Anda di halaman 1dari 29

TRAUMA URETHRA

Intan Purnamasari
406151075
URETHRA
Saluran yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui proses
miksi
URETHRA
PRIA:
Pars prostatica
Pars
membranacea
pars cavernosa:
(1) pars bulbosa, (2) pars
pendularis, (3) fossa
navikularis dan (4) metaus
urethra eksterna.
TRAUMA URETRHA

Trauma Urethra Anterior

Trauma Urethra Posterior


Etiologi:

Cedera Eksternal

Iatrogenik / instrumental

Blunt Trauma

Penetrating Trauma
Gambaran Klinis Umum

1.Riwayat trauma yang khas : ruptur urethra


anterior/straddle injury, ruptur urethra posterior, patah tulang panggul (os
pubis/simfisis pubis).

2. Pada umunya didapatkan perdarahan urethra, baik pada


ruptur anterior maupun posterior.

3. Pada ruptur urethra posterior biasanya tidak dapat


melakukan miksi, sedangkan pada ruptur urethra anterior
didapatkan hematoma atau pembengkakan di daerah kantong buah zakar,
kadang-kadang disertai pula dengan pembengkakan perineum dan batang
penis, disebut sebagai hematoma kupu-kupu.

4. Pada patah tulang panggul dan ruptur urethra posterior, kemungkinan


besar terjadi kerusakan organ ganda (multipel).
TRAUMA URETHRA
POSTERIOR
Biasanya berhubungan
dengan fraktur pelvis
atau trauma kekerasan
Darah pada meatus

Gross hematuria

Tidak dapat melakukan miksi

echymosis / hematoma penis

nyeri pelvis / suprapubik

High-riding prostate / prostat yang tidak teraba


pada DRE
Tatalaksana
1. Immediate Management

. Sistostomi suprapubik

2. Rekonstruksi Urethra tunda (delayed urethral


reconstruction)

. 3 bulan setelahnya

. eksisi langsung pada striktur urethra dan anastomosis


dari bulbus urethra langsung ke bagian apeks prostat.

3. Immediate urethral ligament


Komplikasi

1. Striktur urethra yang sering kambuh

2. disfungsi ereksi

3. inkontinensia urin
TRAUMA URETHRA
ANTERIOR
trauma
langsung
Straddle
Injury
biasanya
tanpa #
pelvis
Kontusio dinding urethra
Ruptur Parsial
Ruptur Komplit
Hematoma kupu-kupu atau Butterfly
hematoma
Darah dan urine keluar dari urethra tetapi masih terbatas pada fasia buch,
Tatalaksana
Tindakan Umum

Kontusio Urethra > tidak memerlukan tindakan


khusus

Laserasi Urethra > suprapubik cystostomy

Laserasi Urethra dengan ekstravasasi urin yang


ekstensif> drainase, suprapubik cystostomy,
terapi antibiotik

Repair segera > Dapat dilakukan namun insidens


terjadinya striktur tinggi
Komplikasi

Komplikasi dini setelah rekontruksi urethra adalah


infeksi, hematoma, abses periurethral, fistel
uretrokutan, dan epididimitis.

Komplikasi lanjut yang paling sering terjadi adalah


striktur urethra.
Aspek Radiologi
Urethrography retrograde (RUG) adalah standar
emas untuk mengevaluasi trauma urethra.
Prosedur pemeriksaan
Hal ini dilakukan dengan mmemiringkan pasien 45o
oblik dengan penis yang diregangkan.

Foley kateter lalu dimasukkan kedalam urethra dan


balon dikembangkan di fossa navikularis.

Selanjutnya, injeksi lembut 20-30 mL kontras ke


dalam urethra.

Pemeriksaan dibuat untuk melihat ekstravasasi,


yang dapat diketahui dengan adanya titik-titik dan
lokasi dari gambaran air mata pada urethra
urethral tear
Goldmans Classification of Urethral
Trauma
Klasifikasi Goldmans
I. Ruptur ligamentum puboprostatika dan hematoma periprostatika yang
menarik urethra posterior tanpa terjadinya ruptur. Tidak terlihatnya
ekstravasasi kontras.

II. Ruptur ligament puboprostatika dan hematoma periprostatikayang


menarik urethra posterior tanpa tejadinya ruptur. Tidak terlihat
ekstravasasi kontras.

III. Ruptur parsial atau komplit urethra membranosa dengan disrupsi


diafragma urogenital. Pada uretrografi tampak ekstravasasi kontras ke
dalam pelvis dan perineum

IV. Trauma pada leher buli-buli yang meluas ke urethra

IVA. Ruptur buli-buli ekstraperitoneal pada dasar buli-buli dengan


ekstravasasi perurethra

V. Trauma urethra anterior sebagian atau seluruhnya


Urethra normal pada pemeriksaan
uretogram
Gambaran uretrografi pasien laki-laki dengan fraktur pelvis
open-book, dimana tanda panah menunjukkan urethra
posterior, meregang namun intak (Goldman tipe I) dan tidak
ada bukti ekstravasasi kontras.
intak (Goldman tipe I) dan tidak ada bukti ekstravasasi
kontras.
Gambaran uretrografi yang menunjukkan ekstravasasi materi
kontras (tanda panah putih) yang mengindikasikan adanya
cedera pada urethra posterior, dengan diafragma urogenital
yang masih intak (tanda panah hitam). Hal ini diklasifikasikan
sebagai Goldmann tipe II
ografi desendens (b), diambil dari pasien dengan kateter suprapubik (b), gambar ini diperoleh dari pasien setelah dilakukan fiksasi pelvis
posterior komplit dari diafragma urogenital sampai anterior urethra (panah pada gambar a), yang menghasilkan ekstravasasi kontras (ta
intak (tanda panah putih pada gambar b) cedera ini diklasifikasikan sebagai goldman tipe III. Dasar dari buli meninggi karena hematoma
(a) dan gambar uretrografi desendens dengan kateter suprapubik (b) pada pasien laki-laki dengan trauma pelvis yang menunjukkan tran
travasasi kontras ke jaringan lunak perineal (tanda panah pada gambar a), juga terjadinya disrupsi leher buli-buli dengan ekstravasasi ko
muan ini mengindikasikan cedera Goldman tipe IV.
Sistogram yang didapat dari pasien laki-laki dengan
fraktur pelvis menunjukkan ekstravasasi kontras
ekstraperitoneal dari leher buli-buli (tanda panah)
disekitar urethra proksimal. Penemuan ini
mengindikasikkan cedera Goldman tipe IVa.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
Cummings, M. James. 2013. Urethral Trauma. Deaprtement Of Surgery, Division Of Urology. University of Missouri School of Medicine.
(http://emedicine.medscape.com/article/451797 ) diakses 22 Desember 2016.

Eliastam, M., Sternbach L. George, Michael J.B. 1998. Penuntun Kegawatdaruratan Medis.alih bahasa: Hunardja Santana. Ed. 5.
Jakarta:EGC. Hal 162.

Ivy-Rose. 2006. The Blader and Urethral Male. (http://www.ivyroses.com/HumanBody/Urinary/Urinary_Bladder_Urethra_Male.php),


diakses 22 Desember 2016.

Pienero Luis M., et all. 2010. EAU Guidelines on Urethral Trauma. European Association Of Urology (http://uroweb.org/wp-
content/uploads/2010-Urethral-Trauma.pdf ), diakses 22 Desember 2016.

Purnomo B. 2003. Dasar-dasar urologi. Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto. Hal .199-202

Purnomo B., Daryanto B., Seputra P. Kenta. 2010. Pedoman Diagnosis dan Terapi (SMF Urologi Laboratorium Ilmu Bedah). RSU Dr.
Saiful Anwar:Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Sjamsuhidajat R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong. Edisi 3. Jakarta : EGC

Radiopedia. Urtehral Injuries. (http://radiopaedia.org/articles/urethral-injuries), diakses 22 Desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai