Anda di halaman 1dari 6

Paper Patofisiologi Manusia

Infeksi Pencernaan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M. Biomed

Disusun Oleh :
Chantika Azania Maharani (2022210065)
Maria Rheina Nabila Arifin (2022210066)
Rika Azzahra (2022210067)
Nisita Dyahloka Indriyarum (2022210068)

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila


Jakarta Selatan
2023
Infeksi Pencernaan

A. Pendahuluan
Infeksi saluran pencernaan disebabkan oleh virus dan bakteri pada makanan,
hal ini merupakan permasalahan serius yang sering terjadi di kalangan masyarakat.
Penyakit ini merupakan golongan besar dari penyakit pada organ esofagus, lambung,
duodenum bagian pertama, kedua, dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid,
dan rektum. Diantara penyakit saluran pencernaan yaitu diare, gastritis dan thypoid.
Gejala dari penyakit tersebut yaitu mual, muntah, nyeri ulu hati, pusing, gangguan
bab, keringat dingin, demam lebih dari 7 hari, lidah kotor, nyeri perut dan nafsu
makan yang menurun. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dikenal sebagai disentri
basiler yang disebabkan oleh bakteri shigella, sedangkan infeksi yang disebabkan oleh
protozoa dikenal sebagai disentri amuba. Infeksi saluran pencernaan yang paling
sering ditemukan adalah diare.
Diare merupakan suatu penyakit yang menyebabkan membuang air besar
dengan tinja yang berbentuk lunak atau cair, dengan frekuensi waktu lebih dari 3 kali
24 jam. Penyebab diare yang terpenting dan tersering adalah Shigella, khusus-nya S.
flexneri dan S. dysenteriae. Entamoeba histolytica (E. histolytica) merupakan
penyebab disentri pada anak yang usianya di atas lima tahun dan jarang ditemukan
pada balita.

B. Penyebab Infeksi Saluran Pencernaan


Infeksi saluran pencernaan terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah
virus, bakteri dan parasit.
1. Virus
● Rotavirus merupakan penyebab utama terjadinya penyakit
infeksi saluran pencernaan.virus ini sangat sering menyerang
anak-anak. karena Virus ini menyebar melalui kontak dengan
benda yang terkontaminasi. biasanya anak-anak sering
menyentuh benda yang tidak terjamin kebersihannya, sehingga
anak- anak sering menjadi korban dari virus ini.
● Norovirus merupakan virus yang sering berada di daerah yang
padat penduduk. sehingga, apabila ada salah satu yang kena
maka tidak menutup kemungkinan, orang-orang terdekatnya
juga akan terkena penyakit tersebut. virus ini menyebar melalui
air, makanan dan kontaminasi antar manusia.

2. Bakteri
● E.Coli merupakan bakteri yang berasal dari makanan atau
minuman yang sudah terkontaminasi atau tidak higienis.
● Salmonella merupakan bakteri penyebab tipes. Bakteri tersebut
menyebar dengan cara mengonsumsi daging unggas, telur
maupun daging mentah.
● Campylobacter merupakan bakteri yang disebabkan karena
mengonsumsi daging ayam mentah yang telah terkontaminasi
bakteri.
● Clostridium difficile merupakan bakteri yang terjadi karena
terlalu sering menggunakan antibiotik.

3. Parasit
● Giardia merupakan parasit yang menyebar melalui kontak antar
manusia yang dapat terjadi ketika anda mandi, berenang atau
minum dengan air yang sudah terkontaminasi.
● Cacing pita dapat ditemukan dalam daging sapi, babi, maupun
ikan. parasit ini terjadi karena memakan daging yang belum
matang dengan sempurna.
● Cacing tambang merupakan parasit yang masuk ke dalam tubuh
melalui makanan yang sudah terkontaminasi. larva cacing
tersebut akan menempel pada usus halus, sehingga terjadi
infeksi pencernaan.
● Cryptosporidium merupakan parasit yang menyebar melalui air
yang telah terkontaminasi.

C. Beberapa Penyakit Saluran Pencernaan


1. Maag
Penyakit ini juga dapat disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya yang sering dialami oleh penderita adalah pegal-pegal di punggung
satu sampai dua jam setelah makan atau jika perut kosong. Gejala yang sering
terjadi dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala
lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun.

2. Demam Tifoid
Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan
kematian.Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Gejala penyakit ini adalah demam, khususnya pada malam
hari, sakit kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan.

3. Wasir atau Ambeyen


Wasir atau Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
Vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas danibu hamil
seringkali mengalami gangguan ini.

D. Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan


Penyakit infeksi saluran pencernaan merupakan penyakit yang dicegah,
dengan cara pola hidup yang lebih sehat, diantaranya adalah:
1. Memakan Makanan Kaya Akan Serat
Memakan makanan yang memiliki serat sangat berperan penting dalam
pencernaan. Normalnya manusia memakan serat sebanyak 10-15 gram dalam
sehari. Contoh makanan yang kaya akan serat adalah alpukat, apel, pir kacang
almond dan pisang.

2. Mengunyah dan mengontrol porsi makan


Mengunyah dapat membantu memberi sinyal pada kelenjar saliva, lambung
dan usus halus untuk mulai melepaskan enzim pencernaan. Tapi, kita harus
bisa mengontrol pola makan. Tubuh hanya mempunyai sejumlah enzim
pencernaan yang mungkin saja tidak cukup untuk mencerna tambahan
makanan. Selain itu, porsi makan yang besar membuat lambung harus
memproduksi lebih banyak asam untuk membantu mencerna makanan.
Sehingga Penyakit pencernaan semakin mudah menyerang tubuh.
3. Mengonsumsi suplemen pencernaan
Enzim pencernaan yang berasal dari tumbuhan bisa membantu menjaga
kesehatan pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Apabila
kekurangan enzim pencernaan akibat diet dan kesehatan yang kurang baik,
maka suplemen enzim bisa menjadi pilihan untuk mengurangi gejala
gangguan Pencernaan.

4. Olahraga yang cukup

E. Penyembuhan dan Pengobatan


Langkah pertama apabila mengalami penyakit infeksi pencernaan adalah konsultasi
dengan dokter. Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani
gangguan pencernaan adalah:
1. Obat maag, seperti antasida, penghambat histamin-2 (H2 blockers), dan obat
penghambat pompa proton (proton pump inhibitor )
2. Paracetamol
3. Probiotik
4. Antibiotik
5. Obat imunosupresan
Daftar Pustaka

Ansayasari, L. (2011). KAJIAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI SALURAN


PENCERNAAN YANG DISEBABKAN OLEH AMUBA DI INDONESIA.
EPIDEMIOLOGICAL STUDY OF INTESTINAL INFECTION CAUSED BY
AMOEBA IN INDONESIA, 1-2.
Rahmanita, E., Agustiono, W., & Juliyanti, R. (2019). SISTEM PAKAR DIAGNOSA
PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DENGAN PERBANDINGAN
METODE FORWARD CHAINING DAN DEMPSTER SHAFER. Jurnal
SimanteC, 84.
Ardiansyah, A., Pratmanto, D., & Mujahid, A. S. (2018). Perancangan Sistem Pakar
Gejala Penyakit Saluran Pencernaan Dengan Pengobatan Tanaman Herbal
Berbasis Web. IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering , 14.

Anda mungkin juga menyukai