Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NONI NOVELA BABU

NIM : 2009010027

TUGAS INDIVIDU PARASITOLOGI VETERINER 1

Ektoparasit berserta taksonomi,morfologi,habitat dan bahayanya

1. Scabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksitungau Sarcoptes Scabiei
varian hominis. Skabies di Indonesia sering disebut dengan istilah kudis.
 Taksonomi
Taksonomi Sarcoptes scabiei sebagai berikut
Kingdom: Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Sub class : Acari (Acarina)
Ordo : Astigmata
Sub ordo : Sarcoptiformes
Famili : Sarcoptidae
Genus : SarcoptesSpesies : Sarcoptes scabiei
 Morfologi
Morfologi tungau Sarcoptes scabiei var, hominis adalah Tungau kecil, bentuknya
oval punggungnnya cembung dan bagian perutnya rata. Tugau ini translusen,
berwarna putih kotor, dan tidak bermata. sebagai berikut :
1. Larva: Mempunyai tiga pasang kaki
2. Nimfa: Mempunyai empat pasang kaki
3. Tungau Dewasa :
a. Tungau betina berkisar antara 330 -450 mikron x 250-350 mikron berukuran
lebih besar.
b. Tungau jantan lebih kecil 200-240 mikron x 150-200 mikron
c. Bentuk dewasa pada betina memiliki empat pasang kaki, dua pasang kaki di
bagian depan untuk melekat dan dua pasang kaki di bagian belakang
d. Keduapasang kaki bagian belakang tungaubetina dilengkapi dengan rambut

e. Pada kaki tungau jantan memiliki pasangan kaki ketiga saja yang berakhir
dengan rambut dan pasangan kaki keempat di lengkapi dengan (ambulakral)
alat perekat.
 Habitat
Tempat hidup tungau penyebab skabies di kulit manusia, terutama di bagian
epidermis kulit. Bagian epidermis kulit antara lain: stratum korneum, stratum
lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale, dan basement
membrane.
 Bahayanya
gatal parah dan kerontokan rambut. Gejala penyakit ini biasanya muncul dari
kepala dan bagian tubuh dengan kulit halus seperti telinga, hidung, dan siku.
Reaksi alergi terhadap tungau selanjutnya berkembang, yang mengarah ke rasa
gatal. Lepuh kecil kemudian terbentuk dan kuatnya garukan menyebabkan luka
lecet terbuka. Luka lecet akhirnya tertutupi dengan sisik dan plak keropeng yang
seringnya berisi cairan. Kulit pun menebal.
Kutu yang masuk dalam kulit menjalar ke seluruh tubuh. Sehingga, satu badan
bisa terkena gatal dan menularkan ke semua orang

2. Pinjai kucing
Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu jenis pinjal yang paling umum
ditemukan di dunia.Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan parasit pada kucing
yang hidup dari menghisap darah.
 Taksonomi
Klasifikasi C. felis adalah sebagai berikut .
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Siphonaptera
Super family : Pulicoidea
Family : Pulicidae
Genus : Ctenocephalides
Species :Ctenocephalides feli
 Morfologi
Morfologi dari C. Felis yaitu memiliki ukuran tubuh kecil12 mm,berwarna
cokelat tua atau hitam,tubuh pipih,tidak bersayap tetapi memiliki tiga pasang
tungkai yang panjang dan berkembang baik digunakan untuk lari dan
melompat.Tungkai maupun tubuh tertutup oleh rambut-rambut kasar atau rambut-
rambut halus.Kepala memiliki lekuk yang berfungsi menyimpan tiga segmen
antena dan memiliki mata sederhana di depan antena. Bagian ventral anterior
kepala memiliki bagian yang dikenal sebagai gena. Gena memiliki duri berjajajar
seperti sisir yang dinamakan sisir gena (genal ctenidium)
Bagian ventral kepala memiliki sepasang lobus maxillaryyang luas dikenal
sebagai stipes, dilengkapi dengan bantalan palps maxillary yang panjang. Mulut
pinjal memiliki struktur berlapis, terdiri atas sepasang lacinia eberalur halus,
berfungsi untuk menusuk kulit inang. Mulut pinjal juga dilengkapi dengan
epiharynx labrum yang berfungsi menusuk kapiler darah inang, sehingga darah
mengalir ke saluran pencernaan pinjal.
 Habitat
Pinjal kucing sering hidup pada bagian punggung kucing, yaitu daerah pangkal
ekor sampai leher. Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan
pada paha bagian dalam.
 Bahayanya
Alergi
Reaksi alergi adalah efek yang sering dirasakan usai terkena gigitan dan kotoran
pinjal. Gigitan pinjal sering menyebabkan bintik-bintik merah, mirip dengan
gigitan nyamuk tetapi lebih kecil.
Tak jarang disertai bengkak dan rasa gatal hebat. Gatal-gatal adalah tanda-tanda
sederhana reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Ini dapat diobati dengan resep
dokter atau obat antihistamin.

