PEMBEKALAN
UJI KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN
Pemberantasan
vektor lalat,
Pengukuran kecoa, nyamuk ,
volume tikus
kepadatan
lalat
Klasifikasi
vektor
PENGANTAR
Vektor merupakan arthropoda yang dapat
menularkan, memindahkan atau menjadi sumber
penularan penyakit pada manusia.
Badan beruas-ruas
Eksoskelet, dan
Kelas Myriapoda:
misalnya binatang berkaki seribu
Ordo isoptera
contoh rayap
Ordo orthoptera
contoh belalang
Ordo coleoptera
contoh kecoak
VEKTOR PENGGANGGU
Sedangkandari phylum chordata yaitu tikus
yang dapat dikatakan sebagai binatang
pengganggu, dapat dibagi menjadi 2 golongan:
Tikus Tikus
besar, kecil
(Rat) Rattus (mice)
Mussculus
norvegicus
(tikus rumah)
(tikus got )
Rattus-rattus
diardiil (tikus
atap)
Rattus-rattus
frugivorus
(tikus buah-
buahan)
PEMBERANTASAN
DAN
PENGENDALIAN
TIKUS DAN PINJAL
PENGETAHUAN DASAR TTG TIKUS (1)
Kemampuan utk mengident. Spec. Tikus
PERANGKAP (TRAP)
Live trap (perangkap hidup)
• Snap trap (perangkap mati)
• Sticky board trap (perangkap berbeperekat)
• Pitfall trap (perangkap jatuhan)
METODE LAIN
SINAR ULTRAVIOLET
PENGHALANG/BARRIER/PROOFING
Dapat dg. Membuat pagar yg. Dialiri listrik tegangan yg.
Rendah (10 volt) membuat tikus terusir tp. Tdk berbahaya
bagi manusia dan hewan lainnya.
BERBURU
PERBURUAN DG. CARA GROPYOKAN .
• Di pilipina dg. Cara menggiring tikus ke bag. Tengah
lahan secara bersama-sama lalu sampai ditengah
dibunuh ramai-ramai (blanket system)
METODE PENGENDALIAN HAYATI
Predator tikus :
Kucing, kadal, musang dan cerpelai, ular, burung
elang dan burung hantu.
Laju fisiologis dan kemamp. Mencari mangsa 10 : 4 : 1
Untuk kelas aves, mamalia dan reptilia.
Pengendalian dg. Bakteri salmonella enteritidis telah
digunakan secara luas di eropa, tapi who dan fao th.
1967 telah melarangnya.
PENGENDALIAN KIMIAWI
Yaitu dg. Melakukan penggunaan bahan kimiawi. utk.
Membunuh/mengurangi pop. Tikus. Ada 4 bagian;
3
Serbuk gergaji ditempat sekitar bahan makanan.
Dapat juga digunakan sulfur, kapur, asam karbol,
karosen, minyak pepermiint actiodione.
4
mempengaruhi kesuburan.
PEMBERANTASAN DAN PENGENDALIAN
PINJAL/FLEA CONTROL (1)
DIMAKSUDKAN UNTUK :
MENEKAN POPULASI PINJAL RODENT DISUATU
WILAYAH/DAERAH SHG. GIGITAN PINJAL DPT
DITEKAN.
PENULARAN PES DPT TERPUTUS.
DUSTPRING/DUSTLON :
CARA :
CAMPURAN TEPUNG KANJI DAN INSEKTISIDA
DITABURKAN DI DALAM BAMBU/ PRALON
BERLUBANG. BERUKURAN 50-60 CM DG. UMPAN
MAKANAN SPT. JAGUNG/KELAPA BAKAR.
DILETAKKAN PD. JALAN-JALAN YG. DILALUI TIKUS
DIDALAM RUMAH SPT. DAPUR, DEKAT TEMPAT
PENYIMPANAN MAKANAN.
DIHARAPKAN TEPUNG TSB. AKAN MELUMURI
TUBUH TIKUS DAN AKAN MEMBUNUH
PINJALNYA.
PENGENDALIAN
VEKTOR LALAT
Taksonomi
Kelas : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family :
Muscida (Lalat rumah) Sarcophagidae
(Lalat daging) Caliphoridae
Spesies :
Musca domestica (Lalat rumah)
SIKLUS HIDUP LALAT
MAKANAN
Lalat dewasa aktif sepanjang hari terutama pagi dan
sore
1 Kotoran hewan
2
Sampah dan
sisa makanan
dari hasil olahan
4 Air kotor
3 Kotoran manusia
TEMPAT Tengah hari lalat tidak makan tetapi beristirahat di
PERISTIRAHA lantai, dinding, langit-langit, rumput-rumput dan
TAN tempat yang sejuk
Cara :
Dilakukan pagi hari, setelah matahari bersinar
Letakkan scudder fly grill pada lokasi yang akan diukur
Hitung jumlah lalat yang hinggap setiap 30 detik
Lakukan secara rutin (1 minggu sekali)
Indeks lalat = jumlah lalat hinggap pada grill/30 detik
Pada daerah yang luas dibagi dalam beberapa
zona, diukur pada masing-masing zona.
Interprestasi hasil pengukuran indeks populasi lalat :
Indonesia = < 20 baik
> 20 perlu tindakan pemberantasan
0 – 2 : Rendah atau tidak menjadi masalah
3 – 5 : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan
terhadap tempat-tempat berkembang biakan lalat
6 – 20 : Tinggi/padat dan perlu pengamanan
terhadap tempat- tempat berkembang biakan lalat
dan bila mungkin direncanakan upaya
pengendaliannya.
> 21 : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu
dilakukan pengamanan terhadap tempat–
tempat perkembangbiakan lalat dan tindakan
pengendalian lalat.
Scudder fly grill
KEUNTUNGAN
Mudah
Murah
Cepat
Memungkinkan sampling banyak
tempat
Jika digunakan secara konsisten,
dapat digunakan untuk mengukur
perubahan populasi dari waktu ke
waktu
PROGRAM PENGENDALIAN
VEKTOR LALAT
Penurunan populasi larva dengan
cara pengelolaan dan sanitasi yang
baik pada daerah-daerah yang
potensial menjadi tempat untuk
berkembang biak
„
Pengendalian populasi secara kimia
untuk menghilangkan lalat.
PENGENDALIAN LALAT SEBAGAI
VEKTOR PENYAKIT
Metoda :
Mekanis :
Pemasangan kasa : tetapi jendela tetap
dapat dibuka, dan kasa dibersihkan
secara teratur.
Fly traps
Electric fan
Penggelontoran saluran-saluran
PENGENDALIAN LALAT
SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT
Langkah manajemen terpadu :
1. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan lalat, secara fisik
menggunakan sticky tape, fly trap, secara
kimia menggunakan insektisida dengan
metode spraying, fogging, dan secara
biologis menggunakan predator alami,
3. Edukasi masyarakat.
PENGENDALIAN LALAT SEBAGAI
VEKTOR PENYAKIT
Evaluasi
1. Kembali melakukan survey untuk melihat
indeks lalat, menurun atau tidak.
2. Melihat jumlah kasus penyakit yang
dicurigai ditransmisikan oleh lalat,
berkurang atau tidak
TINDAKAN PENGENDALIAN
Pelaksanaan
Surveilans kecoa dilakukan dengan cara melihat
secara visual tanda-tanda yang menyatakan
adanya kecoa seperti adanya kotoran (fecal) dan
kasul (ootheca) kecoa. Disamping itu dengan
melihat ada (hidup atau mati) dan tidak adanya
kecoa disetiap ruangan.
a) Keberadaan Kotoran dan kapsul
Bentuk fisik :
kapsul Blattella Germanica dapat berisi 30-40 telur,
Blatta orientalis sekitar 16 telur, Supella longipalpa 13-18
telur dan Periplaneta americana sekitar 14 telur
Tempat :
kotoran, pada lantai, pada tempat-tempat yang
tersembunyi, pada tempat-tempat yang sering dilalui,
sedangkan kapsul pada sudut-sudut bagian dari meja,
almari, celah-celah pada dinding.
Cara :
Visual dan perabaan
Alat :
Senter serta formulir pencatatan pengamatan.
Waktu : Untuk melihat kecoa dilakukan pada malam
hari, mulai pukul 18.00 s/d 20.00 WIB , pukul 23.00 s/d 1.00
WIB, pukul 04.00 s/d 06.00 WIB .frekwensi pelaksanaan
pengamatan setiap 2 (dua) minggu.
b) Keberadaan kecoa
Bentuk Fisik:
Tergantung Jenisnya
Tempat :
Kecoa dilihat dibawah rak, dibagian bawah daun meja,
dilipatan tempat tidur, pada celah-celah dinding
dengan almari, pada celah-celah yang terdapat pada
dinding itu sendiri.
Cara :
Visual
Alat:
Cermin bertangkai dan senter formulir pencatatan
pengamatan.
Waktu :
Untuk melihat kecoa dilakukan pada malam hari, mulai
pukul 18.00 s/d 20.00 WIB, pukul 23.00 s/d 1.00 WIB, pukul
04.00 s/d 06.00 WIB. Frekwensi pelaksanaan pengamatan
setiap 2 (dua) minggu.
ANALISIS HASIL PENGAMATAN