Anda di halaman 1dari 89

D3

Dosen: Ana Sahara


Entomologi adalah salah satu cabang ilmu zoologi
yang mempelajari segala sesuatu mengenai
serangga (entomon adalah serangga, dan logos
adalah ilmu). Arti ini seringkali diperluas untuk
mencakup ilmu yang mempelajari artropoda
(hewan beruas). Entomologi veteriner adalah ilmu
yang mempelajari tentang vektor, penyakit &
kelainan yang disebabkan oleh serangga pada
hewan. Entomologi- veteriner- kedokteran-
pertanian.
Serangga insekta
Insekta- termasuk dalam artropoda
Mata kuliah Entomologi ini memberikan
pengetahuan dan pengertian tentang
serangga secara umum.
Entomologi sebagai suatu cabang ilmu

pengetahuan Yang mempelajari Struktur


dan proses kehidupanserangga yang
merugikan dan menguntungkan bagi
kehidupan manusia .
Gangguan terhadap kenyamanan hidup, menyebabkan kerugian ekonomi
Secara langsung, serangga dapat menyebabkan alergi, kehilangan darah,
dermatitis, envenomisasi, miasis, ataupun skabies. Serangga juga dapat
menularkan sejumlah penyakit berbahaya (Vektor) seperti demam
berdarah, malaria, demam kuning, chikungunya, ensefalitis, tifus, filariasis,
penyakit tidur, antraks, tularemia, leismaniasis, dan lain-lain
Gangguan terhadap kenyamanan hidup,
menyebabkan kerugian ekonomi
Secara langsung, serangga dapat menyebabkan
alergi, kehilangan darah, dermatitis,
envenomisasi, miasis, ataupun skabies. Serangga
juga dapat menularkan sejumlah penyakit
berbahaya (Vektor) seperti demam berdarah,
malaria, demam kuning, chikungunya, ensefalitis,
tifus, filariasis, penyakit tidur, antraks, tularemia,
leismaniasis, dan lain-lain
No. (%) of taxa as vectors of above diseases;
Note: predominance of DIPTERA; all piercing-sucking!

Flies DIPTERA 9 (64%)


Mosquitoes (Culicidae) 5 (36%)
Other DIPTERA 4 (29%)
Fleas (SIPHONAPTERA) 2 (14%)
Lice (PHTHIRAPTERA) 1 (7%)
Other Insects
Bugs (HEMIPTERA) 1 (7%)
Arachnids
Ticks (ACARI) 2(14%)
Menyerang manusia (B. microti )- ixodes
scapularis, the black-legged tick
ternak sapi- Babesia bovis dan B.
bigemina,B. divergens, B.major, B. ovata, B.
occultans B. Jakimovi--- Rhipicephalus
spp. (Rhipicephalus microplus, R.annulatus,
dll.)
Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya
menumpang di bagian luar dari tempatnya
bergantung atau pada permukaan tubuh
inangnya (host/hospes). Parasit yang hidup
dalam permukaan luar tubuh inang, parasit
yang datang pergi tidak menetap pada
tubuh inang, di dalam liang-liang kulit ,
ruang telinga luar, atau yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar.
Ektoparasit: insecta dan acarina
Ektoparasit Obligat : Berdasarkan sifat
ektoparasit dikenal adanya ektoparasit
obligat dan fakultatif. Yang bersifat obligat
artinya seluruh stadiumnya, mulai dari
pradewasa sampai dewasa, hidup bergantung
kepada inangnya
Ektoparasit fakultatif kelompok yang bersifat
fakultatif artinya ektoparasit itu
menghabiskan waktunya sebagian besar di
luar inangnya. Mereka datang mengganggu
inang hanya pada saat makan atau
menghisap darah ketika diperlukannya.
Ektoparasit yang banyak dijumpai di
Indonesia antara lain adalah berbagai jenis
nyamuk (Culicidae), lalat (Muscidae),
kecoa (Dyctioptera), tungau
(Parasitiformes), Pinjal (Siphonotera),
Kutu , Caplak dan Tungau (Acari)
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit
atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum
atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu
makhluk hidup pada takson tertentu. Determinasi yaitu
membandingkan suatu organisme dengan satu organisme
lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau
dipersamakan).

