Anda di halaman 1dari 34

PARASITOLOGI

INSECTA YANG MERUGIKAN


MANUSIA
Oleh :
Samsul Aris
Dwi Oktya N
Ali Musthofa
2013-A

INSECTA
Serangga merupakan kelompok hewan yang paling dominan di
muka bumi, yaitu dengan jumlah spesies hampir 80% dari jumlah
total hewan di bumi.
Total dari 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000
spesies terdapat di Indonesia (Kalshoven 1981)
sebanyak 1.413.000 spesies telah dikenal serta hampir setiap
tahunnya terjadi penambahan spesies baru yang ditemukan
(Borror,1998)

INSECTA PARASIT
Serangga parasitod merupakan serangga yang berperan sebagai parasit
serangga lain. MISALNYA :
Spalangia endius dan S. nigroaenea serta Pacchyrepoideus vindemiae
merupakan parasitoid yang menyerang pupa lalat rumah dan lalat kandang
untuk kehidupan larva dan pupanya, sedangkan dewasanya hidup bebas
Pada kehidupan parasitoid secara umum makanannya berupa nektar dan
haemolim inang. Haemolim inang digunakan dalam pembentukan dan
pematangan telur sedangkan nektar dipelukan sejak awal sebagai sumber
energi.
parasitoid termasuk dalam ordo Hymenopteratidak dapat menembus kulit
puparium.cairan hemolom diperoleh dari rembesan yang keluar waktu
menusukan ovipositor ke dalam pupa lalat

Bentuk Partenogenesis Yang Dijumpai


Pada Parasitoid
1. thelyotoky (semua keturunannya betina diploid tanpa induk jantan)
2.deuterotoky (keturunannya sebagian besar betina diploid yang tidak
mempunyai induk jantan dan jarang ditemukan jantan haploid)
3.Arrhenotoky (keturunan jantan haploid tidak mempunyai induk jantan,
dan keturunan betinanya berasal dari induk betina dan jantan (diploid)

SPESIES INSECTA PARASIT


Pinjal
Pinjal adalah adalah jenis serangga yang masuk dalam ordo
Siphonaptera yang secara morfologis berbentuk pipih lateral
dibanding dengan kutu manusia (Anoplura)
berbentuk pipih atau horizontal khas, yakni berbentuk pipih
horizontal, tidak bersayap, tanpa mata majemuk, memiliki dua
oseli, antena pendek tetapi kuat, alat-alat mulut dimodifikasi
dalam bentuk menusuk dan menghisap, bagian ekstrnal tubuh
memiliki struktur seperti sisir dan duri-duri, bersifat ektoparasit
pada hewan-hewan berdarah panas.
Pinjal mempunyai panjang 1,5 4,0 mm, yang jantan biasanya
lebih kecil dari yang betina. Pinjal merupakan salah satu parasit

dalam jumlah besar kutu dapat mengakibatkan kerusakan kulit


yang parah bahkan menjadi vektor pembawa penyakit tertentu
Gigitan pinjal ini dapat menimbulkan rasa gatal yang hebat
kemudian berlanjut hingga menjadi radang kulit yang disebut
flea bites dermatitis. Selain akibat gigitannya, kotoran dan saliva
pinjal pun dapat berbahaya karena dapat menyebabkan radang
kulit

Morfologi Pinjal
Pinjal berukuran kecil dengan panjang 1,5-3,3 mm dan bergerak cepat.
Biasanya berwarna gelap (misalnya, cokelat kemerahan untuk kutu
kucing).
Pinjal merupakan serangga bersayap dengan bagian-bagian mulut
seperti tabung yang digunakan untuk menghisap darah host mereka.
Kaki pinjal berukuran panjang, sepasang kaki belakangnya digunakan
untuk melompat (secara vertikal sampai 7 inch (18 cm); horizontal 13
inch (33 cm)).
Pinjal merupakan kutu pelompat terbaik diantara kelompoknya. Tubuh
pinjal bersifat lateral dikompresi yang memudahkan mereka untuk
bergerak di antara rambut-rambut atau bulu di tubuh inang.
Kulit tubuhnya keras, ditutupi oleh banyak bulu dan duri pendek yang
mengarah ke belakang, dimana bulu dan duri ini memudahkan
pergerakan mereka pada hostnya.

Jenis-Jenis Pinjal
Pinjal Kucing (Ctenocephalides Felis)
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Siphonaptera
Family
: Pulicidae
Genus: Ctenocephalides
Species : C. Felis

Ciri-Ciri Pinjal Kucing


Tidakbersayap,memilikitungkaipanjang,dankoksa-koksa
sangat besar.
Tubuhgepengdisebelahlateraldilengkapibanyakduriyang
mengarah ke belakang dan rambut keras.
Sungut pendek dan terletak dalam lekuk-lekuk di dalam kepala.
Bagian mulut tipe penghisap dengan 3 stilet penusuk.
Metamorfosis sempurna (telur-larva-pupa-imago).
Telur tidak berperekat, abdomen terdiri dari 10 ruas.
Larva tidak bertungkai kecil, dan keputihan.
Memiliki 2 ktinidia baik genal maupun pronatal.


Perbedaan Jantan Dan Betina
Jantan : tubuh punya ujung posterior seperti tombak
yang mengarah ke atas, antena lebih panjang dari
betina.
Betina : tubuh berakhir bulat, antena lebih pendek dari
jantan.

Pinjal Anjing (Ctenocephalides Canis)


Klasifikasi :
Domain

: Eukaryota

Kingdom : Animalia
Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Siphonaptera

Family

: Pulicidae

Genus

: Ctenocephalides

Species

: C. Canis

Pinjal pada anjing


dapat menyebarkan Dipylidium caninum. Mereka biasanya
ditemukan di Eropa. Meskipun mereka memakan darah anjing
dan kucing, mereka kadang-kadang menggigit manusia. Mereka
dapat hidup tanpa makanan selama beberapa bulan, tetapi
spesies betina harus memakan darah terlebih dahulu sebelum
menghasilkan telur.

Pinjal Manusia (Pulex Irritans)


Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Siphonaptera

Family

: Pulicidae

Subfamily : Pulicinae
Genus

: Pulex

Species

: P. Irritans

Spesies ini banyak menggigit spesies mamalia dan


burung, termasuk yang jinak. Ini telah ditemukan pada
anjing liar, monyet di penangkaran, kucing rumah,
ayam hitam dan tikus Norwegia, tikus liar, babi,
kelelawar, dan spesies lainnya. Pinjal spesies in ini juga
dapat menjadi inang antara untuk cestode, Dipylidium
caninum.

Pinjal Tikus Utara (Nosopsyllus Fasciatus)


Klasifikasi :
Domain : Eukaryota
Kingdom

: Animalia

Phylum : Arthropoda
Class

: Insecta

Ordo

: Siphonaptera

Family : Ceratophyllidae
Genus : Nosopsyllus
Species : N. Fasciatus

Fasciatus Nosopsyllus memiliki tubuh memanjang, panjangnya 3


hingga 4 mm. Memiliki pronotal ctenidium dengan 18-20 duri tapi
tidak memiliki ctenidium genal. Pinjal tikus utara memiliki mata
dan sederet tiga setae di bawah kepala. Kedua jenis kelamin
memiliki tuberkulum menonjol di bagian depan kepala. Tulang
paha belakang memiliki 3-4 bulu pada permukaan bagian dalam.

Pinjal Tikus Oriental (Xenopsylla Cheopis)


Klasifikasi :
Domain

: Eukaryota

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Class

: Insecta

Ordo

: Siphonaptera

Family : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Species

: X. Cheopis

Xenopsylla cheopis adalah parasit dari hewan pengerat, terutama dari genus Rattus,
dan merupakan dasar vektor untuk penyakit pes dan murine tifus. Hal ini terjadi ketika
pinjal menggigit hewan pengerat yang terinfeksi, dan kemudian menggigit manusia.
Pinjal tikus oriental terkenal memberikan kontribusi bagi Black Death.

Siklus hidup pinjal terdiri dari


4 tahapan
Siklus hidup pinjal terdiri dari 4
tahapan, yaitu :
Tahap Telur
Tahap Larva
Tahap Pupa
Tahap Dewasa

Habitat Pinjal
Tumbuhan Flea biasa tinggal di sekitar area yang dipenuhi oleh
tumbuhan atau tanaman kecil karena Flea memenuhi kebutuhan
hidupnya di tempat itu yakni memakan cairan tumbuhan.
Hewan (anjing atau kucing) Selain hidup di tumbuhan, biasanya
Flea juga hidup di tempat yang berbulu atau berambut seperti
pada bulu anjing maupun bulu kucing.
Benda / perabot rumah yang berbulu atau berambut Flea juga
biasa berkembang biak pada benda atau perabotan rumah yang
berbulu atau berambul seperti kasur, selimut atau karpet.

Pengaruh Pinjal terhadap Kesehatan


Pinjal juga dapat menimbulkan alergi bulu rontok dan peradangan pada
kulit.
Kasus flea allergy bervariasi tergantung kondisi cuaca terutama terjadi
pada musim panas dimana populasi kutu meningkat tajam.
Penyakit yang berhubungan dengan pinjal yaitu pes

Pencegahan dan Pengendalian Pinjal


Menyedot Menggunakan Vaccum
Pencucian
Penyemprotan Lingkungan
Pengendalian:
Mengendalikan populasi tikus di daerah pedesaan dan perkotaan melalui
sanitasi lingkungan, pengelolaan sampah yang baik, dan memperbaiki
sanitasi lingkungan yang rusak yang dapat dijadikan sebagai sarang tikus
maka perlu dilakukan tindakan pengendalian terhadap arthopoda
tersebut.

Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)


Klasifikasi Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)
KingdomAnimalia
PhylumArthropoda
ClassInsekta
OrdoPhthriraptera
FamilyPediculidae
GenusPediculus
SpeciesPediculus humanus capitis

Morfologi Pediculus humanus capitis


Kuturambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf
V. Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin
berbentuk seperti huruf V terbalik.
Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian
dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral yang memegang rambut
selama melekatkan telur.

Siklus Hidup Pediculus


humanus capitis
Telur
nimfa
Imago (dewasa)

Perilaku (Pediculus humanus capitis)


Hanya hidup di kepala manusia
hanya terbatas pada daerah kulit atau rambut kepala terutama dibelakang
kepala dan dekat telinga
Peletakan telur pada pangkal rambut yang sangat dekat dengan kulit kepal
Makanannya darah kepala manusia.
Pergerakannya sangat cepat.
Telurnya memiliki perekat (cement).
Hanya mampu hidup pada suhu 24-37 0C.
Pada tubuh kutu betina di abdomen terahir memiliki lubang kelamin
ditengah bagian dorsaldan dua tonjolan genital dibagian lateral yang
berfungsi memegang rambut saat proses peletakan telur.

Epidemiologi
. Tempat-tempat yang disukainya adalah rambut pada bagian belakang
kepala.
Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah berpindah
dari satu hospes ke hospes lain.
Kutu rambut ini dapat bertahan 10 hari pada suhu 5oc tanpa makan,
dapat menghisap darah untuk waktu yang lama, mati pada suhu 400c.
Panas yang lembang pada suhu 600c memusnahkan telur dalam waktu 1530 menit. Kutu rambut kepala mudah ditularkan melalui kontak langsung
atau dengan perantara barang-barang yang dipakai bersama-sama.

Hospes dari (Pediculus Humanus Capitis)


Kutu rambut ini merupakan ektroparasit bagi manusia.
Kutu rambut kepala hidup berkembang biak pada rambut kepala lebih
suka pada rambut yang kotor, lembab, jarang disisir dan dikeramas.
Menginfeksi manusia yang tidak menjaga kebersihan rambut kepala.

Kutu rambut kepala dapat bergerak dengan cepat dan mudah


berpindah dari satu hospes ke hospes lain. Mudah ditularkan melalui
kontak langsung atau dengan perantara barang-barang yang dipakai
bersama-sama.

Nama Penyakit yang disebabkan oleh


(Pediculus Humanus Capitis)
Penyakit yang disebabkan oleh Pediculus Humanus Capitis
ialah penyakit Pedikulosis Kapitis.
Definisi Pedikulosis Kapitis
- Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh
Pediculus Humanus Var Capitis
- Pedikulosis Kapitis merupakan infestasi kutu kepala
atau tuma yang disebut Pediculus Humanus Capitis pada kulit
kepala. (Brunner & Suddarth)

Beberapa Insecta lain yang Merugikan Manusia


dan Lingkungan
Sebagai hama pertanian
Sebagai penyebar penyakit
Sebagai perusak bangunan

Terimakasih atas perhatianya ...

Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai