Anda di halaman 1dari 24

PEMBUANGAN LIMBAH

 Tujuan : Terlaksananya dan terpantaunya


pengelolaan limbah yang Memenuhi Syarat
kesehatan ditempat pengelolaan makanan
1. Air Limbah

 →Air limbah yang berasal dari tempat cuci,


dapur dan kamar mandi.
Air limbah dari TPM terutama
Jasaboga/Katering umummnya banyak
mengandung lemak, maka perlu dialirkan ke
dalam bak penangkap lemak (Grease trap)
2. Sampah

 →Semua benda atau produk sisa yang


dianggap tidak bermanfaat dan tidak
dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang.
 Agar sampah tidak menjadikan tempat
berkembang biaknya serangga terutama lalat
dan tikus maka sampah dimasukan kedalam
tempat sampah yang kedap air dan mudah
ditutup
3. Asap dapur

 Asap dapur TPM umumnya banyak


mengandung lemak, maka asap dapur
sebelum dibuang disaring dengan saringan
lemak (Grease Filter)
Penyakit Yang berhubungan
dengan limbah

 Diare→lalat hinggap ke makanan/minuman


 Deman Berdarah→Nyamuk Aedes Aegypti
yang hidup diair yang tergenang
 ISPA→Asap dapur yang tidak dibuang
PENGENDALIAN
SERANGGA DAN TIKUS

Modul 10
LALAT

 Jenis yg merugikan manusia :


– Lalat rumah (Musca domestica)
– Lalat hijau (lucilia seritica)
– Lalat biru (calliphora vomituria)
– Lalat latrine (fannia canicularis)
 Lalat rumah sudah lama dikenal sebagai
pembawa penyakit (diare, disentri, kolera)
POLA HIDUP LALAT
 Tempat perindukan yg disenangi :
– Kotoran yang masih segar
– Sampah basah
– Buah dan sayur busuk
– Tanah lunak dg cairan kotor
– Bangkai binatang
 Kebiasaan makan
– Lalat dewasa sangat aktif sepanjang hari (pagi—sore)
– Tertarik pd makanan manusia (gula, susu), kotoran
manusia, hewan, darah
 Tempat istirahat
– Pd waktu hinggap lalat mengeluarkan ludah dan
tinja (titik2 hitam) tanda utk mengenali tempat
– Tempat istirahat adalah di dekat makanan dan
tempat berbiak, serta terlindung dari sinar terik
matahari
 Sinar
– Lalat menyukai cahaya (fototropik)
– Pd malam hari tidak aktif, ttp dpt aktif dg sinar
buatan
CARA PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN

 KEBERSIHAN

– Lingkungan TPM hrs bebas dari kotoran manusia,


hewan, sampah dan tempat yg mengundang lalat
– Ciptakan lingkungan yg tidak mendukung bentuk
kehidupan larva lalat (kering, sejuk, bersih)
– Membuat suhu makanan yg tidak dpt digunakan
larva lalat utk hidup (> 46ºC)
– Ruangan berkassa utk prosesing makanan
 PENANGKAPAN LALAT DEWASA

– Memasang kertas lengket


– Menggunakan lampu eletronik (insect killer)
– Kawat kassa pd pintu, jendela, lubang angin
– Membuat pintu dua lapis, daun pintu pertema ke arah luar dan
lap kedua merupakan pintu kassa yg dpt membuka dan
menutup sendiri
– Mengalirkan angin yg kencang pd dinding atas sp bawah pintu
shg lalat/ serangga terjatuh bila masuk ke dlm ruangan
– Racun lalat merupakan langkah terakhir (makanan dan air hrs
ditutup/dipindahkan)
TIKUS

 Tikus merupakan binatang penular secara biologis


maupun mekanis
 Secara biologis :
– Tikus merupakan tuan rumah pinjal yg menularkan penyakit
pes
– Gigitan tikus menyebabkan demam (rat Bite Fever)
– Salmonellosis, leptospirosis ditularkan melalui tinja dan
urine tikus
 Secara mekanis
– Tikus dari tempat kotor mencemari makanan yg
dimakan/diinjak
Kebiasaan Tikus

 Kegiatan umum
– Tikus memp kemampuan adaptasi thd lingkungan yg baru

 Reaksi thd rangsangan


– Sangat sensitif thd rangsangan, perubahan kondisi lingkungan akan
menyebabkan tikus berpindah tempat

 Kebiasaan memanjat
– Kemampuan memanjat pohon, bangunan dan tempat tinggal, pipa sangat baik

 Kemampuan meloncat dan merambat


– Mampu merambat di permukaan licin, halus, vertikal sejauh 40 cm
– Mampu melompat vertikal setinggi 60 cm, melompat ke bawah dari ketinggian 5
m
 Kepandaian berenang
– Tikus dapat berenang
– Tikus got dpt menyelam 30 detik

 Tempat perindukan dan sarang tikus


– Sarang tikus di tempat aman dari gangguan musuh, dekat dg sumber
makanan

 Lubang tikus
– Di dalam tanah tikus membuat lubang dan lorong utk sembunyi dan
berkembang biak (terutama tikus got)

 Gigitan
– Tikus mempunyai kebiasaan menggigit –gigit kayu, papan, bahan
makanan, pembngkus barang, dll dg tujuan agar giginya tidak terlalu
panjang
Tanda-tanda keberadaan tikus

 Dropping (tinja tikus)


 Run ways (jalan tikus)
 Grawing (bekas gigitan)
 Borrow (lubang tikus)
 Bau (bau tubuh/ urine)
 Tikus hidup (Suara)
 Bangkai tikus
Cara pengawasan dan pengendalian
tikus

 Pencegahan
– Pemeliharaan rutin bangunan oleh ahli konstruksi
– Pintu tempat penyimpanan makanan hrs tertutup rapat dan dpt
menutup sendiri
– Sisa makanan dan sampah hrs dikelola dg baik, dibuang ke
tempat sampah yg tertutup
– Tidak memberi kemungkinan tikus dpt bersarang dan bersembunyi
 Penangkapan
– Menangkap dg perangkap, perekat, penjepit
– Racun/pestisida (perlu perhatian agar tidak mencemari makanan)
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN

 Kerusakan pada bangunan fisik


 Berkurangnya simpanan bahan makanan
 Kontaminasi oleh rambut, feses (kotoran), dan urine(air
seni)
 Beberapa patogen: Salmonella sp., Leptospira sp.,
Entamoeba histolytica, dan Giardia muris dari tikus ke
manusia/hewan
 Bangkai tikus menimbulkan bau dan dapat
menghambat saluran pembuangan air
 Kerusakan pada rumput halaman, tanaman hias,
pohon buah-buahan, pohon pelindung jalan
 Memakan ikan hias di kolam ikan
KECOA

 Merupakan serangga dg tubuh tertutup dari atas ke


bawah dg 2 pasang sayap
 Dapat terbang/berjalan dg cepat
 Warna coklat / hitam
Kehidupan kecoa

 Suka di tempat yg hangat, air, banyak makanan


 Hidup berkelompok dan aktif pd malam hari
 Makanan : segala macam, termasuk makanan
manusia (susu, keju, daging, kue,dll), buku, sepatu,
darah, dahak, dll
 Pindah dg cara terbawa ( dlm kerangjang makanan,
kotak minuman, pesawat, kapal) / terbang
Penyakit yg dituarkan kecoa

 Sebagai pembawa penyakit dan menjadi


salah satu bagian dalam penyebaran
beberapa penyakit (diare, disentri, kolera,
pes, leprosy, typhus)
Pengendalian dan pengawasan

 Kebersihan dapur, tempat sampah, bagian-bagian


sulit pd rumah makan/jasaboga
 Kebersihan dan sanitasi lingkungan
 Pemeriksaan bahan yg akan masuk ke TPM
 Saluran air, selokan, peralatan hrs tertuutup
 Pengawasan adanya kecoa dg adanya
kepompomg / ootheca
 Insectisida diikuti kebersihan lingkungan
Umpan dan perangkap

 Perangkap dengan racun sangat efektif utk


jasaboga karena terhindar dari pencemaran
insectisida
 Perangkap berisiumpan yg mengandung
insectisida dan bahan daya tarik yg menarik
kecoa utk memakan dan kembali keluar ke
tempat persembunyiannya. Kecoa
mengeluarkan kotoran dan bila dimakan kecoa
lain akan mati
Pemberantasan dg cara kimia

 Penyemprotan dg insectisida harus


dilakukan oleh pest control karena harus
dilakukan dg hati-hati dan dapat terjadi
kekebalan pd kecoa

Anda mungkin juga menyukai