JUDUL PRAKTIKUM
Identifikasi Tikus dan Parasit pada Tikus
a. Klasifikasi Tikus
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodensia
Famili : Muridae
Genus : Bandicota, Rattus, Mus
b. Jenis-jenis Tikus
1. Tikus got (Rattus norvegicus)
Panjang ujung kepala sampai ekor 300400 mm, ekor 170-230
mm, kaki belakang 4247 mm, telinga 1822 mm. Warna bulu
badan atas coklat kelabu, bulu bagian perut kelabu. Banyak dijumpai
di saluran air/got di daerah pemukiman kota dan pasar. Tikus jenis ini
makan dari sisa makanan manusia dan dari sampah-sampah yang berasal
darimana saja.Tikus got juga juga sering diklaim sebagai pembawa
penyakit Tipes.
Nosopsyllus fasciatus
Nosopsyllus fasciatus adalah pinjal tikus umum di daerah beriklim
sedang. Pinjal tersebut menyerang banyak hewan lain tetapi tidak selalu
menggigit manusia.
Xenopsylla cheopis
Xenopsylla cheopis merupakan pinjal yang secara taksonomi termasuk
dalam Filum Arthropoda, Kelas Insekta, Ordo Siphonaptera, Family:
Pulicidae. Secara umum, ciri-ciri pinjal yang termasuk Xenopsylla
cheopis adalah :
Tidak bersayap
Kaki sangat kuat dan panjang, berguna untuk meloncat.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batas antara kepala - dada tidak jelas)
Ektoparasit pada hewan berdarah panas (mamalia, burung,dll)
Ukuran 1,5-3,3 mm
Metamorfosis sempurna, yaitu telur - larva - pupa -dewasa
2. Tungau
Tungau termasuk dalam filum Arthropoda, sub filum Chelicerata,
kelas Arachnida, dan ordo Acarina. Acarina berasal dari bahasa Yunani,
yaitu akari yang berarti tungau. Kebanyakan tungau yang menyerang
tanaman umumnya berukuran sangat kecil, panjangnya 0,2 0,8 mm
sehingga sulit dilihat dengan mata. Tubuhnya tidak mempunyai segmen
sehingga menyerupai kantong, dan hanya pada bagian mulut yang
menonjol mejadi satu dengan badannya. Adapun klasifikasi tungau/mites
yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Arachanida
Ordo : Acarinida
Famili : Demodicidae, Psorergatidae, Tydeidae, dll
Genus : Demodex, Psorergates, Tydeus, dll
Spesies : Demodexbrevis, Psorergatesovis, Tydeusmolestus, dll
3. Caplak
Caplak merupakan salah satu anggota dari phylum Arthropoda dari
kelas Arachnida. Dengan kata lain, caplak masih merupakan kerabat
dekat laba-laba. Berdasarkan morfologi tubuhnya caplak dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu caplak keras (hard ticks) dan caplak lunak
(soft ticks). Perbedaan antara keduanya terletak pada hard plate (scutum)
yang hanya dimiliki oleh caplak keras (hard ticks).
Secara umum siklus hidup caplak, baik caplak keras maupun
caplak lunak meliputi empat fase perkembangan yaitu: telur, larva
berkaki enam, nimfa berkaki delapan dan kemudian dewasa.31 Siklus
hidup diawali dari caplak betina yang meletakkan telur dalam jumlah
banyak. Seekor caplak betina mampu bertelur 100 butir sehari. Telur-
telur itu akan menetas menjadi larva berkaki enam dalam jumlah yang
lebih sedikit. Larva caplak ini akan merayap ke atas vegetasi dan pada
saat ada hewan yang melintasinya dia akan menempel pada hewan
tersebut. Akan tetapi bila tidak menemukan inang, maka larva akan mati.
Setelah menempel, larva yang menemukan inang akan menghisap darab
inangnya. Selanjutnya larva akan molting menjadi nimfa berkaki
delapan. Nimfa ini biasanya berukuran kecil dan akan mencari inang
berupa vertebrata kecil.
Caplak diketahui dapat menularkan beberapa pathogen seperti
bakteri, rickettsia, spirochete, protozoa, virus, nematoda dan juga toksin.
Satu gigitan caplak dapat menularkan banyak sekali pathogen. Caplak
merupakan hewan kedua setelah nyamuk yang dianggap penyebar
penyakit terluas an tar mahluk hidup. Adapun beberapa penyakit infeksi
pada manusia yang dapat ditularkan oleb gigitan caplak antara lain
adalah: Lyme disease, human granulocytis, monocytic ehrlichiosis,
babesiosis, relapsing fever, rocky mountain spotted fever, Colorado tick
fever, Q fever, lumpuh caplak (tick paralysis), boutonneus fever dan tick
borne encephalitis. Pada anjing, Caplak lebih cepat menyebabkan anemia
dibandingkan dengan pinjal.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
1. Masker
6. Meteran
2. Hand scoon
7. Cover glass
3. Pipet tetes
8. Obyek Glass
4. Nampan/baskom
9. Karung
5. Timbangan
b. Bahan :
1. Canada balsem / Entelan
VIII. KESIMPULAN
Tikus yang kami identifikasi merupakan tikus spesies Ratus ratus
diardii. Hal tersebut dapat terlihat dari cirinya yaitu ekor lebih panjang
daripada badan dan warna bulu badan atas coklat tua dan bulu badan bawah
(perut) coklat keabuan. Tikus yang kami identifikasi tersebut juga memiliki
ektoparasit yaitu spesies caplak.
X. LAMPIRAN
Foto praktikum.
IDENTIFIKASI TIKUS