Anda di halaman 1dari 19

TIFUS

ABDOMINALIS
DOSEN PENGAMPUH : RAPAEL
GINTING, SKM., M.KES
MATA KULIAH : EPIDEMOLOGI
PENYAKIT MENULAR

BACTERIA
Salmonella typhi
EPIDEMOLOGI PENYAKIT
MENULAR2
KELOMPOK
ELFANI DITA PRADANA LAOLI 213313010036

FILI WIDIANI HURA 213313010058

LENNI ELFIDA MENDROFA 203313010054

LISA GUSIKA NAINGGOLAN 213313010113

MELYN OKTAVIA 213313010010

YULIA FITRIANI 213313010040

Unpri the best choice


Table of contents
01 02 03 04

Identifikasi Etiologi dan sifat Masa inkubasi Distribusi kejadian penyakit


agen
05 06 07 08

Resevoir Cara penularan Kerentanan dan Cara pencegahan dan


kekebalan pengawasan
01 Identifikasi
Do you know tifus abdominalis ?
Introduction
Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut usus
halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi,
typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala
demam lebih dari 7 hari, gangguan kesadaran dan
saluran pencernaan (Mansjoer,2003).

Gejala – gejala
Gejala penyakit tifus pada dasarnya memiliki gejala yang umum. Oleh sebab itu, kita
perlu memahami gejala tifus agar dapat ditangani secara cepat.diantaranya adalah:

Demam tinggi lebih dari seminggu, terutama pada sore dan malam hari
Sakit kepala.


Lidah kotor, mulut kering, mual, muntah, dan nafsu makan menurun.

Sakit perut dan diare pada anak-anak atau sembelit (sulit buang air besar) pada
orang dewasa.

Pembengkakan hati dan/ limpa sehingga terasa nyeri bila diraba.


Badan lemas.
“ PATOFISIOLOGI

1.Bakteri salmonella typhi masuk ke dalam saluran cerna melalui makanan dan minuman
yang sudah terkontaminasi lalu bakteri masuk ke lambung,sebenearnya bakteri ini bisa
dimusnahkan oleh asam lambung tetapi karena jumlah nya banyak jadi hanya sebagian
yang dimusnahkan.Nah pemusnahan bakteri ini akan mengakibatkan peningkatan asam
lambung,peningkatan asam lambung merangsang saraf nefusfagus yang mengakibatkan
munculnya gejala muntah dan mual pada penderita typhus abdominalis.
2.Akibat mual dan muntah tadi mengakibatkan nutrisi
yang masuk ke tubuh jadi berkurang dan
menyebabkan pasien typhus abdominalis kelemahan.

3.Sedangkan bakteri yang lolos akan masuk ke usus halus lalu


bakteri masuk menembus sel epitel dan berkembang di lamia propia
lalu selanjutnya menembus plaques payeri.Plaques payeri adalah sel
sel limfoid usus halus dan akhirnya akan beredaar di pembuluh darah
dan proses ini disebut BAKTERIMIA 1 ATAU BAKTERIMIA PRIMER
Lanjut …

5.lalu bakteri yang di hepar dan limpa tadi masuk kembali ke


pembuluh darah dan akan menyebabkan bakterimia 2 atau
bakterimia sekunder.Nah pada bakterimia sekunder akan mulai
muncul gejala gejala karena bakteri ini mulai mengeluarkan
endotoksin yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh

6.Endotoksin ini jg akan mempengauhi saluran pencernaan,akibat ada


racun di tubuh kita lalu tubuh berusaha untuk mengeluarkan racun
tersebut dengan cara meningkatkan peristaltik usus.peningkatan
peristaltik usus membuat seseorang menjadi diare.
02
Etiologi
Typhus abdominalis merupakan penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella .Sanitasi, akses air bersih
serta pola hidup yang tidak sehat seperti kurangnya menjaga
kebersihan tangan merupakan faktor risiko penting terjadinya
penularan .
Sifat Agen
infeksi kuman salmonella typhosa/Eberthella typosa yang merupakan kuman
gram negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk
spora. Kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun
suhu yang sedikit lebih rendah, serta mati pada suhu 700C ataupun oleh
antiseptik. Sampai saat ini, diketahui bahwa kuman ini hanya menyerang
manusia.
03. MASA INKUBASI

