VEKTOR PENYAKIT
‘’ PINJAL
Kelompok 1
- animalia
- arthropoda
- insecta
- siphonaptera
PENYAKIT APA SAJA YANG DAPAT DI
TULARKAN OLEH VEKTOR TERSEBUT ?
JELASKAN SALAH SATU PROSES KEJADIAN
PENYAKIT YANG DI TULARKAN OLEH
VEKTOR TERSEBUT
Penyakit yang dapat ditularkan pinjal adalah pes (pes plague), murinae
thypus, tularemia, dan listeriosis. Cara penularan penyakit tersebut melalui
gigitan pinjal terutama oleh pinjal betina karena membutuhkan darah
untuk pengembangan telur. Penularan terjadi jika proventicular pinjal
tersumbat bakteri, misalnya yersinia pestis yang membelah diri
(propagative development), jika pinjal menggigit hospes akan muntah
(regursitasi) sehingga bakteri masuk ke hospes melalui luka gigitan pinjal.
Manusia sebagai inang sementara dapat menjadi sasaran gigitan pinjal.
Dari beberapa kejadian, gigitan pinjal ke manusia terjadi akibat manusia
menempati rumah yang telah lama kosong, tidak terawat, dan menjadi
sarang tikus / kucing / anjing beranak. Umumnya terjadi kegatalan
terutama dikaki beberapa saat setelah memasuki ruang yang lama kosong,
hal ini [erlu dicurigai adanya pinjal didalam rumah tersebut.
. PENYAKIT APA YANG MENJADI MASALAH
KESEHATAN DI INDONESIA?
Tahap telur
Tahap larva
Tahap pupa
Tahap dewasa
BAGAIMANA REPRODUKSINYA ?
Berkembang Biak Secara Cepat
Infestasi pinjal dapat meningkat secara tidak terkontrol. Hal
tersebut dikarenakan pinjal dapat bertelur dalam jumlah
banyak. Dengan jumlah 40 sampai 50 butir tiap hari
sepanjang 50 hari, satu pinjal betina dapat memproduksi
2000 telur. Telur tersebut akan menetas menjadi larva
kemudian berkembang menjadi pupa.
TELUR
Pinjal betina bertelur ketika berada pada anjing dan dapat
memproduksi 40 sampai 50 telur tiap hari, meninggalkan telur
tersebut hingga terlepas dari anjing dan tersebar di sekitar rumah.
Tiap telur akan menetas menjadi larva dalam 1 sampai 10 hari, dan
sebanyak 30% akan berkembang menjadi pinjal dewasa.
Telur kutu kucing berukuran sangat kecil. Panjangnya sekitar 0.5 mm,
berbentuk lonjong, berwarna putih transparan dan banyak orang yang
sering mengira bahwa telur kutu kucing adalah butiran garam atau
debu.
Kutu kucing betina dewasa mampu bertelur hingga 20 - 50 telur per
hari atau sekitar 500 telur selama hidupnya.
Telur kutu kucing umumnya akan menetas setelah 2 - 10 hari
tergantung pada suhu dan tingkat kelembaban sebelum mencapai
tahap larva. Suhu ideal untuk telur kutu kucing menetas adalah
sekitar 25 derajat Celcius.
BAGAIMANA MENCARI MAKAN ?
Pinjal Mencari Makan
Terdapat sekitar 2000 spesies pinjal yang dapat
menjadi masalah. Spesies paling umum
adalah Ctenocephalides felis, atau “pinjal kucing”.
Spesies ini dapat ditemukan pada kucing, anjing, dan
hewan liar seperti posum – serta dapat menyebabkan
ketidaknyamanan untuk pemilik hewan.
Ketika pinjal pindah ke tubuh hewan peliharaan, 5
menit kemudian pinjal akan mulai menghisap darah
selama 2 ½ jam. Pinjal betina memiliki nafsu makan
paling besar, dengan menghisap darah hingga 15 kali
bobot badannya. Satu ekor pinjal dapat hidup pada
anjing atau kucing selama 2 bulan!
KONDISI LINGKUNGAN YANG DISUKAI PINJAL SAAT KAWIN/ BERTELUR,
LARVA, DAN DEWASA
Kawin / bertelur
larva
dewasa
BAGAIMANA CARA MENGHITUNG
KEPADATAN POPULASINYA !
Alat
Bahan
Cara kerja
PERATURAN ATAU PROGRAM
PENGENDALIAN KHUSUS HEWAN
PINJAL
W h o ( 1999 )
Metode untuk pengendalian pinjal dalam
pemberantasan pes adalah dusting .
Dusting
Penaburan bubuk insektisida pada tempat yang
diduga sebagai jalan tikus atau sarang inang .
MODEL PENGENDALIAN PINJAL
Model dusting
1. Metode
2. Hasil
Dapaat menurunkan indeks umum pinjal 15-19
minggu . Penurunan indeks umum pinjal 54-87% ,
terjadi -+ 10 hari setelah aplikasi .
DAFTAR PUSTAKA
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Kutu.ppt
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=3895
Harsoyo Sigit, Singgih, dkk. Hama Pemukiman Indonesia.
UKPHP Fakultas Kedokteran Hewan IPB.Bogor.2006
Livine. D Norman. Parasitology Veteriner. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta. 1994
Santosa, Lutfhi. Pengantar Entomologi Kesehatan Masyarakat,
Jilid II. Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Semarang. 1997
Who 1999
Terima Kasih
Terima Kasih