PROPOSAL
Oleh :
Pirania Christy Tatipang
14011101017
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. dr. Adrian Umboh, SpA-K
dr. Praevilia Margareth Salendu, Sp-A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
kullit. ISPA umunya terjadi pada musim dingin atau hujan sedangkan
Infeksi kulit (pioderma) lebih sering terjadi pada musim panas dan musim
gugur.7
GNAPS sering terjadi pada anak usia 5-12 tahun jarang pada anak
berkurang pada negara Industri atau negara maju.1 Ini terbukti, selama 2-3
seperti Jepang, Eropa Tengah, dan Inggris Raya. 7 Hal ini di mungkinakan
berkaitan dengan kondisi higiene yang baik, dan adanya eradikasi kuman
streptokokus. 1
WHO memperkirakan kasus GNAPS terjadi kira-kira 472,000
setiap tahunnya secara global dengan 5000 kematian setiap tahunnya. Kira-
kira 404,000 kasus di laporakan terjadi pada anak-anak dan 456 terjadi
ekonomi yang rendah dan 82% pada keluarga berpendidikan rendah. 2,3
Penelitian di RS Patan Nepal tahun 2013-2016 dari 40 orang anak
beberapa faktor resiko GNAPS yang paling banyak pada anak berusia di
atas 5 tahun yaitu salah satunya adalah status sosial ekonomi yang rendah
dan lainnya yaitu usia, tingkat pendidikan orang tua (ibu), dan musim
hujan.3
Faktor resiko lainya yang dapat meningakatkan kejadian GNAPS
secara pasti. GNAPS paling banyak menderita GNAPS adalah anak laki-
laki 6. Pada tahun 2012-2016 di bagian ilmu kesehatan anak RSUP Prof
kejadian tertinggi GNAPS terjadi pada tahun 2014 yaitu 19 kasus dan
angka kejadian terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu 7 kasus GNAPS
dan paling banyak terjadi pada laki-laki (56,6%) dari pada perempuan
karena anak laki-laki lebih aktif dan sering berada di luar rumah di
3. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui Faktor resiko GNAPS pada anak yang di rawat di bagian ilmu
2. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut dan dengan mengetahui
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Glomerulonefritis Akut (GNA) merupakan suatu istilah yang di
mekanisme imunologis.4
Sindrom Nefritik Akut (SNA) merupakan kumpulan gejala klinik
B. ETIOLOGI
strains yang terkait dengan serotype protein M. Beberapa tipe yang sering
infeksi saluran nafas atas (7-14 hari) atau infeksi kulit (3-6 minggu) oleh
protein plasma dan sel darah merah terbebas dari filtrasi pada
glomerulus.19,20
D. FAKTOR RESIKO.
Selain faktor kuman, terjadinya GNAPS dipengaruhi juga oleh
tenggorokan lebih sering terjadi pada musim dingin,awal musim semi, dan
musim hujan sedangkan piodermia lebih sering terjadi pada akhir musim
panas dan musim gugur.11 Pasien yang berjenis kelamin laki-laki memiliki
infeksi.12
E. EPIDEMIOLOGI
Glomerulonefritis akut Pasca streptokokus (GNAPS) jarang terjadi
dan juga di negara lain, seperti Jepang, Eropa Tengah, dan Inggris Raya.
laten adalah periode infeksi pada saluran pernapasan atas dan kulit terjadi
1 sampai 2 minggu . Setelah itu terjadi periode akut infeksi yang di tandai
dengan 3 gejala klasik dari GNAPS yaitu hematuria, edema dan hipertensi
serta di temukan juga proteinuria dan peningkatan titer ASO. Pada periode
pemuliahan (2-6 minggu) edema dan hipertensi sudah mulai hilang , tetapi
pasca streptokokus 15
Gejala khas dari GNAPS adalah kombinasai dari gross hematuria, oliguria,
hipertensi, edema preorbital, dan kerusakan minimal dari fungsi ginjal. Nyeri
beberapa bulan sampai tahun pada sebagian pasien. Proteinuria hanya terjadi
renal. Gross hematuria menunjukan perubahan urine mejadi seperti warna teh
atau kopi 50-90% pada pasien. Oliguria dan edema 80-100% . Azotemia dengan
peningkatan sedang dari kreatinin serum terjadi pada 40-90% pasien dan azotemia
berat dengan indikasi dialisis terjadi pada 1% kasus. Hipertensi selalu di temukan
pada pasien dengan GNAPS terjadi 80-90% . kadang kadang dapat terjadi
G. DIAGNOSIS
berikut :
Proteinuria.
Hemolitikus Grup A.
berupa hematuria nyata yang timbul mendadak, sembab dan gagal ginjal akut
H. KOMPLIKASI
Komplikasi akut dari GNAPS sering di sebabkan oleh hipertensi dan
disfungsi ginjal. Hipertensi terdapat pada 60% kasus dan berhubungan dengan
neurologis sering reversible dengan manajemen yang sesuai, hipertensi berat yang
ginjal akut. 18 Pada Penelitian yang di lakukan di Arab Saudi tahun 2017 di dapati
dari 30 anak dengan GNAPS, hipertensi terjadi pada 20 orang anak, 5 orang
enchepalopathy. 22
KERANGKA TEORI
Infeksi saluran nafas
Infeksi bakteri Streptococcus atas (7-14 hari)
hemolitycus grup A strain
nefrogenik (antigen)
infeksi kulit (3-6
minggu)
Usia
Jenis Kelamin
Status Gizi
Musim
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif restrospektif dengan
untuk mengetahui faktor resiko apa yang paling banyak terjadi dan
menyebabkan GNAPS.
Kandou Manado
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah semua pasien anak yang berusia 3-15
2017
D. KRITERIA PENELITIAN
1. Kriteria Inklusi
Pasien anak yang di diagnosis dengan GNAPS
2. Kriteria Ekslusi
Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap.
Pasien dengan usia kurang dari 3 tahun dan lebih dari 15 tahun
E. VARIABEL PENELITIAN
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status sosial ekonomi
4. Status Gizi
5. Tingkat Pendidikn Orang Tua (ibu)
6. Musim
F. DEFINISI OPERASIONAL
1. Usia
Usia Pasien yang masuk dan di rawat di Rumah Sakit yang di nyatakan
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin Pasien (laki-laki atau perempuan) yang masuk dan di
tinggi.
4. Status Gizi
Status Gizi pasien GNAPS yaitu gizi buruk dan gizi buruk
5. Tingkat pendidikan oranh tua
Tingkat pendidikan orang tua mulai dari Sekolah dasar sampai
Perguruan Tinggi.
6. Musim
Musim saat pasien mulai sakit dan di rawat, terdiri dari musim hujan
G. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Alat tulis menulis
2. Rekam Medik
3. Komputer
H. ALUR PENELITIAN
1. Mengajukan surat izin penelitian dengan meminta ethical clerance dari
Kandou Manado.
2. Pengumpulan data rekam mesik pasien dengan diagnosis GNAPS.
3. Pengelolaan data rekam medik.
Editing memastikan dan memeriksa kelengkapan dan
komputer.
Tabulating data yang sudah di masukan kemudian di susun
sudah benar.
4. Analisa data dengan analsis univariat dengan menganalisis setiap varibel
penelitian.
5. Penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasi.
6. Melaporkan hasil data penelitian.
Kriteria Inklusi
ALUR PENELITIAN
Kriteria Ekslusi
Analisis Data
Elsevier.2016.Hlm 3612
2. Kher Kk. Acute Glomerular Disease In Children. The Open Urologi &
Nephrology Journaln2015;45;264-9
3. Suhardi, Albar H , Rauf S, Daud D The Identification Of Acute Post
emedicine.medscape.com/article/980685/overview#a4
8. Syamsul N, Husein A, Dasril D. Identfikasi Faktor Prognostik
Nefrologi Anak. Edisi Ke-2. Jakarta : Balai Penerbit Fk Ui; 2002 Hlm.345-
48
11. Pardede So. Struktur Sel Streptokokus Dan Patogenesis Glomerulonefritis
Http://Emedicine.Medscape.Com/Article/980685-Overview
15. Eison Tm, Ault Bh, Jones D, Chesney Rw, Wyatt Rj. Post-Streptococcal
2016. 115
17. Lumbanbatu SM. Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus Pada Anak.
Pediatric.2003. 5. 58-63
18. Kliegmen Rm. Acute Poststreptococcal Glomerulonephritis. Pan Cg,
Avner Ed. Nelson Text Book Of Pediatrics. 20nd Ed. Canada. Elsevier;
2016. P. 2500-501.
19. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Ginjal dan saluran kemih.
Travis BL. Buku Ajar pediatri Rudoplh. Vol. 2. Jakarta.: EGC; 2014. Hlm.
1487-488.
20. Hall JE. Pembentukan urine oleh ginjal, filtrasi glomerulus, aliran darah
ajar fisiologi kedokteran. Ed. 12. Singapore : Elsevier; 2014. Hlm. 334.
21. Rauf S, Albar H, Aras J. Diagnosis Glomerulonefritid akut pasca