PENDAHULUAN
penyakit mematikan yaitu pes. Terdapat lebih dari 30 spesies pinjal yang
antara pinjal dan tikus sudah terjalin sejak lama dan telah mengalami evolusi
sebagai penjamu perantara untuk beberapa jenis cacing pita anjing dan
untuk penyakit pes dan murine typhus ialah pinjal tikus Xenopsylla cheopis.
Kuman pes, Pasteurella pesis, berkembang biak dalam tubuh penyakit tikus
dalam luka gigitan dan terjadi infeksi dengan Pasteurella Pesis. Pinjal yang
langsung maupun secara tidak langsung melalui ektoparasit yang dibawa oleh
pertama kali masuk pada tahun 1910 melalui Pelabuhan Surabaya yang
Penyakit pes merupakan salah satu penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang
pinjal. Xenopsylla cheopis adalah pinjal tikus yang dikenal sebagai vektor
biologi dari penyakit pes. Penyakit ini pernah menjadi wabah di berbagai
belahan dunia serta telah menelan banyak korban yang meninggal akibat
penyakit ini, dengan jumlah korban yang mencapai ribuan di setiap kasus
wabah.
Infeksi penyakit pes terjadi karena tikus liar yang membawa bakteri
Yersinia pestis di dalam darah tubuh tikus liar. Pinjal menghisap darah tikus
biak di dalam perut pinjal. Pinjal menggigit manusia lalu manusia pun
maupun dunia menetapkan penyakit pes menjadi salah satu penyakit yang
perlu dikarantina seperti yang tercantum dalam UU No.1 tahun 1962 baik
fleas tersebut.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
manusia (Anoplura) yang berbentuk pipih, tetapi rata atau horizontal khas
Sering sekali orang tidak dapat membedakan antara kutu dan pinjal. Pinjal
juga hewan lainnya seperti tikus, kelinci, unggas/ ayam, bahkan kelelawar
antara kutu dan pinjal yang sama-sama tak bersayap adalah bahwa tubuh
dorsoventral. Dengan demikian bentuk pinjal secara utuh dapat terlihat dari
Arthropoda, kelas Insecta, dan ordo Siphonaptera. Dari farn.ili ini, terdapat
Pinjal mempunyai panjang 1,5 – 4,0 mm, yang jantan biasanya lebih
kecildari yang betina. Pinjal merupakan salah satu parasit yang paling sering
ukurannya yang kecil dankadang tidak disadari pemilik hewan karena tidak
1. Klasifikasi
a. Xenopsyllacheopis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Spesies : Xenopsyllacheopis
b. Pulexirritans
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Pulex
Spesies : Pulexirritans
c. Nosopsyllusfasciatus
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Ceratophyllidae
Genus : Nosopsyllus
Spesies : Nosopsyllusfasciatus
d. Ctenophalidescanis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Ctenophalides
Spesies : Ctenophalidescanis
e. Ctenophalidesfelis
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphoneptera
Familia : Pulicidae
Genus : Ctenophalides
Spesies : Ctenophalidesfelis
Tikus adalah hewan mengerat (rodensia) yang tidak lepas dari serangan
pes (KLB). Pes merupakan zoonosis pada tikus yang dapat ditularkan
2. Morfologi Pinjal
Menurut Sen & Fetcher pinjal yang masuk ke dalam sub spesies C.felis
antenna.
Kaki belakang dari sub spesies ini terdiri dari enam ruas dorsal dan
jajaran rambut satu sampai delapan yang pendekdi belakang lekuk anten.
Kaki belakang dari pinjal ini terdiri atas tujuh ruas dorsaldan manubrium
jantan biasanya lebih kecil dari yang betina. Kedua jenis kelamin yang
(metathoraks).
pada beberapa jenis terdapat sebaris duri yangkuat berbentuk sisir, yaitu
ktenedium pronotal. Sedangkan tepat diatas alat mulut pada beberapa jenis
terdapat sebaris duri kuat berbentuk sisir lainnya, yaitu ktenedium genal.
jantan mempunyai alat seperti per melengkung , yaitu aedagus atau penis
berkitin di lokasi yang sama. Kedua jenis kelamin mmiliki struktur seperti
jarum kasur yang terletak disebelah dorsal, yaitu pigidium pada tergit yang
(epifaring dan stilet maksila). Pinjal memiliki antenna yang pendek, terdiri
3 Siklus Hidup
sebanyak 400 - 500 butir. Telur berukuran panjang 0,5 mm, oval dan
menghasilkan telur sebanyak 400 - 500 butir. Telur berukuran panjang 0,5
dalam waktu dua hari atau lebih. Kerabang telur akan dipecahkan oleh
semacam duri (spina) yang terdapat pada bagian kepala larva instar
pertama.
atas tiga ruas toraks dan 10 ruas abdomen, yang masing-masing dilengkapi
mempunyai dua tonjolan kait yang disebut anal struts, berfungsi untuk
krem dan sangat aktif, dan menghindari cahaya. Larva mempunyai alat
mulut untuk menggigit dan mengunyah makanan yang bisa berupa darah
kering, feses dan bahan organik lain, yang jumlahnya cukup sedikit. Larva
dapat ditemukan di celah dan retakan lantai, di bawah karpet dan tempat-
tempat serupa lainnya. Larva ini mengalami tiga kali pergantian kulit
sesuai, tetapi bisa berbulan-bulan pada suhu yang kurang optimal, dan
dan berada dalam kokon yang tertutupi debris dan debu sekeliling.
mencari inangnya. Pada suhu 26,6 °C pinjal betina akan muncul dari
kokon setelah 5-8 hari, sedangkan yang jantan setelah 7 -10 hari.
permukaan tubuh hospes (tikus dan mencit) yang ditumbuhi rambut. Pinjal
dewasa hidup sebagai parasit, yang muda (pra dewasa) hidup ditanah atau
daun semak-semak ataupun di liang liang menunggu tikus lewat untuk
tikus. Contoh, pinjal Xenopsylla cheopis yang apabila dapat makanan pada
inangnya (tikus) bisa hidup selama 38 hari dan apabila tinggal pada
4. Bionomik Pinjal
a. Makanan
atau dingin, karena di musim panas pinjal cepat kehilangan air dari
tubuhnya.
Pinjal tidak makan tidak dapat hidup lama dilingkungan kering,
b. Perilaku
halnya kutu yang selalu menetap pada tubuh inang. Jangka hidup pinjal
5. Ekologi Pinjal
berikut :
tikus lebih tinggi selama musim dingin dan lebih rendah selama musim
panas dari pada suhu luar. Suhu di dalam dan di luar sarang
b. Cahaya
jenis ini biasanya tidak mempunyai mata, sebaiknya pinjal yang bersifat
c. Predator
dewasa.
6. Habitat Pinjal
Adapun tempat atau habitat yang biasa terdapat hewan yang disebut
a. Tumbuhan
b. Hewan
berbulu atau berambut seperti pada bulu anjing maupun bulu kucing
dan tikus.
Flea juga biasa berkembang biak pada benda atau perabotan rumah
(kebotakan).
timbul kembali) dan dapat menyebabkan kejadian luar biasa. Secara tidak
Yersinia pestis.
melalui luka gigitan pinjal. Manusia sebagai inang sementara dapat menjadi
terjadi akibat manusia menempati rumah yang telah lama kosong, tidak
terawat, dan menjadi sarang tikus, kucing beberapa saat setelah memasuki
ruang yang lama kosong, hal ini perlu dicurigai adanya pinjal didalam rumah
tersebut.
pinjal yang dapat bertindak sebagai vektor penyakit yang disebabkan oleh
Rickettsia typhi atau disebut Murine Typhus. Rickettsia typhi memperoleh
bahan makanan dari darah yang diambil oleh spesies inang. Bakteri ini masuk
dan tumbuh di dalam selepitel usus dari pinjal dan keluar bersama dengan
tinja yang dikeluarkan pinjal. Rickettsia typhi yang beradap ada tinja dari
lendir. Selain itu, bakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus
kedalam pinjal pada fase larva yang mencari makan berupa bahan organik
disekitar inang. Telur akan menetas dalam tubuh larva pinjaldan menetap
sampai pinjal dewasa dan siap hinggap pada tubuh inang (anjing, kucing).
Apabila pinjal dewasa termakan oleh inang maka cacing otomatis masuk
akan bertelur dan telur itu akan keluar bersama kotoran anjing/kucing. Hal ini
terjadi pada anak-anak yang sering bermain dengan kucing/anjing yang tidak
terjaga kebersihannya.
kaos kaki putih dan menghitung jumlah pinjal yang menempel pada kaos kaki
tersebut. Selain itu dapat juga menggunakan penyedot debu manual dengan
dan pupa pinjal yang ada. Sedangkan tindakan fisik dilakukan dengan
cahaya (fototaksis).
2. Kimiawi
jenis insektisida.
terencana dengan baik agar operasi berjalan dengan memuaskan. Pada saat
cepat dan dosis tunggal seperti zink fosfid, sodium fluoroasetat, atau
maka hal ini harus diaplikasikan beberapa hari setelah aplikasi insektisida.
Jika tidak dilakukan maka tikus akan mati tetapi pinjal tetap hidup dan
transmisi penyakit.
3. Biologi
memiliki binatang peliharaan seperti kucing atau anjing, akan tetapi jika
chitin inhibitor). IGR berfokus pada pengendalian pinjal pra dewasa, baik
beda tergantung pada tahap pra dewasa maupun umur setiap stadium.
serangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
manusia (Anoplura) yang berbentuk pipih, tetapi rata atau horizontal khas
Insecta, dan ordo Siphonaptera. Dari farn.ili ini, terdapat beberapa genus yang
permukaan tubuh hospes (tikus dan mencit) yang ditumbuhi rambut. Pinjal
dewasa hidup sebagai parasit, yang muda (pra dewasa) hidup ditanah atau
tingginya jumlah pinjal. Karena tikus merupakan tempat hidup (hospes) bagi
inangnya (tikus) bisa hidup selama 38 hari dan apabila tinggal pada
3.2 Saran