Dermatitis
Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan dermatitis serius pada hewan maupun
manusia. Itu karena gigitannya mengandung air liur yang menjadi alergen bagi
manusia. Berdasarkan pola karakteristik gigitan, kutu lebih senang menggigit
bagian pergelangan kaki. Ketika mengalami ini, kulit akan terasa sangat gatal
dan muncul iritasi. Meski digaruk secara lembut pun bisa terasa menyakitkan,
terlebih di malam hari. Reaksi kulit terhadap gigitan ini biasanya berlangsung
beberapa hari. Namun dalam kasus yang parah dapat bertahan hingga dua tahun.

Murine tifus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri kutu yang terinfeksi dari tikus ke kucing atau
manusia. Ini ditularkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi atau bersentuhan dengan
kotorannya. Dan dengan mudah kucing membawa kutu masuk ke dalam rumah.
Gejala yang dirasakan ketika tergigit kutu terinfeksi murine tifus ini meliputi sakit
perut, mual, muntah, sakit kepala, lemas, dan demam sangat tinggi, yang dapat
bertahan selama lebih dari seminggu.

Tularemia
adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri francisella tularensis dan
ditemukan pada hewan seperti tikus kemudian ditransfer ke kucing maupun
manusia. Gejala umum yang dirasakan berupa demam mendadak, menggigil,
diare, nyeri sendi, dan lemah otot.

Bubonic Plague (Wabah pes)


Pes adalah penyakit yang pernah membunuh hampir setengah populasi di Eropa
pada abad pertengahan, dan wabahnya masih ada di mana-mana hingga sekarang.

Kutu menjadi inang bagi bakteri pes, yersinia pestis. Kucing dapat terkontaminasi
oleh wabah pes setelah makan tikus yang terinfeksi kutu. Kucing-kucing itu
kemudian dapat membawa kutu ke rumah, lalu dapat menggigit manusia dan
menularkan penyakit. Untungnya, pes dapat diobati dengan mengonsumsi
antibiotik.

3. Kutu rambut
p.h capitis adalah suatu parasit yang terdapat pada rambut atau kepala manusia dan
menghabiskan seluruh siklus hidupnya di manusia. P.h capitis dapat menginfeksi
secara cepat dengan kontak langsung maupun tidak langsung karena kutu rambut
tersebut tidak bisa terbang maupun loncat.
 Taksonomi
Taxonomi P.h capitis adalah sebagai berikut
Kingdom: Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insekta
Ordo : Phthriraptera
Sub ordo : Anoplura
Famili : Pediculidae
Genus : Pediculus
Spesies : Pediculus humanus capitis
 Morfologi
Ciri-ciri Pediculus humanus capitis :
a. Bentuk pipih dorsoventral, berukuran 2 – 3 mm, berwarna abu-abu
b. Tubuh dibagi menjadi 3 bagian antara lain : chepalus, thorax, dan abdomen
c. Pada bagian chepalus atau kepala terdapat 1 pasang antena terdiri dari 5 ruas
besar, 1 pasang mata, dan 1 alat tusuk atau proboscis
d. Pada bagian thorax atau dada ada 3 pasang kaki yang terletak pada prothorax
1 pasang, mesothorax 1 pasang, dan metathorax 1 pasang, tidak mempunyai
sayap, otot thorax tidak kelihatan jelas
e. Pada bagian abdomen atau perut ada 9 ruas abdomen, terdapat lubang
pernapasan atau spirakel yang terlihat jelas
f. Alat kelamin jantan berbentuk seperti ujung tombak disebut aedeagus g.
g. Alat kelamin betina berbentuk seperti huruf V terbalik disebut porus genitalis
atau lubang kelamin
 Habitat
Kutu rambut hidup dan nit menempel pada lokasi yang sangat dekat dengan kulit
kepala (sekitar 1 cm), pada umumnya berada di belakang telinga dan leher bagian
belakang

 Bahayanya
1. Eksim
Salah satu gangguan kulit yang mungkin muncul akibat rasa gatal karena kutu
rambut adalah ruam, koreng, dan sejenisnya. Jika parasit ini tidak segera
disingkirkan, maka seseorang akan terus menggaruk kepalanya. Dan ini bisa
mengakibatkan kulit lecet sehingga membuka peluang terhadap timbulnya
eksim.
Eksim merupakan gangguan kulit yang memiliki ciri-ciri bengkak, radang,
serta kemerahan. Biasanya eksim juga disertai dengan rasa gatal. Walau tak
menular, namun penderitanya pasti akan merasa tidak nyaman.

2. Impetigo
Impetigo merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri
istreptococcus atau staphylococcus. Keberadaan bakteri di kulit sebenarnya
bukanlah hal yang mengejutkan. Namun permukaan kulit yang mulus (tanpa
lecet atau luka) merupakan penghalang utama agar bakteri tak sampai masuk
ke dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai