Anda di halaman 1dari 26

PEMELIHARAAN

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Dinas Kesehatan Kota Depok


Seksi Penyehatan Lingkungan
2016
RUANG LINGKUP
1. Penyediaan Air Bersih
2. Pembuangan Limbah dan Sampah
3. Pengendalian Serangga dan Tikus
4. Pemeliharaan dan Pembersihan
Ruangan
5. Fasilitas Sanitasi
Penyediaan Air bersih
 Penyediaan air bersih jasa boga/catering dapat
dipenuhi dari air tanah; sumur dalam/dangkal, PDAM
 Persyaratan air bersih; memenuhi kuantitas (jumlah)
dan kualitas
 Kuantitas : cukup memenuhi kebutuhan selama
operasional jasa boga/catering
 Kualitas : memenuhi persyaratan fisika, kimia dan
bakteriologi sesuai dgn Permenkes
No.416/Menkes/Per/IX/1990
 Persy. fisik; tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
 Persy. kimia; tidak mengandung bahan kimia yg melebihi ambang
batas
 Persy.bakteriologi; tidak mengandung bakteri E.Coli dan Coliform
Air bersih sangat vital:
1. Untuk proses memasak, pencucian,
pembersihan dan sanitasi
2. Air yg tidak layak secara bakteriologi
menjadi penular berbagai penyakit
• Kholera, typhus, dysentri, diare, hepatitis,
leptospirosis
3. Air yg tidak layak secara kimia
menimbulkan penyakit kronis; kanker
• Kanker hati, ginjal, dll
Limbah Cair dan
Sampah
1. Prinsip : pengelolaan limbah dan sampah yg baik
meningkatkan kebersihan dan citra jasa
boga/catering sehat
2. Limbah jasa boga/catering berasal dari; dapur,
kamar mandi/toilet, wastapel
• Sifat limbah cair : domestik, banyak mengandung
lemak/minyak dan bahan organik
• Pengelolaan limbah cair : grease trap (penangkap lemak),
septik tank dan resapan atau IPAL sederhana
• Limbah cair yg dibuang ke lingkungan hrs memenuhi baku
mutu Permen LH
3. Pengelolaan limbah cair yg buruk; citra rumah
makan kotor, menimbulkan bau, mencemari
lingkungan, media penularan penyakit
Sampah
 Prinsip: sampah selain masalah tapi juga berkah
 Sampah jasa boga/catering berasal dari; sisa sayur, daging,
ikan, buah, bumbu, makanan, wadah, dll
 Sifat sampah jasa boga/catering : organik dan anorganik
 Sampah organik : sisa sayur, buah, sisa makanan, daging, ikan
 Sampah anorgaik : plastik, kardus, dll
 Pengelolaan sampah; pemilahan, pengumpulan, pengolahan;
kompos, daur ulang
 Sisa sayur, buah : kompos
 Sisa makanan : makan ikan, ternak lain
 Wadah ; kardus, plastik : daur ulang/dijual
 Pengelolaan sampah yg buruk; citra rumah makan kotor,
menimbulkan bau, mencemari lingkungan, media penularan
penyakit
Pengendalian Serangga dan Tikus
Ruang Lingkup pembahasan :
 Lalat, kecoa dan tikus
 Habitat, tempat hidup, penyakit yg dapat
ditularkan, dan cara pengawasannya
Tujuan
 Peserta pelatihan dapat mengetahui jenis-
jenis serangga dan tikus penular penyakit
melalui makanan
 Dapat melakukan pengawasan dan
pengendalian serangga dan tikus dalam
tempat usahanya
Lalat
• Jenis-jenis lalat :
– Lalat rumah (Musca domestica)

– Lalat hijau (Lucilia sertica)

– Lalat biru (Calliphora vomituria)


– Lalat latrine (Fannia canicularis)
 Siklus hidup lalat
Siklus hidup telur-dewasa
: 8-22 hr. umur lalat
dewasa : 1 bulan

Coklat tua, 12-


13mm, 3-4 hr

Putih putih, 1mm,


kekuningan, 100-300 butir,
12-13mm, -/+ 12 jam
menetas
Pola hidup
1) Tempat perindukan:
a. Kotoran hewan, kotoran manusia
b. Sampah basah
c. Buah dan sayuran yang busuk
d. Tanah lunak dengan cairan kotoran
e. Bangkai binatang
2) Kebiasaan makan:
a. Lalat dewasa aktif sepanjang hari, tertarik pd
makanan dan kotoran dan darah. Lalat hanya
makanan dlm bentuk cairan, makanan kering
dibasahi dulu baru dihisap. Tanpa air lalat hanya
hidup -/+48 jam
3) Tempat istirahat
a. Saat hinggap lalat mengeluarkan ludah
dan tinja, membentuk titik-titik hitam
b. Tempat istirahatnya; dinding, lantai,
rumput, daun, jemuran,dll yg dekat dg
makanan, tempat berkembang biak,
terlindung dari angin dan matahari
c. Istirahat pada malam hari
4) Sinar
a. Lalat adalah serangga fototropik, yaitu
menyukai cahaya. Pada malam hari bila
ada sinar lalat bisa aktif.
Cara pengawasan dan
pengendalian
1) Kebersihan umumnya
a. Tempat pengelolaan makanan harus bebas dari
kotoran hewan, manusia, sampah busuk
b. Lingkungan diusahakan selalu kering, udara
sejuk dan bersih
c. Tempat sampah tertutup
d. Menggunakan lampu dg cahaya biru, lalat tdk
menyukainya
e. Dinding bebas dari barang yang digantung
f. Ruangan selalu tertutup; pintu dpt menutup
otomatis, ventilasi dilengkapi dgn kasa
2) Penangkapan lalat dewasa:
a. Memasang kertas lengket pd tempat
hinggap lalat
b. Menggunakan lampu elektronik
perangkap dan pemati lalat (insect killer)
c. Menggunakan perangkap lalat (fly trap)
d. Pemasangan kawat kasa pada pintu,
jendela, dan ventilasi
e. Membuat pintu dua lapis; pintu 1
membuka keluar, pintu 2 kasa yg dpt
membuka dan menutup otomatis
Keberadaan
lalat tidak
disukai, kecuali
tahi lalat
TIKUS

• Lingkungan manusia sangat disenangi oleh


tikus, karena tersedianya makanan dan
tempat
• Tikus merupakan binatang penular penyakit
secara biologis maupun mekanis
– Biologis : tikus merupakan tuan rumah bagi pinjal
penular penyakis pes. Tikus juga penular
Salmonellosis dan Leptospirosis
– Mekanis : mencemari makanan melalui kaki dan
tubuhnya
Prilaku dan kebiasaan tikus
1. Kegiatan secara umum
Tikus mampu beradaptasi dengan baik dgn lingkungan.
Umur 3-4 bulan tikus menjadi sangat aktif sd 8 bulan.
Umur tikus sampai 1 tahun
2. Reaksi terhadap rangsangan
Tikus sangat sensitif terhadap rangsangan, seperti
perubahan kondisi lingkungan dan gerakan yg tdk wajar
3. Kebiasaan memanjat
Tikus mampu memanjat dgn baik bahkan memanjat
secara vertikal
4. Kemampuan meloncat dan merambat
Tikus mampu merambat pada permukaan yang halus dan
licin secara vertikal. Mampu melompat vertikal setinggi 60
cm dan melompat dari ketinggian 5 meter.
5. Kepandaian berenang
Tikus adalah perenang yang baik dan mampu menyelam
selama 30 detik
6. Sarang dan tempat perindukan
Tikus membuat sarang di tempat yang aman dari gangguan
musuh dan dekat sumber makanan. Sarang tikus biasanya
berbentuk seperti mangkuk diameter 20 cm terbuat dari
sobekan kertas, rumput atau jerami
7. Lubang tikus
Dalam tanah tikus membuat lubang dan lorong untuk
bersembunyi dan berkembang biak
8. Gigitan
Tikus memiliki kebiasaan menggigit-gigit kayu, papan, bahan
makanan, pembungkus barang dll. Tujuannya agar giginya
tidak terlalu panjang
Metode melacak keberadaan tikus
Dropping
Melalui adanya kotoran tikus
Run ways
Melalui adanya jalan tikus. Tikus mempunyai kebiasaan melalui jalan
yang sama terus menerus.
Grawing
Melalui bekas gigitannya
Borrow
Melalui lubang yang terdapat di sekitar keberadaan tikus
Bau
Melalui baunya, tikus memiliki bau sangat khas,baik bau tubuh atau
urinenya.
Tikus hidup
Adanya tikus hidup menandakan keberadaan tikus
Bangkai tikus
Adanya bangkai tikus juga menandakan keberadaan tikus
Pengawasan dan pengendalian tikus
1. Membuat tikus tidak betah
a) Pintu, jendela atau ventilasi, tempat penyimpanan
makanan harus tertutup rapat
b) Sisa makanan dan sampah segera dibungkus rapi dan
tidak berceceran
c) Menghilangkan sarang dan tempat persembunyian tikus
2. Penangkapan tikus
a) Dengan perangkap tikus
b) Dengan lem perekat
c) Dengan penjepit tikus
d) Dengan umpan makanan dgn racun tikus
3. Memelihara bangunan secara rutin
4. Membasmi dengan pestisida
KECOAK
Kecoak merupakan serangga rumah dan
bangunan. Hidup berkelompok dan aktif pada
malam hari. Pada siang hari bersembunyi. Ada
yang mampu terbang dan tidak, hanya
berjalan cepat. Dapat menularkan penyakit,
seperti ; diare, disentri, typhus, dan kholera.
Selain itu dapat membawa telur cacing dan
cairan dari mulut kecoa menimbulkan bau yg
menyengat. Ada 3.500 jenis kecoak.
 Jenis-jenis kecoak yg penting:
1. Periplaneta americana
Asal dari America, panjang 35-40 mm, warna
terang kecoklatan
2. Periplaneta australisae
Asal dari Australia, panjang 31-35, warna
coklat kehitaman terdapat garis kuning pucat,
telur 22-24 butir
3. Periplaneta germanica
Asal dari Jerman, warna kuning kecoklatan,
panjang 10-15mm. Betinanya selalu
membawa-bawa telurnya sampai menetas
Siklus hidup kecoa

Dewasa Telur 1-3 bulan


menetas

Kepompong
Pengendalian dan pengawasan kecoak
 Penemuan kepompong
menandakan adanya kecoak
 Menjaga kebersihan, cara paling
mudah mengendalikan kecoak ;
 Tempat penyimpanan makanan, air
minum dan peralatan harus tertutup
 Menjaga kebersihan kamar mandi,
WC, saluran air, tempat sampah, dll
 Pemberantasan kecoak ;
 Secara fisika, biologis dan kimia
(pestisida)
 Penyemprotan, pengasapan di
tempat-tempat persembunyian
kecoak
PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN

 Prinsip pembersihan ruangan :

 Tersedia sarana pembersih


 Mengetahui jenis bahan lantai, dinding, plafon,
ventilasi dan karakteristiknya
 Menggunakan teknik dan prosedur yang benar dan
sesuai dengan tujuannya
 Waktu dan frekuensi pencucian/pembersihan yang
tepat
Fasilitas Sanitasi
 Meliputi : toilet dan peturasan, kamar mandi,
wastafel, tempat pencucian alat dan bahan,
tempat sampah
 Toilet, peturasan, kamar mandi :
 terpisah antara karyawan dan pengunjung, terpisah
antara pria dan wanita
 Jumlah cukup
 Selalu bersih, tersedia sabun
 Tempat cuci bahan dan alat terpisah
 Tempat cuci alat minimal tiga bak
 Tempat sampah : jumlah cukup dan penempatan
merata, konstruksi kuat dan aman
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai