“Resume”
NIM. 711345320010
2A
2022
KELOMPOK 5
Lalat Penghisap Darah Lalat merupakan salah satu ordo diptera yang mempunyai
sepasang sayap berbentuk membrane dan termasuk jenis ektoparasit yang dapat mengganggu
ternak. Jenis lalat penghisap darah adalah Tabanus,Haemotopota, Chrysops, Stomoxys dan
Haematobia.
Morfologi:
1) Stuktur mulutnya berbentuk runcing, berfungsi sebagai menusuk dan menghisap
darah
2) Ukuran tubuh 5 – 7 mm
3) Bagian toraks terdapat garis gelap diantaranya berwarna terang
Siklus hidup:
Lalat betina harus mendapatkan darah untuk produksi telur. Telur diletakkan di
habitat sesuai yakni pada kotoran hewan yang bercampur dengan sisa makanan. Telur
menetas dalam waktu beberapa hari. Larva berlangsung 1-3 minggu. Stadium dewasa
akan muncul dari pupa setelah 1 minggu dan siklus hidup berkisar 3-5 minggu pada
kondisi optimal.
Lalat Phlebotomus Morfologi:
Ukuran 1,5 – 5 mm ,Berwarna kuning tua ,Badan berbulu Siklus hidup: Lalat
mempunyai siklus hidup yang sempurna, yaitu dengan stadium telur, larva, pupa, dan
dewasa dengan rata-rata waktu perkembangbiakan antara 7-22 hari tergantung dari faktor
lingkungan.
Glossina Morfologi:
Ukuran sama dengan lalat 6-13 mm ,Berwarna coklat ke hitam-hitaman,Mulutnya
menusuk dan menghisap Siklus hidup: Tempat perindukkan lalat Tse-tse adalah pantai
pasir dan tanah gembur dekat air. Betina mengeluarkan larva stadium 3 yang besar per
ekor .
Tabanus Morfologi:
Ukuran agak besar sekitar 1-2,5 cm ,Warna cokelat dan hitam mengkilap ,Hanya
lalat betina yang menghisap darah Siklus hidup: Metamorfosis sempurna, terjadi
perubahan dari stadium telur-larva-pupa-lalat dewasa. Lalat ini hidup dalam hutan yang
teduh.
Vektor Penyakit
1) Stomoxys
2) Lalat tabanus
3) Lalat pasir
Secara umum tubuh pinjal dewasa berbentuk pipih bilateral, berukuran 1,5-4 mm,
bewarna kuning terang hingga coklat tua. Ektoparasit ini tidak bersayap tetapi memiliki tiga
pasang tungkai yang Panjang dan berkembang baik terutama digunakan untuk lari dan
melompat. Baik tungkai maupun tubuhnya tertutup oleh rambut rambut kasar atau rambut-
rambut halus. Kepalanya kecil, berbentuk segitiga dengan sepasong mata dan 3 ruas antena yang
berada pada lekuk antena. Di belakang mata. Alat Mulut mengarah ke bawah.
Pada beberapa jcnis pinjal seperti C. Felis, Di dasar tepi kapsul kepala tcrdapat sederet
duri besar yang disebut Sisir gena (genal ctenidium). Kingdom : Animalia,Filum :
Arthropoda,Kelas : Insecta,Sub Kelas :Pterygota,Ordo : Siphonaptera,Sub Ordo : Neoptera Pinjal
Kucing : (Ctenocephalides Felis),Pinjal Anjing : ( Ctenocephalides canis),Pinjal Manusia: (
Pulex Irritans),Pinjal Tikus Utara : (Nosopsyllus fasciatus),Pinjal Tikus Oriental : (Xenopsylla
Cheopis)
Morfologi Secara umum tubuh pinjal dewasa berbentuk pipih bilateral, berukuran 1,5-4
mm, bewarna kuning terang hingga coklat tua. Ektoparasit ini tidak bersayap tetapi memiliki tiga
pasang tungkai yang Panjang dan berkembang baik terutama digunakan untuk lari dan
melompat. Baik tungkai maupun tubuhnya tertutup oleh rambut rambut kasar atau rambut-
rambut halus. Kepalanya kecil, berbentuk segitiga dengan sepasong mata dan 3 ruas antena yang
berada pada lekuk antena. Di belakang mata. Alat Mulut mengarah ke bawah. Telur pinjal
berbentuk oval, benvarna putih kekuningan dan Berukuran sangat kecil. Larvanya tidak
mempunyai kaki dan terdiri Atas 13 ruas.
Secara umum tubuh pinjal dewasa berbentuk pipih bilateral, berukuran 1,5-4 mm,
bewarna kuning terang hingga coklat tua. Ektoparasit ini tidak bersayap tetapi memiliki tiga
pasang tungkai yang Panjang dan berkembang baik terutama digunakan untuk lari dan
melompat. Baik tungkai maupun tubuhnya tertutup oleh rambut rambut kasar atau rambut-
rambut halus. Kepalanya kecil, berbentuk segitiga dengan sepasong mata dan 3 ruas antena yang
berada pada lekuk antena. Di belakang mata. Alat Mulut mengarah ke bawah.
Pada beberapa jcnis pinjal seperti C. Felis, Di dasar tepi kapsul kepala tcrdapat sederet
duri besar yang disebut Sisir gena (genal ctenidium). Kingdom : Animalia,Filum :
Arthropoda,Kelas : Insecta,Sub Kelas :Pterygota,Ordo : Siphonaptera,Sub Ordo : Neoptera Pinjal
Kucing : (Ctenocephalides Felis),Pinjal Anjing : ( Ctenocephalides canis),Pinjal Manusia: (
Pulex Irritans),Pinjal Tikus Utara : (Nosopsyllus fasciatus),Pinjal Tikus Oriental : (Xenopsylla
Cheopis)
Morfologi Secara umum tubuh pinjal dewasa berbentuk pipih bilateral, berukuran 1,5-4
mm, bewarna kuning terang hingga coklat tua. Ektoparasit ini tidak bersayap tetapi memiliki tiga
pasang tungkai yang Panjang dan berkembang baik terutama digunakan untuk lari dan
melompat. Baik tungkai maupun tubuhnya tertutup oleh rambut rambut kasar atau rambut-
rambut halus. Kepalanya kecil, berbentuk segitiga dengan sepasong mata dan 3 ruas antena yang
berada pada lekuk antena. Di belakang mata. Alat Mulut mengarah ke bawah. Telur pinjal
berbentuk oval, benvarna putih kekuningan dan Berukuran sangat kecil. Larvanya tidak
mempunyai kaki dan terdiri Atas 13 ruas.
Betina : bentuk ujung abdomen (posterior) membulat, pd segmen ke-8/ke-9 pinjal secara
umum merupakan parasit temporal, Berada dalam tubuh saat membutuhkan makanan, tidak
permanen Seperti halnya kutu yang selalu menetap pada tubuh inang. Jangka Hidup pinjal
bervariasi pada spesies pinjal, tergantung apakah mereka Makanan tau tidak, dan tergantung
pada derajat kelembaban lingkungan Sekitarnya. Pinjal yang tidak makan tidak dapat hidup
lama di Lingkungan kering, tetapi di lingkungan yang lembab. Perbedaan Pinjal Jantan dan
Betina Jantan : bentuk ujung abdomen meruncing ke atas (dorsal), pada segmen ke-5/ke-6
terdapat clasper (alat kelamin jantan)
KELOMPOK 7 ARACHNIDA & SCORPIONIDA
Arachnida merupakan bagian dari serangga yang memiliki ciri berbeda dari serangga
lain. Steve Setford menjelaskan “Arachnida misalnya Laba-laba, Kalajengking, dan Tungau
adalah antropoda yang memiliki empat pasang kaki untuk berjalan. Di dunia ini ada sekitar
70.000.
Penyakit Bawaan Pinjal
1) Penyakit Pes, Penyebabnya Yersinia Pestis dibawa oleh vector Xenopsylla Cheopis
2) Muriane (endemic) penyebabnya adalah Rickettsia mooseri ; penyebarannya karena
feses pinjal yang masuk ke dalam luka. Vektornya Xenopsylla Cheopis, Nosopsylla
fasciatus, Ctenocephalides felis, dan Ctenocephalides canis. Gejala klinis Pinjal
menginfeksi manusia melalui gigitannya dan juga melalui tinja yang mengandung
Yersinia pestis yang masuk melalui luka gigitannya (anterior inokulatif dan posterior
kontaminatif).
b. Fisik
c. Kimia
d. Biologi
e. Lingkungan
Jawaban benar : B
Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan
caplak, menjadi anggota ordo Acarina.
a. Aspek lingkungan Untuk mencegah caplak dan tungau berkembang biak dirumah
anda,
maka sanitasi rumah perlu diperhatikan. Telur, larva, nimfa dan sebagian caplak dewasa
bisa saja bersembunyi di balik karpet, seprai, tempat anjing kucing anda biasa tidur dan
pojokpojok ruangan yang gelap, hangat dan lembab. Sapu dan pel lantai tiap hari ganti
seprai dan kainkain lain secara teratur. Semprot pestisida (baygon) ke pojok-pojok
ruangan. Mengendalikan populasi hewan liar seperti tikus di sekitar rumah yang dapat
menjadi inang caplak dan tungau.
b. Aspek individu Bila memiliki hewan piaraan maka lakukan perawatan untuk
mencegah infestasi caplak dan tungau pada tubuh hewan piaraan anda, misalnya dengan
menjaga kebersihan nubuh hewan piaraan serta menggunakan obat anti kutu pada anjing atau
kucing biasanya menggunakan produk dari merek-merek seperti: Advantage, Frontline, dan
Bio-Spotk. Atau dengan memberikan Pill anti Pinjal pada hewan piaraan Anda seperti:
Program and Sentinel, pil ini akan mencegah larva keluar dari telur. Bila seekor caplak betina
menghisap darah anjing yang telah minum obat ini, maka telur-telur yang dihasilkan tidak
akan bisa menetas. Obat ini tidak memberantas caplak dan tungau dewasa. Pengobatan ini
bagus untuk memutuskan rantai siklus.
b.Tick-borne
c.Boutonneuse fever