Anda di halaman 1dari 35

TICKS AND MITES

LYNDA ROSSYANTI,DR.,M.KED.TROP
DEPARTEMEN PARASITOLOGI KEDOKTERAN
FK UNAIR
Pendahuluan
Class : Arachnida
Ordo : Acarina
Parasit yang dapat pula berperan sebagai penular penyakit
pada manusia atau binatang.
Distribusi kosmopolitan
Parasit yang mutlak mengisap darah (obligat blood
sucking).
Tick
Ukuran pada umumnya makroskopis (dapat dilihat
dengan mata tanpa lensa pembesar), panjang
antara 5-10 mm.
Tubuh tidak ditutupi rambut atau
berambut/berbulu pendek.
Hipostome tampak jelas dan terdapat gigi.
Tekstur tubuhnya berkulit sehingga tidak tembus
sinar.
Ticks terdapat tiga famili :
Famili Ixodidae (hard ticks)
Famili Argasidae (soft ticks)
Famili Nuttallieliidae
FAMILI IXODIDAE FAMILY ARGASIDAE

hard ticks soft ticks


bagian dorsal tubuh terdapat Capitulum terdapat pada bagian
penebalan kulit yang disebut sebagai ventral, sukar dilihat dari arah dorsal.
scutum
Palpi bersegmen dan bentuknya
Capitulum (kepala dan mulut) tampak seperti kaki.
di bagian dorsal pada ujung anterior.
Tidak mempunyai festoons.
Palpi bersegmen dan kaku (rigit).
Genus Antricola, Argas, Ornithodoros,
Pada ujung kaki terdapat pulvilli. Otobius
Ujung posterior terdapat festoons
(takik).
Genus Ixodes, Haemaphysalis,
Amblyomma, Dermacentor,
Hyalomma, Nosomma, Rhipicephalus,
Boophilus
Ticks - Morfologi
Betina

Jantan
Family Ixodidae
Rhipicephalus sanguineus Dermacentor andersoni

Basis capituli : segi enam Basis capituli : segi empat


Festoon : setengah lingkaran Festoon : segi empat
SIKLUS HIDUP
(CDC,2017)
Patogenesis
Tick menularkan patogen yang menyebabkan penyakit melalui
proses makan
Bergantung pada spesies Tick dan tahap kehidupannya,
persiapan untuk makan bisa memakan waktu dari 10 menit
sampai 2 jam. Saat Tick menemukan tempat makan, ia
menembus kulit
Tick lalu memasukkan tabung makanannya. Banyak spesies juga
mengeluarkan zat seperti semen yang membuat mereka tetap
melekat selama makan.
Tick juga bisa mengeluarkan sejumlah kecil air liur dengan sifat
anestesi sehingga hewan atau orang tersebut tidak dapat
merasakan Tick itu menempel.
Tick akan menghisap darah perlahan selama beberapa hari. Jika
hewan inang memiliki infeksi, maka patogen akan terhisap
bersamaan
Sejumlah kecil air liur dari Tick juga bisa masuk ke kulit hewan
inang selama proses. Jika Tick mengandung patogen, organisme
dapat ditransmisikan ke hewan inang dengan cara ini.
Setelah makan, Tick akan mengeluarkan telurnya dan bersiap
menghadapi tahap kehidupan selanjutnya.
Ticks dapat menularkan penyakit melalui berbagai cara :

1. Transtadial transsion : masing-masing stadium dari ticks dapat


menularkan penyakit
2. Transovarial transsions : induk ticks yang terinfeksi
mikroorganisme menularkan pada sel telur, dengan demikian
generasi berikutnya akan lahir dalam keadaan sudah
terinfeksi.
Tick dengan penyakit
Gangguan mekanik dari gigitan
Ticks paralisis : disebabkan oleh toksin
(holocyclotoxin),yang mempengaruhi
susunan syaraf pusat dan neuromuscular
junction yang terjadi karena gigitan ticks.
Manifestasi klinis yang muncul adalah
akut, dari distal ke proksimal, flaccid
paralysis. Membaik 24 jam setelah Tick
diambil.
Penular penyakit yang disebabkan oleh
bakteri, virus, rikettsia dan protozoa.
Late (petechial) rash on hand and forearm
in patient with Rocky Mountain spotted
fever.
Tick sebagai penular penyakit
Pencegahan Gigitan Tick
❖ Menghindari tempat berpotensi terdapat
Tick (rerumputan, hutan, hewan)
❖ Waspada terhadap aktivitas yang berisiko
tergigit Tick (camping, berburu, berkebun)
❖ Pemberian insektisida (Permethrin 5%)
❖ Segera mandi setelah dari tempat2
berpotensi terdapat Tick
❖ Cek bagian2 tubuh
Tempat predileksi
Tick

http://www.cdc.gov/
Mites (Tungau)
Dikenal lebih dari 200 famili dari mites, yang pada umumnya
hidup bebas (free living), hanya beberapa yang hidup parasitik
pada manusia. Mites memerlukan makanan berupa bahan
organik, jaringan mati atau jaringan organisme hidup.
Mites dapat dibedakan dari ticks :
Ukuran mikroskopis
Tubuhnya mempunyai rambut yang panjang
Hipostome tidak tampak/sembunyi
Tekstur tubuhnya membranous.
Family Sarcoptidae
Disease pada manusia → Sarcoptes scabiei
Penyakitnya disebut scabies (gudik, kudis), sarcoptic
mange, itch mite
130 juta orang di dunia terinfeksi (Micali,2016)
Prevalensi berkisar 0,3 – 46%
Morfologi
• Tubuh terdiri dari kepala dan
badan yang bulat, tampak
transparan
• Mempunyai 4 pasang kaki, 2
pasang dibagian anterior dan 2
pasang dibagian posterior
• Pada yang betina kaki ke 1 dan 2
terdapat pengisap atau pulvilli
atau sucker, kaki 3 dan 4
terdapat bulu panjang (bristle)
• Pada yang jantan kaki 1, 2 dan 4
terdapat pulvilli/sucker dan pada
kaki 3 terdapat bristle
Morfologi
Betina Jantan

Ukuran :
Betina : 350-450 mm
Jantan : 180-240 mm
Life Cycle
• 4 stadium : telur,
larva, nimfa, dewasa
• Sarcoptes betina
meletakkan 2-3
telur/hari didalam
terowongan
• 3-4 hari larva (3
pasang kaki) menuju
ke permukaan kulit
→ molting pouches
• Molting larva →
nimfa (4 pasang kaki)
• Betina gravid keluar
dari molting pouches
menuju permukaan
kulit
Parasit ini hidup pada terowongan yang dibuat dalam lapisan
kulit epidermis, sehingga menimbulkan gatal-gatal dan kerusakan
kulit. Lokasi terutama di daerah dengan stratum korneum tipis
(sela-sela jari tangan atau kaki, axilla, lutut, siku, umbilikus,
genitalia dan mamae).
Infeksi karena kontak langsung dengan penderita (kulit ke kulit)
atau secara tidak langsung (menggunakan bekas baju atau
handuk penderita)
4 tanda kardinal :

Pruritus
Kunikulus Nokturna

Menginfeksi
Ditemukan sekelompok
tungau manusia
● Papular scabies
Terdapat papul erythematous dengan
Bentukan keluhan gatal
klinis ● Bullous scabies
Skabies Terdapat macrovesicle / bulla
● Urticarial scabies
Reaksi histamin-like vascular
● Nodular scabies
Terjadi infiltrasi limfosit, massa pruritik,
warna coklat kemerahan
● Crusted scabies
Hiperkeratotik skabies
Patogenesis
Gejala eritema, papul dan nodul merupakan reaksi respon
imun (reaksi hipersensitivitas) terhadap tungau
Pembentukan infiltrat inflamasi yang terdiri dari limfosit,
histiosit, dan eosinofil pada permukaan dan bagian dalam
kulit, serta perivaskuler.
Diagnosis
Menemukan Sarcoptes
scabiei dewasa dan telur
(melakukan kerokan kulit
pada daerah yang dicurigai →
mikroskop)
Berdasar tanda dan gejala
(distribusi rash dan lokasinya )
• Infeksi sekunder : Staphylococcus aureus dan
Streptococcus pyogens
• Komplikasi : abses, sepsis (terutama pada bayi), gangguan
ginjal dan jantung
• Crusted (Norwegian) scabies → krusta tebal dgn jumlah
Sarcoptes >> → HIV dan gangguan kekebalan tubuh
Penatalaksanaan

Antihistamin oral → pruritus


Antibiotik → infeksi sekunder
Pencegahan
Pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai higiene
dan sanitasi
Melakukan isolasi dan pengobatan kepada pasien dan
kontak
Environmental cleaning

Anda mungkin juga menyukai