OBESITAS
JOURNAL READING
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1:
1. Willy Chandra (406151042)
2. Joseph Mario L N (406151056)
3. Intan Purnamasari (406151075)
4. Edwin Setio (406151076)
5. Aditia Ilham (406151011)
6. Nisha Yulita (406151080)
7. Felix Halim (406151081)
8. Jordy (406151083)
9. Callista (406151085)
10. Budianto (406151088)
11. Alfindra (406152065)
PENDAHULUAN
Prevalensi obesitas di seluruh dunia terus meningkat
DEFINISI:
World Health Organization penumpukan lemak berlebihan atau abnormal yang dapat mengganggu
kesehatan.
laki-laki dewasa 13.9% (tahun 2007) menjadi 19,7 % (tahun 2013). wanita dewasa 14,8% (tahun
2007) menjadi 32,9 % (tahun 2013).
Faktor risiko: gaya hidup sendentary, perubahan pola makan (tingggi kalori), genetik
KLASIFIKASI OBESITAS
Kategori BMI WHO tradisional (kg/m2) BMI (kg/m2) Asia Pasifik Risk of Co-morbidities
Terapi
Farmakologi
Dan pembedahan
TERAPI DIET
Menghitung Energi basal
Menghitung kebutuhan kalori
Karbohidrat 50-55%
Protein nabati15-25%
Lemak <30%: lemak jenuh <7%, lemak trans 0%, PUFA 10%, MUFA
20%, kolesterol <200mg/hr
MAKRONUTRIEN
Karbohidrat kompleks, tinggi serat larut:
- beras merah, gandum, kentang, havermut, ubi
Protein nabati:
-Kacang hijau, tahu, dan tempe
Lemak jenuh: minyak kelapa, santan, keju
Lemak trans: margarin dan mentega
PUFA: minyak ikan
MUFA: minyak canola, sunflower oil, olive oil
Kolesterol: jeroan, kuning telur, daging berlemak, seafood
AKTIVITAS FISIK
Mencegah peningkatan BB
Menurunkan faktor resiko CVD dan DM
Dinaikkan bertahap
30-45 menit, 3-5 kali seminggu
-Hipertensi
BMI terkait dengan hipertensi sejak usia 18 dan pertengahan masa
hidup. Lingkar pinggang sangat penting dalam menilai obesitas dan
resiko hipertensi, lebih baik daripada BMI.
KOMPLIKASI LAIN
Penyakit jantung Asma
Dislipidemia PCOS
DM resistensi insulin Gannguan ereksi
Stroke Haemoragik OA
Stroke Iskemik Kanker
Sindrom Metabolik
OSA
PROTEIN
BAB III
PROTEIN
= Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida
= Asupan dengan
perbandingan antara protein:
karbohidrat: lemak = 30:60:10
Terbukti lebih
mengenyangkan dan
mengurangi asupan energi
ANGKA KEBUTUHAN
PROTEIN
Dewasa sehat : 0,8 gr/kgBB/hari
Bayi 0 5 bulan : 2,5 gr/kgBB/hari
Bayi 6 12 bulan : 2 gr/kgBB/hari
Anak 1 3 tahun : 2 gr/kgBB/hari
Anak 4 6 tahun : 1,8 gr/kgBB/hari
Anak 7 9 tahun : 1,5 gr/kgBB/hari
Remaja : 1 gr/kgBB/hari
PERAN DAN FUNGSI
PROTEIN
Pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak
Komponen utama keseimbangan osmotik
Komponen enzim, hormon, antibodi, dan merupakan sumber
energi
PERAN PROTEIN
DAN OBESITAS
BAB IV
PERAN ASAM AMINO
LEUSIN PADA OBESITAS
Regulasi sintesis otot rangka
Periode restriksi energi suplementasi bahan mengandung
leusin dan komponen asam amino rantai cabang lainnya
(isoleusin dan valin) stimulasi sintesis protein.
leusin stimulasi aktfitas mammalian target of rapamicyn
(mTOR) pada konrol fosforilasi faktor 4 kompleks dan S6
ribosomal protein
Universitas Tarumanagara
Restriksi asupan makanan yang lama dan olahraga intensif
laju sintesis protein, laju pemecahan protein pemecahan
protein otot besar-besaran.
Asupan leusin oral 2.5g konsentrasi leusin pada plasma
dan intrasel stiulai sintesis protein setelah berolahraga atau
puasa.
Efikasi dan penggunaan jangka panjang leusin masih belum
jelas
EFEK DIET TINGGI PROTEIN
PADA BERAT BADAN DAN
LEMAK TUBUH
Efek Thermogenesis > baik dari lemak dan karbohidrat