Filum ARTHROPODA, terbagi menjadi kelas :


INSECTA (29 ordo): lalat, nyamuk, Agas, Kutu,
Pinjal, Kecoa,Belalang dll
ARACHNIDA: caplak, Tungau , dll
CRUSTACEA
CHILOPODA
DIPLOPODA
Serangga mempunyai 4 tanda morfologi
yang jelas, yaitu :
badan beruas-ruas
Umbai beruas
eksoskelet
bentuk badan simetris bilateral
Harus dapat membedakan bentuk caplak,
lalat, nyamuk, tungau, agas , kutu dll.
Pada hospesnya bentuknya ada yang
mudah dibedakan dan ada yang tidak
Morfologi- kunci identifikasi- famili- genus
spesies- Perbedaan insekta dan
Arachnida(Acari)
Bagian yang bernilai taksonomi- jumlah
kaki- sayap (ada/jumlahnya/ polanya),
segmentasi, bentuk mulut, antena( ada/
jumlah segmen)
L1 lukal2 masuk ke dalam luka
membuat terowongan
Abdomen Thorax
Head
Basic arachnid body plan

Cephalothorax

Abdomen
Insects Arachnids
3 body regions 2 body regions
1 pair of antennae No antennae
3 pair of legs 4 pair of legs
2 pair of wings No wings
Sebelah luar badan serangga dilapisi oleh
kitin yang pada bagian tertentu mengeras &
membentuk eksoskelet
Eksoskelet berfungsi sebagai :
pelindung alat dalam
tempat melekat otot
pengatur penguapan air
penerus rasngsang yang berasal dari luar tubuh
Menurut fungsinya :
pada kepala tumbuh menjadi antena & mandibula
pada thorax menjadi kaki & sayap
pada abdomen menjadi kaki pengayuh
Sepasang antena
Sepasang mata majemuk( terdiri dr
ommatidia)
Mata tunggal (ocellus)
Mulut terdiri sps mandibula, maksila,
labrum, labium, palpus, hipofaring dll
tergantung tipe makanan
tiap serangga mempunyai dua antena, yang
dipakai sebagai alat untuk mencium bau
dan untuk meraba. Bentuknya sangat
berbeda beda, ada yang pendek dan ada
yang panjang, ada yang sederhana, ada
yang majemuk, seringkali yang pejantan
mempunyai antena yang lebih besar
daripada yang betina.
Mata : serangga yang dewasa biasanya
mempunyai dua macam mata :
mata majemuk : dua mata yang besar,
yang terdiri atas ribuan lensa kecil, mata
tersebut cocok sekali untuk melihat
gerakan gerakan disekitarnya, tetapi
gambar tidak begitu jelas.
ocellus : mata yang sederhana, gambar
sangat kabur tidak melihat warna, hanya
intensitas cahaya mungkin sedikit gerakan
gerakan, jumlah ocelli 3 biji, letaknya di
dahi dalam susunan persegi tiga.
Sistem pernafasan
Sistem pencernaan
Saraf
Peredaran darah
Sistem reproduksi
Selama pertumbuhannya serangga
mengalami perubahan bentuk yang disebut
metamorfosis
Metamorfosis :
Metamorfosis sempurna
Stadium telur - larva - pupa - dewasa
Ada perbedaan biologi & morfologi yang jelas antara
tingkat muda & dewasa- nyamuk- lalat pinjal
Metamorfosis tidak sempurna
Stadium telur - larva - nimfa - dewasa
Morfologi serta biologi bentuk muda & dewasa hampir
sama---- kutu tungau - caplak
Macam-macam bentuk larva:
1. Larva polypod (kupu) kepala jelas, thorax &
abdomen memiliki kaki.
2. Larva oligopod (kumbang) kepala & abdomen, kaki
pada thorax.
3. Larva apodous/maggot (lalat rumah) kepala
mengecil, thorax dan abdomen tidak mempunyai kaki

A: Larva G. nasalis; B: Larva G. intestinalis;


C: Larva G. haemorrhoidalis.
Macam-macam Bentuk Pupa:
Pupa exarate (kumbang)
aktif, transparan, sayap dan kaki terlihat.

Pupa obtectate (lalat kuda; nyamuk)


transparan, sayap dan kaki terikat pada tubuh.

Pupa coarctate / puparium (cyclorrhapha)


pupa terbungkus dalam kantong kulit.
IDENTIFIKASI PARASIT
1.Hospes
2.Lokasi Parasit pada organ
3. Ukuran Parasit
4.Distribusi geografis
Insecta

Apterygota Pterygopta

Endopterygota
Exopterygota

Anoplura Malophaga DIptera Siphonoptera

Nematocera , Bracycera, Cyclorrapa


Morfologi Pinjal
Bentuk tubuh pipih bilateral, tidak bersayap,
berukuran kecil dengan panjang 1,5-3,3 mm
dan bergerak cepat. Biasanya berwarna
gelap .Mulut seperti tabung yang digunakan
untuk menghisap darah host mereka. Kaki pinjal
berukuran panjang, sepasang kaki belakangnya
digunakan untuk melompat (secara vertikal
sampai 7 inch (18 cm); horizontal 13 inch (33
cm)). Tubuh pinjal bersifat lateral dikompresi
yang memudahkan mereka untuk bergerak di
antara rambut-rambut atau bulu di tubuh inang
Pinjal anjingkucing (Ctenocephalides canis/felis)
C.canisdapat menyebarkan Dipylidium
caninum. Meskipun mereka memakan darah
anjing dan kucing, mereka kadang-kadang
menggigit manusia. Mereka dapat hidup tanpa
makanan selama beberapa bulan,
Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-
imago)- Bagian mulut tipe penghisap dengan 3
stilet penusuk.
Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10
ruas.
Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun pronatal.
Telur amenetas 2-10
hari- larva yang
makan darah kering
(yang dikeluarkan
pinjal dewasa), feses,
bahan organik.
Stadium larva
berlangsung 1-24
minggu.
Pupa dapat hidup
selama 1 minggu
sampai 1 tahun
Belatungan
Adalah infestasi lalat pada jaringan hidup
pada manusia dan ternak
Mya= lalat (yunani)
Daerah endemis: Sulawesi Selatan, Sumba
timur, Lombok, Sumbawa, Papuan, Jawa
(sebagian)
Myasis vulva setelah partus pd ternak
Luka ada disekitar mata, disekitar tanduk
yang dipotong, luka kastrasi
Awal infeksi lalat dimulai dari daerah yang
terluka kemudian larva bergerak menuju otot
sehingga luka menjadi melebar
Penyebab lalat Chrysomia bezziana ,
beberapa lalat yang lain
Lalat berwarna biru mertalik- larva 3
instarL1 lukal2 masuk ke dalam luka
membuat terowongan
Siklus Hidup: L1-L3 : 6- 7 hari
L3- pupa: 7 8 hari l2- L3 keluar pd hari ke
4 L3 jatuh ke tanah pupalalat- 1mg
Lalat betelur setelah 6-7 hari rata rata 180
Umur lalat 5 hr- mulai bertelur pada hari
kedua- kawin
Umur lalat rata rata 15 --- 20-30 hari
Lalat berada disekitar ternak- daun-pagar
Mendatangi trernak untuk bertelur- telue
meneras 12 jam
Myasis- luka (sayatan, gigitan caplak,
tunga, pasca partus, tegores dll)- hidung-
mata- kulit-saluran cerna
Tidak bersayap, antena-3-5 segmen\
Mata mereduksi/tidak
Abdomen 6 segmen tanpa sersi
Pada unggas dan mamalia
Kepala melebar
Ordo/sub ordo
SUBORDO Ischnocera
PHILOPTERIDAE
Campanulotes, Cuclotogaster, Goniocotes,
Goniodes
TRICHODECTIDAE
Bovicola, Felicola Trichodectes

SUBORDO AMBLYCERA
Boophidae- Heterodoxus
Gyropidae
Menoponidae
Trimenopidae
Amblycera antenna
terletak pada celah di
sisi kepala sehingga
tidak kelihatan
mempunyai palpus
maksilaris
subordo Ischnocera,
antenna terletak pada
sisi kepala, tidak
mempunyai palpus
maksilaris
Mallophaga Poultry -
Amblycera
Menacanthus stramineus (bulu tubuh)
- Predileksi pada kulit dada, anus (bulu jarang)
- Makan sisik epidermis, remukan bulu, eksudat.
- Gangguan ketenangan, produksi telur turun, berat
badan turun.
- Infestasi berat, kematian pada ayam muda,
Menopon gallinae (Kutu tangkai bulu)
Kutu kulit dan batang bulu
- Menyerang kalkun, ayam mutiara dan itik
Pada ternak/ hewan Kesayangan

Kutu Pada
Sapi-Damalinea bovis Chewing,-puncak
kepala, leher, bahu dan pantat
Domba Damalinea bovis

Anjing- Trichodectes canis


Kutu Anoplura
Sucking (Linognatus dan Haematopinus):
L. Vituli dan H. Eurysternus- puncak
leher, pangkal tanduk, sekitar mata
H. pertusus (Ekor dan leher)
H. quadripertusus, H. tuberculatus
Perangkap lalat tabanid
NZI trap
Musca domestica

dilaporkan dapat membawa kista dari


berbagai protozoa seperti Entamoeba
histolytica , E. coli, Giardia intestinalis,
Sarcocystis sp, Isospora sp.dan beberapa
telur cacing berperan sebagai vektor biologis
cacing Habronema musca
Beberapa agen patogen lainnya: Jamur
Aspergilus flavus,Fussarium sp, cacing:
Enterobius, Strongyloides, Toxocara, Virus
Musca domestica
Pupakeluar dari kantung pupa melalui
proses pembengkakan dan
pengkerutan( ptilinum/ kantung pada bagian
kepala)
Stomoxys
Serupa dengan lalat rumah (musca domestica), tetapi lebih panjang. Pada kepala
ditemukan palpus maksilarisnya yang ukurannya lebih pendek dibandingkan
proboscis yang ujungnya tajam . Toraknya juga terlihat ada 4 garis longitudinal
berwarna abu-abu gelap (sama dengan Musca sp). Sayap, saat istirahat tetap
melipat terpisah diatas abdomen dan V-4 tidak membentuk kurva. Lengpeng
hipopleuron tidak memiliki sebaris bulu setae. Abdomennya lebih pendek, tetapi
lebih lebar jika dibandingkan dengan Musca sp dan ditemukan adanya tiga titik
berwarna gelap pada segmen ke-2 dan ke-3 dan tepinya berwarna gelap, keabu-
abuan atau coklat.

Siklus hidup:

Dalam waktu 2-5 hari telur menetas menjadi larva yang akan membentuk pupa
setelah 7-12 hari. Masa pupa dilalui selama 3-4 hari untuk mencapai imago (dewasa).
Lalat jantan maupun betinanya menghisap darah dan merupakan penerbang yang
kuat dan berumur panjang. Aktif pada siang hari dan gigitannya menyakitkan (Levine
1990).

Menjadi vektor bagi Brucella abortus, B. Militensis, Bacillus antracis dan Trypanosoma
evansi.
Stomoxys calcitrans
CAPLAK dan TUNGAU
Tungau Ukuran tubuhnya sangat
kecil dan kulitnya tidak tebal.
Tubuh tungau dapat dibagi
menjadi empat bagian:
1.Kapitulum (Gnatosoma),
menyerupai kepala, ditemukan
alat-alat mulut antara lain :
sepasang Kelisera, diantara
kelisera ditemukan mulut,
sepasang Palpus Maksilaris
(Palpus, Pedipalpus), dengan
atau tanpa cakar dan sebuah
Hipostoma
2. Propodosoma, daerah
pasangan kaki ke-1 dan ke-2
3. Metasoma, daerah pasangan
kaki ke-3 dan ke-4 dan
4.Opistosoma, merupakan daerah
posterior
Siklus Hidup
Siklus hidup tungau pada
umumnya terdiri dari telur,
larva, nimfa, dan dewasa
Pada fase larva mempunyai
tiga pasang kaki, pada fase
nimfa dan dewasa empat
pasang kaki.
Fase nimfa -tiga tingkatan
yaitu protonimfa,
deutonimfa, dan tritonimfa.
Sarcoptidae
Tungau menyerang dengan cara menginfestasi Kulit induk
semangnya dan bergerak membuat terowongan di bawah
lapisan kulit (stratum korneum dan lusidum).

Sarcoptes scabiei adalah penyebab penyakit kudis pada


hewan domestik dan liar-kambing, domba, kerbau,
sapi,kelinci ,kuda, babi, anjing, unta, anj. Menyebaban
kerontokan rambut, dan kerusakan kulit

Gejala klinis S.scabiei pada hewan hampir sama,


yaitugatal-gatal, hewan menjadi tidak tenang, menggosok-
gosokkan tubuhnya ke dinding kandang dan
akhirnyatimbul peradangan kulit. Bentuk eritrema dan
papula akan terlihat jelas pada daerah kulit yang tidak
ditumbuhi rambutabila kondisi tersebut tidakdiobati, maka
akan terjadi penebalan dan pelipatankulit disertai dengan
timbulnya kerak
.
Psoroptes
Psoroptes ovis/ sarcoptes
penyebab skabies.Kambing yang
terkena skabies mempunyai
gejala adanya kegatalan yang
hebat sehingga hewan berusaha
untuk terus menerus menggaruk
diikuti dengantimbulnya
keropeng dan kerontokan bulu.

Jika penyakit berlanjut, kulit


menjadi tebald an berbintil yang
umumnya muncul padaujung
mulut, sekitar mata dan di
dalamtelinga. Jika luka terjadi di
sekitar mulut maka kambing
mengalami kesulitan makan
dan akan mati karena kekurangan
pakan.
Psorotes
Domba
Demodex
Demodex canis, tungau tersebut memiliki
bentuk tubuh memanjang seperti wortel
Abdomen yang panjang , dilengkapi dengan
empat pasang kaki yang pendek, tumpul dan
terdiri atas lima ruas..
Tungau jantan dapat ditemukan di dekat
permukaan kulit, sedangkan betina yang telah
dibuahi meletakan 20-24 butir telurnya di
dalam folikel rambut Telur akan menetas
menjadi larva kemudian menjadi nimfa,
bergerak melewati aliran sebaceus (kelenjar
keringat) ke muara dari folikel rambut dan
disanalah mereka akan menjadi dewasa dan
mengulangi siklus hidup.
Demodex
Caplak
Hidupnya sebagai parasit pada binatang dengan cara
menghisap darah mamalia, burung, atau reptilia dan dapat
memindahkan organisme penyakit (sebagai vektor).

Caplak dari sub ordo Ixodida memiliki dua famili, yaitu


Ixodidae (caplak keras) memiliki sebuah keping dorsal yang
keras disebut skutum, bagian mulutnya menonjol di sebelah
anterior dan terlihat dari atas.dan Argasidae (caplak lunak)
tidak memiliki skutum, bertubuh lunak dan bagian mulut
terletak di sebelah ventral serta tidak terlihat dari atas.

Caplak keras (famili Ixodidae) hanya menghisap darah satu kali


pada setiap stadium (larva, nimfa, maupun dewasa) Caplak
lunak makan pada inangnya pada malam hari. Setiap stadium
(larva, nimfa, dan imago) dapat makan beberapa kali. Caplak
keras biasanya mempunyai dua atau tiga inang selama
hidupnya, sedangkan caplak lunak mempunyai banyak inang.
Caplak
Caplak yang sering menyerang anjing adalah
spesies Rhiphicephalus sanguineus .

R.sanguineus adalah caplak berumah tiga


memerlukan tiga induk semang yang berlainan untuk
setiap tahap hidupnya. Stadium telur, larva, nimfa
dan dewasa. Ketiga induk semang yang dibutuhkan
dalam siklus hidupnya adalah anjing

Sebagai Vektor: Rickettsia conorii (Mediterranean


spotted fever ), Babesia canis, Leismania.
Material
Sampel feses
Sampel Darah
Sampel kulit
Organ
Pemeriksaan
kualitatif dan
kuantitatif
Polen
Yeast (Saccharomycopsis gutulatus): this is a
Free living mite and mite egg (dog feces) normal inhabitant of the gut of rabbits,
it is commonly found in fecal floats done on
dogs that ate rabbit feces. It is not pathogenic and
it just passes through the dog
Serat
tanaman/dinding
sel/ kristal
garam/
flora/rambut
Nematoda dan oosit --- Telur-Natif dan diapungkan
Cestoda Telur- diapungkan
Trematoda - diendapkan
Cryptosporidia: Apus Feses dan diapungkan . Pewarnaan-
Carbol fuchsin stain
Giardia: Apus fesess
Eimeria: Diapungkan
Strongyloides- Diapungkan
Haemonchus, Trichostrongylus, Ostertagia diapungkan
Nematodirus: Fecal float
Monezia: Fecal float and smear. Tapeworm segments can
sometimes be seen in the fecal sample.
Dicrocoelium: dIENDAPKAN
Fasciola hepatica: DIENDAPAKAN- Parfit bank
Dictyocaulus: Baermann Technique and fecal smear

Anda mungkin juga menyukai