
Gejala : diare berat tinja encer, kadang-
kadang muntah, dehidrasi, dapat menimbulkan
kematian bila tidak segera ditolong
Penyebab : Vibrio cholera, Vibrio cholera bio
type El Tor
Sumber infeksi : manusia penderita, penularan
melalui air dan makanan yang tercemar oleh
tinja penderita
Pencegahan : kebersihan lingkungan,
kebersihan perorangan, penanganan makanan
yang tepat
PENYAKIT BAWAAN MAKANAN
KARENA BAKTERI
c. Disentri basiler
Gejala : diare, demam, sakit perut/mules,
tinja mengandung lendir dan kadangkadang
berdarah
Penyebab : bakteri genus Shigela
Sumber penularan : penderita atau karier,
Cara penularan : secara langsung dan tidak
langsung melalui makanan, alat makan, air dan
serangga
Pencegahan : kebersihan lingkungan,
kebersihan perorangan, penanganan makanan
yang tepat
KERACUANAN MAKANAN
Keracunan makanan disebabkan oleh toksin/racun
yang dikeluarkan oleh bakteri, bukan oleh bakteri
itu sendiri
Keracunan Makanan karena Staphilococcus
Gejala : muntah, diare, sakit perut yg luar biasa, suhu
Bahan toksis: toksis dari jenis staphilococcus bersifat
tahan panas sampai mendidih, berkembang dlm
makanan, makin lama makanan disimpan dlm suhu
kamar toksin makin banyak
Cara pemindahan: bakteri staphilococcus pindah dari
tangan atau bersin/ batuk penjamah dan masuk ke
makanan
Pencegahan : memelihara hygiene perorangan
penjamah, penjamah yg sakt diliburkan, penyimpanan
makanan dlm suhu yg tepat
KERACUANAN MAKANAN
Keracunan makanan Clostridium botullinum
Gejala : gangguan sistem syaraf; mata tertutup,
penglihatan kabur, mulut kering, radang tenggorokan,
muntah, diare, kadang-kadang susah buang air
Bahan toksis: toksin dihasilkan oleh bakteri
Clostridium botulinum mencemari makanan kaleng
yang diproses tdk baik, dalam kondisi anaerob bakteri
berkembang dan menghasilkan toksin
Cara pemindahan: sumber kuman adalah tanah, air,
dan usus binatang temasuk ikan.
Cara pencegahan : pengawasan pembuatan makanan
kaleng, makanan kaleng sebelum disajikan dimasak
dengan matang, makanan kaleng yg rusak tidak boleh
dikonsumsi.
KERACUANAN MAKANAN
Keracunan makanan karena Vibrio
parahaemolyticus
Gejala : buang air besar cair (diare), keram perut,
mual, muntah, panas, dan demam
Bahan toksis: bakteri Vibrio parahaemolyticus
mengandung bahan antigen yg menimbulkan reaksi
pada tubuh
Cara pemindahan: sumber di perairan pantai, di air
laut, dalam ikan dan kerang-kerangan yg
dikonsumsi manusia
Pencegahan: pemasakan yg sempurna makanan
asal laut, penyimpanan makanan matang terpisah
dg mentah, suhu penyimpanan dingin sebelum
dikonsumsi,
KERACUANAN MAKANAN
Keracunan Makanan karena Basillus cereus
Gejala: mual, muntah mendadak, kadang-kadang
sakit perut dan diare
Bahan toksis: penyebab bakteri Bacillus cereus,
toksin bakteri ini ada 2; tahan panas dan tidak
tahan panas
Cara pemindahan: bakteri ini ada di tanah, debu,
makanan mentah, makanan kering, dan makanan
yg diolah, kemudian dikonsumsi oleh manusia
Cara pencegahan: simpan makanan dg baik,
tutup makanan, panaskan kembali makanan
sebelum dimakan