Anda di halaman 1dari 14

2.4 Disentri Basiler 2.4.

1 Pengertian Disentri Basiler

Disentri basiler disebabkan oleh Shigella spp .Shigella adalah binatang tidak bergerak, gram negatif, bersifat fakultatif anaerobik yang dengan beberapa kekecualian tidak meragikan laktosa tetapi meragikan karbohidrat yang lainnya, menghasilkan asam tetapi tidak menghasilkan gas. Ada empat spesies Shigella, yaitu Shigella flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii dan Shigella sonnei. Pada umumnya S. flexneri, S.Boydii dan S. dysentriae paling banyak ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia. Sebaliknya S. sonnei paling sering ditemukan dan S. dysentriae paling sedikit ditemukan di negara maju.

Bakteri Shigella spp 2.4.2 Host

Shigelloides terdapat di mana-rnana tapi yang terbanyak terdapat di negara dengan tingkat kesehatan perorangan yang sangat buruk. Manusia sendiri merupakan surnber penularan dan hospes alami dari penyakit ini, yang cara penularannya adalah secara oro- faecal. 2.4.3 Environment

Disentri basiler ini umumnya terjadi ditempat-tempat dimana sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan rendah seperti di penjara, tempat penitipan anak, panti asuhan, rumah sakit jiwa dan pada tempat pengungsi yang padat. Shigellosis endemis pada daerah iklim tropis maupun iklim sedang, kasus-kasus yang dilaporkan hanyalah sebagian kecil saja dari kasus, yang sebenarnya terjadi. 2.4.4 Transmisi Disentri basiler

Penyebarannya dapat terjadi melalui kontaminasi makanan atau minuman dengan kontak langsung atau melalui vektor, misalnya lalat. Namun faktor utama dari disentri basiler ini adalah melalui tangan yang tidak dicuci sehabis buang air besar. 2.4.5 Cara Penyebaran Penyakit Disentri

2.4.6

Riwayat Alamiah Disentri Basiler 1. Masa Inkubasi dan Klinis Setelah masa inkubasi yang pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Secara klasik, Shigellosis timbul dengan gejala adanya nyeri abdomen, demam, BAB berdarah, dan feses berlendir. Gejala awal terdiri dari demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah, kemudian feses berdarah setelah 3 5 hari kemudian. Lamanya gejala rata-rata pada orang dewasa adalah 7 hari, pada kasus yang lebih parah menetap selama 3 4 minggu. Shigellosis kronis dapat menyerupai kolitis ulseratif, dan status karier kronis dapat terjadi. 2. Masa Laten dan Periode Infeksi Setelah timbul gejala,sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan usus disertai dengan mengedan dan tenesmus (spasmus rektum), yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun, pada anak-anak

dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.Kebanyakan orang pada penyembuhan mengeluarkan kuman disentri untuk waktu yang singkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi pembawa kuman usus menahun dan dapat mengalami serangan penyakit berulang-ulang. Pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk antibodi terhadap Shigella dalam darahnya, tetapi antibodi ini tidak melindungi terhadap reinfeksi. 2.4.7 Pencegahan

Penyakit disentri basiler ini dapat dicegah dengan cara : 1. Selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan teliti. 2. Mencuci sayur dan buah yang dimakan mentah. 3. Orang yang sakit disentri basiler sebaiknya tidak menyiapkan makanan. 4. Memasak makanan sampai matang. 5. Selalu menjaga sanitasi air, makanan, maupun udara. 6. Mengatur pembuangan sampah dengan baik. 7. Mengendalikan vektor dan binatang pengerat. Biasakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Menjaga Kebersihan Lingkungan

2.4.8

Pengobatan

Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit akan sembuh pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan untuk menghindarkan kehabisan cairan, jika pasien sudah pada tahap dehidrasi maka dapat diatasi dengan Rehidrasi Oral . Pada pasien dengan diare berat disertai dehidrasi dan pasien yang muntah berlebihan sehingga tidak dapat dilakukan Rehidrasi Oral maka harus dilakukan Rehidrasi Intravena . umumnya pada anak kecil terutama bayi lebih

rentan kehabisan cairan jika diare. Untuk infeksi berat Shigella dapat diobati dengan menggunakan antibiotika termasuk ampicilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan

ciprofloxacin. Namun, beberapa Shigella telah menjadi kebal terhadap antibiotika, ini terjadi karena penggunaan antibiotika yang sedikit-sedikit untuk melawan shigellosis ringan. 2.5 DISENTRI AMOEBA 2.5.1 Pengertian Disentri Amoeba

Amubiasis ialah infeksi pada usus besar disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Pada sebagian manusia, merupakan carrier asimtomatik, tetapi penyakitnya bervariasi dari diare ringan yang kronis sampai disentri berat. Amebae berasal dari filum Sarcomastigophora, order Amoebida,dan Famili Amoebidae. Amebae memiliki karakteristik umum berupa gerak ameboid yang ditimbulkan oleh adanya pseudopodia yang bertindak sebagai alat lokomotornya. Hampir semua amebae memiliki dua bentuk, yakni bentuk trofozoit dan kista. Bentuk trofozoit adalah bentuk yang aktif bergerak, makan dan bereproduksi, namun tidak mampu bertahan di luar tubuh hospes. Bentuk kista adalah bentuk yang dorman, tahan tanpa makan, dan bertanggung jawab terhadap penularan penyakit.Dari sekian banyak amebae intestinal, hanya Entamoeba histolytica yang bersifat patogen, sedangkan yang lainnya non patogen.

Entamoeba histolytica

individual trophozoites from feces 2.5.2 Host

Manusia merupakan host dan reservoir utama dari Disentri amoeba. Adapun daur hidup dari Entamoeba histolytica adalah setelah tertelan, kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah menjadi trofozoit kembali. Trofozoit kemudian memperbanyak diri dengan cara belah pasang.Trofozoit kerap mengalami enkistasi (merubah diri menjadi bentuk kista). Kista akan dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan kista dapat dijumpai di dalam tinja, namun trofozoit biasanya dijumpai pada tinja yang cair.Entamoeba histolytica bersifat invasif, sehingga trofozoit dapat menembus dinding usus dan kemudian beredar di dalam sirkulasi darah (hematogen). 2.5.3 Environment Entamoeba histolytica tersebar sangat luas di dunia8. Penularan umumnya terjadi karena makanan atau minuman yang tercemar oleh kista ameba8. Penularan tidak terjadi melalui bentuk trofozoit, sebab bentuk ini akan rusak oleh asam lambung8. Kista Entamoeba histolytica mampu bertahan di tanah yang lembab selama 8-12 hari, di air 9-30 hari, dan di air dingin (4C) dapat bertahan hingga 3 bulan8. Kista akan cepat rusak oleh pengeringan dan pemanasan 50C8. Makanan dan minuman dapat terkontaminasi oleh kista melalui cara-cara berikut ini: 1. persediaan air yang terpolusi 2. tangan infected food handler yang terkontaminasi 3. kontaminasi oleh lalat dan kecoa 4. penggunaan pupuk tinja untuk tanaman 5. higiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi tinggi, seperti asrama, rumah sakit, penjara, dan lingkungan perumahan 2.5.4 Transmisi Disentri amoeba

Manusia adalah sumber utama infeksi dari amoebiasis, sepanjang kista masih dikeluarkan melalui tinja penderita amoebiasis kronis atau asimtomatis, masa periode waktu penularan dapat bertahan sampai beberapa tahun lamanya.Sumber infeksi terutama carrier yakni penderita amoebiasis tenpa gejala klinis yang dapat bertahan lama megeluarkan kista yang jumlahnya ratusan ribu perhari. Bentuk kista tersebut dapat bertahan diluar tubuh dalam waktu yang lama. Kista dapat menginfeksi manusia melalui makanan atau sayuran dan air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung kista. Infeksi dapat juga terjadi dengan atau melalui vektor serangga seperti lalat dan kecoa (lipas) atau tangan orang yang menyajikan makanan (food handler) yang menderita sebagai carrier, sayur-sayuran yang dipupuk dengan tinja manusia dan selada buah yang ditata atau disusun dengan tangan manusia. Bukti-bukti tidak langsung tetapi jelas menunjukkan bahwa air merupakan perantara penularan. Sumber air minum yang terkontaminasi pada tinja yang berisi kista atau secara tidak sengaja terjadi kebocoran pipa air minum yang berhubungan dengan tangki kotoran atau parit. Penularan diantara keluarga sering juga terjadi terutama pada ibu atau pembantu rumah tangga yang merupakan carrier, dapat mengkontaminasi makanan sewaktu menyediakan atau menyajikan makanan tersebut.

2.5.5

Daur Hidup Entamoeba histolytica

2.5.6

Riwayat Alamiah Disentri amoeba 1. Masa Inkubasi dan Klinis Masa akut penderita yang diserang Entamoeba histolytica terjadi pada masa inkubasi antara 1-4 minggu, yang ditandai dengan disentri berat, feses sedikit berdarah, nyeri dan demam, dehidrasi, toksemia, kelemahan badan nampak nyata, pemeriksaan jumlah leukosit berkisar antara 7.000-20.000/mm3 dan ditemukannya bentuk tropozoit pada feses encer penderita. Masa inkubasi dapat terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa bulan. Amebiasis dapat berlangsung tanpa gejala(asimtomatis). Penderita kronis mungkin memiliki toleransi terhadap parasit, sehingga tidak menderita gejala penyakit lagi. Dari hal ini berkembang istilah symptomless carrier. Gejala dapat bervariasi, mulai rasa tidak enak di perut (abdominal discomfort) hingga diare. Gejala yang khas adalah sindroma disentri, yakni kumpulan gejala gangguan pencernaan yang meliputi diare berlendir dan berdarah disertai tenesmus.

2. Masa Laten dan Periode Infeksi Amoebiasis yang akut mempunyai masa tunas 1 14 minggu. Dengan adanya sindrom disentri berupa diare yang berdarah dengan mukus atau lendir yang disertai dengan perasaan sakit perut dan tenesmusani yang juga sering disertai dengan adanya demam. Amoebiasis yang menahun dengan serangan disentri berulang terdapat nyeri tekan setempat pada abdomen dan terkadang disertai pembesaran hati. Penyakit menahun yang melemahkan ini mengakibatkan menurunnya berat badan. Amoebiasis ekstra intestinalis memberikan gejala sangat tergantung kepada lokasi absesnya. Yang paling sering dijumpai adalah amoebiasis hati disebabkan metastasis dari mukosa usus melalui aliran sistem portal. Sering dijumpai pada orang-orang dewasa muda dan lebih sering pada pria daripada wanita dengan gejala berupa demam berulang, kadang-kadang disertai menggigil, icterus ringan, bagian kanan diafragma sedikit meninggi, sering ada rasa sakit sekali pada bahu kanan dan hepatomegali. Abses ini dapat meluas ke paru-paru disertai batuk dan nyeri tekan intercostal, pleural effusion dengan demam disertai dengan menggigil. Pada pemeriksaan darah dijumpai lekositosis kadang-kadang amoebiasis hati sudah lama diderita tanpa tanda-tanda dan gejalanya khas yang sukar didiagnosa. Infeksi amoeba di otak menunjukkan berbagai tanda dan gejala seperti abses atau tumor otak. Sayang sekali infeksi seperti ini baru didiagnosa pada autopsi otak. Amoebiasis ekstra intestinalis ini dapat juga dijumpai di penis, vulva, perineum, kulit setentang hati atau kulit setentang colon atau ditempat lain dengan tanda-tanda suatu ulkus dengan pinggirnya yang tegas, sangat sakit dan mudah berdarah. 2.5.7 Pencegahan

Pencegahan penyakit amoebiasis terutama ditujukan kepada kebersihan perorangan (personal hygiene) dan kebersihan lingkungan (environmental hygiene). Kebersihan perorangan antara lain adalah mencuci tangan dengan bersih sesudah mencuci anus dan sebelum makan. Kebersihan lingkungan meliputi: memasak air minum, mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan, buang air besar dijamban, tidak menggunakan tinja manusia

untuk pupuk, menutup dengan baik makanan yang dihidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan lipas, membuang sampah ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat.Untuk menurunkan angka sakit, maka perlu diadakan usaha jangka panjang berupa pendidikan kesehatan dan perbaikan sanitasi lingkungan dan usaha jangka pendek berupa penyuluhan kesehatan dan pembersihan kampung halaman secara serentak (gotong royong) dan juga dengan pengobatan massal ataupun invidivual. Banyak cara dalam penularan parasit ini, dan banyak pula cara untuk

menanggulanginya. 1. Setiap penderita harus diobati, termasuk symptomless carrier 2. Karena media air sangat penting peranannya dalam penularan, maka perlu diperhatikan kebersihan suplai air minum. Hal ini akan berhubungan dengan jarak jamban dari sumur 3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan 4. Menghindari penggunaan pupuk tinja untuk tanaman Membiasakan Cuci tangan pakai sabun

Memperbaiki Drainase

Tindakan Pencegahan dan tindakan darurat yang direkomendasikan oleh WHO : 1. Mendirikan sebuah komite Internasional untuk merencanakan dan

mengkoordinasikan menanggapi epidemi disentri 2. Memastikan instalasi yang terkait merekam atau mencatat secara sistematis dan teratur semua kasus disentri, untuk mendeteksi peningkatan jumlah pasien yang tidak biasa secara mingguan akibat disentri beserta angka kematiannya juga. Setiap peningkatan harus segera dilaporkan kepada pihak yang berwenang, baik itu secara local, maupun nasional sehingga penelitian bakteriologi dapat segera dilakukan untuk mengkonfirmasi etiologi epidemi yang dicurigai 3. Menyiapkan setidaknya satu laboratorium untuk isolasi bakteri shigella dengan suhu tertentu (sekitar 4 C) 4. Menetapkan kebijakan nasional untuk pengobatan epidemi disentri dan pelatihan semua staff manajemen kesehatan yang berada pada garis depan dalam kasus 5. Membangun stok darurat untuk pasokan penting, yang meliputi antibiotik, oral rehydration salts, dan cairan infus 2.5.8 Pengobatan

Beberapa obat amoebiasis yang penting adalah : Emetin Hidroklorida Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika. Pemberian emetin ini hanya efektif bila diberikan secara parenteral karena pada pemberian secara oral

absorpsinya tidak sempurna. Toksisitasnya relatif tinggi, terutama terhadap otot jantung. Dosis maksimum untuk orang dewasa adalah 65 mg sehari. Lama pengobatan 4 sampai 6 hari.Pada orang tua dan orang yang sakit berat, dosis harus dikurangi. Pemberian emetin tidak dianjurkan pada wanita hamil, pada penderita dengan gangguan jantung dan ginjal. Dehidroemetin relatif kurang toksik dibandingkan dengan emetin dan dapat diberikan secaraoral. Dosis maksimum adalah 0,1 gram sehari, diberkan selama 4 6 hari. Emetin dan dehidroemetin efektif untuk pengobatan abses hati (amoebiasis hati). Klorokuin. Obat ini merupakan amoebisid jaringan, berkhasiat terhadap bentuk histolytica. Efek samping dan efek toksiknya bersifat ringan antara lain, mual, muntah, diare, sakit kepala. Dosis untuk orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari, kemudian 500 mg sehari selama 2 sampai 3 minggu. Anti Biotik Tetrasiklin dan eritomisin bekerja secara tidak langsung sebagai amebisid denganmempengaruhi flora usus. Peromomisin bekerja langsung pada amoeba. Dosis yang dianjurkan adalah 25 mg/kg bb/hari selama 5 hari, dierikan secara terbagi. Metronidazol (Nitraomidazol). Metronidazol merupakan obat pilihan, kurang efektif terhadap bentuk histolytica dan bentuk kista. Efek samping ringan, antara lain, mual, muntah dan pusing. Dosis untuk orang dewasa adalah 2 gram sehari selama 3 hari berturutturut dan diberikan secara terbagi4. Metronidazol

Anda mungkin juga menyukai