Masa inkubasi typus abdominalis


berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi
antara 3-60 hari) bergantung jumlah strain
kuman yang tertelan. Selama masa inkubasi
penderita tetap dalam keadaan asimptomatis
(Soegeng, 2002).
04. Distribusi kejadian penyakit
1. Berdasarkan orang (person ) meliputi anak – anak , orang tua,
perempuan , laki – laki . Angka kejadian penyakit ini tidak berbeda antara
laki-laki dan perempuan

2. Berdasarkan tempat (place) , Umunya serangan itu terjadi di tempat


dengan hyginietas rendah dan sanitasi yg buruk.seperti
perkampungan padat penduduk,kota dengan pengelolaan air bersih yg
rendah .

Bakteri Salmonella typhi merupakan bakteri yang bisa dikatakan


bakteri yang sangat mudah hidup dan berkembangbiak karena
pertumbuhan yang bersifat aerob dan fakultatif anaerob, pada pH 6-8
dengan suhu pertubuhan sekitar 15-41 derajat celcius dengan suhu
pertumbuhan optimum yaitu 37 derajat celcius.
Lanjut …
3. Berdasarkan waktu ( time ) : Infeksi tifoid
abdominalis biasanya terjadi di musim kemarau dan
pada permulaan musim hujan di daerah endemik.di
Indonesia.
Resevoir 05
Reservior satu-satunya Typhus abdominalis yaitu
Manusia.
Penularan penyakit demam tifoid oleh basil Salmonella typhi ke
manusia melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh
feses atau urin dari penderita tifoid.
06. Cara penularan
Penularan Fecal-Oral Pembawa Tifus
Penularan fekal-oral adalah cara penularan tifus yang
paling sering terjadi. Penularan ini dimulai ketika Meskipun sudah dirawat dengan antibiotik,
bakteri mengontaminasi makanan atau air atau kontak tak sedikit orang yang sembuh dari tifus
langsung dengan pengidap tifus. Cara penularan ini masih menyimpan bakteri dalam saluran
kerap terjadi di lingkungan yang sanitasinya buruk, usus atau kantong empedu hingga bertahun-
ketika Salmonella typhi dikeluarkan melalui tinja atau tahun. Nah, orang-orang seperti ini yang
urine pada pengidap tifus. Seseorang bisa terinfeksi disebut pembawa kronis. Orang-orang ini
ketika mengonsumsi makanan yang dipersiapkan oleh bisa mengeluarkan bakteri melalui tinja
orang tersebut, apabila orang tersebut belum mencuci mereka dan mampu menginfeksi orang lain,
tangan dengan baik setelah menggunakan toilet. meskipun mereka tidak lagi memiliki tanda
atau gejala tifus. Itulah cara penularan tifus
yang harus kamu waspadai. Terpenting,
kamu perlu mengetahui langkah pencegahan
berikut agar tidak tertular tifus.
07. Kerentanan dan kekebalan
kelompok usia yang paling rentan terkena penyakit tersebut
adalah pada rentang usia lima hingga 24 tahun.

Vaksin tifoid
    
Salah satu cara untuk mencegah penyakit tipes adalah dengan
vaksin tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika memang diperlukan
jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit ini dengan
terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter .
08. Cara pencegahan dan pengawasan

Ada beberpa cara dalam pencegahan tifus abnominalis yaitu:


a) Dengan mengetahui cara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan
pengendalian.

b) Menerapkan dasar - dasar hygiene dan kesehatan


masyarakat, yaitu melakukan deteksi dan isolasi
terhadap sumber infeksi. Perlu diperhatikan faktor
kebersihan lingkungan.

c) Pembuangan sampah dan klorinasi air minum,


perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman,
peningkatan ekonomi dan peningkatan kebiasaan
hidup sehat serta mengurangi populasi lalat (reservoir).
Lanjut …
d) Memberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan
tinja) secara berkala terhadap penyaji makanan baik pada industri makanan
maupun restoran.

e) Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang


digunakan klien dengan menggunakan antiseptik.
Mencuci tangan dengan sabun.

f) Deteksi karier dilakukan dengan tes darah dan diikuti dengan


pemeriksaan tinja dan urin yang dilakukan berulang-ulang. Klien
yang karier positif dilakukan pengawasan yang lebih ketat yaitu
dengan memberikan informasi tentang kebersihan personal.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai