Platyhelminthes Nemathelminthes
Trematoda Nematoda
Cestoda
CACING GILIK
Morfologi: bentuk bulat memanjang,
mempunyai kepala, ekor, dinding,
rongga badan, dan alat-alat tubuh
lainnya (sistem pencernaan, ekskresi,
dan reproduksi (alat kelamin)
terpisah).
Reproduksi: bertelur
Ankilostomiasis Nekatoriasis
Hospes: manusia
Morfologi: bentuk
tubuh menyerupai
huruf „S‟,
mempunyai rongga
mulut yang besar
disertai dengan kait
(“bend” atau “hook”)
dari kitin. Bursa copulatrix
Telur dikeluarkan bersama tinja →menetas
menjadi larva rabditiform →setelah 3 hari
berkembang menjadi larva filariform (dapat
hidup 7-8 minggu di tanah) → dapat
menembus kulit → kapiler darah → jantung
kanan → paru → bronkus → trakea → laring
→ usus halus.
Stadium larva: bila banyak larva filariform
sekaligus menembus kulit, maka terjadi
perubahan kulit yang disebut ground itch.
Infeksi larva filariform A. duodenale oral
menyebabkan penyakit “wakana” dengan
gejala mual, muntah, iritasi faring, batuk,
sakit leher, dan serak.
Stadium dewasa: infeksi berat atau kronik
menyebabkan anemia hipokrom mikrositer.
Diagnosis ditegakkan Pirantel pamoat10
dengan menemukan telur mg/kg BB
di dalam tinja segar. Di
dalam tinja yang lama
mungkin ditemukan
larva.
Untuk membedakan A.
duodenale dan N.
americanus dapat
dilakukan pembiakan
dengan cara Harada-Mori
Diagnosis Pengobatan
Hospes: Manusia
Nama Penyakit: Trikuriasis
Morfologi: panjang ±5 cm (betina), dan ±4 cm
(jantan). Bagian anterior langsing seperti cambuk,
bagian posterior bentuknya lebih gemuk. Pada
betina bentuk nya membulat tumpul, pada jantan
bentuknya melingkar dan terdapat satu spikulum
Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama
tinja. Telur matang dalam waktu 3 – 6 minggu di
lingkungan yang sesuai.
Telur matang berisi larva merupakan bentuk infektif.
Jika telur matang tertelan hospes maka telur menetas
dan larva masuk ke dalam usus halus. Larva
berkembang menjadi dewasa dan transmisi menuju
usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon
terutama sekum.
Masa pertumbuhan mulai dari telur tertelan sampa
cacing dewasa betina bertelur ±30 – 90 hari.
Infeksi berat: cacing tersebar di seluruh
kolon/rektum.
Iritasi dan peradangan hingga perdarahan di mukosa
usus hingga menyebabkan anemia akibat masuknya
kepala cacing ke ke mukosa usus. Diare yang sering
diselingi sindrom disentri, anemia, BB turun, dan
kadang disertai prolapsus rektum.
Albendazol 400 mg (dosis tunggal)
Mebendazol 100 mg (dua kali sehari selama
tiga hari berturut – turut
Nematoda Jaringan
Wuchereria
Brugia malayi
bancrofti
Brugia timori
Hospes: manusia
Morfologi: bentuk halus seperti benang dan berwarna
putih susu.
Jenis cacing Nama Penyakit vektor
Wuchereria bancrofti Filariasis bankrofti Culex quinquefasciatus
(kota); Anopheles,
Aedes, dan Armigeres
(pedesaan)
Brugia malayi Filariasis malayi Anopheles barbirostris
Brugia timori Filariasis timori Anopheles barbirostris
Mikrofilaria terhisap nyamuk bersarang di
otot toraks nyamuk (larva stad.1)
1 seminggu kemudian berubah menjadi larva
stad 2
Hari ke-10 berubah bentuk menjadi larva
stad 3 (bentuk infektif) berada di probosis
nyamuk
Nyamuk menghisap manusia, larva stad 3
bersarang di sal. Limfe hospes (manusia) dan
tumbuh menjadi larva sta 4 kemudian cacing
dewasa (stad 5).
Limfadenitis dan DEC
limfangitis retrogard (dietilcarbamazyne)
stadium akut. Albendazole dan
Demam berulang 3-5 ivermecitin
hari Doksisiklin
Elephantiasis skroti
Gejala Pengobatan
CACING DAUN
Morfologi: bentuk tubuh
cacing dewasa pipih
dorsoventral dan simetris
bilateral, tidak
mempunyai rongga
badan. Memiliki batil
isap mulut dan batil isap
perut. Saluran
pencernaan menyerupai
“ʎ” (huruf “Y” terbalik),
tidak mempunyai alat
pernafasan khusus
(anaerob), hermafrodit.
Trematoda Trematoda Trematoda Trematoda
Hati Usus Paru Darah
Clonorchis
sinensis
Fasciola
hepatica
Daur Hidup: telur matang (Mirasidium)
berkembang menjadi sporokist (di dalam
jaringan keong/HP1) → Redia → Serkaria →
keluar dari HP1 → Metaserkaria (di dalam
jaringan HP2) → Cacing dewasa (HD).
HP1: keong air
HP2: ikan, tumbuhan air, keong air.
HD: manusia
Hospes: manusia, kucing, anjing, beruang
kutub, dan babi.
Nama penyakit: klonorkiasis
Daur Hidup:
◦ Keong air (Bulinus semisulcospira) / HP 1:
mirasidium – sporokista – redia – serkaria
◦ Ikan (Cyprinidae) / HP 2: serkaria – kista infektif
(metaserkaria) di dalam kulit di bawah sisik ikan
◦ Manusia / HD: Metaserkaria - ekskistasi
(duodenum) – duktus koledokus – sal. Empedu –
setelah 1 bulan menjadi dewasa di dalam hati.
Gejala klinis:
◦ Stad. Ringan:tidak ditemukan gejala
◦ Stad. Progresif: menurunnya nafsu makan, perut
rasa penuh, diare, edema, dan pembesaran hati
◦ Stad. Lanjut:hipertensi portal, pembesaran hati,
ikterus, asites, edema, sirosis hati, kadang –
kadang dapat menimbulkan keganasan dalam hati.
Pengobatan: prazikuantel
Hospes: kambing dan sapi
Nama penyakit: Fasioliasis
Daur Hidup:
◦ Air: telur matang berisi mirasidium (9-15
hari)
◦ Keong air (Lymnaea spp.): M→S →R1 →R2
→SK
◦ Tumbuhan air: SK - kista berisi
metaserkaria
◦ Hewan pemakan tumbuhan air: MSK –
menetas (usus halus) – ruang peritoneum
– larva - dewasa (sal. Empedu)
Hospes: manusia dan hewan (babi, anjing,
kelinci
Nama Penyakit: Fasiolopsiasis
Daur Hidup:
◦ Air: telur → mirasidium
◦ Keong air tawar (Segmentina)/HP1: M → S →R1 →
R2 → SK
◦ Tumbuhan air / HP2: SK – MSK
◦ Manusia / babi / HD: MSK – (setelah 25 atau 30
hari) cacing dewasa (mukosa usus halus)
Gejala klinis: diare persisten dan yeri ulu hati
(epigastrium).
◦ Infeksi berat: intoksikasi dan sensitisasi
Taenia
saginata
Diphyllobothri
um latum
HD: manusia, HP: babi
Nama penyakit: teniasis solium (cacing dewasa);
sistiserkosis (larva)
Daur hidup:
◦ HP1: telur terbawa tinja melekat pada rumput →tertelan
HP →menetas di sal. Pencernaan → embrio heksakan
→menembus dinding usus → sal. Getah bening / darah
→ aliran darah →sela – sela otot → larva cacing
(sistiserkus bovis)
Pengobatan:
◦ Prazikuantel
◦ Albendazol
◦ Pembedahan
Sistiserkosis adalah
penyakit yang disebabkan
oleh kista stadium larva
cacing T. solium.
Sistiserkosis menyerang
otot dan sistem saraf pusat
(SSP) sebagai
neurosistiserkosis.
Penyakit ini diketahui
sebagai penyakit parasit
paling banyak menyerang
SSP.
HD: manusia, HP: bovidae (sapi, kerbau)
Nama penyakit: teniasis saginata
Daur hidup:
◦ HP1: telur terbawa tinja melekat pada rumput
→tertelan HP →menetas di sal. Pencernaan →
embrio heksakan →menembus dinding usus → sal.
Getah bening / darah → aliran darah →sela – sela
otot → larva cacing (sistiserkus bovis)
Pengobatan:
◦ Prazikuantel
◦ Albendazol